BRAM DAN SIMON

***

Matahari baru naik seperepat jalan, tapi orang orang diibukota sudah sibuk dengan aktifitas mereka masing masing, seperti halnya para karyawan Mandala Grup yang sudah bercucuran peluh dihari yang masih terbilang pagi ini

Hari ini akan diadakan rapat direksi pertama bagi para petinggi yang baru menjabat, menggantikan mereka yang kemarin harus ikut menjadi korban ledakan, termasuk Bram yang kini menjabat sebagai Persiden Direktur menggantikan ayahnya

Setelah semua persiapan dimulai, satu persatu anggota direksi memasuki ruang rapat, disusul Bram yang masuk paling akhir, semua anggota rapat berdiri saat Bram memasuki ruangan, setelah Bram duduk disinggasana terdepan, barulah yang lainnya ikut duduk kembali

Rapat dimulai tak lama kemudian, seorang pembicara sedang melakukan presentasi mengenai proyek baru yang akan mereka garap,

Setelah presentasi selesai, barulah Bram mengeluarkan suaranya

"Cukup pastikan semuanya berjalan lancar, proyek kali ini bersangkutan langsung dengan Pak Menteri, jangan sampai beliau kecewa" perkataan Bram itu ditujukan untuk semua anggota yang menghadiri rapat

"Tentu pa, kami sudah teliti dan hati hati dalam memilah komponen dan mitra yang akan kami ajak dalam proyek kali ini" ucap salah satu anggota direksi

"Jangan sampai ada tikus lagi yang mengacau proyek baru kita, kalian tentu tahu kalau aku tidak sebaik ayahku" ucapan Bram merupakan pernyataan yang seperti ancaman ditelinga setiap anggota

GLEK, semua anggota menelan ludah mereka secara bersamaan, bahkan ada yang sampai gemetar ditempat duduknya

Bram terkenal karena selain dia kompeten dalam urusan bisnis dia juga kompeten dalam membereskan masalah, sebelumnya dia merupakan CEO yang merangkap sebagai kepala HRD perusahaannya yang berisikan anggota mafia, jika ada karyawan yang membuat kesalahan, maka mereka akan berurusan dengan HRD

Dan tentu saja mereka tahu bagaimana cara Bram menyelesaikan masalah, sangat tidak sesuai dengan sila ke dua dalam Pancasila

"Kita akhiri rapat sampai disini, silahkan kalian kembali keruangan masing masing!" perintah Bram pada semua anggota

Mereka pun bergegas keluar dari ruangan yang penuh dengan tekanan itu, ingin cepat cepat menghirup oksigen yang banyak rasanya

Bram pun kembali keruangannya, sebelum dia memasuki ruangan, sekertarisnya yang sudah menunggu kedatangan Bram menyambutnya dan memberikan sebuah pesan

"Siang Pa..,Pa, tuan Simon sudah datang, dia sedang menunggu di ruang tamu, apa boleh saya panggil sekarang?" tanya sekertaris cantik Bram

"Simon sudah datang rupanya, ya kau boleh memanggilnya keruanganku sekarang" Bram memegang gagang pintu dan masuk kedalam ruangannya

"Baik pa" jawab sekertarisnya sambil mengambil gagang telepon untuk menyampaikan pesan Bram pada petugas di ruang tunggu

Belum juga dia memijit angka, Bram membuka kembali pintu ruangannya dengan hanya menyembulkan kepalanya

"Apa masih belum ada kabar dari Athena?" tanya Bram pada sekertarisnya

"Masih belum Pa, menurut sekertaris tuan Armand, beliau sekarang sedang ada diluar kota, mungkin besok kita sudah bisa mendapat jawaban" jawab sekertarisnya dengan sangaat sopan, takut merusak mood bos nya, yang jika sudah bad mood akan sangat berpengaruh pada kinerjanya

"Oke kalau begitu" Bram kembali masuk keruangannya sambil menggerutu

*D*asar sok sibuk, apa susahnya cuma tinggal teken kontrak, kalau bukan karena dia CEO perusahaan ayahnya aku juga malas berurusan dengan orang pemilih macam kau Ar

###

Bram duduk berhadapan dengan Simon disofa ruang kerjanya

"Kau masih belum menemukannya?" tanya Bram pada Simon

"Mona merupakan salah seorang agen dengan jam terbang tinggi, tidak mudah untuk melacaknya, lagipula dengan jabatanku sekarang, aku tidak bisa seenaknya mengakses data pribadi setiap anggota"

"Maksudmu kau mau naik jabatan menjadi kepala kantor pusat?" Bram sudah dapat mencerna maksud dari perkataan Simon

Simon menyeringai menanggapi pertanyaan Bram, dan itu berartikan IYA

"Heh, tunjukan dulu kontribusimu padaku, jika kau terbukti berguna baru aku pertimbangkan, lagipula apa susahnya mencari seorang wanita, orangku bisa melakukannya lebih baik darimu"

"Hahaha, anda jangan terlalu meremehkannya, apa anda tahu jika fotonya yang ada di id card perusahaan anda bukanlah rupa aslinya?"

pertanyaan Simon membuat Bram terdiam

Selama ini dia memang tidak begitu memeperhatikan nama dan wajah setiap karyawannya, kecuali pegawai terdekatnya, apalagi yang jabatannya tidak begitu penting

seperti seorang staff administrasi biasa,

terlebih orang tersebut sedang dalam penyamaran, jangankan membayangkan rupa aslinya, mengingat penampakannya diperusahaan saja Bram sudah tak sanggup

Mona itu yang mana?

"Kau bilang kau sendiri tidak tahu id asli nya kan, jadi bagaimana caramu mencarinya, terlebih dia masih dalam perlindungan organisasimu bukan?" kali ini Bram yang berhasil membungkam Simon

"Yaa memang cukup sulit, tapi jika anda mau membantuku, sepertinya akan lebih mudah, hanya aku,anggota BIN lain yang satu divisi dan kepala pusat saja yang tahu rupa aslinya, mengingat aku tidak mungkin meminta bantuan markas untuk mencarinya, jadi aku butuh orang orang anda"

Bram tampak berfikir sejenak

"Kau punya foto dengan wajah aslinya?"

"Tidak" jawab Simon singkat

"Satupun tidak punya?" ulang Bram dengan nada tidak percaya

"Tuan kami ini seorang agen dari organisasi sebuah negara, yang tidak hanya menangani kasus dalam negeri tapi juga luar negeri, keamanan kami sama seperti keamanan negara, jika identitas kami bocor, maka negara pengirimnya juga ikut terungkap, anda tahu bagaimana cara kami setiap hari memasuki gedung markas pusat"

Bram hanya menggelengkan kepalanya, kemudian Simon pun melanjutkan ceritanya

"Setelah melewati mettal detector, id card kami, kesepuluh sidik jari kami, bahkan kornea mata kami juga dipindai, anda pikir didalam markas kita bisa berselfie ria begitu? selfie merupakan hal terlarang untuk kami"

"Lantas bagaimana caranya kita bisa menemukan wanita itu?"

"Kita bisa membuat sketsa wajahnya, dia sangat cantik jadi sepertinya akan mudah untuk digambar"

Sepertinya Bram tidak punya pilihan lain lagi, dia pun menyetujui cara yang diusulkan Simon, dia kemudian menelpon orangnya untuk mencari seorang ahli sketsa

"Dari penjelasanmu, dapat kusimpulkan bahwa pekerjaan menjadi agen negara itu berarti kau menyerahkan hidup dan matimu untuk negara bukan? tapi kau disini malah sedang menghianati negaramu"

Bram memandang Simon dengan tatapan yang merendahkan, orang seperti Simon bukanlah tipe yang dia suka, negara saja bisa dia hianati apalagi dirinya, dia hanya akan berpihak selama itu menguntungkannya

"Hahaha, ucapan anda benar benar menyakiti hatiku, ini bukan menghianati namanya, aku hanya mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan, toh aku tidak menjual negaraku sendiri" ucap Simon dengan bangganya

"Terserah padamu, kau juga tahu bahwa aku tidak suka orang yang tidak kompeten, jika kau ingin bekerja sampingan padaku, lakukan tugas mu dengan benar, jika tidak, kau akan berhadapan dengan HRD ku!"

Ancaman Bram hanya terdengar seperti angin lalu ditelinga Simon, bagaimanapun dia juga seorang agen dengan segudang pengalaman, dia tidak akan ditunjuk menjadi kapten jika memang tidak kompeten, dimata Simon, Bram hanyalah anak ingusan yang kebetulan lahir dikeluarga kaya, dan berada diposisinya sekarang karena memang itu sudah disiapkan untuknya dari sebelum dia lahir, dia tidak pernah merasakan arti dari bertahan hidup yang sebenarnya.

Terpopuler

Comments

Perjuangan cinta Tuan Muda

Perjuangan cinta Tuan Muda

makin seru thor critamu. 5 jempol lg utkmu. semangat upnya. salam dr Asisten Pribadi Tuan Muda.

2021-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!