Ahh ... apa ini? Mengapa aku terus memikirkan OB itu. Siapa tadi nama gadis itu? Bodohnya, Aku terus memikirkan seseorang yang bahkan aku tak tau namanya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
🐣PUKUL 07:20
Setelah kutepikan Brioku di rumah bercat putih milik Ibu Salamah, akupun turun mengantarkan Nayaku kedalam. Ibu Salamah terlihat agak pucat, tapi ia tetap menyuruh Naya masuk.
Kamipun berbincang sejenak hingga akhirnya aku pamit ingin melanjutkan aktifitasku ke kantor. Kudekati Nayaku kini, kuberi pesan padanya untuk tidak merepotkan ibu yang sedang sakit. Dan setelah Naya mengangguk, akupun tenang untuk meningalkannya.
Entah mengapa pagi ini tampak lebih cerah untukku, setidaknya ada semangat berbeda yang membuatku ingin segera sampai.
Kukemudikan kini Brio-ku kearah Bandung Kota menuju Bank tempatku bekerja. Hingga 20 menit perjalananku, akhirnya akupun sampai.
Mataku seolah mencari keberadaan seseorang yang belum kutemukan, dan bibirku entah mengapa seperti tak bisa berhenti tersenyum pagi ini. Mungkin kata-kata wanita itu yang telah kurekam semalam sebagai semangat perubahan untukku membuatku terbawa hingga saat ini.
Tampak para bawahanku tertegun menatap senyum yang tak lepas dariku, hingga beberapa saat mereka terbawa ikut tersenyum pula padaku. Namun aku masih mencari seseorang, ia tak terlihat ... padahal biasanya ia terus mondar-mandir membersihkan ruangan.
Beberapa saat tak mendapati orang yang ingin kutemui akupun bergegas keruanganku. Kulanjut aktifitasku, sesekali kulihat pintu ruanganku, mungkin saja ada ketukan ... namun lagi-lagi tak tampak orang datang.
Hingga 15 menit berlalu terdengar seseorang mengetuk pintu ruanganku. Ahh, mungkinkah wanita itu?
"Masuk!" ujarku.
Seseorang berkemeja dan berjas rapi tampak memasuki ruanganku, ia adalah kepala Cabang dari kantor pusat, Pak Dharma. Dengan sedikit kekecewaan aku segera berdiri sebagai salam penghormatan untuknya.
Kamipun berbincang hingga 10 menit kemudian pintu ruanganku kembali diketuk. Setelah kupersilahkan, seorang wanita berseragam hijau terlihat masuk dengan menunduk membawa 2 cangkir teh panas dan menghampiri kami. Gadis ini, orang yang sejak tadi kucari keberadaannya. Akhirnya ia muncul, mengapa ada rasa bahagia di hatiku.
"Hai Khal," sapa Pak Dharma . Dan aku kaget ternyata Pak Dharma mengenal wanita itu, kenal dimana mereka? Siapa tadi namannya? Khal kalau aku tidah salah dengar. Nama yang tak biasa. batinku.
"Selamat pagi pak Dharma," sapa balik Khal.
"Kau senang bekerja disini Khal?" tanya pak Dharma tampak memperhatikan rona wajah Khal.
Dan Khal terlihat nyaman menatap Pak Dharma, tidak seperti setiap bertemu denganku yang terus menunduk. Apa jangan-jangan mereka memiliki hubungan. Pak Dharma sudah 6 bulan ini berpisah dengan istrinya, melihat wajah Khal yang lumayan cantik bukan tidak mungkin jika mereka ... Astagfirulloh apa yang kufikirkan. Kau juga barusan mengakui OB itu cantik. Ahh ... kenapa otakku jadi memikirkan gadis itu kembali.
"Alhamdulillah senang Pak." Terdengar suara Khal terlihat menjawab ujaran pak Dharma dengan semringah.
"Bagaimana kondisi Teh Marni?" tanya Pak Dharma kembali
"Teh Marni sudah mulai pulih dari operasi usus buntunya Pak, mungkin beberapa hari kedepan ia sudah kembali bekerja," jawab Khal ada nada kesedihan yang ia tutupi disana.
Apa beberapa hari mendatang Teh Marni sudah kembali? Apakah itu artinya hanya tinggal beberapa hari wanita itu bekerja disini?
"Terus kamu akan bekerja dimana setelahnya?" Dan aku lagi-lagi hanya menjadi penyimak obrolalan mereka.
"Belum tau Pak," jujur Khal.
"Suruh Heru mengantarmu ke kantor cabang jika kamu kesulitan mencari pekerjaan. Saya akan memberi pekerjaan yang cocok untukmu."
"Terima kasih banyak Pak."
Kata-kata apa ini, Pak Dharma terang-terangan meminta Khal bekerja di Kantor Cabang dan wanita itu mengiyakan. Mengapa aku tidak suka mendengarnya.
"Khal, apa toilet sudah kamu bersihkan?" sela-ku kini pada obrolan mereka.
"Belum Pak."
"Pergiah! Lanjutkan pekerjaanmu!" ujarku.
"Khal ...."
"Iya Pak Dharma?" ucap Khal seraya berbalik.
"Semoga kau selalu bahagia," ucap pak Dharma yang lagi-lagi membuat aku tidak suka. Pria 50 tahun itu sepertinya sangat menyukai Khal.
Tak lama Khalpun meninggalkan ruanganku.
Pak Dharma tampak mulai membahas pentingnya meningkatkan kinerja karyawan saat ini. Dan aku terus menyimak dan sesekali memberikan pendapatku padanya. Hingga pukul 10:00 Pak Dharma izin undur diri.
Kulanjutkan kini aktifitasku di depan monitor namun dengan otak yang mengapa tak bisa lepas dari OB bernama Khal itu.
Pukul 11:00 aku keluar ruangan dan seperti biasa kuamati kinerja bawahanku. Khal seperti kemarin tampak beberapa kali tertangkap mataku sedang melakukan aktifitasnya. Ia tetap menunduk bertemu denganku walau wajahku sudah tak menggunakkan masker kembali.
Dan di jam istrirahat kembali kudapati OB bernama Khal itu tertidur dengan kain sembahyang dan sajadah menjadi bantalannya. Dan kakiku entah mengapa ingin mendekatinya, kutatap wajah yang telihat polos saat tertidur. Ketika ia mulai menggerakkan tubuhnya, akupun tersadar bahwa aktifitas mengamati wajahnya saat tertidur itu tidaklah benar. Akupun segera keluar.
Di Pukul 13.00 aku biasanya segera beranjak untuk istirahat, tapi hari ini aku masih menatap pintu ruanganku dan berfikir mungkin saja OB itu akan datang seperti kemarin membawa teh panas di jam ini. Namun 10 menit berlalu ia tak jua datang.
Aku yang belum menjalankan ibadahku akhirnya keluar gedung dan menghabiskan jam istrirahatku. Kuletakkan sebuah kotak seperti kemarin di pastri setelah kedatanganku dengan tulisan "Untuk Khal" kini tertulis disana.
Tepat pukul 14:15 pintuku terketuk. Tak ingin berharap tapi sejujurnya aku berharap. Kusuruh masuk orang yang berdiri di depan ruanganku. Dan akhirnya sosok berseragam hijau menampakkan dirinya, ia masuk membawa teh panas kini.
"Maaf saya mengantar teh agak siang, Pak," ujarnya.
"Saya fikir kamu lupa mengantar minuman untuk saya," ujarku berharap wanita itu akan terus membalas ucapanku seperti kemarin.
"Maaf Pak saya sedang banyak pekerjaan tadi. Baik saya permisi Pak," ujarnya seketika menuju pintu.
"Heii Khall ...." Kupanggil ia dan ingin memastikan apakah ia sudah memakan makan siangnya. Tapi ia tak mendengar dan telang menghilang.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
🐢Happy Reading❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Berdo'a saja
pasti dijahatin
2021-04-02
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
grecep bumi sblm di sleding ma pak dharma....
masa kalah sama aki² 🤭🤭🤭
2021-03-12
1
Ety Nadhif
semoga jodoh bumi
2021-03-12
3