Kencan Pertama

🐣Untur reader yang nyari anak mbak Lyra yang hilang, nanti mereka pasti bertemu kok tapi kita berseluncur di kehidupan mas Bumi dulu yaa😊 ...

🐣Bismillah, lanjut yaa❤❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

🐣PURI KENCANA RESIDENCE

Semilir angin tampak menggertak mentari yang mulai membiaskan panasnya. Kesejukan dedaunan laksana balerina yang terus menari dengan indah, membuncah rasa penuh cinta tanda berkah dari sang Esa. Menambah semangat dan keceriaan 2 insan yang sedang meniti cinta Sang Bidadari yang mulai menelisik peka sang raga.

Rumah Modern Minimalis 2 tingkat perpaduan warna ungu dan abu-abu memancarkan kelembutan dan kecantikan sang penghuninya.

Kutepikan Calya milik ibuku setelah pagar hitam tinggi menjulang terbuka. Kuraih tangan mungil malaikat cantikku yang sejak tadi tampak bingung penuh tanya kemana sang Ayah akan membawanya.

Kutekan seketika tombol merah yang berada tepat di depan dahiku. Hingga tak lama seorang wanita paruh baya tampak keluar dengan senyum merekah di wajahnya.

"Ini pasti Mas Bumi ya? Ayo masuk Mas, mbak Anindya sudah menunggu sejak tadi," ujar sang wanita yang terlihat dari pakaiannya adalah seorang ART di rumah yang kudatangi.

Akupun mengangguk, dan kuajak putriku mengikuti langkah wanita paruh baya tersebut hingga kami sampai kesebuah ruangan berdominasi warna putih dipadukan beberapa vas dengan bunga mawar pink yang mempesona.

"Silahkan duduk dulu Mas, saya akan panggil mbak Anindya di kamarnya," sopan sang ART.

"Terima kasih, Bu," ujarku pada sang ART.

Tak berselang lama, seorang wanita rupawan tinggi semampai tampak turun dari tangga. Dengan polesan tipis diwajahnya berpadu dengan dress di bawah lutut, yang tidak terlalu longgar namun tak ketat pula di tubuhnya ditambah belt di pinggang rampingnya, membuat tampilannya sangat anggun dan cantik.

Wanita muda itu tampak menghampiriku,

"Apa aku membuatmu lama menunggu Mas?" Ucapnya.

"Oh nggak, Dek. Aku belum lama sampai kok," ujarku tak melepas pandang padanya.

"Ini a-nakmu, kah?" ucapnya kembali.

"Oh, iya kenalkan ini Naya putri yang kuceritakan semalam." ujarku.

"Nay, kenalkan ini tante Anindya," ujarku kembali pada Nayaku kini.

Spontan putri kecilku mengulurkan tangan mungilnya ke arah Anindya, dan segera disambut oleh tangan Anindya seraya tersenyum.

"Haii Naya, salam kenal." Ramah Anindya membuatku senang. Karena menandakan Anindya membuka dirinya pada Naya.

"Kita mau kemana hari ini Mas?" tanya Anindya padaku.

"Jujur aku belum ada tujuan," ucapku.

"Hmm, yasudah kita keluar dulu yuk, kita fikirkan nanti," ujar Anindya seraya menarik lenganku.

"Heii tunggu ... tunggu!"

"Ada apa, Mas?" kaget Anindya aku menghentikan langkahnya.

"Aku belum izin Bulik Indri, Ibumu," lirihku.

"Tidak perlu izin Mas, ayo berangkat!!"

"Dek, jangan seperti itu, panggil ibumu, yaa!" lembut Bumi.

"Baiklah, tunggu sebentar ya, Mas ...."

Tak lama kemudian ...

"Nak Bumi, kalian sudah mau pergi?" tanya Bulik Indri sambil berjalan kearahku.

"Iya Bulik," jawabku.

"Ini pasti Naya?"

"Iya, Bulik."

"Cah ayu. Baiklah ... hati-hati di jalan ya Nak, titip Anindya."

"Pasti Bulik. Assalamu'alaikum ... "

"Wa'alaikum salam."

Dan kami di mobil saat ini. Tampak Naya berdiri di belakang kursiku dengan tangan yang bermain-main di bahuku. Aku ingin menyuruh Anindya memangku Naya kok nggak enak rasanya. Maaf ya Nak, kamu jadi di belakang sendiri, batinku.

Kulirik Anindya sangat sibuk dengan ponselnya, hingga aku berinisiatif membuka obrolan saat ini.

"Menurutmu asiknya kita jalan kemana Dek?" tanyaku pada Anindya.

"Ohh, ada apa Mass?" Dan Anindya tampak kaget tak mendengar jelas tanyaku.

"Tadi aku tanya, tempat yang asik menurutmu kemana?"

"Hmm, menurutku kah?"

Akupun mengangguk.

"Oke Mas lurus saja dulu ...."

Dan Anindya terus mengarahkan kemudiku hingga sampailah kami kesebuah tempat yang membuatku terkaget.

"Ini tempatnya Dek?" tanyaku memastikan.

"Iya ... aku suka tempat ini Mas, lebih tepatnya aku suka berenang. Dan Naya pasti suka, kamu suka kan Dek main air?" tanya Anindya.

Mendengar Anindya bertanya pada Nayaku dengan menyebutnya Adek, agak risih untukku. Tapi jika berharap Anindya menganggap Naya anakpun agaknya aku terlalu cepat dan memaksakan Anindya. Sedang ini baru pertemuan pertama mereka, maka akupun akhirnya memahaminya.

Nayaku yang masih asing dengan Anindya terlihat mengangguk perlahan menjawab tanya calon istriku tersebut.

"Tuh, anakmu saja suka Mas. Jangan-jangan kamu nggak bisa berenang ya, Mas?" ucap Anindya.

"Bukan begitu, hanya saja kami nggak bawa ganti Dek," ujarku berbohong padahal yang sebetulnya jujur aku merasa risih pergi ke kolam renang, dengan keramaian orang yang terkadang banyak wanita berpakaian mini, tapi aku nggak bisa menjelaskan ini pada Anindya.

"Kalau alasannya itu, gampang Mas. Di dalam ada toko perlengkapan renang kok, kita bisa beli disana," ucap Anindya dengan mudahnya memperoleh penyelesaian masalah yang kulontarkan.

Akupun mengangguk dengan ragu.

Anindya memilih yang ingin ia beli, sedang aku mencarikan Naya kaos dan celana pendek untuk ia bermain air di dalam. Akupun memilih celana pendek sedengkul dan kaos ganti. Dan ternyata hanya ada kaos yang agak ngetat di tubuhku, akupun mengambilnya karena memang adanya ini. Akupun mengambil CD untuk gantiku pula.

Malu sekali kurasa saat membayar belanjaan kami, Anindya tampak melihat CD yang kubeli. Sebaliknya akupun malu melihat pakaian yang Anindya pilih yang disatukan pula oleh kasir dalam belanjaanku.

Kulirik Anindya sekilas, ia tampak biasa saja. Yasudahlah, gadis ini calon istriku kok, batinku mencari pembenaran.

Kamipun ke ruang ganti saat ini, aku menggunakan celana sedengkul dan kaos yang kubeli tadi. Jujur lagi, sebetulnya memakai pakaian yang belum dicuci aku kurang nyaman, bekas dipilih dan dipegang-pegang orang. Tapi kusingkirkan resahku demi Anindya seorang.

Aku membantu Naya mengganti pakaiannya saat ini. Dan seperti biasa, melihat tanda di tubuhnya, sesak dadaku tapi aku tentu tak boleh menunjukkan rasa sedihku di hadapannya. Akupun bersikap biasa seolah tak melihat, namun Nayaku tetap bisa membaca raut wajahku, tiba-tiba ia mencium pipiku.

"Yanda pasti sedih lihat bekas jahitan di tubuh Naya, Yanda jangan sedih, Naya sehat kok ... ini gak sakit," ujar Nayaku seraya menyapu air mata yang tiba-tiba menetes di sudut mataku mendengar ujarannya.

Akupun seketika memeluk dan mencium putri kecilku.

Beberapa saat kemudian ...

Kamipun segera keluar dari ruang ganti dan menunggu Anindya yang belum keluar di tepi sebuah kolam. Hingga beberapa saat, muncullah bayang wanita dari dalam kolam, dan aku terperanjak melihatnya ....

🐣🐣🐣

🐢Hayoo apa yang kira-kira membuat Bumi sampai kaget? bantu komen ya biar Bubu tambah semangat up.

🐢Happy reading❤❤

Tempat yang disukai Anindya❤

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

bekas luka apa di tubuh naya

2021-03-27

3

Arty Asik

Arty Asik

aku pikir Anindya ini lagi hamil, makanya bapaknya pengen cepat2 bertunangan dengan bumi🤣

2021-03-17

4

Ety Nadhif

Ety Nadhif

ini cewek karir yg ngejar dunia 🤦

2021-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Aku ...
2 Kata Putus
3 Kehadiran yang tak diterima
4 Melangkahkan kaki disini lagi ...
5 Perjodohan
6 Pertunangan dadakan
7 Kencan Pertama
8 Berenang
9 Cafe Abdul
10 Penampakan
11 Tentang Anindya
12 Kebohongan Anindya
13 Pembatalan
14 Tanda Tangan
15 Daftar TK
16 Keluarga Sentra Duta
17 Alergi Susu
18 Alergi Susu 2
19 Obrolan Dengan Naya
20 Khal Sibuk
21 Wajah Pucat
22 Ruang UGD
23 Ucapan Terima Kasih
24 Hari Terakhir Khal
25 Berbelanja
26 Memancing Khal
27 Kenyataan Khal
28 Kisah Masa Lalu
29 Joging
30 kain lap
31 Janda
32 Mall
33 Celoteh Saga
34 Obrolan
35 Pengasuh
36 Mampir
37 Ingin Sekolah
38 Murung
39 Bimbang
40 Obrolan
41 Pasar Malam
42 Aku
43 Batin Khal
44 Ketoprak
45 Mencari Jawab
46 Tidak Ada Alasan
47 Adik Kecil
48 Makan Siang
49 Minggu
50 Masjid
51 Kajian
52 Bakulan Ketoprak
53 Anti Shifa
54 Bermimpi
55 Heru
56 Prasangka
57 Cari Kesempatan
58 Cemburu
59 Kedatangan
60 Histeris
61 Sampingan
62 Mencari
63 Menerima
64 Kakak
65 Salah Paham
66 Bandara
67 Saga Setuju
68 Mencari
69 Foto
70 Berbeda
71 Bertemu Saga
72 Berbincang
73 Taman
74 Persiapan
75 Akad
76 Bertemu
77 POV RANA
78 Berbincang Dengan Rana
79 Menjelaskan Pada Ibu
80 Obrolan Santai
81 Penolakan Maaf
82 Dimana Khal?
83 Kebenaran
84 Mencari Maaf
85 Kita Keluarga
86 Membuka Kado
87 Bukan Kelabang
88 Kebersamaan Sore
89 Bersiap Pulang
90 Bertemu Shira
91 Meninggalkan Surabaya
92 Rumah Siapa?
93 Bimbang
94 Mendo'akan Istri
95 Pelukan Hangat
96 Bertemu Choirul
97 Menelepon Istri
98 Sentra Duta Residence
99 Kamu Punyaku
100 Berbincang
101 Shifa dan Khal
102 Mencari Tau
103 Main Ke Butik
104 POV Bumi
105 Gagal
106 Tidak Takut Lagi
107 Rindu Teman
108 Mencari Cara
109 Mencari Keberadaan
110 Cerita Choirul
111 Mendekap Naya
112 Rapuhnya Bumi
113 Luluh
114 Sudah Ada Perencana Terbaik
115 Yanda yang terbaik!
116 Agak Sesak
117 Baju Malu?
118 Cemburu
119 Menikmati Pagi
120 Naya Berbeda
121 Naya Dimana?
122 Ingin Bersama Diyara
123 Bersama Diyara (1)
124 Bersama Diyara (2)
125 Rumah Sakit
126 Duduk Bersama
127 Bersabar
128 Tanya Mayra.
129 Memberi kabar
130 Memberitahu Perlahan
131 Panggilan Om
132 Tanda Yang Sama
133 Mampir ke Mobil
134 Mengakrabkan Diri
135 Lyra Panik
136 Menjauhkan Dari Lyra
137 Menjauh Lebih Baik
138 Berbincang
139 Naya Di Seberang Telepon
140 Berkemah
141 Berduka
142 Tak Ada Kabar
143 Cari Saja Yang Lain
144 Rujak Cingur
145 Dugaan Mama Yasmin
146 Cemburu
147 Garis Dua
148 Masih Di sini
149 Menunggu Senin
150 Pesan Papa
151 Depresi Kembali
152 Kanaya di Bandara
153 Yanda Selalu Sayang Naya
154 Masih tentang Naya
155 Kedatangan Dimas
156 Foto Menarik Hati Naya
157 Tentang Diyara
158 Mencuri Hati
159 Pikirkan Yang Baik Saja!
160 Siapa Yang Kembar?
161 Naya Panik
162 Sosok Kak Mayra
163 Ayah Naya hanya Yanda
164 Kesalnya Dirga
165 Terpana Wajah Bunda
166 Tasfo Barn
167 Panggilan Bunda
168 Menjenguk Manda
169 Takut Kehilangan Naya
170 Naya Menghilang
171 Kedatangan Oma Arini
172 Namanya Viona
173 Anggap Ada ART Baru
174 Dimas Letih
175 Enyahkan Kata Berpaling
176 Keinginan Ibu Hamil
177 Pengen Nasi Gudeg
178 Dirga Mendengar ...
179 Alun-Alun Bandung
180 Cosplay Di Jalan Asia Afrika.
181 Pembicaraan Ayah Dan Anak
182 Setelah 7 Bulan
183 Situasi Sulit
184 Jangan Membawa Naya
185 Resah Bumi
186 Perpisahan
187 Menunggu Kabar Yanda
188 Investasi Bodong
189 Kebimbangan Bumi
190 Pria Asing
191 Kedatangan Revan
192 Kata Maaf
193 Bumi Junior
194 Kedatangan Uti
195 Rasa Bersalah Widuri
196 Pertemuan
197 Gemas Bias
198 Bola Mata Berkaca
199 END
200 Terima Kasih
201 INFO KARYA BARU
202 LYRA MENINGGAL
203 INFO KARYA BARU
204 EVEN BARU
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Aku ...
2
Kata Putus
3
Kehadiran yang tak diterima
4
Melangkahkan kaki disini lagi ...
5
Perjodohan
6
Pertunangan dadakan
7
Kencan Pertama
8
Berenang
9
Cafe Abdul
10
Penampakan
11
Tentang Anindya
12
Kebohongan Anindya
13
Pembatalan
14
Tanda Tangan
15
Daftar TK
16
Keluarga Sentra Duta
17
Alergi Susu
18
Alergi Susu 2
19
Obrolan Dengan Naya
20
Khal Sibuk
21
Wajah Pucat
22
Ruang UGD
23
Ucapan Terima Kasih
24
Hari Terakhir Khal
25
Berbelanja
26
Memancing Khal
27
Kenyataan Khal
28
Kisah Masa Lalu
29
Joging
30
kain lap
31
Janda
32
Mall
33
Celoteh Saga
34
Obrolan
35
Pengasuh
36
Mampir
37
Ingin Sekolah
38
Murung
39
Bimbang
40
Obrolan
41
Pasar Malam
42
Aku
43
Batin Khal
44
Ketoprak
45
Mencari Jawab
46
Tidak Ada Alasan
47
Adik Kecil
48
Makan Siang
49
Minggu
50
Masjid
51
Kajian
52
Bakulan Ketoprak
53
Anti Shifa
54
Bermimpi
55
Heru
56
Prasangka
57
Cari Kesempatan
58
Cemburu
59
Kedatangan
60
Histeris
61
Sampingan
62
Mencari
63
Menerima
64
Kakak
65
Salah Paham
66
Bandara
67
Saga Setuju
68
Mencari
69
Foto
70
Berbeda
71
Bertemu Saga
72
Berbincang
73
Taman
74
Persiapan
75
Akad
76
Bertemu
77
POV RANA
78
Berbincang Dengan Rana
79
Menjelaskan Pada Ibu
80
Obrolan Santai
81
Penolakan Maaf
82
Dimana Khal?
83
Kebenaran
84
Mencari Maaf
85
Kita Keluarga
86
Membuka Kado
87
Bukan Kelabang
88
Kebersamaan Sore
89
Bersiap Pulang
90
Bertemu Shira
91
Meninggalkan Surabaya
92
Rumah Siapa?
93
Bimbang
94
Mendo'akan Istri
95
Pelukan Hangat
96
Bertemu Choirul
97
Menelepon Istri
98
Sentra Duta Residence
99
Kamu Punyaku
100
Berbincang
101
Shifa dan Khal
102
Mencari Tau
103
Main Ke Butik
104
POV Bumi
105
Gagal
106
Tidak Takut Lagi
107
Rindu Teman
108
Mencari Cara
109
Mencari Keberadaan
110
Cerita Choirul
111
Mendekap Naya
112
Rapuhnya Bumi
113
Luluh
114
Sudah Ada Perencana Terbaik
115
Yanda yang terbaik!
116
Agak Sesak
117
Baju Malu?
118
Cemburu
119
Menikmati Pagi
120
Naya Berbeda
121
Naya Dimana?
122
Ingin Bersama Diyara
123
Bersama Diyara (1)
124
Bersama Diyara (2)
125
Rumah Sakit
126
Duduk Bersama
127
Bersabar
128
Tanya Mayra.
129
Memberi kabar
130
Memberitahu Perlahan
131
Panggilan Om
132
Tanda Yang Sama
133
Mampir ke Mobil
134
Mengakrabkan Diri
135
Lyra Panik
136
Menjauhkan Dari Lyra
137
Menjauh Lebih Baik
138
Berbincang
139
Naya Di Seberang Telepon
140
Berkemah
141
Berduka
142
Tak Ada Kabar
143
Cari Saja Yang Lain
144
Rujak Cingur
145
Dugaan Mama Yasmin
146
Cemburu
147
Garis Dua
148
Masih Di sini
149
Menunggu Senin
150
Pesan Papa
151
Depresi Kembali
152
Kanaya di Bandara
153
Yanda Selalu Sayang Naya
154
Masih tentang Naya
155
Kedatangan Dimas
156
Foto Menarik Hati Naya
157
Tentang Diyara
158
Mencuri Hati
159
Pikirkan Yang Baik Saja!
160
Siapa Yang Kembar?
161
Naya Panik
162
Sosok Kak Mayra
163
Ayah Naya hanya Yanda
164
Kesalnya Dirga
165
Terpana Wajah Bunda
166
Tasfo Barn
167
Panggilan Bunda
168
Menjenguk Manda
169
Takut Kehilangan Naya
170
Naya Menghilang
171
Kedatangan Oma Arini
172
Namanya Viona
173
Anggap Ada ART Baru
174
Dimas Letih
175
Enyahkan Kata Berpaling
176
Keinginan Ibu Hamil
177
Pengen Nasi Gudeg
178
Dirga Mendengar ...
179
Alun-Alun Bandung
180
Cosplay Di Jalan Asia Afrika.
181
Pembicaraan Ayah Dan Anak
182
Setelah 7 Bulan
183
Situasi Sulit
184
Jangan Membawa Naya
185
Resah Bumi
186
Perpisahan
187
Menunggu Kabar Yanda
188
Investasi Bodong
189
Kebimbangan Bumi
190
Pria Asing
191
Kedatangan Revan
192
Kata Maaf
193
Bumi Junior
194
Kedatangan Uti
195
Rasa Bersalah Widuri
196
Pertemuan
197
Gemas Bias
198
Bola Mata Berkaca
199
END
200
Terima Kasih
201
INFO KARYA BARU
202
LYRA MENINGGAL
203
INFO KARYA BARU
204
EVEN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!