Alergi Susu

07:30 saat ini, aktifitas Bank belum dimulai. Namun beberapa karyawan tampak telah tiba, ada yang masih memoles warna di wajahnya, ada yang menyeruput teh hangat, ada juga yang sibuk chat melalui ponselnya. Beragam aktifitas dilakukan sambil menunggu jam bekerja mereka dimulai.

Ya, aktifitas di Bank Centra Niaga memang baru akan dimulai tepat pukul 08:00 dan akan diakhiri pukul 16:30 nanti.

Dan di tepi 3 orang gadis tinggi semampai tampak sedang berbincang, ia adalah Intan, Siska dan Mita.

"Ehh, lo pada udah lihat OB pengganti itu belum?" ucap gadis bernama Siska.

"Belum tuh, semoga aja dia nggak dateng. Males gue lihatnya gerakannya lamban sok kecakepan," ucap Mita menanggapi.

"Gue denger-denger sih dia udah punya anak," ucap Intan sambil menyeruput kopi hitamnya.

"Ahh, masa sih." Siska tampak tak percaya.

"Kalau lo berdua nggak percaya. Lo tanya tuh sama Lidia. Dia pernah 1 kampus sama doi pas di surabaya, katanya dia tiba-tiba out dari kampus gara-gara hamidun," ucap Intan lagi.

"Ihh, serem dong pergaulannya," balas Mita.

"Nggak nyangka gue padahal diakan pakai jilbab," ucap Siska.

"Kalau kata Lidia dulu dia di kampus nggak pakai jilbab," ujar Intan kembali terlihat ia merasa bangga memberi kabar yang membuat kedua sahabatnya terhenyak.

"Lepas pakai gitu jilbabnya?" tanya Mita memastikan.

"Gak tau juga sih," ucap Intan.

"Oya denger-denger hari ini pak Bumi mulai masuk. Kita kerjain tuh OB yuk," ucap Siska antusias.

"Boleh boleh, Kita kasih pelajaran tuh emak-emak biar sadar tempatnya. Udah punya anak tapi masih sok gadis."

"Ia gue setuju banget. Gue juga kesel dia dianter terus sama satpam kita Heru," ucap Mita yang diam-diam menyukai Heru satpam Bank.

"Emang kegatelan tuh emak-emak. Jilbab dijadiin topeng aja," tukas Intan.

"Yup, eh lihat tuh orangnya baru sampai. Udah kayak manager aja dateng mepet waktu begini," gusar Intan.

"Habisin guys," ucap Siska dengan tangan yang fokus memoles pewarna di bibirnya.

"Khal, sini lo!" panggil Intan.

"Saya Mbak?" ucap Khal bingung baru juga membuka pintu hendak masuk ke dalam Bank tapi sudah dipanggil.

"Ya iyalah elo siapa lagi?" geram Siska.

"Ada apa ya Mbak?" lirih Khal.

"Manager kita hari ini masuk, itu yang ruangan di pojok sana yang kemarin lo bersihin. Doi paling suka kopi susu. Nanti lo bawain ke ruangannya, susunya agak banyak. Doi suka banget susu," ujar Intan.

"Iya Mbak nanti saya buatkan. Maaf saya permisi Mbak, saya belum ganti seragam," ucap Khal dan ditanggapi anggukan oleh ketiga wanita di hadapannya. Khalpun segera beranjak ke loker.

🐣**Pukul 07:50**

Seorang pria rupawan dengan kemeja biru muda dipadu jas hitam, dilengkapi dengan dasi berwarna navy tampak masuk ke kantor dengan gagah dan percaya diri seolah siap dengan berbagai rutinitas yang menunggunya.

Seluruh karyawan yang telah duduk di posisinya seketika berdiri menangkap bayang sang bos muda. Merekapun menganggukkan kepala sebagai tanda salam penghormatan. Semua terlihat tenang dan disiplin saat itu, namun beberapa saat sang bos telah menghilang, tampak para karyawan yang berjumlah total 10 orang mulai berbisik-bisik membicarakan kekagumannnya pada sang bos.

Terlebih untuk ketiga sahabat yang bertugas di bagian *Frontliner*, bagian *Frontliner* itu sendiri merupakan petugas setara staf yang berhadapan langsung dengan nasabah. Dan ketiga orang sahabat yang tampak duduk berjejer itu bertugas sebagai *staf teller* di Bank yang mereka naungi.

Siska yang melihat Pak Bumi *Manager* mereka telah tiba, seketika teringat rencananya terhadap Khal. Siskapun memanggil Khal yang terlihat sedang mengepel lantai bagian depan sebelum 5 menit lagi nasabah mulai berdatangan.

"Khal ...." Dan Khalpun lagi-lagi segera menghampiri yang memanggilnya.

"Gimana udah disiapin belum minuman Pak Bumi?" tanya Siska.

"Setelah mengepel ya Mbak," ujar Khal.

"Ihh, lola banget sih lo kerja. Dari tadi kayaknya ngepel gak kelar-kelar," nyinyir Intan di sebelah Siska.

"Maaf Mbak, kalau saya buatin tadi kopi susunya takut keburu dingin pas Pak Bumi minum," sanggah Khal.

"Wahh udah pinter jawab nih OB, yauda sono lo!" geram Siska seraya menyeruput teh hangat di hadapannya. Setelahnya ia tak lupa melirik kaca kecil di sudut mejanya, lagi-lagi ia memastikan pewarna bibir yang ia pakai masih tampak jelas dan belum luntur terkena gelas teh.

*Tok ... Tok* ...

Terdengar ketukan dari arah luar, Bumi yang masih mengamati perkembangan yang terjadi di Bank pasca 4 hari kepergiannya tampak menyuruh masuk orang yang datang tanpa menoleh sedikitpun. Ia hanya melihat sekilas pakaian berwarna hijau muda, yang sudah pasti itu adalah Teh Marni sang OB, fikirnya.

"Ada perlu apa?" ujar Bumi kembali dengan mata tetap fokus ke monitor.

"Saya ingin mengantar minuman Bapak," ujar sosok berbaju hijau muda yang merupakan OB wanita bernama Khalea.

"Taruh saja di meja!"

Tak menunggu lama Khal segera meninggalkan ruang pak Bumi setelah meletakkan minuman ke meja.

10 menit berlalu, Khal kini sedang membersihkan kaca bagian depan. Hingga telepon di meja Heru sang Satpam berbunyi.

"Ada apa Pak?"

"Panggil teh Marni ke ruangan saya!"

"Tapi Teh Marni ...."

"Jangan banyak bicara! Cepat suruh ia kemari!!" tegas Bumi.

"Ba- ik Pa-kk." Dan seketika telfonpun terputus.

Herupun segera menghampiri Khal, "Khal, kamu nggak berbuat kesalahan kan?"

"Maksud Mas apa?" bingung Khal.

"Pak Bumi barusan telfon nyuruh kamu ke ruangannya."

"Sepertinya nggak kok Mas, kenapa ya Bapak panggil saya?"

"Ya sudah sana datang dulu ke ruangannya, takut Bapak lama menunggu."

"Iya Mass," lirih Khal.

"Khal, jangan takut. Kalau menurutnya kamu salah. Kamu terima aja. Kita kan pegawai kecil disini," ucap Heru sang sahabat memberi saran.

Heru adalah keponakam Teh Marni sang OB di Bank Centra Niaga. Ia pernah sama-sama menjadi sales sebelum akhirnya Heru di terima menjadi satpam Bank seperti sekarang. Heru pun mengetahui kondisi kehidupan Khal. Saat sang bibik sakit dan harus dirawat, entah mengapa terfikir oleh Heru untuk membawa Khal menggantikan Bik Marni sementara waktu. Dan setelah mendapat izin dari Pak Dharma sang Kepala Cabang, Khalpun akhirnya bekerja di Bank tersebut.

Wanita berhijab tampak berjalan dengan penuh percaya menuju ruangan Bosnya, walau dihatinya ada sedikit heran tapi ia sangat yakin tak berbuat kesalahan. Iapun santai menemui sang Bos. Dan kini ia tampak mengetuk pintu ruangan sang bos.

Tok ... Tok ...

"Masuk!" terdengar jawaban dari arah dalam.

Khalpun masuk dengan menundukkan kepalanya.

"Kau siapa? aku menunggu Teh Marni.

"Maaf Pak, teh Marni sakit dan saya menggantikannya," ujar Khal dengan wajah tetap menunduk.

"Pantas," tegas Bumi.

"Sekarang kamu lihat saya!!"

Khalpun mengangkat wajahnya dengan ragu dan ia terhenyak melihat wajah sang Bos ...

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

🐢Apa yang terjadi dengan wajah Bumi setelah ia meminum kopi susu yang dibuat Khal?

🐢Happy reading❤❤

Terpopuler

Comments

Rita Indrawati

Rita Indrawati

kalo alergi knp di minum juga, heran sama mas bumi ini

2021-08-11

1

momtikita

momtikita

alergi Bumi oleh susu 😅😅😅

2021-07-07

1

dear no one

dear no one

pantry mungkin ya , bukan pastri

2021-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Aku ...
2 Kata Putus
3 Kehadiran yang tak diterima
4 Melangkahkan kaki disini lagi ...
5 Perjodohan
6 Pertunangan dadakan
7 Kencan Pertama
8 Berenang
9 Cafe Abdul
10 Penampakan
11 Tentang Anindya
12 Kebohongan Anindya
13 Pembatalan
14 Tanda Tangan
15 Daftar TK
16 Keluarga Sentra Duta
17 Alergi Susu
18 Alergi Susu 2
19 Obrolan Dengan Naya
20 Khal Sibuk
21 Wajah Pucat
22 Ruang UGD
23 Ucapan Terima Kasih
24 Hari Terakhir Khal
25 Berbelanja
26 Memancing Khal
27 Kenyataan Khal
28 Kisah Masa Lalu
29 Joging
30 kain lap
31 Janda
32 Mall
33 Celoteh Saga
34 Obrolan
35 Pengasuh
36 Mampir
37 Ingin Sekolah
38 Murung
39 Bimbang
40 Obrolan
41 Pasar Malam
42 Aku
43 Batin Khal
44 Ketoprak
45 Mencari Jawab
46 Tidak Ada Alasan
47 Adik Kecil
48 Makan Siang
49 Minggu
50 Masjid
51 Kajian
52 Bakulan Ketoprak
53 Anti Shifa
54 Bermimpi
55 Heru
56 Prasangka
57 Cari Kesempatan
58 Cemburu
59 Kedatangan
60 Histeris
61 Sampingan
62 Mencari
63 Menerima
64 Kakak
65 Salah Paham
66 Bandara
67 Saga Setuju
68 Mencari
69 Foto
70 Berbeda
71 Bertemu Saga
72 Berbincang
73 Taman
74 Persiapan
75 Akad
76 Bertemu
77 POV RANA
78 Berbincang Dengan Rana
79 Menjelaskan Pada Ibu
80 Obrolan Santai
81 Penolakan Maaf
82 Dimana Khal?
83 Kebenaran
84 Mencari Maaf
85 Kita Keluarga
86 Membuka Kado
87 Bukan Kelabang
88 Kebersamaan Sore
89 Bersiap Pulang
90 Bertemu Shira
91 Meninggalkan Surabaya
92 Rumah Siapa?
93 Bimbang
94 Mendo'akan Istri
95 Pelukan Hangat
96 Bertemu Choirul
97 Menelepon Istri
98 Sentra Duta Residence
99 Kamu Punyaku
100 Berbincang
101 Shifa dan Khal
102 Mencari Tau
103 Main Ke Butik
104 POV Bumi
105 Gagal
106 Tidak Takut Lagi
107 Rindu Teman
108 Mencari Cara
109 Mencari Keberadaan
110 Cerita Choirul
111 Mendekap Naya
112 Rapuhnya Bumi
113 Luluh
114 Sudah Ada Perencana Terbaik
115 Yanda yang terbaik!
116 Agak Sesak
117 Baju Malu?
118 Cemburu
119 Menikmati Pagi
120 Naya Berbeda
121 Naya Dimana?
122 Ingin Bersama Diyara
123 Bersama Diyara (1)
124 Bersama Diyara (2)
125 Rumah Sakit
126 Duduk Bersama
127 Bersabar
128 Tanya Mayra.
129 Memberi kabar
130 Memberitahu Perlahan
131 Panggilan Om
132 Tanda Yang Sama
133 Mampir ke Mobil
134 Mengakrabkan Diri
135 Lyra Panik
136 Menjauhkan Dari Lyra
137 Menjauh Lebih Baik
138 Berbincang
139 Naya Di Seberang Telepon
140 Berkemah
141 Berduka
142 Tak Ada Kabar
143 Cari Saja Yang Lain
144 Rujak Cingur
145 Dugaan Mama Yasmin
146 Cemburu
147 Garis Dua
148 Masih Di sini
149 Menunggu Senin
150 Pesan Papa
151 Depresi Kembali
152 Kanaya di Bandara
153 Yanda Selalu Sayang Naya
154 Masih tentang Naya
155 Kedatangan Dimas
156 Foto Menarik Hati Naya
157 Tentang Diyara
158 Mencuri Hati
159 Pikirkan Yang Baik Saja!
160 Siapa Yang Kembar?
161 Naya Panik
162 Sosok Kak Mayra
163 Ayah Naya hanya Yanda
164 Kesalnya Dirga
165 Terpana Wajah Bunda
166 Tasfo Barn
167 Panggilan Bunda
168 Menjenguk Manda
169 Takut Kehilangan Naya
170 Naya Menghilang
171 Kedatangan Oma Arini
172 Namanya Viona
173 Anggap Ada ART Baru
174 Dimas Letih
175 Enyahkan Kata Berpaling
176 Keinginan Ibu Hamil
177 Pengen Nasi Gudeg
178 Dirga Mendengar ...
179 Alun-Alun Bandung
180 Cosplay Di Jalan Asia Afrika.
181 Pembicaraan Ayah Dan Anak
182 Setelah 7 Bulan
183 Situasi Sulit
184 Jangan Membawa Naya
185 Resah Bumi
186 Perpisahan
187 Menunggu Kabar Yanda
188 Investasi Bodong
189 Kebimbangan Bumi
190 Pria Asing
191 Kedatangan Revan
192 Kata Maaf
193 Bumi Junior
194 Kedatangan Uti
195 Rasa Bersalah Widuri
196 Pertemuan
197 Gemas Bias
198 Bola Mata Berkaca
199 END
200 Terima Kasih
201 INFO KARYA BARU
202 LYRA MENINGGAL
203 INFO KARYA BARU
204 EVEN BARU
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Aku ...
2
Kata Putus
3
Kehadiran yang tak diterima
4
Melangkahkan kaki disini lagi ...
5
Perjodohan
6
Pertunangan dadakan
7
Kencan Pertama
8
Berenang
9
Cafe Abdul
10
Penampakan
11
Tentang Anindya
12
Kebohongan Anindya
13
Pembatalan
14
Tanda Tangan
15
Daftar TK
16
Keluarga Sentra Duta
17
Alergi Susu
18
Alergi Susu 2
19
Obrolan Dengan Naya
20
Khal Sibuk
21
Wajah Pucat
22
Ruang UGD
23
Ucapan Terima Kasih
24
Hari Terakhir Khal
25
Berbelanja
26
Memancing Khal
27
Kenyataan Khal
28
Kisah Masa Lalu
29
Joging
30
kain lap
31
Janda
32
Mall
33
Celoteh Saga
34
Obrolan
35
Pengasuh
36
Mampir
37
Ingin Sekolah
38
Murung
39
Bimbang
40
Obrolan
41
Pasar Malam
42
Aku
43
Batin Khal
44
Ketoprak
45
Mencari Jawab
46
Tidak Ada Alasan
47
Adik Kecil
48
Makan Siang
49
Minggu
50
Masjid
51
Kajian
52
Bakulan Ketoprak
53
Anti Shifa
54
Bermimpi
55
Heru
56
Prasangka
57
Cari Kesempatan
58
Cemburu
59
Kedatangan
60
Histeris
61
Sampingan
62
Mencari
63
Menerima
64
Kakak
65
Salah Paham
66
Bandara
67
Saga Setuju
68
Mencari
69
Foto
70
Berbeda
71
Bertemu Saga
72
Berbincang
73
Taman
74
Persiapan
75
Akad
76
Bertemu
77
POV RANA
78
Berbincang Dengan Rana
79
Menjelaskan Pada Ibu
80
Obrolan Santai
81
Penolakan Maaf
82
Dimana Khal?
83
Kebenaran
84
Mencari Maaf
85
Kita Keluarga
86
Membuka Kado
87
Bukan Kelabang
88
Kebersamaan Sore
89
Bersiap Pulang
90
Bertemu Shira
91
Meninggalkan Surabaya
92
Rumah Siapa?
93
Bimbang
94
Mendo'akan Istri
95
Pelukan Hangat
96
Bertemu Choirul
97
Menelepon Istri
98
Sentra Duta Residence
99
Kamu Punyaku
100
Berbincang
101
Shifa dan Khal
102
Mencari Tau
103
Main Ke Butik
104
POV Bumi
105
Gagal
106
Tidak Takut Lagi
107
Rindu Teman
108
Mencari Cara
109
Mencari Keberadaan
110
Cerita Choirul
111
Mendekap Naya
112
Rapuhnya Bumi
113
Luluh
114
Sudah Ada Perencana Terbaik
115
Yanda yang terbaik!
116
Agak Sesak
117
Baju Malu?
118
Cemburu
119
Menikmati Pagi
120
Naya Berbeda
121
Naya Dimana?
122
Ingin Bersama Diyara
123
Bersama Diyara (1)
124
Bersama Diyara (2)
125
Rumah Sakit
126
Duduk Bersama
127
Bersabar
128
Tanya Mayra.
129
Memberi kabar
130
Memberitahu Perlahan
131
Panggilan Om
132
Tanda Yang Sama
133
Mampir ke Mobil
134
Mengakrabkan Diri
135
Lyra Panik
136
Menjauhkan Dari Lyra
137
Menjauh Lebih Baik
138
Berbincang
139
Naya Di Seberang Telepon
140
Berkemah
141
Berduka
142
Tak Ada Kabar
143
Cari Saja Yang Lain
144
Rujak Cingur
145
Dugaan Mama Yasmin
146
Cemburu
147
Garis Dua
148
Masih Di sini
149
Menunggu Senin
150
Pesan Papa
151
Depresi Kembali
152
Kanaya di Bandara
153
Yanda Selalu Sayang Naya
154
Masih tentang Naya
155
Kedatangan Dimas
156
Foto Menarik Hati Naya
157
Tentang Diyara
158
Mencuri Hati
159
Pikirkan Yang Baik Saja!
160
Siapa Yang Kembar?
161
Naya Panik
162
Sosok Kak Mayra
163
Ayah Naya hanya Yanda
164
Kesalnya Dirga
165
Terpana Wajah Bunda
166
Tasfo Barn
167
Panggilan Bunda
168
Menjenguk Manda
169
Takut Kehilangan Naya
170
Naya Menghilang
171
Kedatangan Oma Arini
172
Namanya Viona
173
Anggap Ada ART Baru
174
Dimas Letih
175
Enyahkan Kata Berpaling
176
Keinginan Ibu Hamil
177
Pengen Nasi Gudeg
178
Dirga Mendengar ...
179
Alun-Alun Bandung
180
Cosplay Di Jalan Asia Afrika.
181
Pembicaraan Ayah Dan Anak
182
Setelah 7 Bulan
183
Situasi Sulit
184
Jangan Membawa Naya
185
Resah Bumi
186
Perpisahan
187
Menunggu Kabar Yanda
188
Investasi Bodong
189
Kebimbangan Bumi
190
Pria Asing
191
Kedatangan Revan
192
Kata Maaf
193
Bumi Junior
194
Kedatangan Uti
195
Rasa Bersalah Widuri
196
Pertemuan
197
Gemas Bias
198
Bola Mata Berkaca
199
END
200
Terima Kasih
201
INFO KARYA BARU
202
LYRA MENINGGAL
203
INFO KARYA BARU
204
EVEN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!