Leon tidak langsung pulang ke rumah. Ia pergi menuju cafe milik kakak Dareen. Desa Tya tidak terlalu jauh dari kota dijika ditempuh jalur darat, hanya sekitar satu jam saja. Dan kebetulan Dareen dan Risky juga berada di situ.
Leon menghampiri meja Dareen dan Risky.
" Dari mana lo?" tanya Dareen.
" Terus kenapa juga tu muka kek baju kusut aja" sambung Risky.
" Dari rumah Tya, ngerjain tugas. " jawab Leon.
" Harusnya seneng dong, bisa ketemu Tya" goda Risky.
Leon menjadi kesal mendengar ucapan Risky. " Seneng apaan di sana cuma liat dia sama si murid baru itu" ucap Leon.
" Ardi maksud lo?" tanya Dareen.
" Iya lah" jawab Leon kesal.
Risky yang melihat Leon pun tertawa, dia tau jika Leon sedang cemburu dengan Ardi.
" Haha, jadi lo cemburu?" tanya Risky masih tertawa.
Leon yang mendengar pertanyaan Risky menjadi salah tingkah. " Nggak, ngapain juga cemburu" jawab Leon gugup.
" Kalo lo gak cemburu, ngapain lo kesel liat Tya sama Ardi?" tanya Risky.
" Udahlah, lo berdua gak asik mending gue balik" jawab Leon lalu meninggalkan Risky dan Dareen.
" Liat tu temen lo masih gengsi aja ngakuin kalo dia suka sama Tya" ucap Risky.
" Kita liat aja sampe mana dia tahan liat Ardi sama Tya, gue yakin, nanti juga dia ngakuin perasaannya sama Tya" ucap Dareen. Setelah itu mereka berdua tertawa mengingat Leon yang salah tingkah.
Malam pun tiba, Bu Sari sibuk menyiapkan makan malam sedangkan Tya dan Khaya sedang mempersiapkan alat sekolah untuk besok.
Malam ini, Ayah Nadi akan pulang setelah empat hari di luar kota. Tak lama, terdengar pintu di ketuk.
Tok tok tok.
" Assalamualaikum" ucap orang tersebut.
" Walaikumsalam" jawab Bu Sari sambil membuka kan pintu.
Dan ternyata Ayah Nadi yang baru sampai. " Ayah" ucap bu Sari menyalami Ayah Nadi. Mereka memasuki rumah.
" Anak-anak mana bu?" tanya Ayah karena tidak melihat keberadaan anak-anaknya.
" Ada di kamar Yah" jawab Bu Sari.
Lalu terlihat Tya dan Khaya keluar kamar. Khaya membantu kakaknya keluar dan membantunya duduk di sofa.
" Ayah kapan sampai" tanya Tya sambil menyalami Ayah Nadi. Begitu juga Khaya.
" Baru saja" jawab Ayah Nadi.
" Aku kangen sama Ayah" ucap Khaya sambil memeluk Ayahnya.
Ayah Nadi pun membalas pelukan Khaya. " Ayah juga kangen sama anak Ayah yang manja ini" ucap Ayah Nadi.
" Udah dulu dek, Ayah harus mandi, habis itu kita makan malam" ucap Bu Sari.
Khaya pun melepaskan pelukannya dan Ayah Nadi langsung menuju kamar mandi. Sedangkan Tya, Bu Sari dan Khaya menuju meja makan.
Setelah mandi Ayah Nadi menyusul ke meja makan. Bu Sari mengambilkan makan untuk suaminya. Mereka pun makan dengan tenang.
" Bagaimana kerjaan Ayah?" tanya Bu Sari setelah selesai makan.
" Alhamdulillah bu lancar, dan Ayah di beri tanggung jawab untuk mengawasi kerja karyawan" ucap Ayah Nadi.
" Alhamdulillah" ucap Bu Sari.
" Lebih baik kita sekarang istirahat, Ayah lelah sekali" ucap Ayah Nadi. " Kakak dan Adek juga besok harus sekolah"lanjut Ayah Nadi.
" Iya yah " jawah Tya dan Khaya bersamaan.
Lalu Khaya membantu kakaknya ke kamar. Setelah itu dia pergi dan menuju kamarnya di sebelah.
Saat hendak merebahkan tubuhnya, ponsel Tya berbunyi. Ada pesan masuk dari Ardi.
Ting.
" Selamat malam, tidur yang nyenyak ya, jangan lupa mimpiin aku" ucap Ardi dalam pesannya.
Tya yang membaca itu langsung tersenyum dan membalas pesan Ardi.
" Iya, selamat malam" balas Tya.
Setelah itu Tya mematikan ponselnya dan tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Nek Mok
lanjut
2021-03-16
0