Setelah jam istirahat habis, para siswa mengganti seragam mereka karena mereka akan pengikuti pelajaran olahraga.
Seperti biasa, Tya hanya menunggu di kelas, sedangkan siswa yang lain olahraga.
" Tya " panggil Ardi.
Tya pun menengok, melihat ke Ardi. " Apa Ar?" jawab Tya.
" Kamu mau ikut keluar?" tanya Ardi.
" Nggak, aku tunggu di sini saja" jawab Tya tersenyum pada Ardi.
" Keluar yuk, liat aku main bola" ajak Ardi.
" Gak ah, gimana juga caranya aku keluar" jawab Tya.
" Begini caranya" ucap Ardi sambil mulai menggendong Tya.
Tya pun kaget dan tangannya di kalungkan pada leher Ardi karna takut jatuh. " Ar turunin aku" ucap Tya gugup.
" Gak, aku bakal bawa kamu keluar, biar kamu bisa liat aku main bola" ucap Ardi dan Tya pun hanya diam.
Jantung Tya berdegub sangat cepat karna perlakuan Ardi. Jantung Ardi pun begitu karna sangat dekat dengan Tya.
" Aduh, jantungku kenapa nih? kok deg-degan gini, mana kenceng lagi, kalo Ardi denger gimana coba"batin Tya. Pipinya sudah bersemu merah karena malu.
Ardi membawa Tya menuju lapangan olahraga. Semua orang memperhatikan mereka termasuk Leon. Tya bertambah malu, dia menyembunyikan wajahnya di dada Ardi.
" Kenapa jadi sesak dada ku? Dan kenapa mereka, apa mereka memiliki hubungan, hingga Tya mau di gendong seperti itu?" gumam Leon.
Ardi biasa saja saat semua memperhatikan mereka. Ardi tersenyum saat melihat wajah Tya yang memerah karna malu.
Sesampainya di lapangan, Ardi membawa Tya di bangku dekat lapangan. Setelah Tya duduk di bangku, Ardi pun pergi ke lapangan.
" Aku ke sana ya" ucap Ardi tersenyum dan di balas anggukan oleh Tya.
Ardi pun lari ke lapangan dan bermain bola bersama teman-temannya. " Huft" Tya membuang napasnya kasar. Karna saat bersama Ardi dia seperti sesak napas.
Tiba-tiba ada suara di belakang Tya.
" Seneng ya di peluk-peluk gitu sama murid baru itu" ucap Leon sinis.
" Leon?" ucap Tya kaget. Leon hanya menatap sinis.
" Gak ada peluk-pelukan kok" lanjut Tya.
" Terus tadi apa?"ucap Leon. " Biasanya juga nunggu di kelas" lanjut Leon.
" Ardi cuma pengen aku liat dia main bola aja, dan aku juga gak tau kalo dia langsung gendong aku dan bawa aku kesini" ucap Tya supaya tidak disangka yang aneh-aneh.
" Alasan" ucap Leon, langsung meninggalkan Tya menuju tengah lapangan.
Tya kembali kesal dengan sikap Leon. " Dasar aneh, gak jelas" gerutu Tya.
Tya pun melihat Ardi bermain bola, sesekali Ardi melihat ke arah Tya sambil tersenyum. Ketika Tya sedang asik melihat, tiba-tiba ada siswa sedang lari terburu- buru, dan menyenggol bangku yang di duduki Tya.
Kebetulan Ardi dan Leon melihat itu, mereka langsung berlari ke arah Tya.
" Aaaaaa" teriak Tya sambil menutup matanya.
Tya merasa tidak jadi terjatuh dan membuka matanya. Betapa terkejutnya Tya saat melihat Ardi dan Leon menahan bangku di sebelah kanan dan kiri.
Jantung Tya kembali berdegub kencang saat menatap Ardi dan Leon bergantian. Leon dan Ardi pun merasakan hal yang sama.
" Kenapa jantungku jadi berdetak dengan cepat begini" batin Leon.
" Aduh jantungku" batin Ardi juga.
Tiba-tiba Aska dan gengnya serta Yeni bersama teman-temannya menghampiri mereka.
" Tya, kamu gak papa?" ucap Sasa. Mendengar itu mereka bertiga pun tersadar. Ardi dan Leon membenar kan posisi bangku Tya.
Tya hanya mengangguk dia masih syok. Siswa yang menabrak kursi Tya masih ada di situ dan dia nampak ketakutan, Leon yang melihat itu, langsung menarik kerah bajunya dan hendak memukulnya. Tapi dihentikan oleh Ardi dan Aska.
" Leon jangan pukul dia" ucap Tya.
" Tapi dia hampir buat kamu jatuh, kalo gak ada aku dan murid baru itu kamu pasti jatuh"ucap Leon emosi.
Tya mencoba menenangkan Leon" Aku gak papa" ucap Tya sambil tersenyum.
" Aku minta maaf" ucap siswa itu. Dan Tya hanya mengangguk sambil tersenyum.
" Lebih baik kamu sekarang pergi" ucap Leon masih mencoba meredakan emosinya.
Siswa itu pun pergi, ketika Leon hendak pergi Tya meraih tangan Leon. " Terima kasih" ucap Tya. Leon hanya terdiam dan melangkah pergi.
" Mba gak papa kan, aku hampir jantungan tau mba" ucap Yeni.
" Mba gak papa" jawab Tya sambil tersenyum.
" Lebih baik kamu ke kelas ya" ucap Ardi sambil menggendong Tya. Mereka menuju kelas dan di ikuti oleh yang lainnya di belakang.
Ditengah perjalanan Tya membisikkan seseuatu pada Ardi. " Ar, makasih ya"bisik Tya.
Ardi terdiam merasakan napas Tya menari-nari ditelingannya, seketika jantungnya lagi-lagi berdegub kencang. Tapi dia berusaha mengontrolnya dan membalas Tya dengan senyuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Neti Jalia
10 like untukmu thor,salam dari
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas
2021-04-26
2
Eka Yuli
sweet banget sih Ardi
2021-03-17
0