Tya sudah berada di kamarnya, dia sudah mandi dan hendak beristirahat. Tapi dia teringat sesuatu yang diberikan Ardi tadi. Dia meraih tasnya dan mengambil itu.
Tya melihat coklat yang diberikan Ardi dan seketika terukir senyum di bibirnya.
" Kok dia bisa kasih aku coklat sih" gumam Tya masih tersenyum.
Bu Sari yang melihat anaknya tersenyum sambil memegang coklat pun heran. Ia tidak sengaja lewat dan melihatnya karena pintu kamar Tya tertutup rapat.
" Hayo, coklat dari siapa itu"ucap Bu Sari menggoda anaknya.
Tya pun langsung menyembunyikannya. " Bukan dari siapa-siapa kok" jawab Tya.
" Bukan dari siapa-siapa tapi diliatin terus dan pipi kamu tu jadi merah" ucap Bu Sari tertawa melihat anaknya yang salah tingkah.
Tya benar-benar malu saat itu pada ibunya.
" Oh iya bu, hari minggu nanti aku mau kerja kelompok sama temenku di rumah kita boleh gak bu ?" tanya Tya mengalihkan pembicaraan.
" Siapa temanmu itu kak?" ucap Sari.
" Leon sama Ardi bu" ucap Tya takut. " Gak papa kan bu?" lanjut Tya.
" Gak papa dong nak kan buat kelompok" ucap Bu Sari. Tya lega karna sudah mendapat izin dari Bu Sari.
Tya memeluk ibunya erat. " Makasih ya bu" ucap Tya.
" Sama- sama sayang" jawab Bu Sari.
Setelah Bu Sari keluar dari kamarnya, Tya pun memberi kabar pada Ardi dan Leon.
Tya menekan nomor Leon.
Panggilan itu pun diterima oleh Leon. " Halo, Assalamualaikum" ucap Leon dari sebrang sana.
" Walaikumsalam" ucap Tya menjawab salam Leon.
" Ada apa?" tanya Leon dingin.
" Aku udah minta izin sama ibuku" ucap Tya. " Jadi hari kita jadi ngerjain tugas dirumahku ya" lanjut Tya.
" Iya" jawab Leon.
" Ya udah, aku tutup ya, Assalamualaikum" ucap Tya.
" Walaikumsalam" jawab Leon dan panggilan itu mati.
Setelah Leon, sekarang Tya menghubungi Ardi.
Ardi yang sedang memejamkan mata pun terbangun mendengar ponselnya berbunyi.
Drt drt
Ardi pun meraih ponselnya di nakas. Ardi tersenyum setelah tau siapa yang menelpon dirinya.
" Tya?" gumamnya.
Tak menunggu lama Ardi pun langsung menerima panggilan itu. " Assalamualaikum" ucap Ardi.
" Walaikumsalam" jawab Tya di ujung sana.
" Kenapa nelpon? Kangen ya sama aku" ucap Ardi sambil tertawa kecil.
" Apaan si" ucap Tya. " Aku tu cuma mau kasih tau kalo ibuku udah kasih izin, jadi hari minggu kamu dateng ke rumah"lanjut Tya.
Ardi senang sekali mendengarnya, seperti sedang mendapat hadiah lotre.
" Ardi, kamu denger aku kan?" tanya Tya karena tak mendapat jawabab dari Ardi.
Ardi pun tersadar. " Iya, aku denger kok" ucap Ardi. " Tapi kan aku gak tau rumahmu" lanjut Ardi.
" Nanti aku share lock" jawab Tya.
" Oke deh" ucap Ardi.
" Ya udah aku tutup dulu ya" ucap Tya.
" Buru- buru amat, emang gak mau ngobrol dulu sama aku?" tanya Ardi karena dia masih ingin mendengar suara Tya.
" Nggak, Assalamulaikum" ucap Tya. Belum sempat Ardi menjawab salamnya Tya sudah menutup panggilannya.
" Walaikumsalam" ucap Ardi tersenyum.
Sementara Tya, jantungnya kembali berdegub cepat walau hanya mendengar suara Ardi.
" Aku kenapa sih? Kenapa jadi seneng gitu denger suaranya, padahal kemaren- kemaren aku sebel banget sama dia" gumam Tya dan tanpa sadari bibirnya kembali mengukir senyum manis.
Tak terasa waktu magrib telah tiba. Tya di bantu adiknya ke kamar mandi dan setelah itu melaksanakan sholat magrib bersama ibu dan adiknya karena ayahnya masih diluar kota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments