Kini jam pelajaran terakhir di kelas Tya adalah Bahasa Indonesia, pelajaran yang paling heboh. Bu Heni guru Bahasa Indonesia yang cantik selalu menjadi idola siswa laki-laki.
Pelajaran kali ini ditugaskan untuk membuat puisi, bukannya mengerjakan tugas, mereka malah sibuk menggombal untuk Bu Heni dan membuat kegaduhan di kelas.
" Aduh bu, ibu tambah cantik aja" kata Dareen yang memang sangat suka menggombal.
Suara kegaduhan terdengar lagi, semuanya tertawa karena ulah si Dareen. "Ah kamu bisa aja Nak" Bu Heni tersipu malu.
" Aduh mulai ada virus bucin lagi nih" ucap Tya sambil tertawa, dan dia memang suka sekali menggoda Bu Heni jika sudah seperti ini, menjadi hiburan tersendiri buatnya.
" Uhuy" tiba tiba dari keluar dari mulut Reno. Dan semua murid tertawa kembali.
" Udah anak-anak kita kembali ke pelajaran, dan kamu Dareen jangan selalu menggombali ibu" Ujar Bu Heni.
" Gak bisa bu, karena ibu terlalu istimewa di hati saya maka nya gombalan itu keluar sendiri" Ujar Reno sambil senyum-senyum.
" Udah Dareen, jangan dilanjutkan" Bu Heni tak mau menanggapi Dareen lagi.
Mereka kembali mengerjakan tugasnya sambil diawasi oleh Bu Heni, tetapi tiba-tiba loceng waktu pulang telah berbunyi. Semua murid bergembiran karena tugasnya akan menjadi pekerjaan rumah.
" Pelajaran hari ini cukup sampai disini, tugas kalian kumpulkan pada pertemuan selanjutnya, Permisi, Selamat Siang" Pamit Bu Heni sambil meninggalkan kelas.
" Siang Bu" Jawab semua siswa.
Satu persatu siswa pun meninggalkan kelas untuk pulang ke rumah, Di kelas tersisa Aska dan geng nya dan Tya beserta Yeni, dan Leon dan teman-temannya yang hendak keluar kelas.
" Tya kamu dijemput siapa?" tanya Ilham.
" Ibuku ham" jawab Tya.
" Kami duluan gak papa kan Tya?" tanya Aska karena khawatir Tya akan lama menunggu jemputannya.
" Iya gak papa Ka, aku sudah ditemani Yeni juga" Jawab Tya sambil tersenyum.
" Oke dadah" mereka pun saling melambaikan tangan.
Ketika Aska dan gengnya sudah pulang, Leon dan gengnya pun keluar tapi sebelum itu Leon seperti biasa berhenti menatap Tya, tapi Tya tidak memperdulikannya. Lalu Leon pun ditarik oleh teman-temannya untuk pulang.
Kini hanya tinggal Tya dan Yeni, mereka pun mengobrol sambil menunggu jemputan. Saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Ahmad lewat di depan mereka bersama Abdul teman dekatnya. Dia tersenyum kepada Tya, dan Tya pun membalas senyum itu lalu Ahmad menuju motornya dan melaju meninggalkan sekolah.
" Mba gak papa kan?" tanya Yeni yang khawatir karena setelah Ahmad pergi Tya hanya diam.
" Mba gak papa kok" Jawab Tya sambil tersenyum.
" Apa mba masih sayang dia?" Tanya Yeni lagi.
Tya hanya terdiam enggan menjawab. " Mba, kalo mba masih sayang gak papa kok, bagaimana pun dia orang yang pernah hadir dalam hidup mba" lanjut Yeni yang tadi tal mendapat jawaban dari Tya.
" Mba memang masih sayang sama dia, tapi mba sudah ikhlas dengan berakhirnya hubungan kami dan mba berusaha untuk mengikhlaskan dia juga" jawab Tya walau tak dapat menyembunyikan kesedihannya.
" Tenang aja mba, suatu hari nanti mba pasti mendapatkan seseorang yang lebih baik dari dia dan mau menerima mba apa adanya" Ujar Yeni mencoba menghibur Tya.
" Iya dek, makasih ya" Tya pun memeluk Yeni.
Tak lama setelah itu ibu Sari pun datang untuk menjemput Tya." Maaf lama nak" Ujar Bu Sari kepada anaknya.
" Gak papa bu, ada Yeni juga yang menemani" jawab Tya agar ibunya tak merasa bersalah karena lama menjemput.
" Yaudah Yeni pamit ya bi" pamit Yeni pada Bu Sari.
" Iya nak, terima kasih ya" Ujar Bu Sari lalu di balas senyuman oleh Yeni.
Setelah itu Bu Sari dan Tya pun pulang menuju rumah mereka yang tidak terlalu jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Ñiýâ Puttri Cengeng
seharus nya Leon yg jadi peran utama
2021-04-17
1
Erlina Gita
sampe sini bagus ceritanya
2021-03-14
0