Sesampainya di rumah Tya langsung mandi dan sholat Ashar karena sudah memasuki waktu Ashar. Tya melakukannya sendiri selagi dia masih mampu dia tidak ingin merepotkan orang lain.
Di tempat Ahmad sedang bersama Abdul teman dekatnya. Tiba-tiba Abdul menanyakan tentang Ahmad yang tersenyum pada Tya tadi saat hendak pulang.
" Eh Mad, kamu tadi senyum-senyum gitu sama Tya, Kamu masih sayang sama dia? " Tanya Abdul.
" Rasa sayang sedikit masih ada" Jawab Ahmad santai.
" La kalo sayang kenapa kamu selingkuh terus putus? Apa karna kekurangannya?" Tanya Abdul lagi.
" Nggak kaya gitu, aku tu bosen dan saat itu juga ada Ela yang selalu ada buat aku, jadi ya gitu, awalnya aku bingung aku gak bisa ngelepasin Ela dan aku gak mau kehilangan Tya, mungkin karna Tya dah gak tahan dia akhiri hubungan kami, dan aku faham betul itu, itu juga kan karna aku dah nyakitin dia, tapi dia minta putus baik baik ya sudah, hubungan aku sama dia juga baik walau udah putus"Jawab Ahmad sambil mengenang masa-masanya bersama Tya. Dan Ela itu adalah selingkuhan Ahmad, tapi hubungan mereka juga sudah berakhir.
Abdul hanya mengangguk-angguk mendengar cerita Ahmad. Setelah itu mereka membicarakan yang lain.
Ketika malam datang, setelah Sholat magrib Tya dan keluarganya , siap-siap hendak pergi ke rumah neneknya.
" Kak, udah siap belum?" Tanya Khaya adik Tya.
" Udah" Jawab Tya.
Setelah mendengar jawaban kakaknya Khaya pun memanggil Ibu dan Ayahnya. " Ayah Ibu kakak sudah siap" Ucap Khaya.
Ayah Nadi pun menghampiri Tya dan membawa Tya ke kendaraan mereka. Setelah itu mereka menuju ke rumah nenek Tya.
Sesampainya di rumah nenek Tya. Mereka masuk dan berkumpul di ruang keluarga. Tetapi Tya dan adiknya memilih untuk berada di teras. Khaya merasa haus dan dia masuk ke dalam untuk mengambil air.
" Kak aku masuk dulu ambil minum" Pamit Khaya dan dibalas anggukan oleh Tya.
Tya sendirian di teras tiba-tiba ada seorang pemuda lewat di depannya. Pemuda itu adalah Ardika Putra. Tya tidak terlalu memperhatikannya sampai pada akhirnya ponsel Tya jatuh ke lantai dan dia hendak mengambilnya tetapi kursi yang di dudukinya oleng dan Tya hampir jatuh, tiba-tiba ada seseorang yang menangkapnya. Ya itu adalah Ardi. Mata mereka bertemu, Ardi terus memandang Tya sambil memegang bahunya agar tidak jatuh.
" Dia manis sekali" Batin Ardi sampai akhirnya dia sadar dari lamunannya.
" Ah, kamu tidak papa? Lain kali hati-hati" Ucap Ardi sambil melepaskan bahu Tya.
" Aku tidak papa, terima kasih" Jawab Tya sambil tersenyum di paksa, dia sangat gugup.
" Iya, kenapa bisa sampai hampir terjatuh, kan bisa kau berdiri sebentar mengambilnya" Ucap Ardi tanpa mengetahui yang sebenarnya.
" Aku tidak bisa berdiri, aku lumpuh" Jawab Tya sambil tersenyum menatap Ardi.
Ardi pun mendengarnya kagey dan dia menjadi tidak enak hati. " Maafkan aku, aku tidak tau" Ucap Ardi merasa bersalah.
" Tidak papa" Ucap Tya sambil tersenyum.
" Aku Ardika, panggil saja Ardi" Ucap Ardi mengulurkan tangannya.
" Aku Tya" Tya pun menyambut uluran tangan Ardi.
Kemudian terdengar suara ponsel Ardi berbunyi menandakan ada pesan.
" Aku pulang dulu ya, sudah dicari kakakku" Ucap Ardi berpamitan kepada Tya.
" Iya" Jawab Tya
Ardi pergi dan melambaikan tangan kepada Tya dan Tya membalas lambaikan tangan Ardi sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Nm@
"My Brother" hadir, Kak!
2021-07-09
0
Nek Mok
nyimak...
2021-03-16
0
Dwi Alviana
lanjut
2021-03-11
0