Jam pulang sekolah pun tiba, hari ini Yeni tidak dapat menemani Tya karena dia harus ke rumah kakaknya.
" Mba aku duluan ya, maaf ya mba gak bisa nemenin" ucap Yeni merasa tak enak hati.
" Gak papa dek, mba bisa kok sendiri" jawab Tya sambil tersenyum.
Yeni pun melangkah menuju motornya sambil tersenyum. Leon yang melihat Tya sendiri pun menghampiri. Dia jua masih penasaran kenapa tadi Tya sangat kesal.
" Ehem"dehem Leon sambil berdiri disebelah Tya.
Tya yang mendengar langsung melihat ke samping. " Ada apa? Kenapa belum pulang?"tanya Tya.
Bukannya menjawab Leon malah memberi Tya pertanyaan. " Kenapa tadi kamu kelihatan kesal?" tanya Leon.
" Gak papa" jawab Tya.
Mereka pun diam tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka.
Ardi yang baru saja keluar dari toilet, ia melihat Tya bersama Leon. Ardi pun menghampiri mereka.
" Kalian ngapain berdua?" tanya Ardi.
Tya dan Leon pun melihat ke arah Ardi. " Bukan urusan lo" jawab ketus Leon. Kemudian Leon meninggalkan Mereka berdua.
Tinggal Tya bersama Ardi. Tya yang masih kesal dengan Ardi pun hanya diam.
" Tadi kalian ngapain?" tanya Ardi membuka pembicaraan.
" Ngobrol" jawab Tya singkat.
" Jutek banget si, kamu masih marah sama aku?" tanya Ardi.
" Udah tau pakek nanya, gara-gara dia kan temen-temen ngira aneh aneh" gumam Tya.
Ardi yang tidak mendapatkan jawaban pun memanggil Tya. " Tya?" panggil Ardi.
" Mending kamu pulang deh, nanti ibu ku datang kamu masih disini, nanti dipikir aneh aneh lagii, sana pergi"ucap Tya.
" Tapi... " belum selesai Ardi menjawab sudah dipotong oleh Tya.
" Plis, kalo gak usah ngomong lagi" ancam Tya.
Akhirnya Ardi pun menyerah. Dia pun meninggalkan Tya, tapi dia tidak benar-benar pulang. Dia masih mengawasi Tya dari jauh.
Tak lama Ibu Sari pun datang. Dan akhirnya Ardi pun pulang menuju rumahnya.
Sekitar tiga puluh menit Ardi sudah sampai rumah. Ardi memasuki rumah dengan lesu.
" Kenapa sekarang di tekuk tu muka" ucap kakaknya Mas Andi yang ternyata sudah pulang kerja.
" Gak papa, kok mas dah pulang?" tanya Ardi.
" Iya kerjaan mas dah selesai" Jawab mas Andi.
" Ya sudah Ardi ke kamar dulu" pamit Ardi menuju kamarnya.
Sampai di kamar, Ardi tidak langsung mandi. Dia merebahkan dirinya di ranjang.
" Tya pasti masih marah, gimana coba cara membujuknya"gumam Ardi.
Lama berfikir, akhirnya Ardi memutuskan untuk membawakan Tya coklat besok. Dia tersenyum saat kembali mengingat Tya. Tapi dia jadi teringat saat Tya berdua dengan Leon.
" Ngapain mereka?Dan ada hubungan apa? " tanya Ardi pada dirinya sendiri.
Setelah itu dia memutuskan untuk mandi dan segera sholat Ashar.
Dirumahnya, Tya baru saja selesai sholat Ashar. Dia duduk ditepi ranjang. Dia kembali mengingat saat Ardi mencubit pipinya.
" Apa-apaan sih dia gitu, nyebelin banget, gak tau malu" gerutu Tya.
Tanpa Tya sadari, di depan pintu sudah ada adiknya.
" Kak kenapa?" tanya Khaya yang melihat Tya seperti sedang marah.
" Eh kamu bikin kaget aja, kakak gak papa kok" jawab Tya. "Ngapai kamu kesini?" tanya Tya.
" Aku mau pinjam kamus, punyaku ketinggalan di sekolah" jelas Khaya.
" Ambil aja laci" ucap Tya sambil merebahkan tubuhnya.
Khaya pun membuka laci Tya dan setelah dia mendapatkan kamus yang dia cari dia langsung keluar karna melihat kakaknya yang sudah terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments