"Ini adalah pertama kalinya aku berbelanja di toko yang serba mahal... Aku tidak akan menyia-nyiakan." Megumi bergumam.
"Apakah begitu? Aku pikir kamu setidaknya memiliki pengalaman berbelanja dalam hal seperti ini, Megumi." Ucap Shira. Megumi menggelengkan kepalanya, "Ini pertama kalinya... Bersamamu juga lagi." Megumi tersipu merah selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat percaya diri.
"Aku merasa cukup gugup untuk berbelanja bersama seorang ras Legenda laki-laki..." Megumi terkekeh kecil, ia mulai menatap pakaiannya dan ia mulai kehilangan rasa percaya dirinya, "Seharusnya aku memakai pakaian yang lebih cocok untuk diriku."
"Ada apa dengan pakaian itu?" Tanya Shira.
"Aku hanya merasa malu saja... Tapi tidak apa-apa, karena kamu adalah satu-satunya cowok yang aku inginkan." Ucap Megumi hingga membuat detak jantung Shira berdetak dengan sangat cepat, ia menghalang kedua lubang hidungnya yang mulai mengeluarkan darah. Megumi menekukkan kepalanya melihat Shira yang tiba-tiba menghalang hidungnya, "A-Ada apa, Shira...?"
"T-Tidak apa-apa..." Shira tersenyum lalu ia mengusap-usap darah yang keluar dari lubang hidungnya, "Sudah aku katakan bukan? Baju itu pantas untukmu, lebih baik kita bergegas cepat untuk menonton film yang kau bicarakan sejak itu, Megumi." Ucap Shira.
"Hm!"
Di semesta Yuusuatouri juga ternyata memiliki teknologi yang sama canggih-nya dengan dunia dimana Shira tinggal karena Yuusuatouri adalah semesta yang bertetanggaan dengan semesta Yuutouri atau semesta dimana manusia tinggal, jadi secara langsung bangsa manusia membantu bangsa Legenda dalam mengurus teknologi mereka yang cukup miskin dulunya dan sekarang teknologi yang mereka miliki sudah sama dengan manusia dimana terdapat sebuah bioskop di setiap planet yang ada di semesta Yuusuatouri.
Ada berbagai film bertema diputar sekarang. Tiket yang didapat Shira bagus untuk semua itu, "Lebih baik kau memilih lagi, Megumi. Film apa yang ingin kau lihat?" Tanya Shira.
"Hmmmmm... Uh... Mari kita lihat... Aku benar-benar ingin melihat perang antara bangsa Legenda dan Iblis." Ucap Megumi yang mulai menunjuk poster film yang bertema perang. Dia mungkin tertarik pada baling-baling di poster film, film itu menceritakan jaman dimana bangsa Legenda dan bangsa Iblis melakukan sebuah perang yang sangat dahsyat dan sengit, bahkan film ini juga mengandung unsur percintaan.
Filmnya tidak buruk, tapi itu tidak masalah selama mereka bersenang-senang bersama. Megumi terlihat sangat bersemangat di adegan perkelahian-nya, dan ceria di adegan cinta. Pada akhirnya, film ini menyampaikan perasaan hangat, kabur dari akhir yang bahagia.
"Film itu luar biasa!!! Pertarungan di atas langit pada akhirnya sangat keren!" Ucap Megumi selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat bersemangat.
"Kekasih yang terbang saat kencan malam hari juga terlihat luar biasa romantis-nya." Bahkan setelah film selesai, antusiasme Megumi tidak berkurang, "Pasukan iblis semacam itu menarik juga, bukan?" Tanya Shira.
"Ya, tapi bangsa Iblis yang memiliki tanda harapan itu agak aneh." Shira tidak akan mengatakan hal yang aneh, tetapi cara iblis yang memiliki tanda harapan itu benar-benar mengakhiri perang dengan menjadi pengkhianat bagi bangsa-nya sendiri dan membantu bangsa legenda untuk memenangkan perang, Shira mulai memiliki rasa penasaran tentang iblis-iblis itu, kenapa mereka tiba-tiba menyelamatkan
"Jadi, apakah Anda pikir ada tempat yang menjual kacamata di sekitar sini? Aku pikir mereka benar-benar diperlukan untuk melawan bangsa iblis yang memiliki sihir untuk membuat mata buta."
"Tidak, apakah kau berencana untuk menggunakannya ketika kau mencoba untuk melawan bangsa iblis?" Tanya Shira dan Megumi mengangguk selagi tersenyum, "Kau tidak perlu menggunakannya, kau hanya harus waspada dan jangan pernah lengah. Bukannya ada Legenda yang mengatakan bahwa seluruh anggota tubuh kita harus dilatih penuh agar bisa menjadi kebal terhadap sesuatu." Ucap Shira yang masih mengingat nasihat seorang Legenda yang muncul di film tadi.
"Kita harus mengurus perut kita yang mulai lapar, bagaimana kalau kita makan siang?" Tanya Shira.
"Kau harus biarkan aku membayar, Shira!" Jawab Megumi selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat senang, "Loh...? Kenapa?"
"T-Tapi... Kamu membayar semuanya mulai dari film itu." Ucap Megumi.
"Aku sudah bilang, aku akan membayar semuanya demi kita bersenang-senang dan beristirahat dari latihan." Shira adalah seorang laki-laki jadi dia harus lebih bersikap seperti seorang gentleman, "Ya... tapi..."
"Setidaknya biarkan aku membayar semuanya, Megumi. Legend's Diamond yang kau punya setidaknya kau tabung untuk membeli sesuatu yang berharga." Mereka baru saja mulai dekat terhadap satu sama lain, jadi sampai sekarang belum ada perubahan signifikan dalam hubungan mereka, Shira berharap bahwa ia bisa mendapatkan hati dari Megumi karena dia mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama, bahkan sebelum mereka mulai dekat, mereka selalu berteman baik.
"Shira, terima kasih. Aku janji akan membalas kebaikanmu suatu saat." Megumi tersenyum lebar, "Kamu inu keren dan baik. Kamu terlalu sempurna." Megumi mengatakannya tanpa memperlihatkan ekspresi yang terlihat malu bahkan ia tidak tersipu lagi.
"Benarkah...?"
"Aku mengatakannya begitu bukan? Jadi tidak perlu ragu-ragu tentang itu." Megumi menyatakan rasa bangga yang meyakinkan. Seperti biasanya, Megumi memiliki banyak rasa kepercayaan diri di dalam dirinya, "Setidaknya biarkan aku membayarnya, aku saat ini memiliki banyak uang."
"I-Iya... Baiklah..."
"Jadi, apa yang ingin kau makan?" Tanya Shira.
"Hmm... Mari kita lihat." Megumi mulai mengambil sebuah peta lalu ia membukanya, Megumi memilih restoran yang cocok dengan gaya Ghisaru yang elok, "Sepertinya tempat ini bagus." Megumi tersenyum lalu ia menunjuk peta itu dengan jari telunjuknya.
"Yang mana--- Eh!? Serius!?" Megumi mengangguk 'ya', saat dia mengangguk dengan tegas. Megumi memilih restoran yang bertema ramen, nama dari restoran itu adalah Naoki's Special Ramen Shop, "Yah... Aku belum pernah mencoba makanan yang bernama ramen ini." Ucap Megumi.
"Apa--!?" Shira merasa sangat terkejut mendengarnya karena Megumi belum pernah mencoba makanan yang bernama ramen ini, bahkan Shira sendiri merasa cukup terkejut melihat makanan ramen bisa ada di semesta yang bernama Yuusuatouri ini, ternyata Legenda dan Manusia memiliki kesamaan yang sama, "Apakah itu sesuatu yang 'mengejutkan'?" Tanya Megumi selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat penasaran.
"Tidak... Yahhh..." Ramen dapat dianggap sebagai makanan favorit nasional di jepang, seperti mangkuk daging sapi dan nasi kari, "Setiap kali keluargaku pergi, tidak ada yang pernah mengatakan apa pun tentang ramen." Sebuah pertanda bahwa keluarga Megumi agak sehat.
"Baiklah, ayo kita pergi ke tempat ramen itu."
"Hmm!" Dan kemudian mereka pergi menuju ke restoran ramen itu. Beberapa menit kemudian, Shira dan Megumi memesan banyak sekali makanan hingga mereka berdua memakan makan siang mereka dengan sangat lahap sampai kenyang, "Ahh~ Ternyata ramen ini sangat lezat~ Terima kasih, Shira." Ucap Megumi sambil menepuk perutnya dengan puas.
"Sama-sama." Itu agak merusak rasa sempurna, tetapi Shira masih merasa cukup senang. Selain itu, ini mungkin lebih murah, "Suatu saat nanti aku ingin memakan ramen dengan rasa yang berbeda lainnya, kalau tidak salah ada ramen yang mi-nya di ganti dengan cacing 'kan?" Tanya Megumi hingga membuat Shira membulatkan kedua matanya karena itu terdengar cukup menjijikan baginya.
"Kita bisa datang kapan saja, pemilik restoran ini juga sepertinya seorang Legenda yang hebat karena aku tidak bisa merasakan Lenergy dan kekuatannya..." Dengan perut kenyang dan puas, kami berjalan-jalan lagi di kota bagian barat. Terdapat banyak sekali jenis toko yang berbeda-beda. Kebanyakan toko-toko itu adalah toko pakaian dan aksesori wanita, tetapi ada juga toko yang menjual barang mewah dan barang-barang lain-lainnya, toko buku sihir, toko senjata, dan anehnya kantor dokter gigi juga ada.
Biasanya, Shira tidak tertarik, dan dia tidak memiliki alasan untuk pergi ke tempat seperti ini, tetapi hari ini adalah hari yang berbeda. Ketika mereka melewati toko-toko pakaian wanita itu, Shira melihat pakaian itu dan berpikir, Megumi mungkin akan terlihat hebat dalam pakaian ini, "Jadi, Megumi. Baju itu... Megumi?" Shira sadar bahwa Megumi tidak mendengarkan apa yang ia katakan, ia melirik ke arah Megumi.
"Hmm..." Untuk suatu alasan, Megumi mengerutkan kening-nya ketika ia melihat sebuah pasangan, "Ada apa dengan wajah suram-mu itu?"
"Hmph... Tidak apa-apa. Tidak ada sama sekali." Megumi terlihat seperti merasa kesal ketika ia melihat sebuah pasangan yang sangat dekat sekali, "Shira, bisakah kamu ke sini sebentar?" Tanya Shira, Shira mengangguk lalu ia menghampiri Megumi hingga tiba-tiba Megumi mulai menggenggam tangan kanannya dengan sangat erat, "Apakah dia ingin berpegangan tangan denganku...? Sebenarnya dia ini memikirkan apa sih? Apakah dia menyukaiku...?" Shira mulai merasa penasaran.
"Ayo kita pergi." Megumi mulai menarik Shira pergi. Umumnya pasangan berpegangan tangan, atau bisa disebut dengan mengaitkan lengan. Beberapa diam-diam meletakkan tangan mereka di punggung bawah masing-masing, ketika Shira melihat hal-hal ini, bukan karena dia tidak merasakan kecemburuan.
Beberapa menit kemudian, Shira menatap sebuah baju yang terlihat hampir sama seperti kimono, ia menatap baju itu selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat terkesan bahwa ia menginginkannya untuk bertarung, "Baju yang kau lihat itu adalah Kisetsu, Shira. Baju yang sangat khas untuk bangsa Legenda, terkadang mereka menggunakannya untuk pertarungan cepat. Kisetsu hanya digunakan ketika seorang Legenda hanya mementingkan kecepatan dan kekuatan, Kisetsu tidak terlalu bisa melindungi tubuhmu sama seperti zirah."
Kisetsu yang Shira lihat saat ini memiliki warna emas dan terlihat cocok untuk dirinya karena dia ini memiliki sihir cahaya dan cahaya itu memiliki warna kuning, putih, dan emas. Kisetsu yang ia lihat saat ini benar-benar menarik perhatiannya, Shira masuk ke dalam toko itu bersama Megumi dan ia langsung mengelus Kisetsu itu, "Apakah kau tertarik untuk membeli Kisetsu itu, Legenda?" Tanya pemilik toko itu yang melihat Shira sedang mengelus-elus Kisetsu emas itu.
"Ya, aku sangat tertarik melihatnya... Berapa harga Kisetsu ini?" Tanya Shira. Pemilik toko itu mulai menjelaskan Kisetsu itu kepada Shira, Megumi di sisi lainnya mulai mencari Kisetsu yang cocok untuk dirinya juga dan ia menemukannya, Kisetsu yang menarik perhatian Megumi memiliki warna hitam dengan pita merah, "Shira, aku mau yang ini!" Ucap Megumi yang mulai menunjuk Kisetsu itu.
"Ahh... Ternyata gadis muda sepertimu mau juga ya...? Baiklah, kedua Kisetsu itu aku beri harga 100.000 Legend's Diamonds karena bahan untuk membuat kedua Kisetsu sangat mahal sekali dan kedua Kisetsu itu tidak akan mudah rusak dan robek dengan mudah bahkan terkena sihir juga masih akan tetap utuh. Intinya Kisetsu yang kalian pilih ini mampu meregenerasi hingga pulih kembali dan tidak akan bisa hancur dengan mudah." Ucap pemilik toko itu hingga Shira mulai mengeluarkan kartu kreditnya.
Pemilik toko itu membulatkan kedua matanya lalu ia mulai mengambil Kisetsu yang Shira dan Megumi pilih, Shira tersenyum dan melihat proses jual beli-nya, ternyata hampir sama seperti di dunia asli. Beberapa menit kemudian Shira dan Megumi memakai Kisetsu yang mereka gunakan di ruang ganti dan setelah itu mereka berjalan keluar dan mulai menatap diri mereka sendiri di cermin.
"Whoa..." Shira terlihat cukup terkesan melihatnya.
"Kita terlihat keren, Shira." Megumi tersenyum ketika ia menatap dirinya bersama Shira yang sedang berpose, Megumi juga melihat Shira seperti seorang Legenda yang layak, seorang Legenda yang memiliki peringkat yang lebih besar dari Ultra Super Elite.
Megumi menatap Shira dan ia langsung tersenyum karena Shira terlihat sangat cocok sekali menggunakan Kisetsu itu, "Kisetsu yang kau gunakan bagus sekali, Shira. Aku menyukainya." Shira merasa senang mendengar perkataan Megumi.
"Terima kasih. Kisetsu yang kau gunakan itu bagus juga, Megumi."
"Hehehe~" Megumi tersenyum selagi memejamkan kedua matanya.
Korrina mendarat di kota Ezlento lalu ia menatap kastil milik Rionald dengan ekspresi yang terlihat serius, "Baiklah..." Korrina menghilang lalu ia muncul di depan gerbang kastil milik Rionald, para penjaga kastil itu langsung menunjukkan ekspresi yang terlihat ketakutan, mereka semua langsung berlutut kepada Korrina, "Nona Korrina...!!! K-Kenapa kau datang ke tempat seperti ini...?" Tanya penjaga yang mulai berkeringat itu.
"Beritahu Rionald... Aku ingin bertemu dengannya dan berbicara dengannya. Cepat lakukan atau kalian akan aku bunuh satu per satu." Ucap Korrina selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat seram hingga membuat semua penjaga itu langsung pergi meninggalkan Korrina untuk bertemu dengan Rionald.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 1103 Episodes
Comments
AojinSuzaku [Chara Slayer]
Shira yang nanya lalu Shira yang ngangguk dan menghampiri Megumi.
Pas nulis ini lagi error kah vin? 🗿
2021-09-18
1
AojinSuzaku [Chara Slayer]
Megumi yang bilang mau bayar dan Megumi juga yang merasa keberatan lalu di bawahnya yang ngelanjutin dialog malah Shira. Hah? 🗿
2021-09-18
1
Ashidart
Boleh kasih saran gak Thor. Menurutku bagus tuh kalau paragrafnya agak di beri jarak lagi tiap 1-3 titik. Terus author mungkin kebanyakan memakai tanda baca koma yang seharusnya bisa pakai tanda baca titik.
Itu aja sih Thor.
Yo, semangat Thor.
2020-12-27
2