Shira dan Megumi mulai menatap jantung itu dengan ekspresi yang terlihat terkesan, Shira menghampiri jantung itu karena ia rasa bahwa jantung itu seperti memanggilnya, kedua pupil mata Shira mulai bersinar cerah ketika ia melihat jantung itu, Megumi mulai menatap Shira dengan ekspresi yang terlihat kebingungan karena Shira terlihat seperti dikendalikan oleh jantung itu, "S-Shira...?" Megumi mulai mencium ruangan itu menggunakan hidungnya lalu ia menarik Shira ke belakang hingga ia bersama Shira mulai terjatuh ke belakang.
"A-Ahh...?" Shira melirik ke belakang lalu ia melihat ekor Megumi yang tertindih dengan pantat Shira, "SAKIT...!!! SAKIT...!!! SAKIIIIITTTT!!!" Teriak Megumi keras hingga mampu membuat Shira terkejut karena Megumi bergerak seperti seekor kucing yang ekornya baru saja terkena tindih, ia langsung bangkit dari atas tanah dan mulai mengusap-usap ekor Megumi, "M-Maaf, Megumi!" Ucap Shira dengan nada yang terdengar panik.
"Uuhhh..." Megumi mulai memegang ekornya dan setelah itu ia mulai mengusap-nya beberapa kali, "Sakit..." Kedua mata Megumi mulai berkaca-kaca dan hal itu langsung membuat Shira membulatkan kedua matanya karena Megumi terlihat seperti ingin menangis, "E-Ehh...! M-Megumi!?" Megumi langsung menangis karena rasa sakit yang dialami ekornya, semua Neko Legenda terkadang akan lemah ketika ekor mereka terluka.
Ekor Neko Legenda adalah sumber kekuatan mereka atau bisa disebut dengan penyimpanan kekuatan bagi bangsa Neko Legenda. Kekuatan Neko Legenda akan terus menjadi kuat jika seorang Neko Legenda terhubung ke akar primal mereka, sebenarnya Neko Legenda bisa memiliki kekuatan seorang dewa dan dewi, tetapi mereka tidak akan bisa menggunakan potensi penuh dari Neko Legenda yang sebenarnya melainkan mereka hanya bisa meniru dewa dan dewi itu.
Potensi utama Neko Legenda diperoleh dengan ekor, ekor Neko Legenda itu sangat kuat jadi ekor yang dimiliki Neko legenda akan susah untuk dihancurkan dan diputuskan dari anggota tubuhnya, Megumi merasa sakit karena tindihan tadi karena ia tidak terlalu melatih daya tahan dari ekorny, "Shira bodoh...!!! Bodoh...!!! Bodoh...!!! Bodoh...!!!" Teriak Megumi, Shira mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat panik, setelah itu ia langsung mengusap-usap rambut Megumi menggunakan telapak tangannya, "M-Maaf, aku tidak sengaja, Megu---"
Megumi memegang telapak tangan kanan Shira dan setelah itu ia langsung mengigit telapak tangan kanannya, "UGGHH...!!! S-Sakit...!!!" Shira langsung menggerakkan lengan kanannya dan setelah itu Megumi masih menggigit dan tidak mau melepas telapak tangan Shira, "O-Oi...!!! Lepas...! Kulitku nanti terkupas karena taringmu...!!!"
Megumi masih menggigit Shira dan ia tidak mau melepasnya, Shira mundur beberapa langkah lalu tiba-tiba ia menginjak sebuah tombol. *TAK!* "Ahh...!" Shira membulatkan kedua matanya lalu ia melirik ke bawah dan setelah itu ia melihat dua kapak besar muncul di sebelah kiri dan kanannya, "J-Jebakan...!" Shira melompat ke belakang dan berhasil menghindari kedua kapak yang hampir saja mencincang Shira dan Megumi, "Megumi...!!! Cepatlah lepas...!!! SAKIT TAU!!!" Teriak Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat kesal.
"ENGGAKKKK!!!" Teriak Megumi selagi menggigit telapak tangan Shira, "AAWWW...!!! AWWW...!!!" Shira mundur beberapa langkah ke belakang hingga ia mulai menginjak beberapa tombol, tiba-tiba Shira langsung dikepung dengan panah yang dilumuri dengan api, "A-Ahh...!!! Light Swift!!!" Shira langsung menghindari mereka semua dengan kecepatan cahayanya.
"M-Megumi, jika kau tidak melepaskanku maka kau bisa saja terluka...!" Megumi mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat kesal kepada Shira, "A-Apaan ekspresi itu...!? Di saat-saat seperti ini, kau seharusnya sadar...!" Tiba-tiba Shira melihat sebuah panah berapi yang melesat menuju arah Megumi, "Awas...!!!" Shira langsung menghalang Megumi dengan membalikkan tubuhnya hingga punggung Shira langsung terkena tancap oleh panah itu, "Nrgh...!" Shira hampir saja jatuh, tetapi ia langsung memaksakan seluruh tubuhnya untuk bangkit.
Megumi melihat Shira terluka dan itu membuatnya merasa cukup bersalah, "... ..." Megumi membuka mulutnya lalu ia mendarat di atas tanah dengan ekspresi yang terlihat kesal, "Huuu...! Aku akan memaafkanmu dengan syarat kau harus memberiku makanan atau minuman tadi." Ucap Megumi.
"PUNGGUNGKU. TERKENA. TANCAP, DASAR LOLI TOLOL!!!" Teriak Shira yang mulai mencubit kedua pipi Megumi, "Awww...! Sakit...! Awww...! M-Maaf!" Ucap Megumi hingga Shira langsung melepas Megumi dan setelah itu Megumi mulai mengusap kedua pipinya yang merah, "Terima kasih karena sudah menyelamatkanku..." Ucap Megumi, ia mulai menurunkan kedua telinganya dan ekornya, ia terlihat seperti merasa bersalah dan hal itu membuat Shira terdiam.
Shira mulai tersipu ketika ia melihat Megumi yang terlihat bersalah, "I-Iya, aku akan memaafkanmu, Megumi." Ucap Shira, ia mulai mengusap-usap rambutnya hingga Megumi tersenyum lalu ia menggerakan kedua telinganya dan ekornya, "Ehehehe~ Terima kasih, nya~"
"Hnggghhh...!!!" Shira mulai menunjukkan ekspresi yang mencoba untuk menahan rasa senangnya melihat seorang gadis kecil yang memiliki telinga dan ekor kucing, tiba-tiba kedua lubang hidungnya mulai mengeluarkan sedikit darah, darah itu mengalir ke bawah hingga menetes di atas daratan. Megumi langsung membulatkan kedua matanya ketika ia melihat kedua lubang hidung Shira yang berdarah, "S-Shira, kamu kenapa...!?" Megumi panik lalu ia mengusap darah-darah itu menggunakan ekornya.
"T-Tidak apa-apa..." Shira tersenyum dan Megumi ikut tersenyum juga, "Syukurlah." Megumi mengangguk lalu ia mulai berjalan ke depan dan menginjak tombol lainnya, "Oops..." Megumi dan Shira mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat terkejut karena Megumi baru saja menginjak jebakan lainnya, "G-Gak sengaja---"
"AHHHHH!!!!" Shira menunjuk ke depan dimana ia melihat bola api besar yang meluncur menuju arahnya, "S-Sial...!!!" Megumi melesat ke depan lalu ia menahan bola api besar itu menggunakan sihir apinya hingga api itu mulai terdorong ke belakang dan perlahan-lahan membesar karena jika api terkena angin maka api itu hanya akan membesar, "Apa yang kau lakukan, bodoh!? Angin hanya akan membuat api lebih kuat...!" Shira mulai mengulurkan lengannya, membuka telapak tangannya dan mengangkat tangannya pada sudut 90 derajat. Dia kemudian menyalakan dan menembakkan bola energi cahaya yang kuat ke arah bola cahaya itu, "Menghindarlah, Megumi!"
Kedua telinga Megumi bergerak lalu ia melompat ke atas dan mundur ke belekang selagi melihat kedua sihir itu teradu dan meledak, *BAM!* Kedua sihir itu langsung meledak dan bahkan ruangan yang mereka tepati saat ini tidak hancur karena ledakan dari kedua sihir itu, "... ..." Megumi mulai menatap ke depan dimana ia hanya bisa melihat ruangan itu mulai gosong melainkan hancur, "Kau hampir saja mem---" Shira langsung berjalan melewati Megumi dan membiarkan dia mengatakan apapun yang ia inginkan, "Kita datang bukan untuk berbasa-basi." Shira mulai menatap ke bawah dimana ia melihat banyak sekali tombol, ia perlahan-lahan melewati semua tombol itu.
Megumi melirik ke arah tembok lalu ia menghampiri tembok itu dan mulai merangkak di tembok itu seperti laba-laba, Megumi bergerak ke atas dengan bantuan kukunya yang tajam agar ia tidak terjatuh, Shira mulai berkeringat dan ketika ia berkeringat ia langsung mengusap keringat-nya agar keringatnya itu tidak jatuh, jika tetesan air keringat itu mengenai tombol yang terdapat di lantai maka secara otomatis tombol itu akan tertekan, "Hati... hati..." Shira mulai melihat jantung Saint itu sudah berada tepat di depannya, Shira mengulurkan lengan kanannya ke depan lalu ia menyentuh aura-aura bulat yang melindungi jantung ini.
Ketika Shira menyentuhnya, telapak tangan kanannya terasa terbakar, "Nrghh... Hampir... Sampai..." jari telunjuk Shira menyentuh jantung itu, "H-Hampir..."
"StONE TREMBLE!!!" Tiba-tiba seorang bangsawan menghantam tembok yang ada di sebelahnya hingga mampu membuat ruangan itu bergetar hingga menjatuhkan beberapa batu sebesar telapak kaki, Megumi bahkan terjatuh dan punggungnya langsung mengenai lantai hingga menekan beberapa tombol termasuk dengan batu-batu yang berjatuhan itu. Getaran yang dimiliki ruangan itu mampu membuat Shira terjatuh di atas tanah dan menekan tombol besar dengan dagunya, "... ...!!!" Beberapa jebakan mulai muncul seperti bola api, kapak-kapak besar, dan panah-panah yang dilumuri api dan dilumuri racun.
"CYCLONE RUSH!!!" Megumi langsung mengeluarkan auranya yang berwarna putih dan setelah ia langsung menebas semua panah-panah itu menggunakan kuku-kukunya dan setelah itu ia mendorong semua sihir yang mencoba untuk mengenai mereka berdua, "Cih..." Ternyata seseorang yang menyerang Megumi dan Shira adalah bangsawan tadi termasuk Moro yang membuat ruangan itu bergetar.
"Boulder Creation...!!!" Moro menghantam daratan lalu tiba-tiba terciptalah batu besar di depannya dan setelah itu Moro menghantam batu-batu itu hingga semua batu itu melesat menuju arah Shira dan Megumi, Megumi mencoba untuk mendorong batu-batu itu menggunakan sihir anginnya, "STONE GRIPS!!!" Kedua kaki Megumi tiba-tiba tertarik ke bawah karena sihir Moro yang mampu menciptakan tangan dua tangan yang menarik Megumi masuk ke dalam bawah tanah.
Shira maju ke depan lalu ia menendang semua batu-batu itu menggunakan kedua kakinya, dua bangsawan yang berada di belakang Moro mulai menciptakan batu yang runcing, setelah itu mereka meluncurkannya kepada Shira, "Cih...!!! HAARRGGHHH!!!" Shira langsung menghantam dan menendang semua batu-batu itu hingga terdapat beberapa luka tebasan di seluruh tubuhnya karena batu yang ia tendang tadi mampu melukai Shira sedikit demi sedikit.
"Nrgghh..." Shira langsung menurunkan kedua lengannya ke bawah hingga beberapa darah mulai mengalir ke bawah, darah-darah itu berasal dari luka tebasan yang Shira alami, "... ..."
Moro mengangkat kedua lengannya lalu ia mulai menciptakan batu besar yang mulai membentuk seperti paku tajam, "Cih... Lenergyku sepertinya habis..." Ucap Shira yang tidak bisa menggunakan sihirnya lagi, ia menunjuk ke depan lalu mencoba untuk menggunakan Light Shot, sihir itu meluncur menuju arah mereka dan tidak mampu membuat mereka kesakitan, "Ahahaha! Apa itu kertas...!?" Tanya Moro.
Tiba-tiba sebuah jebakan dari tombol besar itu muncul di belakang Shira dan jebakan itu memiliki bentuk seperti senapan laser, "S-Sial..!!!"
ZWOOOSSHHH!!!
Senapan laser itu meluncurkan gelombang cahaya kepada Shira hingga seluruh tubuh Shira langsung bersinar ketika ia terkena oleh cahaya itu, "AGHHHHH...!!!" Teriak Shira keras hingga baju yang menghalangi punggungnya langsung terbakar habis, kedua pupil matanya mulai bersinar cerah dan Shira mulai menemukan cara lain untuk membuat gelombang cahaya yang mengenainya itu terasa sedikit menyekitkan, "HAAAARRRGGHHHH!!!" Shira memaksakan seluruh tubuhnya dan setelah itu membuka jari-jari di kedua telapak tangannya.
"LIGHT BURST...!!!" Tiba-tiba beberapa bola cahaya mulai muncul di sekitar Rina dan bola-bola cahaya itu berbentuk enam, "FLASH!!!" Shira meluncurkan gelombang cahaya melalui kedua telapak tangannya dan bola-bola energi itu mulai melakukan yang sama yaitu meluncurkan gelombang cahaya juga, "BOULDER OF HARDENED WALL!!!" Moro dan kedua bangsawan lainnya mulai menciptakan tembok yang besar, gelombang cahaya itu langsung mengenai tembok-tembok itu dan mampu membuat tembok itu retak.
"HARRGGGHHHH!!!" Gelombang cahaya itu langsung menghancurkan tembok tersebut hingga ketiga bangsawan itu langsung terkena serangan dari gelombang cahaya yang Shira luncurkan, "UAAAAGGGHHHH!!!" Teriak kedua bangsawan itu yang terbakar habis karena cahaya itu kecuali Moro yang masih bisa bertahan karena seluruh tubuhnya perlahan-lahan mulai dilindungi dengan batu-batu keras.
"Nrgh..." Shira langsung berhenti meluncurkan gelombang itu, ia tergeletak di atas tanah dengan kondisi yang pingsan, Megumi melirik ke arah Shira lalu ia melihat punggungnya yang terbakar oleh gelombang cahaya tadi hingga ia bisa melihat kulit punggung Shira mulai meninggalkan bekas luka coklat abstrak karena gelombang cahaya yang mengenai punggungnya tadi, "Shira...!" Megumi menghampiri Shira lalu ia meraba punggungnya, "Aw!" Telapak tangan kanan Shira langsung terkena sengat karena telah menyentuh punggung Shira.
"Hrrggh... Grrgghhhh...!" Moro perlahan-lahan menghampiri mereka berdua selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat kesal, ia sudah terluka, tetapi ia masih bisa bertahan karena batu-batu yang melindunginya, "Dasar legenda pengganggu, jantung Saint itu milikku...!" Moro mulai menciptakan batu-batu besar yang memiliki duri-duri runcing, Megumi mulai menatap Moro dan setelah itu ia mulai menunjukkan kuda-kuda bertarungnya.
"Neko Legenda sepertimu ini masih lemah..."
"Kau akan menyesal karena sudah menghianatiku...!"
Detak jantung Moro perlahan-lahan meningkat hingga Moro berhenti sekejap selagi memegang dadanya, "Ugh..." detakan jantungnya mulai meningkat pesat hingga pembuluh darah dari jantung milik Moro pecah dan memicu paru-paru tidak kerja, "Hah...!!! HAH...!!!" Moro mencoba untuk bernafas, tetapi ia tidak bisa. Ia melirik ke belakang dan ia melihat seorang gadis kecil yang sedang meraba punggungnya, "Areca Crimson..." Ucap gadis kecil itu hingga Moro tergeletak di atas dengan kondisi yang sudah kehilangan nyawanya karena ia kehabisan nafas.
Megumi mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat kebingungan ketika ia melihat seorang gadis datang selagi menunjukkan ekspresi yang datar, "K-Kau siapa...?" Tanya Megumi, gadis kecil itu menghampiri jantung Saint itu, "Jangan pikirkan, aku datang iseng karena aku menemukan gua di hutan labirin ini." Ucap gadis kecil itu hingga ia langsung menghapus aura yang melindungi jantung itu menggunakan racun di jari telunjuk, Megumi mulai menunjukkan ekspresi yang terkejut karena gadis itu memiliki racun yang berbahaya dan kua hingga mampu membuat seseorang mati karena kehabisan nafas dan ia juga mampu menghapus sihir menggunakan racunnya.
Gadis itu mengambil jantung Saint itu, "Ternyata ini ya... Jantung Saint..." Ucap gadis itu karena ia datang sepertinya penasaran untuk melihat bentuk jantung Saint seperti apa, "Apakah kau akan menggunakan jantung itu?" Tanya Megumi.
"Tidak, aku hanya ingin melihatnya dengan kedua mataku sendiri. Dan juga, jantung Saint yang baru hanya bisa digunakan oleh seorang Legenda takdir."
"Legenda takdir...?"
"Ya... Jantung Saint ini akan memilih siapa yang memiliki takdir untuk menjadi seorang Saint Legenda." Ucap gadis itu hingga ia melepas jantung tersebut dan jantung itu mulai bersinar lalu terbang menuju arah Shira. "Sepertinya laki-laki itu terpilih untuk menjadi seorang Saint Legenda." Jantung itu langsung bersinar emas dan masuk ke dalam tubuh Shira hingga menyebabkan ruangan itu bersinar cerah termasuk dengan seluruh tubuh Shira yang dilindungi dengan cahaya putih.
"S-Silau..." Megumi menghalang kedua matanya kecuali gadis kecil itu yang sudah terbiasa melihat sesuatu yang cerah, "... ..." gadis itu mulai melihat Shira yang berdiri tegak dengan aura-aura yang berwarna emas, ia bahkan bisa melihat beberapa helai rambut Shira mulai berubah menjadi emas yang menandakan dia ini adalah seorang Saint Legenda sekarang, "Sepertinya berhasil." Gadis itu tersenyum hingga munculah sebuah simbol cahaya di belakang punggung Shira.
"... ..." Shira menatap kedua telapak tangannya, "K-Kau..." Megumi menatap gadis kecil itu dengan ekspresi yang terlihat terkejut, "Siapa namamu...?"
"Aku...? Aku Agfi Askara Ghifari, aku seorang gadis yang berasal dari kerajaan Ghifari. Salam kenal." Agfi tersenyum kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 1103 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
👣👣👣👣
2021-07-04
0
Cool freze
et dah, katanya benci jadi kuat secara instan, kok jantung saintnya menyatu
2021-01-18
1
*Ephixna Neesama* >>>[Cieciel]
(Ephixna Ara Ara)!! : "Shira sama Megumi itu kucing. Aku mau beli dong."
2021-01-12
4