"W... Whoa.... Whooooaaaaa---.....!!?" Megumi membuka mulutnya lebar selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat terkesan, ia juga merasa senang karena bisa menunggangi seekor kuda, "Hebat! Hebat! Kita bergerak sangat cepat dengan kuda putih ini!" Megumi mulai tertawa lalu ia mengusap-usap perut kuda itu menggunakan telapak tangan kanannya.
"Jangan bersikap terlalu bersemangat, Megumi. Kau bisa saja jatuh karena terlalu bersemangat."
"T-Tapi... Wahhh!!!" Megumi membulatkan kedua matanya ketika ia melihat pemandangan yang terlihat indah karena ia bisa melihat banyak sekali tumbuhan dan bunga-bunga yang indah, beberapa saat yang lalu ia melihat sebuah air terjun yang mengalir deras dan Megumi merasa sangat bersemangat hingga sekarang. Shira hanya bisa tersenyum dan mendengar suara Megumi yang terdengar imut baginya.
"Ahh...!!!" Tiba-tiba Megumi dengan kuat memegang baju Shira, "Ya... Bagus... Seperti itu, Megumi."
"D-Dimengerti..." Dengan Megumi memegang Shira erat, Shira melihat Agfi membuat kuda yang ia tunggangi berlari dengan cepat, "Tunggu...!" Melihat itu, Shira langsung mempercepat pergerakan kudanya agar ia tidak tersesat dan kehilangan Agfi, ia bisa melihat kuda Agfi mulai melompat-lompat karena jalan yang ada di depannya terdapat banyak sekali halangan seperti pohon yang baru saja tertebang, kuda yang Shira tunggangi melakukan hal yang sama dengan melompat-lompat, "Hmm...!" Megumi mulai memegang baju Shira dengan sangat erat seperti ia tidak mau melepaskan genggaman itu sekarang.
Beberapa menit kemudian, kedua kuda yang Shira dan Agfi kendarai mulai bergerak cukup pelan karena mereka tiba di daratan yang sangat luas dimana mereka tidak bisa melihat pohon-pohon lagi kecuali gerobak-gerobak yang di angkat oleh kuda-kuda lainnya, Shira dan yang lainnya bisa melihat beberapa Legenda yang sedang berjalan seperti ingin melakukan sebuah petualangan dan juga beberapa Legenda yang sedang berjualan di gerobak itu, "Wahh... Benar-benar terlihat seperti dunia isekai yang ada di anime..." Ucap batin Shira, ia mulai tersenyum dan melirik ke belakang dimana ia melihat Megumi sedang menatap para Legenda yang berjualan.
Shira melihat beberapa Legenda yang mulai menatap Megumi yang terlihat seperti bersemangat, "Hebat...! Hebat...!" Megumi tersenyum selagi memejamkan kedua matanya, ia merasa sangat senang karena ia bisa menikmati pemandangan yang indah selagi mengendarai seekor kuda. Shira mulai merasa sedikit kesal melihat semua Legenda itu menatap Megumi dengan tatapan yang terpesona terhadap keimutannya, "Apa yang aku harapkan...? Megumi ini adalah seorang Neko Legenda... Tentu saja dia akan terlihat sangat imut bagi semua Legenda..."
Shira mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat kesal menatap semua Legenda itu, mereka semua langsung ketakutan dan mulai berpikir bahwa Shira itu pacarnya, mereka semua mulai mengalihkan pandangan mereka dari Megumi.
Shira mulai menambahkan kecepatan kuda-nya, "H-Hebat...! Kuda ini bertambah cepat lagi...!" Megumi tersenyum dengan sangat lebar.
"Apakah tidak menakutkan jika kuda ini bergerak dengan cepat?" Tanya Shira.
"Tidak! Tidak sama sekali...!" Jawab Megumi.
"Kalau begitu, kita melewati jalan dimana terdapat banyak sekali pemandangan yang indah ya...?" Tanya Agfi, ia mulai membuat kudanya belok ke kanan, "Hmm!!!" Megumi tersenyum lalu Shira mulai mengikuti Agfi dari belakang selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat senang dan bersemangat. Shira dan Agfi pergi melewati jalan pintas dimana terdapat banyak sekali pemandangan yang indah seperti sungai-sungai jernih dan air terjun juga ada.
"Waahhhhhhhh...!!!! Danau biru....!!!!" Megumi tersenyum dengan sangat lebar ketika ia melihat danau yang memiliki air jernih. Dari jalan yang dibangun di atas tanggul, bangsa Legenda bisa melihat sampai ke tebing di seberang danau. Permukaan danau bersinar cemerlang di bawah sinar matahari musim panas, dan di baliknya ada sekelompok kincir angin, "Ehh...? Kincir angin...?" Shira mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat bingung.
"Ini terasa hebat...!" Megumi mengatakan ini sambil merasakan angin yang mengenai kulitnya, "Mengendarai seekor kuda itu hebat sekali...!!!" Megumi mulai memejamkan kedua matanya selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat bersemangat.
"Hah... hah... hah... ya 'kan...?" Shira menjawab, merasa seolah dia dipuji secara langsung. Megumi mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat khawatir karena ia rasa bahwa Shira saat ini merasa cukup kelelahan mengendarai seekor kuda yang cepat, "Shira... Apakah kamu baik-baik saja...?" Tanya Megumi selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat khawatir.
"Aku baik-baik saja. Sepertinya aku sudah lama sekali tidak mengendarai seekor kuda jadi tubuhku masih belum terbiasa dan bahkan kuda yang aku kendarai saat ini memiliki tenaga kuat dengan kecepatan yang tinggi..." Jawab Shira selagi menunjukkan senyuman lebarnya. Sudah hampir beberapa tahun Shira tidak mengendarai seekor kuda.
Mengendarai seekor kuda di semesta Yuusuatouri itu terasa berbeda dengan mengendarai kuda di dunianya sendiri, bisanya kuda yang selalu ia kendarai di dunia asli selalu membuatnya terjatuh dan terluka tetapi di semesta Yuusuatouri ini, dengan satu cobaan dan Shira rasa kuda yang ia kendarai ini sudah dekat dan mencintainya. Shira juga merasa cepat lelah karena tenaga kuda yang ia kendarai, ia harus menahan tenaganya itu agar ia tidak bergerak dengan cepat hingga menyusul Agfi, "Ini pertama kalinya aku mengendarai seekor kuda dan melihat pemandangan yang indah seperti ini..." Megumi mulai berbicara.
"Iyakah...?" Tanya Shira.
"Ya, aku bahkan tidak pernah menaikinya karena aku takut kuda itu akan mencoba menendangku. Ini terasa sangat menyenangkan... Coba saja jika aku berani dan bisa mengendarai seekor kuda, aku yakin akan terasa lebih baik dan lebih menyenangkan!" Jawab Megumi dengan kedua mata yang berbinar-binar lagi.
"Ya." Shira membalas dengan membual lagi, "Apakah terbang juga akan terasa sama seperti ini...?" Tanya Megumi selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat kebingungan, "Hmm... Aku kurang tau... Aku tidak pernah terbang sebelumnya." Shira mulai berpikir bahwa terbang itu akan sangat menakutkan karena bisa saja meninggalkan awan-awan dan ketika ia terbang lalu ia melihat ke bawah maka ia akan melihat daratan dari arah yang sangat tinggi dan itu bisa saja membuat tubuhnya merinding hingga bulu kuduk-nya naik.
"Pemandangannya sangat bagus, kita tidak bisa membandingkannya dengan pemandangan langit nanti." Jawab Shira.
"Wahhh...."
"Untuk waktu yang sangat lama sekali, aku tidak pernah melihat alam seindah ini selagi mengendarai seekor kuda, terasa sangat berbeda dan menyenangkan. Ini terasa cukup menyegarkan bagi diriku, hahaha~"
"Hanya dengan memiliki bidang penglihatanku sedikit lebih tinggi, semuanya terlihat sangat berbeda. Perasaan yang aneh sekali." Megumi yang sedang duduk di belakang Shira, ia meluruskan punggungnya seolah ingin meregangkan tubuhnya, "Ahh...!"
"Astaga...!" Kuda yang Shira kendarai mulai kehilangan keseimbangan hingga menjadi tidak stabil dalam pergerakan keempat kakinya, Megumi dengan cepat meraih punggung Shira, "Itu tadi menakutkan sekali...! Aku kira aku akan jatuh tadi..." Ucap Megumi dengan ekspresi yang terlihat ketakutan. Shira mulai mengontrol keseimbangan kuda itu menggunakan sihir cahayanya dan hal itu mampu membuat kuda tersebut bergerak dengan stabil kembali.
"Aku bilang juga apa...? Sangat berbahaya jadi aku menyarankanmu untuk tidak bergerak. seenaknya"
"M-Maaf...!" Shira mulai berpikir bahwa jika Megumi terjatuh maka dia akan terluka cukup parah dan hal itu akan membuat Shira tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri. Shira meletakkan tangannya di tangan Megumi, yang ada di punggung bawahnya, dan menariknya untuk mengencangkan genggamannya, "Ah... Ah..." Megumi mulai menunjukkan ekspresi yang terlihat ketakutan bahkan wajahnya mulai memerah.
"Jangan coba-coba melepaskanku." Ucap Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius.
"I-Iya..." Megumi mulai menepatkan kepalanya di punggung Shira dan Shira langsung bisa merasakannya, "... ..." Shira hanya bisa diam dan menikmati kejadian itu karena Megumi sepertinya mempercayai Shira bahwa dia akan melindunginya. Mungkin saja dia ketakutan, dia sekarang mendekati Shira lebih dekat dari sebelumnya, "Aku merasa cukup malu juga karena seorang gadis melakukan hal seperti ini kepadaku."
"Aku berkeringat..." Ucap Megumi yang mulai tersenyum kecil.
"Maaf."
"Tidak, ini bukan hal yang buruk kok." Ketika Megumi mengatakan hal itu, Megumi menempelkan pipinya ke punggung Shira. Shira hanya bisa diam dan berdetak cukup cepat karena seorang gadis imut seperti Megumi bisa mendekatinya, "Aku terasa cukup terjaga jika aku melakukan hal ini..."
"Begitu ya..." Jika Megumi menekan Shira, dia akan lebih berkeringat dari sebelumnya. tapi shira tidak bisa menyuruhnya mundur, dan lebih jauh lagi, Shira juga tidak keberatan dia melakukan ini, "Apakah kamu tidak merasa kepanasan...?" Tanya Shira.
"Tidak, anginnya terasa cukup sejuk." Angin dingin bertiup dari danau, mengibaskan rambut pendek Megumi. Suara ladam yang ada di kaki kuda itu terasa nyaman di telinga Shira, dia merasa semua yang ada di sekitarnya tiba-tiba menjadi sunyi. Shira hanya ingin menikmati suasana yang nyaman ini, jadi ia memutuskan untuk berhenti berbicara dan hanya menunggang kudanya. Megumi juga tidak berbicara. Mungkin dia merasakan hal yang sama dengan Shira.
"Sebentar lagi kita akan sampai di kota Ghisaru!" Ucap Agfi, Shira mulai bisa melihat sebuah gerbang yang besar sekali, "Kita hanya harus bergerak lurus dan melewati gerbang yang ada di depan kita." Ucap Agfi yang mulai memasuki gerbang itu, beberapa Legenda yang menjaga gerbang itu langsung hormat kepada Agfi dan membiarkan Shira lewat, "Ehh... Ternyata ada penjaganya juga..."
"Megumi." Panggil Shira.
"Hmmm~?"
"Apakah kau pernah mencintai seseorang?"
"Eh...? Tidak tahu." Jawab Megumi,
"Ohh..."
"Kenapa...?"
"Tidak apa-apa..." Mereka berdua mulai terdiam, ini adalah keheningan yang berbeda dari beberapa saat yang lalu. Entah bagaimana terasa canggung bagi mereka berdua, "Apakah kamu khawatir...? Apakah kamu penasaran siapa cinta pertamaku...?" Tanya Megumi yang mulai tersenyum kecil.
"Ya... Sedikit, aku penasaran sih, tapi yah... Aku ini seorang laki-laki dan aku ini memiliki kewajiban atau hak apa untuk mengetahui rahasia seorang gadis?" Tanya Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat penasaran, "Yah... Suatu saat nanti aku akan memberitahumu lain kali."
"Begitu ya..."
"... ..." Megumi tersenyum lalu ia tersipu malu, Megumi meraih punggungnya dengan kuat, "Ada apa...? Apakah kau ketakutan...?" Tanya Shira selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat senang, Megumi menjawab pertanyaan Shira dengan menggelengkan kepalanya. Megumi menggelengkan lehernya agar menggosok kepalanya ke punggung Shira, "...melakukan hal seperti ini membuatku tenang..." Megumi tersenyum.
Shira mengangguk, kuda itu menyusuri jalan yang tidak beraspal dan berkerikil, lalu memasuki jalan samping. Sebentar lagi mereka akan tiba di kota yang bernama Ghisaru itu atau bisa disebut dengan kota dimana Agfi tinggal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 1103 Episodes
Comments
Oo Oo
bagus sih..cuma cerita di perjalanan berisi obrolan2 interaksi biasa yg agak terlalu byk. Tidak byk info penting lain yg di dapat reader. lebih terasa drama lah.
Kalo di kurangi, dan di isi dgn info atau adegan yg agak penting,menurutku lebih baik.
2021-05-17
2
AojinSuzaku [Chara Slayer]
Awas diabetes 👀
2021-03-13
1
AojinSuzaku [Chara Slayer]
Jadi iri dengan mereka, bisa melihat alam, dunia yang luas, dan kebebasan 👀
2021-03-13
1