Shira berjalan ke depan selagi melewati semak-semak yang dipenuhi dengan banyak sekali serangga, Shira tidak bisa melihat apapun kecuali pohon, daun, dan semak-semak yang dipenuhi serangga aneh. Shira sudah berjalan di tengah hutan itu selama beberapa jam hingga ia masih belum bisa menemukan jalan keluar, "Ughh..." Shira langsung duduk di bawah pohon yang besar lagi memejamkan kedua matanya, "Lelah sekali, ini sama saja seperti diriku melakukan sebuah perkemahan.
"Hah..." Shira masih belum bisa menemukan air karena dia tidak bisa menemukan sungai atau sumber air, bahkan makanan saja dia tidak menemukannya, Shira melirik ke atas lalu ia mulai sebuah buah yang memiliki runcing di sekitar, Shira memanjat pohon itu lalu ia mengambil buah itu dengan pelan-pelan agar ia tidak tertancap dengan durinya, Shira kembali turun dan mulai berbaring di atas tanah selagi menatap buah tersebut, "Apakah buah ini memiliki jenis yang sama dengan duren...? Tunggu, duren kok duri-nya sebanyak ini...?" Duri yang dimiliki buah itu banyak sekali hingga Shira mulai kesulitan untuk membelah-nya.
Shira duduk di atas tanah lalu ia mulai menepati buah itu di atas tanah, "Tidak ada cara lain selain menghancurkannya menggunakan batu." Shira mengambil batu yang terletak di sebelahnya lalu ia mengambilnya dan setelah itu ia mulai mengayunkan batu itu ke arah buah tersebut, ketika ia mengayunkan batu tersebut menggunakan lengan kanannya, Shira tiba-tiba melihat sebuah cahaya emas yang tiba-tiba muncul di batu itu, "Hah...?" Shira membulatkan kedua matanya ketika ia melihat itu, batu yang Shira pegang langsung menghancurkan buah berduri itu.
ZBASSHHH!!!
Buah berduri itu langsung hancur dan isi dari buah itu ternyata hampir sama seperti duren tetapi buah tersebut memiliki warna merah muda, Shira mulai menatap buah tersebut karena buah itu memiliki aroma yang cukup menyengat seperti duren, "Ugh... Sama, tetapi lebih buruk." Shira mengambil buah itu lalu mulai menutup kedua lubang hidungnya, "Lebih baik memakan sesuatu daripada kelaparan...!!!" Shira langsung memakan buah itu dengan cepat dan ia langsung mengunyah-nya.
"Ughh...!!!" Shira langsung membulatkan kedua matanya, wajahnya juga mulai berubah menjadi warna merah ketika ia menelan buah yang ia kunyah itu, "PEDAAAAAAAAASSS!!!" Teriak Shira keras hingga membuat semua burung yang sedang beristirahat di atas ranting-ranting pohon mulai terbang meninggalkan pohon tersebut ketika mendengar suara Shira yang terdengar seperti monster yang baru saja teriak.
"UGGHHH!!! SIALAN!!! SIALAN!!!" Teriak Shira keras selagi menghantam pohon yang di belakangnya, pohon itu perlahan-lahan mulai hancur tanpa Shira sadari karena lidahnya seperti terbakar dengan api, "BUAH APA ITU...!? KOK AKU MERASA SEPERTI MEMAKAN CABE SERATUS BIJI DI TUMPUK...!?" Shira mulai menghancurkan pohon yang ada di depannya menggunakan tinju kanannya hingga pohon tersebut langsung runtuh dan terjatuh di depan Shira, "Ugghhh...!!!"
Shira perlahan-lahan mulai menahan rasa kepedasan yang ia alami saat ini, "Persetan dengan buah-buahan yang ada di tempat ini..." Shira melirik ke arah semak-semak lalu ia melihat sebuah serangga yang memiliki penampilan yang sama dengan jangkrik, Shira langsung menangkapnya dan menatap jangkrik tersebut, "Tidak ada makanan maka serangga-pun bisa..." Shira langsung memasukkan jangkrik itu ke dalam mulutnya dan ia mulai mengunyah-nya.
"BUFFTT!!!" Shira langsung menyemburkan serangga yang ia baru saja kunyah, "UHUK!!! UHUK!!! PUFFTTT!!!" Shira terus meludah semua yang ada di dalam mulutnya karena lidah yang tadinya merasa kepedasan mulai merasa keasaman, "Sekarang aku merasakan permen asam seratus biji yang di tumpuk...! Ugh, menjijikkan!"
"GRAAAGGGHHHH!!!" Suara auman serigala mulai terdengar di belakang Shira, Shira melirik ke belakang lalu ia melihat serigala itu sedang berdiri di atas serpihan batang pohon yang baru Shira hancurkan menggunakan tinju kanannya, "Sial... Monster..." Shira mulai mengepalkan kedua tinjunya ketika ia melihat serigala yang terlihat kelaparan itu, ia bisa melihat busa-busa yang menghalangi mulut dan gigi serigala tersebut.
Serigala itu memiliki tiga mata dan sebuah tanduk di tubuh bagian atasnya, Shira mulai diam seperti patung ketika ia melihat serigala itu yang terlihat seperti menunggu aba-aba pergerakan Shira, "... ..." Shira mulai berkeringat dan mulai mencoba untuk tidak menggerakkan sedikit tubuhnya, jika ia melakukan pergerakan yang salah maka dia bisa saja di makan oleh serigala itu, "... ..." Shira mulai melirik ke kanan dimana tempat itu buntu dan di penuh dengan pohon
"Pergerakan serigala itu cepat sekali, dengan kecepatan-ku yang terhambat dengan hutan ini dimana semak-semak hanya akan memperlambat pergerakan-ku, aku harus berpikir dengan serius cara untuk mengalahkan serigala itu tanpa melarikan diri..." Shira mulai teringat tentang sihirnya, "Dengan melihat aksi yang aku lakukan tadi, ketika aku mencoba untuk menghancurkan buah haram itu..." Shira mulai berpikir bahwa sihirnya itu cahaya karena ia baru saja melihat cahaya ketika ia mengayunkan sebuah batu dan batu itu tiba-tiba bersinar dalam sekejap.
"Cahaya... Maka aku harus memanfaatkan cahaya di sekitar-ku..." Shira melirik ke arah kiri dimana ia bisa melihat jelas bahwa arah kiri adalah arah dimana terdapat sedikit pepohonan yang menghalang-nya untuk lari, "Kiri... Maka aku harus menunggu aba-aba..." Shira mulai menatap jam tangan yang terdapat di lengan kirinya, "Sinar matahari, ayo sinarilah tempat ini..." Perlahan-lahan sinar matahari mulai menyinari tubuh Shira dan sekitarnya karena daun-daun pohon itu tidak menghalangi Shira dari cahaya, jadi matahari yang baru saja terhalangi oleh awan mulai bisa menyinari Shira karena awan itu sudah tertiup dengan angin.
"SEKARANG!!!" Shira langsung mengangkat lengan kirinya ke atas dan tiba-tiba jam tangan yang terletak di lengan kirinya mulai memantulkan cahaya matahari itu ke arah ketiga mata serigala itu, "GRAAAOOGGGHHHH!!!" Serigala itu mulai mundur beberapa langkah dan di saat itulah Shira lari ke arah kiri selagi melompat beberapa semak-semak yang menghalanginya, "... ..." Shira mulai mengepalkan tinju kanannya dan kedua telinganya langsung bisa mendengar jelas suara serigala yang sedang mengejarnya, "Cih, dia mengejar..."
"Aku akan mencobanya...!" Shira mulai mencoba untuk menyebutkan mantra sihir cahaya yang ia ketahui, otaknya sudah memberi dirinya banyak sekali mantra sihir cahaya, Shira melirik ke belakang lalu ia menunjuk serigala itu menggunakan telapak tangan kanannya, "Wahai cahaya...! Aku menyuruh-mu untuk bersinar dan lindungilah aku dengan sinar itu, lindungilah diriku dari serigala yang sedang mengejar-ku dengan sinar cahaya!!!" Ketika Shira mengatakan mantra yang ada di dalam pikirannya, sihir cahayanya tiba-tiba tidak muncul dan bahkan tidak ada tanda sedikit kemunculan di telapak tangan kanannya.
"Kenapa tidak bisa---"
BAAGGGG!!!
Tiba-tiba punggung Shira langsung terkena dengan pohon yang ada di belakangnya, "Ugghhh...!!!" Punggung Shira merasakan sedikit kesakitan ketika punggungnya mengenai pohon itu, Shira langsung terjatuh dan duduk di tanah selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat terkejut, "... ...!" Shira membulatkan kedua matanya ketika ia melihat serigala itu melompat menuju arahnya, Shira mulai berpikir cepat dan ia langsung memantulkan sinar matahari yang ada di sebelah kirinya menggunakan jam tangannya hingga ketiga mata serigala itu terkena sinar matahari yang cerah.
"RAGGHHH!!!" Shira menunduk lalu serigala yang hampir saja memakan kepalanya mulai mengenai pohon yang terdapat di belakang Shira. *BAG!!!* Shira tidak menyia-nyiakan kesempatannya, ia langsung bangkit dan melesat ke depan selagi mencari cara untuk bisa mengalahkan serigala itu, "Apakah Yuususu... Apalah itu aku masih tidak bisa menyebutkan namanya, apakah Yuususuatouri tidak memiliki mantra sihir atau semacamnya seperti di isekai lainnya...!?"
"Percuma saja jika aku mengeluh, keluhan itu bukanlah kekuatan, aku harus berusaha untuk mengalahkan monster itu...!" Shira mulai melihat dua batang pohon yang runcing di pohon yang baru saja ia hancurkan beberapa saat yang lalu, Shira langsung belok ke kiri lalu ia mengambil kedua batang itu dan mulai mencari sinar cahaya matahari, ia tidak bisa melihatnya karena semua sinar cahaya matahari itu dihalangi dengan daun-daun pohon, "... ..." Shira melirik ke belakang lalu ia melihat serigala itu sedang mengikutinya dengan ekspresi yang terlihat seperti kelaparan.
Shira juga bisa melihat sinar cahaya yang berada di belakang serigala itu, Shira berbalik arah lalu serigala itu melompat menuju arah Shira, "Hup...!" Shira langsung menunduk dan berselancar ke depan hingga serigala itu melesat dan gagal untuk melukai Shira lagi, Shira lari menuju cahaya matahari itu dan tiba-tiba matahari yang berada di atasnya mulai dihalangi dengan awan lagi, "S-Sial!!!" Shira langsung melihat serigala itu melesat menuju arahnya, Shira melepas batang yang ia pegang di tangan kirinya lalu ia mulai menunjuk serigala itu menggunakan kedua jari di tangan kirinya yaitu jari telunjuk dan jari tengah.
Shira terlihat seperti memperagakan sebuah pistol di tangan kirinya, Shira langsung menaikkan jempolnya dan setelah itu kedua jarinya mulai bersinar cerah, "Sepertinya berhasil...!" Shira membulatkan kedua matanya ketika ia melihat sihir yang ia pikirkan di otaknya mulai bekerja, ia menggunakan metode lain yaitu mencoba untuk memindahkan semua cahaya yang mengenai tubuhnya ke dalam kedua jari di tangan kirinya dan ternyata berhasil, ia mulai berpikir bahwa dia itu harus bersatu dengan cahaya yang ia rasakan menggunakan tubuhnya.
"Light Shot!!!" Shira langsung menembak sebuah gelombang cahaya tipis menuju arah serigala itu, Shira baru saja memberi nama sihir itu karena sihir itu hampir sama seperti senjata api yang ia tahu di dunia asli, jadi ia mencoba untuk menciptakan sihir yang ada di terdapat di dalam pikirannya, gelombang cahaya itu mulai membuat serigala itu berhenti bergerak hingga serigala itu langsung memejamkan ketiga matanya itu, Shira langsung memanjat ke atas pohon yang ada di sebelah kanannya lalu ia mulai berdiri di atas ranting pohon itu selagi menatap serigala itu yang terlihat kebingungan, "Gragghh...!!!"
"... ..." Shira mulai menganalisis serigala itu, tiba-tiba serigala itu mulai berputar dan berjalan ke depan, "Baiklah... Saatnya berburu..." Shira mulai mengangkat batang yang ada di tangan kirinya lalu ia membidik daratan di sebelah serigala tersebut, "Light Shot!" Shira langsung meluncurkan gelombang cahaya tipis itu lagi melalui kedua jarinya hingga gelombang tersebut mengenai daratan dan mulai menciptakan lubang kecil, "Graagghhh...!" Serigala itu langsung terkejut ketika ia melihat daratan yang berada di sebelahnya mulai memiliki lubang kecil.
Serigala itu melirik ke atas dan melihat sebuah batang pohon runcing yang melesat menuju arah kepalanya dan langsung membuat kepalanya hancur hingga meledak seperti balon yang pecah, "... ..." Shira menatap batang runcing itu yang dilumuri dengan cahaya yang dimiliki Shira, ia langsung menghela nafasnya karena ia benar-benar harus melatih sihir cahayanya yang masih belum cukup untuk melukai monster bahkan ras yang memiliki hati jahat, "Itu artinya aku masih belum siap untuk mengalahkan seseorang..."
Shira tiba-tiba mencium aroma yang sangat sedap di kedua lubang hidungnya, ia mulai berdiri di atas ranting pohon itu lalu menatap ke depan dimana ia bisa melihat sebuah asap yang tidak jauh dari tempatnya, "Apakah itu ras Legenda lainnya...? Mungkin dia tersesat juga." Ucap Shira selagi memegang dagunya, ia mulai berpikir untuk pergi menuju asap itu berada karena ia benar-benar kelaparan dan kehausan.
Shira mulai melompat ke depan lalu mendarat di atas daratan itu, "... ..." Shira mulai menatap kedua kakinya yang masih berdiri tegak, "Sepertinya Legenda bisa bertahan jatuh di ketinggian apapun ya..." Shira mulai menarik batang runcing yang tertancap di kepala serigala itu yang sudah hancur, "Mana mungkin aku memakan daging mentah... Bisa-bisa aku keracunan atau bisa saja aku akan memiliki tiga mata ketika aku memakan serigala itu mentah." Shira mengangkat serigala itu lalu ia pergi menuju asap yang ia lihat di atas pohon tadi.
***
Beberapa menit kemudian, Shira bisa melihat sungai di depannya, ia langsung membulatkan kedua matanya dan setelah itu ia jalan menghampiri sungai tersebut dan mulai memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam sungai itu dan di seberang sungai itu terdapat sebuah jalan yang akan membawa Shira menuju asap-asap yang ia lihat tadi, "Akhirnya... Air..." Shira langsung membasuh wajahnya menggunakan air itu dan itu terasa segar baginya.
"Segar... Ternyata air di Yuususuatouri itu segar sekali..." Shira mulai meminum air tersebut dan tiba-tiba ia merasakan keasinan ketika ia menelan air sungai itu, "Hampir terasa seperti air laut tetapi tidak apa-apa karena... Ketika aku menelannya, tenggorokan-ku merasakan sensasi yang luar biasa!" Shira langsung membasuh wajahnya lagi dan setelah itu ia langsung mengangkat serigala yang ada di belakangnya lalu ia berjalan ke depan dan tiba-tiba melihat sebuah tenda dan api unggun yang menyala.
Shira menghampiri api unggun itu lalu ia melihat ikan bakar yang di tusuk dengan sebuah tongkat kecil yang menusuk ikan bakar tersebut, sepertinya Shira tidak sendirian di tempat itu karena ia entah kenapa bisa merasakan sebuah keberadaan aneh di tenda yang ada di sebelah kanannya, Shira melirik ke sebelah kanan lalu ia melihat seorang gadis kecil mulai keluar dari tenda tersebut selagi memegang sebuah tusuk ikan bakar itu, "Hamph..." Shira membulatkan kedua matanya ketika ia melihat seorang gadis kecil yang memiliki telinga dan ekor yang terlihat sama persis seperti kucing.
"Kucing...?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 1103 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
👣👣👣
2021-07-04
0
John Singgih
aku tidak sendirian di dunia asing ini ternyata
2021-06-24
0
acid
kurang greget.... kaya orang lagi mimpi
2021-01-08
0