...Astri POV...
Boleh, apa taruhanya nih ?" tanyaku ke bang Hendra.
" Satu permintaan yg harus dikabulkan !" jawab bang Hendra.
" Maksutnya ?" tanyaku kurang faham.
" Yang menang boleh ngajuin satu permintaan dan yang kalah harus mengabulkan permintaan itu." jawab bang Hendra.
" Owh okey siap, siapa takut. Asal permintaan yg wajar Astri akan kabulkan, jika Astri yg kalah. Sebaiknya abang juga harus gitu nanti, tidak boleh ingkar janji !" ucapku.
" Tenang saja, Astri bisa pegang kata kata Abang. O ya, abang pulang dulu. Ada keprluan lain, yg harus abang kerjakan. Salam buat mamah Risty, maaf abang belum bisa jenguk." kata bang Hendra.
" Iya, tapi tetap ditunggu kedatanganya !" jawabku.
" Iya Pastilah Astri, dah ya makasih traktiranya Astri !" kata bang Hendra sambil melangkah keluar.
" Ya ampun penampilnya, kaos celana dibawah lutut pakai motor gaul. Lebih mirip pembalap liar." gumamku dalam hati.
" Aku kontak personalia aja ah, biar Aster dan Asih di dahulukan." batinku.
Ku telpun Pak Daniel Manager Personalia.
tuut... tuut... tuuut...
" Selamat siang mbak Astri " sapa pak Daniel di telpun.
" Siang pak Daniel, Dua saudara saya datang ikut seleksi sekarang. tolong di bantu pak !" ucapku pada pak Daniel.
" Owh iya siap, atas nama siapa mbak Astri ?" tanya pak Daniel.
" Namanya Aster dan Asih, tolong dipercepat. Saya nunggunya kelamaan nanti. Tapi ingat, jangan sampai tahu ini rekomendasi saya. Jangan sampai tahu siapa saya dan bang Hendra " seruku.
" Tapi kalo ditanya gimana mbak ?" tanya pak Daniel.
" Terserah pak Daniel jawabnya gimana ! Udah gitu aja selamat siang !" aku langsung tutup telpunku. Tanpa menunggu jawaban pak Daniel.
Aku kembali menikmati kopi ku.
Sambil nunggu kabar dari Aster.
......................
Sentara itu didalam kantor perusahaan KBI para pesrta seleksi masih menunggu panggilan
" Duh lama amat ya, kemarin katanya jam 9 pagi." gerutu Aster, yang meman terbiasa tertib waktu.
" Sabar aja Aster, kita memang lagi butuh saat ini, ngalah aja !" jawab Asih.
" Iya deh, Aster cuma pingin menghargai waktu. Jangan sampai waktu terbuang sia sia !" kata Aster.
Aster yg terbiasa hidup di negri super sibuk. Sudah sangat terlatih displin waktu, dan membentuk karakter Aster jadi begitu.
Sementara, budaya sebagian orang orang kita adalah budaya jam karet atau mengulur waktu. Hal itu, nanti yg sering kali menimbulkan konflik di internal perusahaan. Baik dengan rekan kerja satu divisi, antar divisi maupun dengan atasan.
" Saudari Aster dan Asih, dimohon masuk ke ruang Personalia !" ucap seorang pegawai.
" Haah... kok kebetulan kita dipanggil bareng ya ?" seru Aster.
" Iya, udah kita masuk yuk " ajak Asih.
Keduanya lantas mengikuti Pegawai tersebut menuju ruang Personalia.
...didalam ruang personalia...
"Silahkan duduk saudari Aster dan Asih." ucap Daniel Manager Personalia.
" Terimakasih pak." jawab Aster dan Asih bersamaan.
Daniel membuka berkas surat lamaran keduanya di email perusahaan. Saat lihat Aster, Daniel berpikir Aster adalah saudara kandung atau bahkan kembaran Astri.
Tapi saat melihat CV dan data orang tua Daniel baru tahu kalo bukan saudara kandung Astri. Hampir saja Daniel keceplosan ngomong, tanya hubungan Aster dan Asih. Untung ingat pesan Astri tadi.
" Saudari Aster punya hubungan saudara dengan.....?" Daniel berhenti bicara.
" Dengan siapa pak ?" tanya Aster.
" Owh ee maksut saya dengan saudari Asih, apakah saling kenal atau masih saudara. Kok dari kemarin sama sama terus." jawab Daniel berkilah.
" Iya pak, kami saudara dan tinggal satu rumah juga." jawab Aster.
" Owh iya pantas, kaliyan sangat akrab dari kemarin ku perhatikan. Baiklah, perkenalkan nama saya Daniel Alamsyah, manager personalia disini. Untuk selanjutnya saya panggil saudari sekaliyan dengan sebutan Ibu. Panggilan resmi di kantor ini, adalah bapak dan ibu. Tidak boleh dengan sebutan mbak / mas ataupun yg lain. Kecuali diluar urusan pekerjaan." ucap Daniel.
"Dan ibu Aster juga ibu Asih bisa panggil saya pak Daniel. Langgsung saja, ibu Aster dan ibu Asih Tanda tangan kontrak kerja silahkan dibaca kontrak kerjanya. Jika sudah tanda tangan berarti siap bergabung di perusahaan ini. Dan Senin besuk ibu berdua sudah mulali masuk kerja. Dengan jam kerja dan Peraturan kerja sesuai yg ada di kontrak kerja." ucap Daniel lanjut. Aster dan Asih justru kaget.
" Bukanya, hari ini jadwalnya test kesehatan fisik dan psykologi pak ?" tanya Aster penasaran.
" Itu secara umum bagi peserta seleksi, tapi ini sudah keutusan dewan direksi dan komisaris. Ibu berdua sudah dinyatakan lolos. Mengingat basik pendidikan, surat keterangan dokter dll anda sudah lengkap. Jadi tidak perlu seleksi lagi." jawab Daniel meyakinkan.
" Wah kita beruntung sekali pak, bisa langsung tanda tangan kontrak. Terimakasih pak Daniel !" sahut Asih.
" Sama sama bu Asih dan bu Aster, silahkan dibaca dan dipelajari kontrak kerjanya. Jika ada yg kurang jelas silahkan ditanyakan. Khusu masalah Over Time itu bisa berubah sewaktu waktu mengikuti aturan pemerintah." ucap Daniel.
Asih dan Aster membaca kontrak kerja tersebut dengan teliti sebelum menanda tanganinya.
" Sudah pak, kontrak kerja sudah saya baca dan saya fahami. Tidak ada yg perlu kami tanyakan, dan sudah saya tanda tangani. Selanjutnya apa lagi yg harus kami kerjakan ?" tanya Aster.
" Ibu Asih bagaimana ?" tanya Daniel.
" Sama pak Daniel, saya juga sudah siap. Sudah saya baca, pahami dan sudah saya tanda tangani." jawab Asih.
Daniel mengambil Kesepakatan Kerja Bersama tersebut. Diperhatikan sekilas, semua point penting sudah di paraf dan di tanda tangani.
Daniel bangkit berdiri dan mengulurkan tangan pada Aster dan Asih secara bergantian, sambil mengucapkan selamat.
" Selamat bergabung di perusahaan ini, ibu Aster dan ibu Asih. Semoga dengan bergabungnya ibu berdua dapat membawa kemajuan bagi perusahaan ini." ucap Daniel.
"Terima kasih pak, atas kepercayaan kepada saya bergabung dierusahaan ini. Semoga saya mampu membawa Perusahaan ini lebih baik kedepanya." jawab Ater. Yang diikuti Asih dengan kalimat serupa.
Asih dan Aster meninggalkan ruangan, setelah semua urusan seelesai dan berpamitan pada Daniel.
Mereka keluar ruangan dengan wajah ceria. Sementara peserta seleksi yg lain masih menunggu giliran di panggil.
Aster segera menghubungi Astri.
"Aster dan Asih sudah selesai, alhamdulillah diterima dan sudah tanda tangan kontrak."
Chat Aster ke Astri.
"Alhamdulillah, syukurlah.
Kalo udah selesai, kutunggu di depan pintu masuk. Kita perlu rayakan nih Aster !" Jawaban Chat Astri.
" Ok Astri, tunggu disitu. Kita bicara nanti sambil jalan saja. Chat Aster
Kemudian Aster dan Asih keluar mencari Astri.
Mereka bertiga jalan pulang kerumah Aster.
..........................
...Hazel POV...
Sepulang dari rumah Andi, Hazel langsung membuka instrumen lagu ciptaan Andi.
"Hmm instrumenya melow banget nih Andi." bisik Hazel dalan hati.
Kmudian membuka lirik yg dibuat Andi, yg baru satu bait.
berniat untuk melanjutkan
...Persimpangan hati...
Di dalam dunia remaja
Ada kisah asmara, yg melibatkan
yg menyertakan dua nama dalam satu hati..
Kucoba tuk memilih
Satu antara dua
biar dapat ku tempuh
hidup ini berdua.
Namun apa dayaku
Aku manusia biasa.
Tak mampu ku memilih
Satu antara dua.
reff*
di persimpangan hati ini
ada keraguan ada kebimbangan
tak mampu ku memilih
satu antara dua.
back to..
Di dalam dunia remaja
Ada kisah asmara, yg melibatkan
yg menyertakan dua nama dalam satu hati..
Kucoba tuk memilih
Satu antara dua
biar dapat ku tempuh
hidup ini berdua.
Namun apa dayaku
Aku tak mampu memilih
sampai hadir yg ketiga
Aku tak kuasa
back to reff*
Kayaknya ini yg diinginkan Andi, Hazel tau hati Andi bukan milik Hazel.
Tapi Hazel juga gak mau berhenti berharap, Andi cowok yg sopan beda dengan Bram. Yang selalu berpikir ngeres, jika sedang berduaan.
Hazel jadi mengingat peristiwa, dimana Bram hampir merenggut kesucianya.
....
....
....
...Flashback ON...
" Haz, kita jalan yuk ?" Ajak Bram pacar Hazel.
" Kemana Bram ?" tanya Hazel.
" Puncak yuuk !" jawab Bram yg begitu bernafsu menggajak Hazel.
" Gila lo Bram, jam segini ngajak ke puncak. Mo pulang jam berapa ?" tanyaku.
" Besuk pagi lah." jawab Bram.
" Dih lo pikir gue cewek apaan Bram ?" bentakku.
" Kan gak cuma berdua, ada temen ngajak pesta ultah di Villa puncak." kata Bram.
" Hazel gak yakin, dijinin Bokap dan Nyokap kalo pakai acara nginep." sahutku.
" Tar gue yg mintaiin ijin deh, sama temen yg lain Haz !" seru Bram.
" Terserah, kalo lo bisa mintakan ijin." jawabku.
Singkat cerita Bram berhasil membujuk ortuku, dan ijinkan. Berangkatlah kami ke puncak bersama 8 orang teman lain.
Sampai di Villa sudah lepas Isya, langsung pada berpesta musik dan sebagian minum.
Pesta berlangsung hingga larut malam. Bram pun kondisinya setengah mabuk, minum cukup banyak.
Aku gak tega lihat dia sempoyongan, terus kupapah msuk kamar. Kemudian kubaringkan di tempat tidur.
Saat aku hendak keluar Bram panggil aku.
" Haz, jangan pergi dulu !" seru Bram.
" Ada apa, lo mabok istirahat aja gih !" jawabku.
" Gue emang minum, tapi gak sampai mabuk kok. Temenin gue sebentar Haz !" kata Bram merajuk.
Aku teraksa berbalik mendekatinya.
" Haz, lo cinta beneran gak sama gue ?" tanya Bram.
" Aah lo beneran mabuk ya, udah jelas pacar masih nanya gitu ?" jawabku.
" Kirain udah bosen aja, dari tadi gak ada perhatian sama gue !" kata Bram.
" Mau perhatian gimana, kan lo lagi asik pesta minuman sama nyanyi dan joget aja ?" jawabku.
" Yaudah maaf, tadi kan ngerayain ultah temen. Sekarang sini aku peluk." kata Bram.
Aku ragu mengingat Bram agak mabuk, tapi ada juga rasa ingin dipeluk kekasih.
Akhirnya, aku mendekat dan memeluknya.
Tiba tiba Bram menarikku kuat diatasranjang dan mencium bibirku. Aku pun menikmatinya serta membalas ciuman bram.
Aku hampir larut dalam permainan gairah Bram. Saat Bram berusaha membuka pakaianku aku tersadar, dan berontak.
" jangan Bram...!" Hazel gak mau.
.....................
....
....
....
...bersambung...
...Jangan lupa beri dukungan...
...Like...
...Komen...
...&...
...Vote...
...Terimakasih...
...🙏🙏🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Rini Sarmilah
Up....
2021-09-04
0
Laura hussein
selalu like karya terbaik mu kak 👍 favorit
2021-03-20
1
Liany
like mendarat
2021-03-17
1