Bagian akhir episode sebelumnya.
" Udah siap belum, Aster mau pesan Grab ? " Tanya Aster ke Asih.
" Sudah, ayuk berangkat. eeehh kamu cantik banget Aster. Gak kira kamu tampak Anggun banget pakai pakaian itu ! " Ucap Asih.
" Ah dari kemarin kali udah cantik Aster, kenapa baru sekarang komen ? " Goda Aster .
" Iih Aster mah, hayuk kita jalan. " Seru Asih.
...Dan merekapun shoping, dengan tanpa disadari. Sepasang mata mengawasi & mengamat mereka....
Dan tak lama kemudian orng itu mendekati Asih dan Aster.
Dengan tiba tiba merebut tas Asih.
" jambreeet....! " Teriak Asih.
" Ada apa Asih ? " Tanya Aster pada Asih.
" Tas Asih dijambret, itu dia lari kesana ! " Jerit Asih kehilangan tas nya.
" Udah sih gak usah panik, ada berkas penting gak ? " tanya Aster.
" Ada ATM sama KTP dan sejumlah uang cash. " jawab Asih.
" Udah gini aja, nanti kita lapor polisi. Buat urus dokumen yang hilang. Soal uang Insya Allah Aster masih pegang ! " Hibur Aster ke Asih.
Asih tampak murung, karena bekal uang ada di dalam tas itu semua.
Aster mengajak Asih istirahat menenangkan diri dulu.
Tiba tiba datang seorang pemuda menyerahkan tas Asih.
" Maaf apakah ini tas anda ? " tanya pemuda itu pada Asih.
" Iya benar, kok bisa sama Abang ? " Tanya Asih ke pemuda itu.
" Iya tadi saya dengar , mbak berteriak Lalu saya mengejar penjambretnya." Kata pemuda itu.
" Terus jambretnya mana sekarang ? " Tanya Aster.
" Udah kabur tadi takut dihajar masa ! " jawab pemuda itu.
Dalam hati Aster berkata, " Gak semudah itu kali aku bisa percaya kamu ! " batin Aster.
" Asih tu tas kamu ketemu, kamu cek dulu gih isinya ! " Kata Aster pada Asih.
Kemudian Asih memeriksa tas nya.
" Masih utuh semua, Makasih ya mas ! " Kata Asih pada pemuda itu.
" Iya mbak sama sama, lain kali hati hati. " kata pemuda itu.
Aster memandangi pemuda tersebut dengan sedikit kecurigaan.
Adalah mencurigakan, dengan secepat itu mengambil kembali tas Asih.
" Owh iya mas, btw mas ini siapa kok cepat sekali ngambil balik tas temen saya ? Apakah mas ini polisi ? " Tanya Aster pada pemuda tersebut.
Pemuda itu pun, menjadi gugup ditanya Aster demikian.
" Bukan mbak, saya hanya kebetulan lewat tadi. Terus denger mbak ini teriak. " Jawab pemuda itu gugup.
" Owh gitu ya, makasih kalo gitu. Untuk ucapan makasih gimana kalo kita traktir ? " Ajak Aster pada pemuda itu.
" Gak usah mbak makasih. " jawab pemuda itu.
" O ya mas, boleh kenalan ? Saya Asih nama mas siapa ? " Asih menyela.
" O ya boleh, saya Pratama biasa dipanggil Tama. Kalo mbak yg satunya ? " tanya Tama pada Aster.
" Saya saudaranya Asih, Nama saya Aster lengkapnya Asteria Putri Kusuma Wardani ! " Jawab Aster.
" Panjang amat namanya mbak ? " Sahut pemuda itu.
" Panggil yg pendek aja ! " Sahut Aster.
" Boleh minta no telpunya mbak ? " Tanya Tama pada Aster.
" Harusnya kamu tanya Asih bukan aku ! " Jawa Aster.
" Ya maksut saya no kalian berdua." Jawab pemuda itu.
" Asih gimana boleh gak mas ini tahu no kamu ? " Tanya Aster ke Asih.
" Boleh saja, Mas Tama dulu yg sebut no. Nanti Asih save dan kirim balik no Asih deh ! " Jawab Asih.
Setelah itu Asih dan Tama bertukar no hp.
" Kalo Aster no hp nya berapa ? " tanya pemuda itu.
" Aster sama Asih sama, salah satu saja. Gampang nanti kan bisa kontak Asih, kalo ada perlu sama saya ! " Jawab Aster datar.
Dalam hati Tama menggerutu, " Yang gue incar lo bukan temen lo " batin pemuda itu.
" O iya ya baik makasih ya Tama mau jalan lagi ! " Pamit Tama padaAsih dan Aster.
Setelah selesai mereka belanja Aster ajak Asih beli makan sekaliyan. Kemudian mereka berdua pulang kerumah Aster.
Sesampainya dirumah...!
" Lain kali jangan mudah percaya sama org kayak tadi Asih. Bisa jadi org itu bersekongkol dengan jambretnya ! " Kata Aster mengingatkan Asih.
" Maksutnya ? " tanya Asih ke Aster.
" Bukan menuduh sih, tapi Aster agak curiga aja. Secepat itu tasmu di temukan. " jawab Aster.
" Iya juga ya Aster ? terus gimana dong ? " Tanya Asih agak panik.
" Udah gak usah panik, kalo dia chat ataupun call yg aneh aneh gak usah dilayani. Tapi kalo wajar wajar sih gak papa ! " Sahut Aster memberi penjelasan pada Asih.
" Ok Aster, makasih ya saranya ! " Ucap Asih berterima kasih.
Setelah selesai menata barang masing masing, Aster dan Asih masuk kamar masing masing menunggu magrib.
Asih menyiapkan berkas untuk perisapan interview besuk. Sementara Aster membuka ebook nya. Dia buka catatan diary nya, dan dia tambahkan peristiwa penting yg dia alami. Semenjak pertama pulang ke Indonesia.
.....................
catatan Aster
*Pertama menginjakkan kaki kembali ke Indonesia :
Menuju rumah paman dan bibiku.
Karena ingin menemui sahabat kecilku Astri. Dijemput adik sepupuku yg ganteng Andi.
Saat mencari sahabat kecilku Astri, ternyata keluarganya sudah pindah jakarta. Rumah lamanya sudah dijual.
Tak ada informasi lebih di mana alamatnya sekarang.
Hati Aster sangat sedih karena itu.
Bertemu sahabat baru Asih.
Perjumpaanku dengan Asih, saat lagi joging bareng sepupuku Andi.
Asih orangnya asik dan ceria.
Namun dibalik cerianya itu, tersimpan duka karena cinta. Asih mencintai sepupuku Andi. Tanpa Andi ketahui. Sementara Asih tak cukup berani menyatakan cintanya pada Andi. Asih hanya menahan perasaan, seperti berharap sebuah keajaiban. Berharap jadi Cinderela yg di cari sang Pangeran.
Aster iba pada Asih, sekaligus iri karena Aster tak bisa rasakan jatuh cinta seperti yang Asih dan gadis lain rasakan.
Aster justru takut, saat bisa merasakan nanti harus menelan pil pahit kekecewaan. Kalo harus pahit mendingan sekarang sekalian merasakan pahitnya berpisah dengan teman kecilku Astri.
Bergaul dengan grup band teman teman Andi.
Sedikit terhibur dengan sepupuku Andi dan kawan kawanya.
Mereka jago main musik, jadi hiburan murah meriah bagi Aster. Dapat mengurangi kesedihanku, yg seakan larut dan menguap bersama alunan musik yg dimainkan Andi dan teamnya.
Kembali ke Jakarta bersama Asih.
*Persahabatanku dengan Asih, seakan adalah suratan Takdir yang memberi secercah harapan. Agar Aster tak terlalu larut dalam duka kesendirian.
Tak sulit bagi Aster mengenal pribadi Asih, seorang gadis desa yg polos. Yang menjunjung tinggi nilai nilai moral, dan mengedepankan perasaan dari pada logika. Mementingkan rasa dari pada harta.
Mengalah meski sebenarnya tak salah.
Asih.....Asih......!
Keluguanmu membuat Aster senang, mengingatkan Astri sahabat Aster yg dulu bener bener sangat lugu. Berteman tanpa pamrih, berbagi tanpa berharap kembali. Hingga saat inipun Aster tak mampu melupakan itu.
Entah dirimu Astri, bagaimana kamu sekarang ???
Pakah masih rindu Aster, atau justru sudah lupa dengan Aster.
Besuk adalah hari dimana Aster dan Asih sahabat Aster akan memasuki awal masuk dunia kerja. Semoga persahabatan Aster dan Asih akan selalu langgeng.
Begitulah Diary Aster yg tertuang di ebook nya. Sementara itu Asih sudah selesai dengan kegiatanya.
tok...tok...tok...
Suara pintu kamar Aster diketuk.
" Masuk Asih, pintu gak dikunci ! " Sahut Aster.
" Mau maghrib dimana tempatnya Aster ? " Tanya Asih pada Aster.
" Di rumah aja ya, Aster takut sendirian. Masih libur soalnya, dikamar Aster sini aja Asih ! " pinta Aster.
" Iya deh, Asih ambil Mukena dulu. " jawab Aster.
Asih lantas Sholat Maghrib kemudian membaca Ayat ayat Quran dengan tartil. Aster mendengarkan dengan khusyuk.
Asih membaca Quran sampai masuk waktu Isya, dan dilanjut Sholat Isya sekalian. Habis itu baru Asih membuka obrolan dengan Aster.
" Udah siap besuk untuk interview ? " Tanya Asih ke Aster.
" Udah kayaknya sih tinggal berangkat ! " jawab Aster.
" Kamu lagi ngerjain apa Aster ? " Tanya Asih lagi.
" Owh nggak, lagi nulis Diary saja. ! " Sahut Aster.
" Apa kamu juga suka nulis Aster ? " Asih penasaran.
" Iya kadang juga bikin prosa saja Sih. " Jawab Aster.
" Wah kita punya hoby serupa, rupanya. Hanya kalau Asih lebih sering ke puisi dari pada prosa nya. Asih suka dengan untaian kata puisi. Bisa banyak mencurahkan isi hati disitu rasanya ! " komentar Asih buat Aster.
" ciyeee..... Asih puitis ya...? Kalo Aster jarang bikin puisi. Lebih ke prosa yg Aster suka Sih. " Jawab Aster.
" Ah kamu merenndah Aster, boleh lihat puisimu ? " tanya Asih.
"Boleh tapi gantian aku juga lihat puisimu ?!? " Seru Aster.
Kemudian dua gadis cantik itu berbagi karya sastranya. Baik prosa maupun puisi karya mereka.
Asih tak menyadari jika Puisinya banyak ungkapan yg meggambarkan perasaanya ke Andi.
Aster membuka buka catatan Asih di buku. Sedang Asih membuka ebook Aster di laptop Aster.
Asih menemukan sebuah puisi yg menarik karya Aster yang berjudul
...Sahabat Kecil yang Terpisah...
Belasan tahun sudah..
Dua gadis terpisahkan jarak.
Hamparan tanah dan Samudera
Menjadi penghalang
dua makhluk kecil yg hanya punya hati.
Tak berdaya melawan,
Tak kuasa menahan.
Dan kini...
Saat ku telah kembali,
Sobat kecilku pun tak tahu dimana lagi.
Kucoba hapuskan perasaan ini.
Namun tak jua hilang memory itu.
Memory persahabatan yg begitu tulus.
Aku putuskan akan tetap mencari.
Meski tak tahu kemana harus kucari.
Matahari danrembulan silih berganti.
Namun persahabatan, tidaklah mudah untuk diganti.
Diantara Rembulan dan Matahari ada Bumi.
Diantara itulah adanya kami,
yang selalu saling menanti.
Meski hanya janji dua anak kecil yg mungkin dianggap tak berarti.
.......................
Asih yg memang berjiwa melow matanya jadi sembab. Hampir saja menetes di pipinya.
Sementara Aster terbelalak dengan puisi Aster yg Terakhir.
...Bunga merindukan Kumbang...
Kumbang....!
Disampingmu ada bunga mekar.
Sang bunga ingin kau hinggapi
Namun bunga tak mampu memanggilmu...!
Bunga itu...!
Hanya mampu menunggu dan berharap.
Kumbang datang dan hinggap di kelopaknya.
Lama berharap,
Kumbang tak jua hinggap.
Sementara tumbuhan lainpun mulai berbunga...!
Dari yg baru kuncup dan yg sudah siap mekar dan sudah mekar.
Saat ini bunga yg menunggumu
Hampir di pindahkan di tempat lain- Nya.
Kumbang pun tetap enggan hinggap.
Bunga pun semakin pilu.
Khawatir cepat menjadi layu.
Kumbang pun berlalu.
Kumbang...
Hinggaplah diantara bunga yg ada.
Agar bunga lega, dan rela melepaskan...!
Melepaskan kelopaknya helai demi helai.
Hingga tak sehelai kelopakpun yg tersisa lagi.
Kumbang...?
Rupanya kau enggan di kelopakku yg tak seindah Mawar dan tak seharum Melati.
Kumbang...?
Sekarang Bunga tahu,
jika yg kau cari....,
bukanlah Mawar atau Melati..!
Tapi pesona bunga Aster yg kau nanti.
Dan Sekarang Bunga itu ada dihadapanmu dan ada di sampingku.
Bunga Aster yg memang lebih mempesona dari bunga Selasih.
Kubiarkan helai demi helai kelopakku gugur dan layu.
Bunga rela layu,
biar tumbuh bunga yg baru.
Selamat tinggal Kumbangku
................
"Asih....! " Teriak Aster.
" Kenap Aster ? " Tanya Asih.
Aster tidak menjawab, langsung memeluk Asih sambil nangis.
" Asih.... Aster hanya anggap Andi adik, kamu jangan salah sangka Asih !" Jerit Aster dalam isakan tangis.
Asih justru baru sadar jika puisi terkhirnya jelas tentang Andi.
" Aster... maafin Asih sudah berbohong, memang Asih mencintai Andi. Tapi Asih sadar diri Aster.....! " Suara Asih terhenti oleh tangisanya dan tangisan Aster....
...bersambung...
...Jangan Lupa...
...Like...
...Komen...
...dan vote nya...
...Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Bintang kejora
Tangisan nya main kenceng²an ya?!
Bagus bngt puisi²nya, aku suka..
2021-08-01
1
Whidie Arista 🦋
Mantap lanjut😗
2021-06-26
1
Fira Ummu Arfi
mantaaappp
2021-05-04
1