Bagian akhir episode sebelumnya
Asih....! " Teriak Aster.
" Kenap Aster ? " Tanya Asih.
Aster tidak menjawab, langsung memeluk Asih sambil nangis.
" Asih.... Aster hanya anggap Andi adik, kamu jangan salah sangka Asih !" Jerit Aster dalam isakan tangis.
Asih justru baru sadar jika puisi terkhirnya jelas tentang Andi.
" Aster... maafin Asih sudah berbohong, memang Asih mencintai Andi. Tapi Asih sadar diri Aster.....! " Suara Asih terhenti oleh tangisanya dan tangisan Aster.
" Asih, apakah kamu sudah berhasil nembak Andi ? " Tanya Aster pada Asih.
" Maaf Aster... Asih tak punya keberanian untuk itu. Asih pilih mundur, Asih pilih melupakan Andi Aster. Andi terlalu sempurna buat Asih. Dan Asih tahu, Andi lebih memilih Aster dari pada Asih. Asih juga rela Aster ! " Jawab Asih diiringi isak tangisnya.
" Tidak Asih....! Aster hanya angga Andi adik Aster. Aster tak sedikitpun punya rasa pada Andi ! " Sahut Aster.
" Tidak Aster....! Asih sadar diri, siapa Asih. Tak pantas berharap cinta Andi, tak perduli Andi cinta Aster ataupun tidak. Asih sudah pilih mundur. " kata Asih.
"Asih...? kenapa kamu tak perjuangkan cintamu Asih ? " Aster bertanya dengan penuh keharuan.
" Maafkan Asih Aster, bukan Asih tidak mau memperjuangkan cinta Asih. Tapi selama beberapa tahun, Asih berada di dekat Andi. Asih tak mampu mendapatkan Andi. Apalagi sekarang, Andi jauh dari Asih. Dan Andi adalah idola bagi gadis Remaja disana ! " Jawab Asih berusaha tetap tegar.
" Saat malam terakhir kita disana, saat kamu ke Mushola bareng Andi. Apakah kamu tidak ungkapkan perasaanmu ? Biar ada kepastian dari Andi ? " Tanya Aster masih dengan menangis.
Kemudian Asih mulai cerita, kronologis saat itu.
...flashback...
" Tenang teh, duduk dulu toh belum iqomah....! " kata Andi.
Asih bergumam dlm hati.
" Ngomong apa enggak ya ? " bisiknya dalam hati.
" Sekarang teteh bilang, sebenarnya ada apa. kayaknya gelisah banget." tanya Andi.
" Iya Ndi, Asih kan besuk mau ke jakarta itu yg bikin Asih jadi gelisah, karena sebenarnya...."
Suara Asih kembali tercekat.
Tiba tiba ada rombongan ibu ibu lewat.
" Hayuuuk keburu iqomah nanti jang...! " sapa seorang ibu.
" Iya bu, nungguin Teh asih ini bentar. ! " seru Andi.
" Ya udah Ndi ke Masjid dulu aja. Kita obrolin nanti aja Ndi !? " Kata Asih.
................
" Seakan memang tidak diberi kesempatan bicara itu pada Andi. Begitu juga saat pulang dari masjid, tak ada kesempatan dan keberanian pada diri Asih. " Jelas Asih pada Aster.
Aster pun hanya terdiam, dalam hatinya berkata.
" Lalu kenapa Andi bilang seperti itu waktu kutanya ? " batin Aster. Mengingat pembicaraan dengan Andi saat itu.
.............
...flash back...
Hei Ndi... kok bengong ? " tanya Aster.
Andi jadi kaget dan gugup, bahkan lupa Aster tadi tanya apa.
" Owh iya mbak, tadi tanya apa ? " tanya balik Andi.
" Kamu kenapa sih Ndi..? Kok jadi gugup begitu, mbak tadi nanya ngobrol apa tadi sama Asih ? " jawab Aster sambil mentertawakan Andi.
" Owh mbak Aster tahu yg dibilang teh Asih ? " jawab Andi gugup membuat Aster jadi makin heran dengan Andi.
" Kenapa ini anak, kok jadi rada oon begini. " kata Aster dalam hati.
" Kamu kenapa Ndi ? Sakit atau kenapa ? " tanya Aster heran.
" Owh gak kok mbak.. tadi teh Asih cuma bilang kalo besuk jadi mau berangkat ke Jakarta. Ya intinya cuma pamitan saja, gak ada yg istimewa ! " jawab Andi gugup.
Aster jadi makin penasaran dengan Andi yg aneh menurutnya.
" Kamu kenapa jadi gugup gitu Ndi ? Ada yg kamu rahasiakan dari mbak ? " sergah Aster pada Andi.
" Gak kok mbak, lah memang menurut mbak Aster teh Asih bilang apa ? " tanya Andi.
" Apa Asih tidak membicarakan tentang perasaan antara cewek dan cowok ? " tanya Aster lanjut.
" Owh soal itu mbak...?!? " jawab Andi ragu melanjutkan.
" Iya maksut mbak Aster tentang itu, Asih bilang apa ? " kejar Aster.
" Begini mbak Aster, kalo soal rasa atau perasaan itu kan datangnya dari hati. Jadi ya jangan disalahkan kalo ada orang mencintai. Terserah yg di cintai, itu mau menerima atau tidak. " jelas Andi yang tidak jelas.
" Mbak Aster gak menyalahkan Ndi, itu hal yg wajar. Perasaan itu bisa muncul pada siapa saja, dan untuk siapa saja. " jawab Aster.
" Terus kalo menurut mbak Aster sendiri soal perasaan tadi bagaimana ? " tanya Andi agak gemetar.
" Ya kalo mbak Aster sih terserah kamu Ndi. Karena kalo mbak Aster sendiri saat ini belum berpikir hal itu. Entah mau sampai kapan, Aster juga gak tahu. Soal pembicaraanmu dengan Asih tadi, mbak Aster no coment. Terserah kamu mau bagaimana dalam mengambil sikap. " jelas Aster yang makin membuat bingung Andi. Karena sudah salah paham dari awal.
" Assalaamu 'alaikum...! " seru Bapak ibunya Andi dari Masjid.
" Wa 'alaikummussalam...! " jawab Aster dan Andi kompak.
" Gak ke masjid Ndi ? " tanya ibu nya Andi.
" Tadi maghrib, Isya' nya nggak ! " jawab Andi singkat.
...flashback of...
................
" Ah apa mungkin ? Andi salah persepsi ? Apa benar dia anggap aku bukan sekedar kakak sepupunya. Apa Andi punya rasa dengan Aster. Ya Allah.... Aster makin bingung. " gumam Aster di dalam hati.
Sekarang Aster pun jadi ikut bingung.
" Maaf Sih, apa saat itu kamu justru singgung Aster dan Andi ? " Tany a Aster hati hati.
Asih kaget dengan pertanyaan Aster.
" Iya sedikit, maaf Asih hanya ingin mendapat kepastian perasaan hati Andi. " Jawab Asih agak grogi.
" Santai saja Asih, kita udah jadi saudara tak perlu sungkan. Kalo boleh tahu kamu bicara gimanawaktu itu ? " Tany Aster lebih lanjut.
Asih terpaksa kembali membuka memori waktu itu.
.................
...flashback...
" Teh Asih tadi mau ngomong apa ? " tanya Andi.
Asih yg baru mencoba merangkai kata jadi buyar.
" Owh... ini.. ee Asih kan besuk mau berangkat ke Jakarta Ndi. Jadi eeeh maksut Asih pingin ngomong...?! " suara Asih terpotong hadirnya Usnah tetangga mereka.
" Hei teh Asih aak Andi, berdua aja ? Usnah ikut gabung ya !" katanya polos.
" Iya boleh ! " jawab Andi.
Asih jadi canggung, mau bilang ada orang lain. Gak bilang udah separuh jalan.
" Gimana teh Asih, apa kita lanjut dirumah nanti ? " tanya Andi.
" Gak usah Ndi, Asih cuma mau bilang besuk Asih ke Jakarta. Sudah lama pingin cari kerja disana. Maafin Asih jika selama ini sering repotin Andi. " kata Asih, hambar.
" Aaah teh Asih ini, yang begitu dipikirin. Kayak sama siapa saja, teh Asih sama Andi tu bukan orang lain lagi ! " jawab Andi kalem.
" Maksutnya bukan orang lain gimana ? " tanya Asih penasaran & berharap sesuatu dari Andi.
" Ya teh Asih tuh dah Andi anggap keluarga Andi ! " jawab Andi.
" La iya keluarga yang bagaimana ? " tanya Asih.
" Ya sama kayak mbak Aster, jadi keluarga Andi anggap kakak kandung Andi. " jawab Andi agak canggung nyebut nama Aster.
" Owh gitu, kirain Andi tu suka sama Aster seperti sukanya cowok ke cewek, hihihi. " jawab Asih sambil tertawa menutupi kecewanya.
" Gak laah teeh mbak Aster itu kan kakak sepupu Andi. Masak iya Andi Cinta sama mbak Aster. " jawab Andi gelagapan. Tidak menyangka ditanya begitu sama Asih.
" Ya gak papa kan Ndi, meski sepupu kan tetep bukan mahrom. Jadi Andi cinta Aster itu gak masalah. " kata Asih memancing reaksi Andi.
" Masa gitu sih teh... eeeh tapi gak lah teh. Mungkin mbak Aster juga sudah punya cowok juga. " jawab Andi.
Asih tidak melanjutkan bicara, karena dia merasa sudah mendapat jawaban. Bahwa memang Andi mencintai Aster, dan tidak berani mengutarakan isi hatinya. Sama seperti dirinya, yang mencintai Andi tapi tak mampu berkata. Bahkan berharap pun juga tak mungkin saat ini.
...flashback off...
...................
" Begitu ceritanya Aster, jadi Asih bisa ambil kesimpulan jika cinta Andi bukan untuk Asih. " Jawab Asih.
" Jadi itu kesimpulan kamu sendiri, bukan kalimat Andi langsung kan ? " Desak Aster ke Asih.
" Iya memang, tapi itu sudah cukup bagi Asih, tahu perasaan Andi ! " jawab Asih.
" Gak sih, kesimpulanmu bisa saja salah. " bantah Aster.
" Udah lah Aster kita Istirahat dulu saja. Persiapan interview besuk, jauh lebih penting. " Kilah Asih menghindari topik pembicaraan.
" Ok... mo tidur sini aja, apa dikamar Asih sendiri ? " tanya Aster.
" Disini boleh mang ? " Tanya balik Asih.
" Boleh dong, kita kan sesama cewek normal hehehe....! " Gurau Aster.
" Hiih apaan sih, jadi merinding ah Asih ! " Sahut Asih.
" Gak bercanda aja, tidur sini gih. cukup buat berdua juga ! " Ajak Aster pada Asih.
Mereka berdua pun berangkat tidur, dan menuju mimpi masing masing.
..............
dirumah Andi
"Ah aku jadi merasa bersalah jika Hazel nanti beneran menyukai aku. Tapi gimana lagi ya ? " Gerutu Andi dalam hati.
" Teh Asih dulu mo ngomongin apa ya kok kayak ragu gitu ! " Andi memikirkan banya hal. Memikirkan Hazel, Aster juga Asih.
Andi sebenarnya suka sama Asih sudah lama. Mau mengungkapkan tidak berani, karena Andi pikir Asih anggap Andi sebagai Adik.
Karena Andi selalu terngiang kata kata Asih sebelum keduanya mengenal cinta.
" Andi tu adik aku, panggil aku harus pakai sebutan teteh kalo gak dosa nanti sama teteh ! " Ucapan Asih pada Andi beberapa tahun yg silam.
Yah memang awalnya dari situ, menganggap Adik / kakak semasa kecil. Saat remaja nya jadi berpengaruh besar.
Asih sendiri cinta dengan Andi sebagai cowok. Demikian juga Andi cinta Asih sebagai cewek. Tapi dua duanya hanya mampu memendam rasa. Tak satu pun berani mengungkapkanya.
Sungguh kasian mereka berdua.
Semenjak kehadiran Aster, hati Andi sedikit berpaling ke Aster. Berawal dari rasa simpatiknya.
Namun pertemuan sesaat itu tak mampu sepenuhnya menepis bayangan Asih. Ditambah Posisi Aster yang masih Family dekat. Meskipun bukan kategori mahrom.
Tapi itu tak mampu menghilangkan Cinta pertama Andi yaitu Asih.
Demikian juga Asih sulit melupakan cinta pertamnya Andi
Dengan Asih tak berani ngomong cinta.
Dengan Aster tak berani jujur da terbuka.
Dengan Hazel justru langsung ngajak pacaran.
...................
flashback Andi& Hazel
Apakah aku yg salah, mencintai orang yg lebih tua usianya. Apakah orientasiku yg salah.
Sekarang baik Aster maupun Asih sudah jauh tempatnya. " Andi melamunkan dua orang terdekatnya.
" Kamu Andi kan ? Andi dari u wish band kan ? " sapa seorang gadis.
Andi menoleh, memperhatikan gadis tersebut.
" Kok malah pelototin gue gitu ? pangling lo Ndi sama gue ? " tanya gadis itu.
" Sebentar... Lo Hazel ya ? Hazel Vokalis New Be New Bosanova ! Iya kan ? " seru Andi pada gadis bernama Hazel tersebut.
Andi gak nyangka dapat bertemu dengan teman se provesi disitu. Lumayanlah dari pada hanya sendirian pikir Andi.
" Lo sama siapa Hazel ? " tanya Andi.
" Tadi sih satu rombongan tapi pada misah, pada pergi berpasangan. Eh gue ganggu gak nih, pasangan lo mana " tanya Hazel.
" Hahaha... gue kan tetep jomblo Haz...! " jawab Andi.
" Yg bener lo, cewek yg lo kenalin sebagai teteh lo itu gimana, teh Asih iya teh Asih namanya. " ucap Hazel.
Andi kembali murung ditanya Hazel demikian.
" Kok jadi sendu gitu lo Ndi ? lagi putus, udah gak usah sedih santai saja. Hazel juga baru jomblo nih, kita pura pura pacaran aja yuk. Bantu gue biar gak di buly temen temen gue ntar. Please mau ya !?! "
" Ok gue mau ! " jawab Andi.
Wal hasil Hazel dan Andi pura pura pacaran. mereka berjalan menyusuri pantai seakan pacar beneran.
" Hazel kita cari tempat ngobrol aja, gue pingin curhat. " pinta Andi.
" Boleh, mumpung hari ini berstatus pacar. " canda Hazel.
Akhirnya Andi dan Hazel mencari tempat buat ngobrol.
" Haz... gue tu heran sama diri gue sendiri. Kok selalu tertariknya sama yg udah kenal lama dan sukaknya sama yg sedikit lbh tua dari gue ya ? " tanya Andi ke hazel.
" Serius lo ? sebentar umur lo berapa sekarang ? " tanya Hazel.
" Serius Haz, umur gue 20th, kenapa emang ? " tanya Andi.
" Waduuh gak ada harapan lagi dong...! " ujar Hazel.
" Gak ada Harapan gimana maksut lo Hazel ? " tanya Andi penasaran.
" Ya lo bilang sukanya sama yg dikit lnh tua dari lo. kan umur gue baru 19 th. Gak ada harapan sama sekali." canda Hazel.
" Sialan gue kira serius, lo." gerutu Andi.
" Kamu panya kakak kandung perempuan ? " tanya Hazel.
" Ada sih tapi sudah meniggal waktu masih SMA ! " kata Andi.
" Ya mungkin itu penyebabnya, lo terlalu sayang sama kakak lo. Jadi kayak mengidolakan dia. Jadi orientasi kamu agak beda ! " papar Hazel.
" Lo kok malah mirip kakak gue Haz, tar kalo gue jatuh cinta ma lo gimana ? " kata Andi.
" Ya gak papa Hazel juga lagi jomblo ini. hehehe ! " sahut Hazel.
" O iya Hazel, dari pada kita pura pura pacaran kalo pacaran beneran aja gimana ? " kata Andi dengan mimik serius.
" Maksut lo ? " tanya Hazel.
Kemudian Andi menceritakan kisah cintanya dengan Asih dan Aster.
" Itulah Haz, kenapa gue lari kesini. Gue gabut dirumah, jadi gue keluar mengenang saat saat indah dengan Aster kemarin ! " jelas Andi.
" Owh jadi gue mo lo jadiin pelampiasan doang. Diih ogah banget lah Ndi....! " seru Hazel.
" Gak gitu juga kali Haz, meski jujur gue masih belum move on tapi rasanya pingin ada teman curhat. " jelas Andi.
" Ya enak di lo gak enak di gue dong Ndi. Kalo misal kita pacaran tanpa cinta, tapi karena situasi gue jd hamil terus lo bilang gue kan gak cinta lo Haz. repot lah gue..!?! " protes Hazel.
" Diih kok ngomongnya sampai kesitulo Haz, jadi mesum gitu. Siapa juga yg mo hamilin kamu ! " kilah Andi.
" Ya gak sih, tapi maksut Hazel. Itu adalah resiko terburuk orang pacaran Andi. " seru Hazel.
" Tapi kan kalo sampai begitu kan dosa Haz...!?! " jawab Andi.
" Semua orang juga tahu Ndi, itu dosa. Tapi tidak semua orang mampu menghindari itu dosa Ndi. Ini realita yg ada Ndi. " papar Hazel.
" Ya tapi maksut Andi bukan pacaran yg begitu. Kita pacaran sekedar saling curhat gini bukan ygg mesum mesum gitu. " kata Andi.
" Ya awalnya mungki bisa gitu, lama lama kan kita gak tahu. Udah kita begini saja, status pacarr atau temen biasa gak penting. kalo kita bisa saling suka ya lanjut, kalo gak ya cukup temenan saja. " ujar Hazel.
" Yaudah kita pulang yuuk, kamu ikut kerumah gue ya Haz ! " inta Andi.
" Ya gue bilang temen temen gue dulu bilang klo gue pulang sama cowok gue gitu ! " Kata Hazel.
" Ok deh. " sahut Andi.
Sesaat kemudian Andi dan Hazel naik motor pulang kerumah Andi.
....................
Sampai rumah Andi.
" Mo minum apa Haz ? " Tanya Andi.
" Terserah lo Ndi, yg penting kita bahagia hari ini ! " Jawab Hazel ngaco.
Tak lama kemudian Andi datang bawa orange juice.
" Minum dulu Haz ! " Pinta Andi ke Hazel.
" Ok makasih, btw bokap nyokap lo kemana Ndi ? " biasanya sore jam 16.00 baru sampai rumah.
" Waduh kosong dong rumah, tar loo perkosa gue lagi Ndi, wkakaka ! " gurau Hazel pada Andi.
Namun Andi tak terpengaruh sedkkitpun.
" Lo kenapa Ndi kok sedih ? " Tanya Hazel pada Andi.
" Gak kok Haz, gak papa " jawab Andi tapi matanya ber air.
Hazel mendekati Andi,
" Ndi peluk gue silahkan kalo lo mau nangis dipelukan gue, gue rela Ndi. Gue sayang lo sebenarnya ! " Ucap Hazel langsung peluk Andi, membuat Andi gelagapan.
...bersambung...
...Jangan Lupa...
...Like...
...komen...
...dan vote nya...
...Terimakasih...
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Widyawati
Thor klu ceritanya jgn di ulang-ulang jadinya GX seruh 😴😴😴 JD males bacanya kaya bertele-tele 😀😄😃😆😂😁🤣😱😱😱🤦🤦🤦 capcai deh next aja Thor 💪 trs pantang mundur sukses sll Thor the best 😎😎👏👏👏
2021-07-01
1
Mimhiew Snow
salam dari putri dokter genius kk☺
2021-06-22
1
Mawar Berduri💕
semangat
2021-06-05
1