Pintu Lift terbuka dan masih menggenggam tangan Livia pria itu mendekati ruang tamu yang telah dipenuhi oleh beberapa Desainer terkenal, yang sibuk berdiskusi tentang gaun apa yang cocok bagi calon nyonya Rusell. Livia membeku dan menghentikan langkah matanya membulat sempurna. mata Livia tertuju pada Desainer favoritnya didatangkan langsung oleh Rusell, demi apapun Livia merasa berbunga-bunga Desainer itu sangat terkenal yang merancang gaun para artis dan petinggi politik...Livia pernah berjumpa sekali ketika Roni mengundangnya di acara ulangtahun ke 17 nya. sungguh pria itu membutnya jatuh cinta.Livia melepas genggaman dari Rusel ketika melihat Pria yang menjadi idolanya di dunia desain. hingga Rusell hanyaa mengerutkan dahinya dan mengikuti langkah Livia dengan wajah dinginnya.
"Mr. Jimi." ucap Livia menunduk hormat.
Pria itu menoleh dan mengerutkan dahinya. ia menghentikan aktifitasnya dan menatap kagum pada gadis yang sangat cantik dihadapannya, dalam hatinya bertanya siapakah gadis ini..namun hanya sebentar karna ia melihat tuan Rusell mendekat dan merangkul punggung Livia merapat kepadanya. dan itu sudah menjelaskan hubungan mereka. wajah Jimi berubah sedikit kecewa. jika menyangkut tuan Rusell maka ia akan mundur teratur setidaknya ia masih sayang nyawanya.
"Nona..."
"Livia Morens." jawab Livia dengan mata yang berbinar senang.
"Ahhh...maaf tapi apa nona mengenalku."?
"MR. Jimi pernah datang ke ulangtahunku yang ke 17 dan anda tau, aku adalah penggemar berat anda Mr.Jimi.
Rusell melotot mendengar puja-puji Livia pada pria ini,dan ia mulai merasa gerah. Jimi juga melayaninya dan melupakan kalau ada Rusell di antara mereka seolah dia menjadi orang ketiga.
"Ach...kau gadis cantik yang mengundangku dipestamu, kalau tidak salah tunanganmu Mr. Roni yang meminta agar aku bisa datang ke acaramu"
Senyum Livia memudar ketika nama Roni disebut, ia seolah di ingatkan kembali dengan pesta ulangtahun yang penuh sukacita dan kemeriahan itu.
"Jimi, bisakah kau menutup mulutmu dan berhenti berbicara tentang masa lalu calon istriku." suara dingin itu menembus pendengaran Livia dan Jimi hingga keduanya terkejut.
"Ahh..maafkan aku tuan Rusell."
"Jangan lupa kalau Livia Morens adalah calon istriku dia adalah ibu dari anakku dan aku tidak suka siapapun membahas oranglain di depanku." tatap Rusell tajam.
Livia mengalihkan pembicaraan karna ia merasa iba melihat betapa pucatnya wajah Mr.Jimi saat ini. kalau tentang Livia entah mengapa ia mulai terbiasa mendengar kata-kata tajam dan bentakan Rusell.
"Oya Mr. Jimi aku punya desain gaun pengantin sendiri bisakah kau melihatnya..aku ingin menggunakannya dihari pernikahanku." ucap Livia tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.
Jimi melonggarkan tenggorokannya, bagaimana bisa nona Livia Morens yang sangat cantik dan lembut ini menikah dengan sosok monster kejam berwajah tampan yaitu tuan Rusell. dan bagaimana dengan tunangannya Roni.? mungkin setelah dari sini Jimi akan menceritakan semua yang dilihatnya.
"Benarkah tolong tunjukan padaku." ucapnya dengan gugup karna Rusell masih menatap matanya dengan sangat tajam seakan ingin membunuhnya dalam tatapan itu.
Livia mendekati Rusell menggenggam jemari pria kejam itu hingga mata Rusell beralih kepadanya.
"Mr. Jimi kau bisa mengukur lebih dulu ukuran calon suamiku tuan Rusell, karna dia sangat sibuk dan tidak punya waktu berlama-lama disini." ucap Livia lembut.
Rusell hanya berdehem, aura ketakutan yang menyebar tadi mulai menghilang. walau ia masih menatap tidak suka ketika Jimi mendekatinya untuk mengukur jas untuk dirinya.
Jimi berkeringat ketika selesai mengukur jass untuk tuan Rusell. rasanya seperti ia melewati kandang singa lapar. astaga untung ia tidak jatuh pingsan.
Rusell meraih Livia ke pelukannya dan menatap wajah Livia yang akhir-akhir ini sudah mulai melekat dihati dan pikirannya.entah mengapa..
"Aku ingin kau tidak terlalu lama menghabiskan waktu bersama oranglain."
"Aku akan selesai sebentar lagi."
"Janji."? wajah Rusell semakin mendekat dengan Livia hingga ia menjadi panik. namun tidak mungkin ia menolak dihadapan semua orang. jika dia melakukan itu dia pasti mati. Livia meringis kesal.
Ketika bibir mereka hampir bersentuhan....
Rusell menjauhkan tubuhnya menikmati wajah Livia yang sudah memerah. seakan ia sedang menunggu ciuman itu. dan semua orang diruangan itu termaaasuk Jimi hanya memndang dengan rasa iri.
"Belum saatnya aku menciummu sayang." bisik Rusell dengan sangat lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
Mhimi Rahalus
sumpah ini yg ke-3 kalinya aku baca novel ini gk pernah bosa...
2022-10-04
1
Elias Elias
tpi ku salut rusel thor duda tidak penggila wanita tuk rnjaang thn diaa pusaaa....mantul 🤔🤔
2021-08-18
1
Wina Ningsih
c rusell sepertinya udah bener2 jatuh cinta...
2021-04-20
2