Rusel mengeraskan tatapannya ia sudah menemukan orangtua Livia dan sudah merencanakan sesuatu yang akan membuat Livia tinggal disisihnya selamanya. bukan berarti ia menginginkan Livia, namun semua untuk Angel.
"Benarkah hanya untuk Angel."
Rusel tersenyum misterius...
❤
Livia tertawa ketika Angel tersenyum kepadanya dan menatapnya seolah tidak bosan sementara beberapa pelayan tampak menyiapkan peralatan mandi Angel. mereka tampak sibuk sekali. Rusel tidak pernah menampakan dirinya lagi setelah pertemuan terakhir mereka. kata pelayan dia sedang ke kota mungkin untuk urusan bisnisnya, Livia senang karna mereka tidak harus bertemu lagi. ia sangat membenci pria kasar itu.
tak terasa sudah dua minggu Livia berada disini, dan sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Angel disisihnya. bayi kecil itu sangat cantik dan menggemaskan.
Tania membuka baju Angel dan mulai memandikannya dengan hati-hati.
Angel tampak menikmati ketika jemari lentik Livia mengusap tubuhnya.
"Angel mandi ya, segar sekali..harum sekali sih anak Mama." bisik Livia gemas hingga beberapa pelayan perempuan tampak tersenyum ikut senang, sejak kehadiran pengasuh nona Angel, mereka bisa tenang dengan tidak mendengar tangisan nona Angel ditengah malam lagi. nona Livia sangat cantik dan lembut tak pernah memeberi perintah dengan nada yang kasar, itu sebabnya mereka sangat menyukai nona Livia.
Pintu kamar terbuka hingga mengejutkan para pelayan. Rusel berdiri dengan isyarat menyuruh mereka keluar kamar dengan diam-diam, dan mereka menurut.
Livia tidak menyadari ia sendir bersama Rusel dan Angel dikamar itu karna ia masih asik dengan Angel.
"Sudah ya nak, besok lagi mandinya..nanti Angel sakit."
Jemari Livia terulur tanpa menoleh karna ia tau pelayan masih dibelakangnya.
"Tolong handuk Angel." pintanya pelan.
Rusel meraih handuk dan memberikannya pada Livia. ia masih terdiam menatap Livia yang begitu hati-hati mengurus Angel.
tak sadar Rusel tersenyum.
Livia membaringkan tubuh Angel di ranjang dan mulai mengolesi minyak dan bedak ditubuh Angek serta memakaikan baju dan tidak lupa memakai bando. setelah selesai Livia tersenyum bangga.
"Ow...cantik sekali sih anak Mama."
Livia kembali mencium pipi Angel yang mukai montok. kemudiam ia teringat sesuatu.
"Angel belum memakai parfum, ia kemudian bangkit dari tempat tidur dan memutar tubuhnya seketika itu juga ia terkejut karna menubruk tubuh Darren dibalakangnya. Livia hampir jatuh namun seketika ia membeku ketika Rusel menahan punggungnya daan menahan tatapannya.
"Rusel.?
Livia meronta melepaskan pelukan Rusel yang membuatnya berdebar. ia langsung memasang wajah jengkel.
"Sejak kapan kau disini, apa kau sengaja ingin mengawasiku..apa aku mengurus Angel dengan baik atau tidak."
Livia melangkah menuju lemari kecil dan meraih botol parfum buah untuk Angel. mengabaikan Rusel ia pun mendekati Angel dan menyemprotkan sedikit dibaju Angel.
"Aku tidak ragu padamu Livia, aku juga tidak ingin memata-mataimu."
"Lalu untuk apa kau kesini."
"Aku ingin kita bicara."
"Apa lagi..aku sangat lelah Rusel, aku tidak ingin bicara apapun lagi."
"Livia, kalau aku bilang kita harus bicara itu berarti kau tidak punya pilihan." suara Rusel terdengar dingin hingga Livia sedikit takut. ia melirik kepada Angel yang terkejut.
"Kau bisa membuat Angel takut dengan nada suaramu itu." ucap Livia kesal.
Rusell kehilangan suaranya. ia hanya menarik nafas melihat dua perempuan itu menatapnya dengan ketakutan. sepertinya ia harus mulai melatih kesabarannya dari sekarang.
"Baiklah Livia, tidurkan Angel atau berikan kepada pelayan karna aku ingin bicara denganmu."
"Aku yang akan menidurkan Angel, jadi kau harus menunggu." Livia membalikan tubuhnya dan mulai mengayunkan tubuh Angel dipelukannya sambil bernyanyi kecil agar Angel cepat tidur.
Rusel menyandarkan tubuhnya di dinding dan hanya menatap penuh arti. sungguh pemandangan ini membuatnya merasa tenang dan damai. Livia meski masih sangat muda namun ia sangat lembut ketika bicara dan punya daya tarik dikeseluruhan dirinya. Rusel bahkan mendengar beberapa pelayan laki-laki dan perempuan memuji Livia. Rusel juga merasakan itu, kehadiran Livia dirumaah ini bagai seberkas cahaya di tengah gelapnya kehidupan Rusell, dan entah mengapa kini ia mulai serakah dengan berpikir, bagaimana kalau Livia menjadi istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
Desrina Tobing
terjerat sendrii kn Russel kwkwkwee... buat mereka menyaatuu d tmbh k hadirn engel akin seeruu loveee to yu 😘😘😘😘 jgan d rusak Roni eaa thour
2021-08-17
1
Haini Ramli Azzahrah
Thor siapa itu Tania ??
dan siapa Darren ??
🤭🤭 apakah Darren anak Austin
2021-05-16
1
Wina Ningsih
author sepertinya salah ketik
2021-04-20
1