"Tuan Rusell, saya.."
Sebelum ia menyelesaikan kata-katanya Erik terkejut ketika sebuah pukulan keras lebih dahulu menghantam wajahnya dengan sangat kuat
Erik tersungkur dengan sudut bibir yang pecah hingga mengeluarkan darah segar.ia kembali berusaha bangun dan kembali menunduk patuh.
"Beraninya kau mempermainkanku, aku seorang Rusell Wins apa kau melupakan semua peringatanku."? desisnya penuh ancaman.
💕
Rusell mencengkram dasi Erik hingga ia merasa seperti dicekik, wajahnya memerah menahan kesakitan.
"Ampuni saya tuan Rusell, saya yakin gadis itu bisa menjadi pengasuh nona Angel." ucapnya mulai merasakan pusing akibat kekurangan oksigen.
Rusell mendekatkan wajahnya dngan tatapan buas lalu tersenyum.
"Apa hanya ini kemampuanmu bodoh,apa kau sedang mengujiku sekarang."?
"Saya tidak berani tuan Rusell."
"Oya, lalu mengapa kau membawa seorang gadis dan bukannya seorang wanita dewasa yang berpengalaman dalam urusan bayi."
"Tuan Rusell."
"Dia bahkan terlihat tidak bisa mengurus dirinya seorang diri, bagaimana bisa kau membawanya."
Wajah Erik memutih, ia tau situasinya sangat kritis sekarang, jika dia salah memilih kata maka,hari ini adalah akhir hidupnya. ia memejamkan mata mengucap doa.
"Tuan Rusell ijinkan nona Angel bersama gadis itu, dan tuan akan melihat sendiri hasilnya."
"Bagus, kau membuat putriku sebagai bahan percobaan, kau sudah bosan hidup yah."
"Saya yakin gadis itu mampu Tuan Rusell."
pria itu mengerang ketika ia mulai sulit bernafas karna Rusell mencekiknya dengan kekuatan penuh.
Erik tau ketika ia salah bicara akan menjadi musibah untuk dirinya.
"Hentikan leluconmu Erik, lebih baik aku membunuhmu saja sekarang." ucap Rusel semakin kuat mencekik.
"Tuan, apakah saya pernah mengecewakan anda."
Rusel terdiam
"Berikan saya waktu untuk membuktikan ucapan saya tuan Rusell."
jeritnya ketika ia mulai merasa tidak bisa bernafas.
"jika aku tidak berhasil kali ini, maka tuan boleh menghabisiku.
Ruangan seketika menjadi hening, semua anak buah Rusel menunduk dengan gemetar. masing-masing saling melempar pandangan dengan ketakutan sambil mengucap doa. agar mereka tidak melakukan sebuah kesalahan sehingga bernasip sama seperti Erik.
Cengkraman di leher Erik melemah, dengan cepat pria itupun menghirup udara sebanyak-banyaknya, hingga ia terbatuk-batuk, walaupun merasa kesakitan setengah mati tapi Erik kemudian kembali berdiri tegak dengan sikap sempurna,
Rusell menatap tajam penuh peringatan kepada Erik.
"Jika sekali saja aku dengar putriku menangis ketika bersamanya, maka kau akan lenyap hari ini juga."
"Terimakasih atas kebaikan tuan Rusell."
Erik menunduk dengan gemetar, saat ini harapnnya ada pada gadis itu. ia berharap Livia dapat menolongnya dari kematian.
"Berdoalah." ucap Rusell tajam.
Pandangan Rusell lalu menyapu ke seluruh anak buahnya yang berjumlah lebih dari seratus orang, diruangan itu dengan tatapan menyala-nyala.
"Jangan pernah ada yang berani berbuat kesalahan lagi seperti Erik, atau kalian akan menerima akibatnya."
Rusell meninggalkan ruangan pertemuan itu dengan aura dingin yang mencekam.
💔
Jemari Roni terkepal dengan kuat, matanya basah memandang nanar ke ruangan apartemennya yang kosong.
Hari sudah malam, Livia hilang entah kemana, ponselnya tidak bisa dihubungi dan dilacak. beberapa orang kepercayaannya sudah disebar disekitar bandara termasuk cctv yang terpasang dijalan.
entah bagaimana Livia bisa hilang dikota kelahirannya sendiri.
"Aaaaachhhhhh...."
Sekuat tenaga Roni menghantam dinding kokoh dihadapannya dengan kepalan tangan seolah melampiaskan rasa sakit dan bersalahnya, ia terus memukul dengan kekuatan penuh hingga tangannya mengeluarkan darah, namun itu belum cukup baginya.
"Seharusnya dia sendiri yang menjemput Livia, dan tidak membiarkan Livia pulang sendirian, bagaimana bisa ia kehilangan Livia seperti ini."
Untuk pertama kalinya,Roni meneteskan air mata penuh rasa sakit, ia tidak tau dimana Livia sekarang.ia tersungkur dilantai dengan penyesalan yang tak pernah habis.
"Apa dia baik-baik saja, apa dia terluka, apa dia diculik, apa mengalami kecelakaan,? kalau benar kecelakaan mengapa tidak ada laporan kecelakaan sama sekali."
Ponsel Roni bergetar di saku celananya.
"Kau sudah mendapatkan rekaman cctvnya."?
Roni menutup telp dengan jemari yang bergetar. Firgo anak buah kepercayaannya menelfon, dan memberi kabar telah menemukan cctv terakhir diduga Taxi yang Livia tumpangi.
Roni memejamkan mata sesaat, dalam hatinya ia berdoa agar Livia bisa segera ditemukan. Roni juga masih menunggu kepulangan orangtua Livia yang juga begitu syokk mendengar hilangnya Livia.
"Dimana kau sayang, kumohon jangan tinggalkan aku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
MandaNya Boy Arbeto❤️
aq dsini babang Roni 😂🤭
2021-09-03
1
Mira Cheznya
suka ceritanya
2021-08-05
1
🌧🌨Ⓝⓐⓡⓝⓘⓐ🌨🌩
next
2021-07-19
1