Roni membuka pintu mobil begitu, ia sampai dirumah orangtua Livia. seorang pelayan membuka pintu. Roni langsung menemui orangtua Livia yang duduk di ruang keluarga dengan wajah syok.
"Pa..Mah." Roni membungkuk sopan.
"Roni." bagaimana kabarmu nak, bisik tante Lidya ibu dari Livia sambil memeluk Roni yang sudah seperti anak mereka sendiri."
"Aku akan baik-baik saja jika kita sudah menemukan keberadaan Livia." tatap Roni penuh penyesalan.
"Roni sebenarnya ada yang harus papa dan mama katakan kepadamu." ucap Ayah Livia sambil membetulkan letak kacamatanya.
"Apa sudah ada yang menemukan Livia." tatap Roni dengan penuh kerinduan.
Achh Roni, sebaiknya hubungan kalian berdua sampai disini." Papa Livia bersedekap dengan tatapan menyesal.
"Apa maksud Papa dan mama."? Roni menatap dengan pucat.
💔
Pria paruh baya itu mendekati Roni dengan tatapan yang pasrah dan sedih.
"Livia dia sudah..."
"Sudah apa, jelaskan padaku Pa...apa maksudnya." ucap Roni dengan mata yang memerah.
"Livia sebenarnya sudah punya bayi bersama pria lain ."
Tubuh Roni membeku dengan ekspresi syok..tanpa sadar pria itu tersungkur di lantai. matanya basah..Livia sudah mempunyai seorang bayi bersama pria lain adalah hal paling tidak mungkin.mereka saling mencintai dan merencanakan pernikahan dengan matang. walau selama setahun ini ia tidak mengunjungi Livia namun mereka intens komunikasi dan tidak ada yang janggal selama setahun belakangan ini atau hal yang membuatnya curiga kalau Livia sedang menyembunyikan kehamilannya atau sedang berbohong. apa yang terjadi sebenarnya disini. jelas-jelas Livia merengek memintanya menjemput dibandara namun karna ia sibuk maka Livia memutuskan naik taxi dan menghilang. lalu sekarang ia mendengar kabar jika Livia sudah bersama pria lain. haruskah ia percaya begitu saja?
Roni menggeleng menolak semua penjelasan yang diberikan oleh orangtua Livia ia berdiri mengepalkan tangannya dengan kuat.
"Aku tidak percaya sedikitpun dengan semua ini."
"Roni kami tau kau sangat mencintai Livia namun, ini adalah kenyataannya. pria itu sendiri sudah datang dan meminta maaf karna telah melakukan semua itu, dia juga memberikan foto Livia dan juga bayi mereka. " ucap Papa Livia dengan tatapan iba.
"Aku ingin melihat fotonya pa." ucap Roni dengan jemari yang bergetar ketika menerima beberapa lembar foto yang diberikan Papa Livia.
Jemarinya bergetar menahan rasa sakit yang menghantam kuat didadanya, dalam foto itu Livia jelas sedang menggendong bayinya dengan senyum yang tulus dan juga ada foto ketika seorang pria menatap Livia dan bayi itu dengan tatapan penuh cinta. Roni tak sanggub menatap lebih lama lagi kebersamaan Livia yang menyakitinya. bagaimana mungkin wanita yang begitu ia cintai ternyata sudah memiliki anak dengan pria lain seolah tidak bersalah karna telah membuatnya terluka...bagaimana bisa Livia sekejam itu kepadanya.? apa kesalahannya, mengapa semudah itu Livia menyerahkan segalanya pada pria yang mungkin baru ia kenal disana. airmatanya mengalir dengan kesedihan yang dalam. Roni merasakan sentuhan lembut dikepalanya dan mengangkat wajahnya.
"Mama tau kesedihanmu, mama juga tidak habis pikir mengapa Livia bisa melakukan itu semua.. mama minta maaf atas nama Livia nak." wanita paruh baya itu menangis dengan sedih. bagaimanapun ia sudah menganggap Roni putranya. dan memimpikan melihat mereka menikah. namun ia tidak bisa menebak masa depan. kenyataannya sekarang Livia sudah memiliki seorang putri bersama pria pilihannya.
"Bangkitlah Roni Papa yakin kau bisa melewati ini semua." tatap pria itu menguatkan.
Roni menggeleng ia menatap kedua orangtua Livia dengan tatapan tidak rela.
"Aku tidak akan percaya sampai aku menyelidiki yang sebenarnya Pa..."
"Apa maksudmu Roni." pria paruh baya itu mengerutkan dahi.
"Livia tidak mungkin sengaja menghianatiku seperti ini, aku tidak rela begitu saja."
"Roni...apa maksudmu, lupakanlah Livia." ucap Mama Lydia dengan sedih.
"Aku tak bisa Mah..hanya Livia yang aku cintai dan aku tidak bisa kehilangannya seperti ini, maafkan aku..permisi." Roni menatap dengan frustasi.
Roni menunduk sopan dan segera pergi dari rumah Livia. jemarinya mengepal ia tidak akan membiarkan siapapun pria itu mengambil miliknya..tidak akan pernah bisa.
Roni segera meraih ponselnya dan menelfon seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 321 Episodes
Comments
Desrina Tobing
aduh meweeek q Thor....😭😭😭 GK bisaa bilang z 🤪 kasihan Roni d fitna haadee rusel seribu craa mndpatkn liviaa 😊 sabar ea Roni munkin blom jodoh tegaar eaa hehehehe....ni smuaa ulah mu Thor 🙄 buat Roni k temu wanita yg klop deh 🥰🥰
2021-08-18
1
Haini Ramli Azzahrah
Pengulan gan nya Terlalu Panjang Thor 😏
2021-05-16
3
Wina Ningsih
sayangnya kuasamu kalah jauh sama rusell roni..
2021-04-20
1