Episode 15 Hari pertama di Trisakti

Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba Emeli yang telah siap untuk hari pertama kuliahnya berdandan dengan secantik mungkin. Di hari pertama Emeli ingin menjadi pusat perhatian semua orang ya meski pada dasarnya dirinya memang akan menjadi pusat perhatian, Setelah merasa sudah sempurna dengan penampilannya Emeli Keluar dari kamar dan menuruni anak tangga dan segera menghampiri orang yang paling di sayangi dan duduk di sebelah key. Melihat ada yang berbeda dengan adiknya key penasaran dengan penampilan Emeli yang tidak seperti biasanya Emeli yang terlihat lebih cantik dan juga feminim jauh dari penampilan kesehariannya.

Waw El kamu cantik banget nga seperti biasanya." Sambil memandangi adiknya.

Nga usah liatin seperti itu bang El memang sudah cantik dari lahir." Ucap Emeli dengan percaya diri.

Kamu itu tidak berubah honey selalu saja membuat kita terkejut." Ucap tuan Haris sambil mengusap kepala putrinya.

Emeli hanya tersenyum dan segera menghabiskan sarapannya. Setelah selesai dengan sarapannya Emeli pamit kepada Abang dan juga Daddynya. Namun sebelum pergi Tuan Haris menggenggam tangan Emeli dan memandang lekat wajah cantik putrinya.

Honey apa kamu yakin." Menyakinkan dirinya sekali lagi.

Daddy aku yakin percaya dengan Emeli ya." Sambil tersenyum.

Haris membalas senyuman putrinya Emeli segera berlalu dari hadapan Haris dan juga key, Haris merasa khawatir dengan keadaan putrinya hanya bisa berdoa, melihat raut wajah sang ayah begitu khawatir dengan Emeli key berusaha menyakinkan ayahnya.

Dad Emeli itu anak yang berani nga usah khawatir yah." Sambil tersenyum.

Daddy hanya tidak ingin Emeli pergi seperti adiknya key." Ucap tuan Haris.

Key mengerti tapi Daddy harus percaya El akan baik baik saja."

Haris mengganggukkan kepalanya sembari tersenyum ke putarannya. El segera berlalu ke garasi mobil dan memilih mobil mewah miliknya Emeli tersenyum betapa bahagianya bisa mengendarai kembali mobil kesayangan yang telah lama tinggal. Dengan segera Emeli masuk dan melajukan mobilnya menuju kampus dengan kecepatan tinggi, dengan waktu yang singkat Emeli sampai di parkiran kampus. Sesampainya di parkiran mobil Emeli menjadi pusat perhatian semua mahasiswa yang berada di parkiran, siapa sangka akan ada mobil mewah yang hanya berada di Eropa dan bisa melihatnya secara langsung di depan mata mereka Emeli memparkirakan mobilnya dan segera turun dari dalam mobilnya.

Rio dan vino yang baru saja sampai di parkiran kampus terkejut melihat mobil mewah pengeluaran terbatas berada di parkiran kampusnya, Emeli turun dengan anggunnya dan melihat sekitar yang memperhatikannya tanpa berkedip . Siapa sangka yang berada di dalam mobil mewah adalah wanita cantik dan anggun menjadi pusat perhatian.

Rio dan vino terkejut melihat Emeli yang begitu mirip dengan Oliv, vino dan Rio mencubit pipinya bersamaan berharap ini hanya mimpi melihat wanita cantik di hadapannya begitu mirip dengan wanita yang pernah mengisi relung hati mereka. Apa gua nga salah liat dia mirip banget sama Oliv Batin mereka bersamaan. Emeli segera berlalu meninggalkan kehebohan para kaum Adam yang memperhatikan dirinya Emeli berjalan menuju ruang dekan untuk bertemu langsung dengan ketua dekan, Haris yang sudah mengurus semua kepindahan Emeli ke universitas Trisakti. Dari parkiran hingga ruangan dekan Emeli menjadi pusat perhatian para mahasiswa mahasiswi kampus. Mili yang tanpa sengaja melihat Emeli melintas di hadapannya terkejut tidak percaya jika wanita yang baru saja di lihatnya begitu mirip dengan sahabatnya, dengan segera Mili menghampiri Emeli.

Oliv." panggil Mili sontak membuat Emeli menoleh

Emeli yang mendengar nama Oliv mengedarkan pandangannya mencari sumber suara." Siapa yang panggil gua dengan sebutan Oliv." Batin El.

Oliv ini Lo kan." Sambil memengang tangan Emeli.

Emeli terdiam melihat sosok wanita cantik di hadapannya dan segera menjawab." Maaf anda siapa." Tanya Emeli.

Gua Mili Liv Sahabat Lo." Ucap Mili bingung

Anda Salah orang saya bukan Oliv nama Saya Emeli, dan maaf saya buru-buru." Berlalu meninggalkan Mili yang masih bingung.

Mili yang kecewa dan merasa yakin bahwa dia adalah Oliv, menangis tersedu-sedu dengan tingkah Emeli vino dan Rio yang melihat Mili menangis segera berjalan menuju kearah Mili.

Mil Lo nga papa kan." Ucap vino.

Aku baik-baik aja kak, kalian liat kan wanita tadi mirip banget dengan Oliv apa jangan-jangan yang tadi itu Oliv ya." Tanya Mili yang penasaran.

Mil Lo harus ikhlas kita semua tau kan Oliv sudah tiada dan kita semua menyaksikan saat pemakaman nga mungkin dia hidup kembali." Ucap Vino.

Mili hanya terdiam yang di katakan kak vino benar Oliv sudah tiada dan kita semua menghadiri pemakamannya lalu wanita tadi siapa setahu aku Oliv tidak mempunyai saudara kembar. Batin Mili.

Mereka hanya memandangi punggung itu yang semakin menjauh dari pandangan mereka, tibalah akhirnya Emeli di depan ruangan dekan dan membawa berkas yang telah dia siapkan untuk registrasi, setelah di rasa cukup Emeli membawa berkas itu untuk di serahkan kepada ketua organisasi dan juga ketua di fakultas kedokteran. Emeli segera berjalan keluar dari ruangan dekan mencari ketua fakultas kedokteran, vino adalah ketua fakultas kedokteran dan juga senior mereka Emeli terus berjalan tanpa menghiraukan ucapan para anak kampus Emeli mendapat infomasi jika vino berada di lapangan basket tengah latihan bersama timnya.

Setelah mendapat informasi dari mahasiswa Emeli segera berlalu menuju lapangan basket, Emeli melihat sosok pria tampan yang di kagumi kaum hawa di kampus ini namun berbeda dengan dirinya yang melihat vino hanya biasa-biasa saja, Emeli mempercepat langkahnya agar bisa selesai dengan urusannya dan segera pergi dari lapangan yang membuatnya risih, belum sampai di tengah lapangan Emeli mendapat lemparan bola basket yang mengarah padanya dengan hanya memakai instingnya Emeli dengan sigap menangkap bola basket tanpa berbalik.

Mereka yang berada di sana terpukau dengan tingkah Emeli yang begitu cepat menangkap bola tanpa mengenai wajah cantiknya, Emeli berbalik dengan jarak yang begitu jauh Emeli melempar bola basket ke ring dan masuk. mereka yang melihat keahlian Emeli dengan permainan bola basket hanya tercengang tidak percaya, Emeli menghampiri vino yang masih menatapnya tanpa berkedip.

Lo yang namanya vino." Tanya Emeli sambil menunjuk ke arah vino.

Iya gua kenapa Lo nyariin gua." Ucap vino sambil tersenyum.

Oh nihh surat kepindahan gua kata ketua dekan Lo yang urus." Ucapnya sedatar tembok.

Iya gua yang urus oh jadi Lo mahasiswi pindahan dari Amerika." Tanya vino antusias.

nga usah banyak nanya bisa nga Lo urus segera gua mau ke kelas dulu empat gua lihat mereka semua heboh banget." Ucapnya sedingin es balok dan berlalu meninggalkan kehebohan yang tidak penting.

Sial ini cewek dingin banget kaya es balok. Batin vino. Setelah semua urusan selesai vino menemui semua staf dan memberi data Emeli, Emeli yang sedari tadi sampai depan kelasnya menunggu vino yang tak kunjung datang setelah menunggu lama vino dengan coolnya berjalan menuju arah Emeli yang membuat kaum hawa histeris. vino dengan coolnya masuk ke dalam kelas Oliv semua yang berada di dalam kelas heboh seketika melihat idolanya masuk ke dalam kelasnya. Emeli menyusul vino masuk ke dalam kelas dengan jalan yang begitu anggun membuat semua orang terkejut melihat wanita yang begitu mirip dengan Oliv berada di hadapan mereka. Semua hanya diam dan menatap kedatangan Emeli vino memperkenalkan Emeli di depan semua teman kelasnya Setelah selesai Emeli segera duduk di kursi yang kosong. Mereka yang masih penasaran dengan Emeli hanya menatap dirinya, Rio yang melihat wanita cantik yang berada di depannya begitu terkejut Emeli tidak menghiraukan tatapan teman kelasnya dan mendengar musik melalui headset ketelinganya.

Emeli yang menjadi pusat perhatian di dalam kelas hanya cuek dengan tatapan para kaum hawa dan Adam yang menatapnya tidak percaya. Mirip banget dengan Oliv apa benar dia kembaran Oliv. Batin Rio

Emeli yang merasa Rio memperhatikannya berlebihan hanya menggelengkan kepalanya.

Bisa nga Lo nga usah ngeliatin gua kaya gitu risih gua." Emeli dengan dinginnya menatap Rio sekilas.

Sorry gua nga bermaksud liatin Lo seperti itu cuman Lo mirip banget sama teman gua." Ucap Rio gugup.

Lo kira wajah gua ini pasaran ngaco aja." Emeli semakin kesal dengan ucapan Rio meski dia tahu Rio membahas adiknya.

Nga gua serius Lo mirip banget sumpah yang bedain kalian itu cuman penampilan." Rio menatap Emeli dari atas hingga bawah.

Mau mirip atau nga bukan urusan gua jadi nga usah lihatin gua kaya gitu." Emeli kembali fokus dengan pelajaran di hadapannya.

Iya muka kalian sangat mirip jika kalian berhadapan mungkin nga ada yang bisa bedain."

Ah Begitu ya lagaian gua nga peduli dengan ucapan Lo yang nga penting." Ucap Emeli sedatar mungkin.

Gila Lo sombong banget Lo baru aja pindahan dari luar negeri so luhh udah kaya langit." Ucap Rio makin kesal.

Terus urusannya sama Lo apa yang sombong juga gua ngapain Lo kepoin gua lagaian yang Lo bahas itu nga bikin gua tertarik."

Emang beda Lo sama dia jauh kek bumi dan langit." Rio segera bangkit dari duduknya namun tertahan.

Emeli tertawa mendengar ucapan Rio." Jadi Lo samain gua sama teman Lo itu yang sangat jauh beda dari gua pasti dia kampungan iya kan." Emeli membuat semua orang yang berada di sana kesal begitu juga dengan Rio.

Rio mengebrak meja Emeli membuat mereka menjadi pusat perhatian Emeli yang santai dan juga biasa saja membuat Rio melayangkan tangannya namun di tahan oleh Emeli, Emeli dengan segera melintir tangan Rio hingga ke sakitan dan menendang lututnya hingga tersungkur. Mili yang memperhatikan mereka tidak percaya jika wanita yang mirip dengan sahabatnya tingkah lakunya jauh berbeda Mili berlari menuju Rio dan Emeli untuk melerai perkelahian mereka.

Apa-apaan kalian kaya anak kecil tau nga." Tanya Mili.

Teman Lo ini yang kek anak kecil kepoin hidup orang." Tanya balik Emeli.

Gua cuman nanya kalo Lo itu mirip dengan teman gua tapi Lo malah nyolot." Sahut Rio yang masih menatap Emeli.

Gua tegasin sekali lagi dengan kalian dengar baik-baik pake kuping kalian terutama kalian berdua, orang yang Lo maksud itu nga ada urusannya sama gua walaupun gua mirip sama dia itu hanya kebetulan jadi stop manggil gua dengan sebutan nama teman Lo itu paham kan." Emeli berlalu meninggalkan mereka yang masih tidak percaya dengan penjelasan Emeli.

Perkelahian mereka tak luput dari pandangan Vino dan Dinda yang berada di luar kelas, Dinda yang merasa Rio begitu kesal dengan Emeli membuatnya tersenyum simpul. Sedakang vino yang melihat Emeli yang begitu mahir bela diri membuatnya tidak percaya, Emeli berlalu meninggalkan Rio dan melewati Dinda dan juga vino yang berada di depan kelasnya sambil menonton Emeli hanya berlalu tanpa memperhatikan tatapan mereka di depan kelas hingga menuju ke kantin Emeli menjadi perbincangan kaum hawa dan Adam yang mengangumi kecantikan Emeli.

Emeli yang tiba di kantin memesan dan segera duduk sambil mendengarkan musik yang begitu santai sambil menunggu pesanannya tiba, namun bukan Dinda namanya jika tidak menggangu anak baru atau pun orang yang menjadi pusat perhatian selain dirinya. Dinda memandang Emeli dengan serius Dinda merasa ada ke anehan di wajah Emeli namun dia tidak tau apa yang membuatnya aneh.

Emeli yang merasa ada tatapan aneh di mata Dinda hanya cuek dan fokus dengan musiknya tidak memperdulikan Dinda yang tengah menatapnya.

Jadi ini anak baru pindahan luar negeri." Ucap Dinda.

Kalo Lo cuman mau nanya itu doang mending Lo pergi gua nga mau di ganggu." Emeli dengan ketus membuat Dinda kesal.

Ayolah gua cuman mau kenalan sama Lo doang." Dinda mengulurkan tangannya.

Emeli hanya memandangi tangan Dinda dan menepisnya dengan kasar." Gua udah bilang nga mau di ganggu Lo budek ya lagian yang mau kenalan sama Lo siapa hah." Ucapan Emeli mutlak membuat mereka jadi perbincangan anak kampus.

Dinda menatap tajam manik mata Emeli namun tidak menemukan sedikit pun rasa takut padanya yang membuat Dinda semakin kesal." Kau berani banget Lo emang Lo siapa sombong banget Lo baru pindahan luar negeri aja Lo udah bertingkah sudah kaya langit palingan juga Lo itu simpanan om-om liat aja dari penampilan Lo semuanya itu serba mahal." Mengejek Emeli .

Emeli mengepalkan tangannya hendak melayangkan tangannya namun emosinya bisa di reda dan menatap tajam mata Dinda dan hanya tersenyum simpul." Emang Lo siapa yang berani gangguin gue dengan tingkah Lo yang kek gini lagian gua heran sama kalian hobi banget gitu kepoin urusan orang dan gua Lo nga usah tau siapa gua jadi nga usah banyak bicara pergi dari hadapan gua sekarang." Emeli membentak Dinda dan mengebrak meja sampai membuat semua orang terkejut.

Dengan cepat Dinda melayangkan satu tamparan di wajah mulus Emeli namun dengan cepat Emeli menggenggam tangan Dinda dengan erat sampai-sampai membuat pergelangan tangan Dinda kesakitan tanpa dosa Emeli hanya tersenyum mengejek membuat Dinda semakin kesakitan.

Auu sakit bodoh." Membuat semua orang berada di kantin semakin penasaran.

Ini akibat kalo Lo lancang berhadapan dan juga urusin urusan gua." Sahut Emeli dengan tatapan tajam.

Dinda semakin kesakitan membuat air matanya menetes dengan deras membasahi pipinya karena Emeli semakin mempererat genggamannya, Emeli yang melihat air mata palsu Dinda hanya tersenyum simpul vino yang melihat kejadian ini segera menghampiri Dinda dan melepas genggaman tangan Emeli Rio dan Mili yang baru tiba hanya heran dengan keributan yang ada.

Kau apa yang Lo lakuin sama dia." Sambil melihat Dinda kesakitan.

Lo nga usah ikut campur itu pelajaran buat dia supaya nga ngusik ketenangan gua." Jawab dengan santainya tanpa rasa salah.

Lo gila tangan gua sakit ini kalo cacat gimana." Ucap Dinda yang melebihkan.

Cihh nga usah berlebihan gitu Lo sendiri yang nyari masalah sama gua, tadi gua udah peringatkan Lo untuk pergi dari hadapan gua tapi apa Lo malah nyari ribut jadi itu balasannya walaupun pun tangan Lo cacat nihh ambil buat ke rumah sakit palingan juga lecet doang ke banyakan drama Lo ." Berlalu meninggalkan mereka semua dan melempar uang ke wajah Dinda Emeli hanya tertawa dan pergi dari sana tanpa menikmati makanannya.

Mereka yang melihat Emeli pergi begitu saja tanpa rasa bersalah merasa kagum dengan sikapnya yang mampu menindas Dinda di depan semua anak kampus, Dinda yang merasa kesal dan malu di perlakukan dengan Emeli di depan semua anak kampus membuat reputasi senior yang suka menindas dan seenaknya jadi luntur sehari gara-gara Emeli. Lo liat aja gua bakal bikin perhitungan sama Lo yang udah buat gua malu kaya gini. Batin Dinda dan segera pergi dari sana meninggalkan mereka semua yang membicarakan sikap Emeli.

Baru kali ini gua liat orang yang bisa buat Dinda malu sampai ke akarnya dia emang beda sama Oliv nga ada takut-takutnya." Batin Mili.

Emeli berjalan menuju kelasnya kejadian yang mencengangkan di kantin sudah tersebar luas di forum kampu, anak kampus yang melihat Emeli banyak yang kagum dan banyak juga cibiran yang nga berfaedah yang membuat Emeli risih tanpa peduli cibiran yang ada Emeli berjalan terus dan bersikap cuek sampai di dalam kelas. Rio segera berjalan menuju kursi Emeli dan memintanya untuk meminta maaf dengan seniornya meski pun Rio tidak suka dengan Dinda namun kelakuan Emeli hari ini sudah lewat batas.

Mendingan Lo minta maaf sama kak Dinda apa yang Lo lakuin tadi itu udah kelewatan." Rio berlalu dan segera duduk di bangkunya."

Emeli yang mendengar ucapan Rio hanya tertawa kecil." Apa Lo bilang minta maaf nga salah Lo lagian salah gua apa orang dia kok yang nyari masalah lagian Lo itu nga berhak nyuruh gua minta maaf sama dia." Sindiran Emeli mutlak membuat Rio geram.

Iya emang kita nga berhak nyuruh apa pun itu tapi Lo melintir tangan orang sampai merah bagaiman pun Dinda itu senior kita." Ucap Mili di sela-sela percakapan Rio dan Emeli.

Udahlah ngapain sih kalian itu suka banget urusin urusan orang mau gua patahin tangan dia bukan urusan Lo jadi nga usah ikut campur, emang Lo kuliah di sini belajar ikut campur urusan orang nga kan jadi nga usah so nasehati gua karena gua nga butuh." Ucap Emeli dengan dingin.

Mili dan Rio makin kesal dengan ucapan wanita di hadapannya." Lo emang nga bisa ya di ajak bicara baik-baik udah bagus di nasehatin malah jadi gini." Ejek Rio kepada Emeli yang hanya diam tanpa mendengar ocehan Rio.

Gua kan udah bilang gua nga butuh nasehat Lo itu simpan buat diri kalian saja." Jawab singkat Emeli.

Mili dan Rio hanya diam saja bagiamana pun usaha mereka Emeli hanya bersikap seperti itu. Di sela-sela perbincangan mereka vino masuk dengan cool membuat para kaum hawa dalam ruangan heboh sendiri Emeli yang melihat kehebohan mereka hanya masa bodoh dan bersikap santai, cih para norak liat cowok pas-pasan aja hebohnya udah kaya dapat sembako guman Emeli dalam hati, vino berjalan menuju ke arah Emeli dan memberitahukan bahwa dia harus menghadap ketua dekan dengan santainya Emeli berjalan keluar dari dalam kelas vino yang baru liat wanita yang setenang Emeli membuat dirinya tidak percaya dengan hal ini, vino berlari menyusul Emeli yang sudah hilang di balik pintu Rio dan Mili hanya cuek tidak ingin ikut campur lebih jauh karena membuat mereka hanya kesal saja.

Sepanjang perjalanan mereka menuju ruangan dekan vino dan Emeli menjadi pusat perhatian semua orang bagaimana tidak Emeli yang begitu cantik berjalan begitu angkuhnya dan di susul oleh vino yang begitu tampan dan berjalan begitu coolnya, begitu sampai di depan ruangan dekan vino mempersilahkan Emeli masuk tanpa tunggu lama Emeli berjalan memasuki ruangan dengan santai dan duduk di sofa berhadapan dengan Dinda dan vino. Ketua dekan memperhatikan wajah Emeli yang tidak asing.

Kau bukannya mahasiswi baru pindahan luar negeri bukan." Ucap dekan melihat Emeli.

Iya ada apa ya anda memanggil saya." Ucap Emeli sedingin es balok.

Saya mendapat informasi dan melihat kejadian di kantin dalam forum kampus kalo kamu melintir tangan senior kamu apa benar." Sahut dekan melihat Dinda yang pura" sedih.

Bapak dapat informasi dari dia." Tanya Emeli menujuk wajah Dinda yang so sedih.

Bapak itu kerja dan di gaji itu untuk bisa menghasilkan mahasiswa yang berpendidikan bukan kaya dia, yang cuman bisa nyari masalah dan ngadu yang bukan-bukan Lo kek bocah." Sambungnya mengejek Dinda.

Lancang sekali anda berbicara seperti itu saya ini ketua dekan di kampus ini tidak seharusnya anda bersikap kurang sopan seperti perlakuan kamu terhadap senior kamu itu sudah kelewatan."

Udahalah nga usah banyak bicara, saya nga bakalan mengakui kesalahan saya karena memang saya nga salah, dan Lo sebaiknya Lo itu daftar casting siapa tau Lo lolos jadi artis bermuka dua." Sahut Emeli sambil tertawa dan meninggalkan ruangan namun langkahnya terhenti mendengar ucapan vino.

Lo itu harusnya malu dengan sikap Lo yang seperti ini Lo nga bakalan pantas menjadi dokter." Ucap vino.

Dia memang nga bakalan pantas menjadi dokter karena kelakuannya sangat nya berpendidikan." Dinda memperpanas keadaan.

Wah wah kalian sangat cocok jadi pasangan kekasih begini saja dengar kan gua baik-baik apa pun yang kalian bicarakan tentang saya itu penting buat gua dan bapak kalo mau lapor polisi silahkan dan Lo nga usah pura-pura karena gua nga gampang tertipu bapak Taukan nomor ponsel orang tua saya silahkan anda hubungi dia karena saya bosan satu ruangan dengan orang yang suka bersandiwara." ucapan Emeli sontak membuat semua yang berada di dalam ruangan terkejut Emeli segera berlalu sambil tersenyum.

Dinda segera berlari menarik tangan Emeli hingga terjatuh Dinda hanya tertawa melihat raut wajah Emeli yang merah padam Emeli bangkit dan menatap tajam ke arah Dinda. Dinda menggenggam tangan Emeli begitu erat.

Heii lepaskan tangan kotor Lo ini dari tangan gua." Emeli berteriak membuat ruangan dekan menjadi pusat perhatian semua orang yang lewat.

Lo minta maaf dulu dan bersujud di hadapan gua baru gua lepasin tangan Lo ini."

Jangan pernah bermimpi karena itu tidak akan pernah terjadi." Melepas tangan Dinda dan mendorong Dinda hingga terjatuh.

Cukup kalian berdua membuat saya tidak bisa berfikir jernih dan kamu minta maaf sekarang juga dengan Dinda." Ucap dekan sambil menahan amarahnya.

Emeli melihat mereka satu persatu dan hanya tersenyum simpul." Jangan pernah bermimpi karena saya tidak akan pernah minta maaf dengan wanita bermuka dua kaya dia, dan kalo Lo keberatan silahkan hubungi Daddy saya gua muak liat penjilat kaya kalian." Berlalu meninggalkan ruangan membuat dekan menahan amarahnya dan pergi hingga hilang di balik pintu.

Vino segera keluar ruangan dekan mengejar Emeli yang sudah jauh Dinda semakin kesal karena vino mengejar Emeli dan tidak peduli padanya dengan amarah kesal malu Dinda bergegas keluar ruangan, Vino mengejar Emeli yang terus berjalan tanpa menghiraukan panggilannya mereka semakin menjadi pusat perhatian para kaum hawa karena main kejar-kejaran. dengan cepat vino menggangam tangan Emeli seketika Emeli berbalik dan berpelukan dengan vino, vino yang tidak sengaja membuat Emeli dalam pelukannya membuatnya salah tingkah, Emeli dengan cepat mendorong badan kokoh vino bergeser kebelakang. Membuat mata kaum hawa iri dan menatap Emeli dengan tatapan mematikan Emeli hanya cuek dan masa bodoh dan omongan orang dan tatapannya.

Lo gila peluk-peluk orang mau gua patahin tangan Lo ini." Bentak Emeli membuat mereka menjadi pusat perhatian semua orang.

Gua nga sengaja tadi gua cuman mau ngomong sama Lo." Ucap vino

Nga usah ngomong apa-apa dengarkan gua Lo itu nga ada bedanya sama mereka yang sibuk urusin urusan orang mending Lo jaga pacar Lo itu jangan sampai muncul di hadapan gua lagi pahamkan." Emeli segera pergi dari sana.

Vino pun menghentikan langkah Emeli." gua beda dengan mereka lagaian tadi itu cuman teman gua dan senior Lo di sini gua ikut campur karena Lo itu sudah bersikap tidak sopan dengan ketua dekan kampus ini." Ucap vino melihat Emeli.

Emeli hanya tertawa kecil mendengar ucapan vino yang membuatnya kesal." Mau dia pacar Lo atau bukan, bukan urusan gua lagian mau di senior atau bukan kalo dia sudah kelewatan gua nga Mandang orang soal sikap gua emang kaya gitu jadi nga usah banyak nanya." Sahut Emeli sambil melipat kedua tangannya ke dada.

Capek ngomong sama orang yang keras kepala kaya Lo nga bakalan ngerti." Sahut vino yang makin kesal melihat Tingkah Emeli.

Itu Lo tau ngapain ngomong sama gua dasar bego." Berlalu meninggalkan vino yang melihat wajahnya dengan tatapan kesal.

Emeli segera meninggalkan vino yang makin kesal dan kembali dalam kelasnya vino hanya menatap kepergian Emeli yang semakin jauh semakin menghilang, Dia beda banget sama Oliv hanya saja wajah mereka saja yang sama. Batin vino pun segera berlalu ke dalam kelasnya.

Setelah kelasnya berakhir Emeli bangkit dan keluar meninggalkan kelasnya, Emeli berjalan menuju arah parkiran sambil mendengar lagu yang terputar dari ponselnya. sesampainya di perkirakan Emeli segera masuk ke dalam mobilnya namun tiba-tiba serangan mendadak menuju arah mobilnya dengan telur busuk dan juga air yang sangat bau. Emeli kesal dan segera keluar dan menjauh dari mobilnya, Emeli mengedarkan pandangannya dan melihat Dinda dengan senyum kemenangan Dinda melajukan mobilnya meninggalkan Emeli dengan wajah kesal.

Rasain Lo itu balasan karena Lo udah buat gua malu." Batin Dinda.

Emeli kesal karena belum sempat menghajar Dinda yang sudah pergi menjauh Emeli mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang dan segera mematikan sambungannya. Vino yang tidak sengaja melihat Emeli yang begitu marah dan kesal segera turun dari mobilnya dan berjalan menuju mobil Emeli.

Mobil Lo kenapa ko bau gini." Tanya vino melihat mobil Emeli penuh dengan telur dan sangat bau.

Nga usah banyak nanya ini ulah teman Lo yang kurang ajar." Teriak Emeli yang begitu marah.

Teman gua yang mana." Vino heran dengan ucapan Emeli.

Emeli memutar bola matanya yang memelas." Udahlah nga usah so nga tau gitu Awas aja kalo sampai gua liat dia lagi habis Lo sama gua."Emeli meluapkan Emosinya di hadapan vino.

Vino yang melihat ke marahan di mata Emeli segera mengambil selang dan sabun di dekat pos satpam dan membersihkan mobil Emeli. Emeli terkejut melihat tingkah vino yang membersihkan mobilnya dengan cepat Emeli merampas sabun dan juga selang dari tangan vino.

Nga usah so peduli gua juga bisa sendiri ko sana Lo pulang aja." Emeli mengusir vino dengan ketusnya.

Udah di tolongin bukan ucap makasih atau apa kek ini malah di usir." Melihat Emeli yang begitu serius.

Gua nga pernah minta bantuan Lo udahlah sana balik aja susah amat sih." Emeli kesal karena vino masih saja menatapnya.

Vino pergi dari sana dan masuk ke dalam mobilnya dia pun pergi meninggalkan Emeli di area parkiran. Satu jam lamanya Emeli membersihkan mobilnya akhirnya pun selesai dan segera pulang meninggalkan kampusnya.

Lo liat aja gua bakal buat perhitungan sama Lo. Batin Emeli segera berlalu.

Setengah jam perjalanan Emeli memasuki pekarangan rumah mewahnya, Emeli yang melihat mobil sahabatnya terparkir di kediamannya segera masuk, dan melihat sasya duduk di ruang tengah sambil makan cemilan dan nonton tv sendiri. Emeli segera duduk di samping sasya, sasya tersenyum melihat sahabatnya sudah pulang.

Sudah pulang Lo kirain betah di kampus baru Lo." Ucap sasya mengunyah cemilannya.

Bosen gua baru masuk aja sudah jadi pusat perhatian orang di sana." Ucap Emeli sambil makan cemilan.

Ya kan emang udah dari dulu Lo udah jadi pusat perhatian orang ngapain sekarang Lo malah bosen bukannya udah biasa ya." Tanya sasya sambil nonton tv.

Ya juga ya ahh pusing gua, Lo duduk dulu gua naik ke kamar bersihkan diri dulu anggap bukan rumah Lo ya." Sambil tertawa dan menyindir teman baiknya.

Udah sana mandi gih bau amis Lo entah dari mana Lo mainnya, Sindiran Lo nga berpengaruh buat gua." Tawa sasya pecah mengejek sahabatnya.

Emeli hanya tertawa melihat sasya dan segera naik ke kamarnya, sampai Depan kamar Emeli masuk dan merebahkan tubuhnya sejenak dan melihat foto adiknya tanpa sengaja meneteskan air matanya. Emeli segera bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya, Emeli mandi di bawah guyuran air shower yang hangat dua puluh lima menit lamanya Emeli menyudahi ritual mandinya dan segera keluar kamar mandi menuju ruangan pakaian dan memakai baju santai dan segera turun menghampiri sasya.

Lama banget sih Lo kalo ritual mandi Lo." Kesal sasya menunggu lama.

Iya maaf lagian gua capek banget jadi mandinya lama." Cegegesan melihat sasya yang kesal.

Bagaimana kuliah Lo enak kan nga ada masalah kan El." Tanya sasya.

Kuliah lancar sih tapi kalo soal masalah sih nga pernah lepas dari gua baru masuk aja senior gua udah nyari masalah sama gua sya." Ucap Emeli.

Yang benar siapa berani banget nyari masalah dengan Emeli putri Satya nyari mati dia."

Lebay Luh." Menyentil kepala sasya.

Sakit El lah emang kok bukannya lebay El." Gerutu sasya.

Terserah lu aja lah." Kembali menonton tv.

Mereka pun berbincang tanpa sadar sudah malam hari sasya pamit pulang Emeli mengantar sasya sampai depan pintu rumah, sasya masuk dan melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Emeli. Emeli pun masuk ke dalam kamarnya untuk merebahkan tubuhnya yang sangat lelah hari ini. Tanpa sadar Emeli tertidur dengan pulasnya.

Tak lama Haris pulang dari kantor dan segera masuk ke dalam rumah dan naik ke kamar Emeli Setelah sampai di depan pintu kamar Haris membuka pintu dan segera masuk Haris tersenyum mendapati anak semata wayangnya tertidur pulas dengan wajah yang sangat lelah.

El Daddy tau kamu belum bisa melupakan Oliv tapi Daddy akan mendukung setiap tindakan yang menurut kamu baik honey." Ucap Haris melihat foto Emeli dan Oliv di atas nakas sebelum keluar Haris mengecup kening Emeli dengan penuh kasih sayang

Setelah melihat putrinya Haris segera keluar dari kamar Emeli dan berjalan menuruni anak tangga dan menuju kamarnya untuk istirahat di hari yang sangat melelahkan, Haris tidak sengaja melihat foto sang istri tercinta ibu dari Emeli yang masih rapi tersimpan di atas meja samping ranjang tempat tidurnya. Haris menatap betapa cantiknya istrinya yang sedang bersama Emeli dan key tanpa sadar air mata itu mengalir begitu deras ketika mengingat semua momen indah kebersamaan mereka.

Aku berjanji akan menjaga dan melindungi anak-anak kita aku juga berjanji akan mendukung setiap tindakan Emeli dan memberikan semua keinginan putri kita Anggita." Batin Haris dan meletakkan foto istrinya di atas nakas dan merebahkan tubuhnya dan segera terlelap dalam mimpi indahnya.

Mohon dukungannya buat novel pertama aku semoga kalian suka dengan ceritanya dan vote sebanyak-banyaknya like dan komen ya karena vote kalian sangat aku harapkan🙏😂😔

Episodes
1 Episode 1 Emeli
2 Episode 2 Oliv
3 Episode 3 Mimpi Buruk
4 Episode 4 Awal pertemuan Emeli dan Yuda
5 Episode 5 Ujian yang telah usai
6 Episode 6 Pesta kelulusan
7 Penderitaan saudara kembar di mulai.
8 Episode 8 Kepergian Emeli.
9 Episode 9 Masuk kampus impian.
10 Episode 10 Kerinduan Emeli
11 Episode 11 Awal penderitaan Oliv
12 Episode 12 Kesedihan Emeli.
13 Episode 13 Kepergian Oliv untuk selamanya
14 Episode 14 kehadiran Emeli.
15 Episode 15 Hari pertama di Trisakti
16 Episode 16 Tantangan dari Dinda
17 Episode 17 kemenangan Emeli dan Riko
18 Episode 18 Acara kampus
19 Episode 19 Perjanjian antara Emeli dan Dinda.
20 Episode 20 Sisi lain Emeli
21 Episode 21 Ke datangan tamu tak di undang.
22 Episode 22 Kesalahan skripsi
23 Episode 23 Akhirnya vino ujian skripsi
24 Episode 24 Rumah sakit
25 Episode 25 Satu persatu musuh berdatangan
26 Episode 26 Balasan untuk para musuh
27 Episode 27 Akhir dari masalah Emeli
28 Flash Back awal penderitaan Oliv
29 Episode 28 Hari pertama Emeli menjadi dokter.
30 Episode 29 Keributan di rumah sakit
31 Episode 30 Vino yang mulai curiga dengan pekerjaan Emeli yang lain
32 Episode 31 Salah pilih lawan
33 Episode 32 Identitas lain dari Emeli
34 Episode 33 Emeli tim khusus anggota militer
35 Episode 34 Emeli menjadi Presdir perusahaan tuan Haris
36 Episode 35 Awal penangkapan para musuh
37 Pengenalan tokoh
38 Episode 36 Hari istimewa Emeli dan Vino
39 Episode 37 Pertemuan dengan masa lalu
40 Episode 38 Musibah
41 Flash Back Awal mula Emeli menjadi anggota militer
42 Episode 39 Kabar Duka
43 Episode 40 Mulai terbiasa dengan kehadiran Emeli
44 Pemeran tokoh
45 Episode 41 Kabar Baik
46 Episode 42 Kepulangan Emeli dan Kepergian sasya untuk selamanya
47 Episode 43 Pemakaman sasya untuk terakhir kalinya
48 Episode 44 Kembali beraksi
49 Episode 45 Musuh di balik rumah sakit
50 Episode 46 Awal kehancuran Emeli
51 Episode 47 Keseruan dalam tahanan
52 Episode 48 Hari kebahagiaan semua orang
53 Episode 49 Awal mula penghianat dari tim mereka
54 Episode 50 Kehormatan Nana
55 Pengumuman
56 Episode 51 Pembalasan
57 Visual tokoh
58 Episode 52 Jumpa Fans
59 Episode 53 pernikahan Emeli dan Riza.
60 Episode 53 Kabar kehamilan Emeli
61 Episode 54 menangkap musuh masa lalu
62 Episode 55 Kehilangan
63 Visual tokoh
64 Pengumuman
65 Episode 56 Raisa
66 Episode 57 Hari pertama kuliah
67 Episode 58 Kembalinya musuh Emeli
68 Episode 59 Kerinduan yang mendalam
69 Isi hati Emeli
70 Episode Kepulangan Sahabatnya
71 Visual tokoh
72 Episode Melupakan kenangan
73 Episode Mendapatkan kejutan
74 Episode Awal pembalasan
75 Episode Penghianatan
76 Pengumuman
77 Episode Akhirnya bebas.
78 Episode Perselingkuhan Rahel.
79 Episode 79 Permusuhan
80 Episode Kemenagan yang di tunggu”
81 Berbaikan
82 Flash Back
83 Hal tak terduga
84 Gadis yang berbeda
85 Di mulainya balas dendam
86 Episode Saling melupakan
87 Episode Akhirnya mereka bertemu
88 Episode Raisa dan Bintang akhirnya bertemu
89 Episode Operasi cucu presiden akankah berhasil?
90 Episode penyerangan
91 Episode Koma
92 Episode 92 Melepaskan
93 Episode Putus Asa.
94 Episode Putra Adopsi
95 Episode Akhirnya Pulang
96 Episode menjadi seorang ibu
97 Episode Akhirnya Ayah ku bahagia
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Episode 1 Emeli
2
Episode 2 Oliv
3
Episode 3 Mimpi Buruk
4
Episode 4 Awal pertemuan Emeli dan Yuda
5
Episode 5 Ujian yang telah usai
6
Episode 6 Pesta kelulusan
7
Penderitaan saudara kembar di mulai.
8
Episode 8 Kepergian Emeli.
9
Episode 9 Masuk kampus impian.
10
Episode 10 Kerinduan Emeli
11
Episode 11 Awal penderitaan Oliv
12
Episode 12 Kesedihan Emeli.
13
Episode 13 Kepergian Oliv untuk selamanya
14
Episode 14 kehadiran Emeli.
15
Episode 15 Hari pertama di Trisakti
16
Episode 16 Tantangan dari Dinda
17
Episode 17 kemenangan Emeli dan Riko
18
Episode 18 Acara kampus
19
Episode 19 Perjanjian antara Emeli dan Dinda.
20
Episode 20 Sisi lain Emeli
21
Episode 21 Ke datangan tamu tak di undang.
22
Episode 22 Kesalahan skripsi
23
Episode 23 Akhirnya vino ujian skripsi
24
Episode 24 Rumah sakit
25
Episode 25 Satu persatu musuh berdatangan
26
Episode 26 Balasan untuk para musuh
27
Episode 27 Akhir dari masalah Emeli
28
Flash Back awal penderitaan Oliv
29
Episode 28 Hari pertama Emeli menjadi dokter.
30
Episode 29 Keributan di rumah sakit
31
Episode 30 Vino yang mulai curiga dengan pekerjaan Emeli yang lain
32
Episode 31 Salah pilih lawan
33
Episode 32 Identitas lain dari Emeli
34
Episode 33 Emeli tim khusus anggota militer
35
Episode 34 Emeli menjadi Presdir perusahaan tuan Haris
36
Episode 35 Awal penangkapan para musuh
37
Pengenalan tokoh
38
Episode 36 Hari istimewa Emeli dan Vino
39
Episode 37 Pertemuan dengan masa lalu
40
Episode 38 Musibah
41
Flash Back Awal mula Emeli menjadi anggota militer
42
Episode 39 Kabar Duka
43
Episode 40 Mulai terbiasa dengan kehadiran Emeli
44
Pemeran tokoh
45
Episode 41 Kabar Baik
46
Episode 42 Kepulangan Emeli dan Kepergian sasya untuk selamanya
47
Episode 43 Pemakaman sasya untuk terakhir kalinya
48
Episode 44 Kembali beraksi
49
Episode 45 Musuh di balik rumah sakit
50
Episode 46 Awal kehancuran Emeli
51
Episode 47 Keseruan dalam tahanan
52
Episode 48 Hari kebahagiaan semua orang
53
Episode 49 Awal mula penghianat dari tim mereka
54
Episode 50 Kehormatan Nana
55
Pengumuman
56
Episode 51 Pembalasan
57
Visual tokoh
58
Episode 52 Jumpa Fans
59
Episode 53 pernikahan Emeli dan Riza.
60
Episode 53 Kabar kehamilan Emeli
61
Episode 54 menangkap musuh masa lalu
62
Episode 55 Kehilangan
63
Visual tokoh
64
Pengumuman
65
Episode 56 Raisa
66
Episode 57 Hari pertama kuliah
67
Episode 58 Kembalinya musuh Emeli
68
Episode 59 Kerinduan yang mendalam
69
Isi hati Emeli
70
Episode Kepulangan Sahabatnya
71
Visual tokoh
72
Episode Melupakan kenangan
73
Episode Mendapatkan kejutan
74
Episode Awal pembalasan
75
Episode Penghianatan
76
Pengumuman
77
Episode Akhirnya bebas.
78
Episode Perselingkuhan Rahel.
79
Episode 79 Permusuhan
80
Episode Kemenagan yang di tunggu”
81
Berbaikan
82
Flash Back
83
Hal tak terduga
84
Gadis yang berbeda
85
Di mulainya balas dendam
86
Episode Saling melupakan
87
Episode Akhirnya mereka bertemu
88
Episode Raisa dan Bintang akhirnya bertemu
89
Episode Operasi cucu presiden akankah berhasil?
90
Episode penyerangan
91
Episode Koma
92
Episode 92 Melepaskan
93
Episode Putus Asa.
94
Episode Putra Adopsi
95
Episode Akhirnya Pulang
96
Episode menjadi seorang ibu
97
Episode Akhirnya Ayah ku bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!