Di tempat lain di Bandung seorang gadis harus sekolah dan bekerja, untuk hidup dan memberi makan kepada ibu tiri dan juga adik tirinya. Setelah 15 tahun gadis itu hidup menderita dan kerja keras untuk memenuhi kebutuhan ibu dan adik tirinya. Sang ayah yang meninggalkan anak gadisnya untuk di rawat dengan baik, tidak sesuai harapannya. Oliv selalu menangis meratapi hidupnya yang menderita di tinggal sang ayah untuk selamanya.
Setelah berpisah cukup lama dengan kak dan juga ibu Oliv hidup mandiri dan pekerja keras, tidak sedikit orang merasa kasian dan juga benci karena sikap yang polos dan tidak tau apa"nya. Dengan hidup dan kerja tak ayal Oliv juga belajar dengan giat agar bisa terlepas dari rumah bagai neraka baginya.
Oliv menjadi siswa berbakat di sekolah dengan nilai yang sempurna, selalu saja ada yang iri dengan kecerdasan Oliv tidak banyak yang juga memanfaatkan dirinya untuk kepetingan diri sendiri. Sikap polos Oliv selalu menjadi bahan olok"an dan juga bully teman sekelasnya, selama ini Oliv hanya sekolah dan juga kerja tanpa tau harus mencari teman.
Sekian lama Oliv berdiam diri Oliv mulai berbaur dengan teman sekelasnya, ya Oliv selama ini hanya diam dan tidak ingin mencari Masalah. Untung saja Oliv tidak satu sekolah dengan sang adik tiri yang selalu saja membuatnya harus menanggung beban hidup seorang diri.
Cukup lama melamun bahu Oliv di tepuk seseorang untuk membuyarkan lamunannya" Liv kamu nga papakan". Tanya seorang teman Oliv.
"Oliv yang sadar dari lamunannya langsung berbalik melihat temannya." Nga kok aku cuman mikirin kak dan juga ibu yang jauh di kota lain, kadang gua rindu banget sama dia." Sambil menundukkan kepalanya agar butiran air di kelopak matanya tidak di lihat orang lain.
"Milli yang sadar dan melihat Oliv menangis langsung memeluk Oliv." Yang sabar semua akan indah, yang kuat ya aku selalu ada kok buat kamu." Sambil tersenyum ramah.
Mili yang kasihan melihat Oliv seperti ini hanya bisa berdiam diri hanya dia yang begitu peduli terhadapnya meski Oliv tidak begitu mempunyai teman namun Mili dengan senang hati menerimanya sebagai teman, Mili merasa Oliv orang yang baik hati dan juga memilik jiwa yang setia kepada temannya. Milli merasa senang memiliki Oliv yang selalu membantunya menyelesaikan tugas sekolah, tak ayal mili membayar Oliv sebagi guru lesnya agar bisa membatu sahabatnya, namun terkadang Oliv menolak dia hanya membantu tanpa minta imbalan. Oliv merasa membantu teman akan membuatnya bahagia, karna hanya milli yang mau menerima dia sebagai temannya.
"Oliv menghapus buliran air yang mendarat mulus di pipi putihnya sambil tersenyum cantik." Iya makasih atas semua yang kamu lakukan, aku beruntung masih punya kamu sebagai sahabat aku." Sambil tersenyum sendu.
"Milli hanya menganggukan kepalanya ." Ya udah kita kelas sebentar lagi bel berbunyi.
Mereka berjalan meninggalkan halaman belakang sekolah menuju kelasnya, tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang terburu" sambil berlari. Al hasil dia terjatuh dari gengaman milli.
Brukk.
"Aww." Rintihan Oliv saat terjatuh.
"Dengan sigap pria yang menabrak Oliv mengulurkan tangannya." Maaf aku buru" sini aku bantuin." Sambil menunduk melihat wajah Oliv.
"Oliv menolak bantuan pria itu yang menabrak dirinya dia berusaha bangkit sendiri." Nga usah makasih, lain kali kalo jalan pake mata dong supaya tidak nabrak orang." Ucapnya sambil menarik tangan milli untuk segera ke kelasnya meninggalkan pria itu tanpa mendengar jawaban dari pria tersebut.
Pria itu hanya menatap punggung itu hingga menghilang, tanpa sadar bel berbunyi menandakan kelas akan segera di mulai. Dia pun berlari menuju kelasnya, cewek tadi songong banget udah minta maaf juga Cuek aja bikin kesel batin Rio Sambil memasuki kelasnya.
Setelah kejadian tadi di sekolah Rio selalu memikirkan gadis Cuek yang bikin hatinya kesel setengah mati." Siapa sih dia kenapa baru liat ya? Atau gua aja yang baru liat." Sambil berbaring di kasurnya yang empuk memikirkan Oliv.
Di sisi lain Oliv hanya Cuek dan pulang ke rumahnya setelah kejadian tadi siang. Sampainya di rumah Oliv di tunggu oleh ibu dan juga adik tirinya. Dengan perasaan takut dan juga gemetaran melihat wajah ibu dan adiknya yang sedang marah melihatnya.
Dengan langkah yang terbata" Oliv memasuki rumahnya." Bu ada apa kok liatin Oliv sampai segitunya, emang Oliv ada salah." Dengan nada yang pelan dan gemetaran.
Ibu Oliv menatap tajam anak tirinya ini Dengan kesalnya." Uang mingguan mana kok belum setor ke ibu, kamu kan pasti sudah gajian kan kemarin." Sambil mengulurkan tangannya.
"Soal itu Oliv minta maaf Bu uangnya sudah Oliv pake untuk bayar uang SPP soalnya udah di tagih." Ucapnya yang semakin pucat.
Plakkk satu tamparan melesat di pipi mulus Oliv membuat Oliv menangis tersedu sedu dengan sikap ibunya. Ibunya melihat air mata Oliv menetes tanpa rasa iba ibu Oliv malah memaki dan menghujat banyak pernyataan." Harusnya uang itu untuk ibu untuk makan dan bayar uang sekolah adek kamu, bukan untuk kepetingan pribadi kamu." Bentak ibunya kepada Oliv karena emosi.
"Oliv dengan memengang pipinya yang terasa perih dan panas akibat tamparan ibunya." Maaf bu soalnya semester kemarin Oliv juga nunggak, tidak mungkin Oliv nunggak lagi soal biaya kita sehari" Oliv masih ada tapi kalo untuk uang sekolah adek saya belum punya Bu." Ucap Oliv sambil menangis.
"Ibunya menghirup nafas panjangnya membuang berat nafasnya dan melihat tajam mata Oliv." Sini uangnya ibu mau makan di luar sama adek kamu, kamu masak sendiri saja." Sambil meminta uang kepada Oliv.
Oliv langsung memberinya sisa uang saku Oliv kepada ibunya, namun ibunya langsung mengambil paksa semua uangnya tanpa sisa. Adik berserta ibunya langsung keluar rumah untuk makan di luar meninggalkan Oliv sendiri sambil meratapi hidupnya.
Oliv langsung tersungkur akibat kaki lemasnya menghadapi ibu dan juga adik tiri yang kejam, Oliv melihat foto ayah dan kaknya dia menangis sejadi jadinya meluapkan segala rindu kepada mereka yang meninggalkanya sendri.
Dengan kaki yang berat untuk melangkah Oliv memasuki kamarnya, menangis tersedu" melihat kondisinya sekarang. Oliv baring di kasurnya dan sambil menangis dan memengang bingkai foto ayah dan kaknya. Tanpa sadar dia pun tertidur pulas karena lelah dan menangis seharian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Natasha Jongcheveevat
semangat trus thor😉
2021-02-20
1