El sedang bersiap" untuk ke sekolah untuk mengikuti ujian akhir sekolahnya, El keluar dari kamar menuruni anak tangga, matanya menatap sekitar tapi tidak melihat abangnya. El melihat sang Daddy tengah duduk di meja makan menunggu El untuk sarapan. El pun menuju meja makan dan menyapa sang Daddy .
Pagi Daddy ." Sapa El sambil mencium pipinya.
Pagi honey gimana udah siap kan ujiannya." Ucap Haris kepada El yang tengah memakan sarapannya.
Siap dong Daddy oh iya Abang ke mana dari tadi kok nga kelihatan." Sambil melihat sekitarnya.
Oh Abang kamu ke fakultas di Bandung untuk lihat" bagaimana suasana kuliah di sana." Ucap Haris sambil melihat majalahnya
Ohh emang kenapa di Bandung di sini aja kan juga banyak yang bagus dad." Ucap El sambil hendak pergi.
Ya udah aku berangkat dlu Daddy bye." Sambungnya dan pergi berlalu meninggalkan Haris di meja makan.
Haris menarik nafasnya panjang panjang dan menghembuskan dengan kasar." Dasar nga pernah berubah El." Sambil melihat punggung El yang sudah akan menghilang.
Pagi ini El ke garasi memilih untuk naik motor ke sekolah agar cepat sampai, El memilih motor trail Miliknya yang baru sudah di racing oleh teman"nya di bengkel. Ya siapa sangka El yang notabe anak tajir malah memilih pergaulan kelas bawah tanpa melihat status sosial. El mengendarai motornya hingga masuk di parkiran sekolah, siswa yang di parkiran heran mengapa El naik motor padahal dia anak orang kaya.
Meski dia orang kaya El tidak pernah sombong dengan apa yang di punya, setelah memarkirkan motornya El berlalu meninggalkan orang" yang membicarakannya, menurut El kehidupannya sudah benar tanpa harus mendengar cibiran orang lain.
El dari parkiran menuju kelasnya tanpa sadar bertabrakan dengan seseorang, El yang tidak bisa meimbangi dirinya terjatuh dan sigap langsung berdiri. pria itu terkejut dengan wanita yang di hadapannya ini yang begitu lihai dalam ilmu bela diri. Emeli langsung tersadar dan menatap tajam pria di hadapannya ini
Ehh kalo jalan pake mata jangan pake dengkul." Sembari berbalik badan melihat sosok lelaki tampan di hadapannya.
Banyak yang melihat aksi mereka yang saling bertatapan banyak juga yang marah karena El bisa bertemu lebih dekat dengan anak baru dari pindahan luar kota. El yang melihat sosok pria di hadapannya tidak merespon dengan santainya dia pergi meninggalkan pria yang sedari tadi hanya diam.
Tanpa sadar pria itu melihat El sudah pergi berlalu, dia pun berlari menghampiri emeli sepanjang masuk ke kelasnya El selalu di cibir siswi di sana, El hanya bermasa bodoh dan Cuek tentang apa yang di dengarnya. Tanpa sadar tangan El sudah di genggam seseorang dengan cepat El menangkis tangan itu hingga pria itu tersungkur di lantai.
Betapa terkejutnya semua orang di situ melihat tingkah laku El terhadap anak baru, dengan kesalnya El hampir saja meninju pria itu namun emosinya harus di tahan karna banyak pasang mata yang melihatnya.
Dengan santainya El berkata." Sorry gua nga sengaja lain kali kalo mau memengang tangan orang itu liat tempat ngerti." Sambil berjalan dengan cuek.
Tunggu ucap pria itu menghampiri El." Saya yang harusnya minta maaf tidak sengaja menabrak kamu, saya mohon maafin saya." Dengan wajahnya yang tampan dan senyum manis membuat orang di sana terpesona.
El menghirup udara dengan panjang dan menghembuskan dengan kasar." Iya nga papa lain kali jalan pake mata ok." Dengan nada ketus dan berjalan meninggalkan pria tersebut.
Yuda hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap dingin dan cueknya El." Baru kali ini gua liat cewek kaya dia." Batin Yuda.
Yuda adalah pria tampan dan berkharisma membuat semua yang menatapnya terpesona. Yuda pindahan dari sekolah di kota Jogja pindah ke sekolah milik Daddy El untuk mengikuti orang tuanya dinas di Jakarta. Ya Ayah Yuda adalah seseorang anggota militer yang harus pindah ke Jakarta dan terpaksa ikut pindah rumah dan juga sekolah. Setiba di sekolah banyak kaum hawa yang terpesona dengannya, tak banyak juga yang pingsan melihat ketampanannya.
El yang melihat Yuda hanya biasa" saja tidak ada yang istimewa di dirinya, Dia pun masuk ke dalam kelas meninggalkan kehebohan siswi siswi yang terpesona dengan sosok Yuda pria tampan keren dan juga berkharisma itu.
Sasya yang melihat sahabatnya itu dengan muka yang di tekuk tertawa kecil." Ehh El muka Lo kenapa ko di tekuk gitu." Ucap saysa sambil terkekeh.
Apes gua hari ini di tabrak sama murid baru yang tebar pesona dengan siswi di sini." Ucapnya ketus.
Murid baru pindahan dari Jogja itu ya." Dengan nada senangnya
Mana gue tau sya males gua liat cwok yang tebar pesona." Mengalihkan pandangannya sambil mengeluarkan bukunya.
Sasya hanya menggelengkan kepalanya melihat temanya yang tidak tertarik dengan sosok Yuda yang tampan dan juga keren. Di tengah obrolan mereka , tiba-tiba guru masuk bersama sosok pria tampan yang mengekori di belakangnya, kelas yang tadinya senyap langsung ricuh melihat pria tampan masuk di kelasnya.
Guru yang menemani Yuda masuk ke dalam kelas memasang muka galaknya agar muridnya diam, tanpa perintah semuanya langsung diam dan guru itu memperkenalkan Yuda sebagai murid baru dalam kelasnya.
Lima belas menit berlalu ketika selesai mengenalkan diri guru itu berlalu meninggalkan kelas yang ricuh, siswi yang ada di dalam kelas langsung berlari menghampiri Yuda untuk berkenalan.
Hai gua Sally senang kita bisa satu kelas." Dengan nada yang menggoda
Ya senang juga bisa sekelas dengan kalian semua semoga kita bisa berteman baik." Ucapnya ramah.
Setelah mereka semua berkenalan Yuda heran mengapa El hanya duduk di bangkunya tidak memberinya selamat datang.
Yuda menghampiri El dan sasya untuk berkenalan." Haii gua Yuda murid baru di kelas ini." Sambil mengulurkan tangannya ke sasya.
Iya aku sasya senang kita bisa teman kelas bareng." Dengan senyum manisnya.
Yuda menghampiri El yang sedari tadi hanya diam tanpa memberinya salaman, dengan senyum yang manis membuat semua orang melihatnya luluh." Kamu masih marah gara" kejadian tadi." Sambil melirik El yang diam saja.
El yang merasa risih kehadirannya menepis tangan Yuda dengan sopan." Maaf saya tidak mau di ganggu jadi sekarang pergi dari hadapan saya." Masih dengan sikap dinginnya .
Yuda hanya tertawa melihat sikap cuek El yang membuatnya lebih tertarik." Ya udah maaf kalo merasa terganggu saya hanya mau berkenalan saja itu aja kok." Dengan senyum ramahnya.
El melihat senyum Yuda yang biasa saja tidak bereaksi apa pun terpaksa dia menyambut uluran tangan Yuda." Gua emely panggil aja El, sekarang sudah tau nama gue pergi dari hadapan gue." Dengan nada ketus dan senyum masamnya.
Tanpa waktu yang lama Yuda meninggalkan bangku El dan duduk di bangkunya, tidak lama kemudian masuklah guru yang akan memberi mereka ujian. Lima belas menit berlalu ujian pun berhenti dan memberi lembar kertas itu kepada pengawas yang mengajar dan meninggalkan kelasnya.
El yang hendak keluar di tahan oleh sasya." Mau ke mana buru banget." Dengan muka yang cemburut.
Nga usah pasang muka lu yang kaya gitu." Tertawa kecil.
Lagian Luh buru" banget emang mau kemana." Tanya sasya yang heran.
Mau ke toilet kalo ada guru yang masuk bilang aja ke toilet ya." Berlalu meninggalkan sasya.
Sasya yang hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu." Dasar El galak amat." Sambil tertawa kecil.
Sejak keluar dari kelas beberapa pasang mata memperhatikan El dengan menatap tidak suka, El yang merasa di perhatikan dengan tatapan tidak suka dia hanya Cuek meninggalkan beberapa murid yang membicarakannya. El masuk ke dalam toilet dengan sikap angkuhnya memasuki toilet, El yang melewati siswi yang bergosip sedang membicarakannya.
El yang masuk ke dalam salah satu toilet mendengar salah satu murid yang membicarakannya." Gua heran sama El masa di ajak kenalan sama Yuda malah cuek aja." Ucap salah satu temanya
Oh ya maklum aja kan El anak orang tajir." Ucap murid yang lainya.
El keluar dari dalam toilet semua yang di dalam terkejut melihat El tiba" keluar membuat semuanya diam seketika. El yang melewati mereka melirik sejenak dan menggelengkan kepalanya." Emang nga ada gosip yang bagus untuk kalian bicarakan, emang mau gua hajar dan bikin kalian keluar dari sekolah ini, kalo kalian suka sama anak baru itu ambil gua nga tertarik sama dia." Melirik tajam dan meninggalkan siswi di dalam toilet.
Setelah kepergian El semua murid di dalam toilet masuk ke dalam kelasnya masing", dan masih saja mendapatkan cibiran dari kelas lain, El memasang headset ketelinganya sambil mendengar lagu dan berjalan menuju kelasnya tanpa pedulikan orang" sekitarnya yang memandangnya dengan wajah tidak suka.
El hanya bingung melihat mereka." Emang apa sih istimewanya dia, muka aja pas"an dasar cowok suka terbar pesona." Dengan nada kesalnya.
Dan El pun masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkunya, tak lama pun guru berikutnya masuk dan memberi lembar kertas ujian. Ini ujian terakhir yang di adakan di sekolah ini untuk menyambut kelulusan mereka. Setelah tiga puluh menit berlalu akhirnya mereka selesai dengan ujian semesternya. El dan sasya bersiap" untuk pulang dan menuju parkiran motor menaiki motornya menuju rumahnya meninggalkan parkiran sekolah.
Ketika berkendara menuju rumahnya Emeli tidak sengaja melihat teman"nya dari sekolah lain di keroyok dan di pukul habis habisan oleh sekolah swasta. El yang melihatnya langsung memarkirkan sembarangan arah motor trail bisingnya, mereka yang melihat dan mendengar bising motor El langsung berbalik arah ke arah El. El turun dari motornya dan menghampiri teman temanya yang babak belur.
Rafli teriak El yang langsung menghampirinya." Kalian kenapa kok di pukul kaya gini." Tanya El dengan kesalnya.
Evan tidak sengaja membuang kaleng susunya mengenai salah satu dari mereka, tapi kami sudah meminta maaf cuman mereka tidak mau maafkan kami." Ucap Rafli
Tapi kalian nga papa"kan tidak ada yang luka seriuskan." Sambil melihat temannya satu persatu.
Tidak ada kok." Ucap semuanya.
El yang tidak terima melihat temannya di pukul dengan orang lain merasa kesal dengan tingkah anak sekolah lain yang mengganggu temannya, ya El sangat tidak suka melihat temannya di tindas orang lain. El selalu membantu dan membela mereka yang lemah karena tidak suka melihat orang lemah di tindas.
Dengan santainya El menghampiri salah satu murid yang menghajar teman temannya." Mereka kan sudah minta maaf kepada kalian kenapa kalian malah memukulnya." Ucap El dengan nada emosi
Murid yang bertatapan dengan El hanya tertawa sumbang, karena di hampiri oleh wanita cantik dan menawan membuatnya tergoda." Kalo mereka mau kita maafkan luhh harus ikut dengan kami untuk bersenang-senang"." Ucap lawan El.
El hanya tertawa geli." Hahaha bersenang senang dengan kalian? Huff mendingan luhh cari cewek lain untuk kalian ajak jalan, karena gue tidak bakal mau jalan dengan manusia nga guna kaya kalian." Dengan senyum mengejeknya.
Lawan El pun kesal dan emosi atas hinaan El yang menjatuhkan harga dirinya, tanpa aba" mereka menyerang pertahanan El, namun dia bisa menangkis dan menyerang balik lawannya sampai akhirnya mereka semua kalah tanpa perlawanan.
Musuh El dapat di kalahkan dengan tangan kosong dan seorang diri melawan 4 orang pria bisa di lumpuhkan hanya dalam waktu 30 menit saja. Teman" El merasa kagum dan bangga bisa berteman dengannya yang tidak pernah melihat mereka dari status sosial.
El mengatur nafas dan menghampiri salah satu pria bermulut manis tadi, sambil mengangkat kera baju sekolahnya." Lain kali cari lawan yang seimbang kalo kaya gini kan kalian sendiri yang malu." Ucap El berlalu menghampiri temanya.
El berlari kecil." Kalian beneran nga papakan, atau kita ke rumah sakit periksa siapa tau ada patah tulang dalam." Ucapnya dengan khawatir.
Teman" El terharu melihat sosok wanita yang baik hati di hadapannya ini." Kami nga papa kok makasih udah mau bantu kami El." Ucap Rafli salah satu teman El.
Kalian nga usah sungkan bilang aja kalo kalian butuh sesuatu." Dengan senyum ramahnya.
Disisi lain musuh El hanya tertawa melihat dirinya di kalahkan dengar seorang wanita, dia pun menaruh dendam atas sikap El yang mau membantu temannya dalam kesusahan. Tanpa sadar El lupa untuk memberi mereka efek jera, namun mereka sudah meninggalkan tempat itu.
Sial baru aja mau bilang jangan sampai ganggu kalian mereka udah kabur dasar banci." Umpat kesalnya El.
Teman"nya hanya tertawa dan berlalu menuju bengkel tempat kumpul mereka, walaupun mereka berbeda sekolah El tidak merasa dirinya di atas dia merasa kita semua sama. Tanpa ada yang tau bahwa dirinya juga bukan anak kandung dari Haris Satya orang terkaya se asia, dia menutup rapat" kisahnya dari temanya.
Sesampainya di bengkel temannya yang lain kaget melihat dua temanya babak belur, dan melihat El dengan wajah yang ketus.
Rafli tersenyum." Hanya perkelahian biasa anak, muda iya kan El." Ucap Rafli sambil mengedipkan matanya.
Hahaha iya hal biasa tidak sengaja melihat ini dua anak di pukul habis"an sama anak sekolah lain, tapi tenang aja semua udah gua kasih pelajaran yang setimpal kok." Ucap El sambil merebahkan dirinya di sofa.
Mereka paham kalo El teman yang setia kawan dan mau menolong orang lain, tak ayal banyak yang berteman dengan El karna baik hati dan tidak memilih teman. El merasa senang jika di kelilingi teman"nya yang dari kalangan orang biasa. Menurut dia mereka semua berteman dengan ikhlas bukan karna uang yang banyak.
Menjelang sore akhirnya El memutuskan pulang ke rumah tanpa sadar El di ikuti beberapa laki" yang tadi siang. El yang merasa ada yang mengikuti dengan sigap menancap gas motornya semakin jauh, mereka juga menancap gas memburu El, namun sialnya dan lihainya El berkendara motor trail membuat mereka kesusahan mengejar.
Mereka singgah dan menghempaskan tangannya ke udara." Ahhh sial kok bisa sihh kehilangan jejak baru kali ini ada cewek yang mengalahkanku." Ucapnya dengan nada kesal.
El yang merasa dirinya aman pun langsung pulang dengan kecepatan tinggi, akhirnya dia sampai di rumah mewah dan megah miliknya, memasuki motor kesayangannya ke garasi dan segera masuk ke rumah.
Sesampainya di depan pintu El berlari menuju kamarnya tapi tiba" sang Daddy memanggilnya.
El kok baru pulang jam segini dari mana aja." Tanya sang Daddy.
Oh El baru dari bengkel dad tadi juga teman El kena musibah di keroyok dengan sekolah lain jadi aku bantuin dulu." Ucapnya untuk menjelaskan kepada Daddynya.
Daddy tidak melarang kamu menolong
Teman kamu atau berteman dengan siapa pun tapi kamu harus tau ke ahlian bela diri kamu bukan untuk di pamerkan atau apa pun itu." Dengan ucapan yang tegas membuat El terkejut.
Daddy kan tau El udah berteman dengan mereka udah lama, apa masalahnya." Bantah El.
Daddy cuman mau kamu memiliki teman sebaya dan sejenis kamu, bukan laki" semua dan keahlian bela diri itu untuk jaga diri dan menolong orang lain bukan bahan candaan paham kan kamu." Ucap Haris sambil meninggalkan El yang terpaku dengan ucapanya.
El menuju kamarnya dengan mengingat kata" sang Daddy membuat El semakin frustasi." Ahh kenapa sih Daddy selalu seperti ini." Melempar semua barang di dalam kamarnya.
El merasa kecewa karena Daddynya tidak bisa percaya padanya malah membuatnya seperti ini. Memang benar teman" El semua hampir laki" hanya sasya teman perempuannya. Tapi El tdk mau mencari teman yang hanya menginginkan uangnya saja dia mau mencari teman yang tanpa melihat uangnya. Dia pun terlelap dengan pikiran yang mengganggu kepalanya tertidur di sofa sambil memeluk bingkai foto ibu dan adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments