Sesuai perjanjian mereka jika Emeli menang melawan vino dalam permainan basket Dinda harus mau menjadi pembantu Emeli selama ujian skripsinya. Hari sial Dinda akan di mulai hari ini Dinda yang berusaha tersenyum ketika mendapat perintah dari Emeli yang menyuruhnya untuk membantunya Emeli yang selalu bersikap cuek dan dingin membuat Dinda kesal setiap kali menemani Emeli ke mana pun selalu saja membuatnya kerepotan bagaimana tidak Dinda selalu mengerjakan perintah Emeli yang di luar perjanjian mereka. Dinda yang mulai kesal ketika Emeli menyuruhnya membeli makanan di kantin dan di mengantarnya ke kelas Emeli selama menjadi pembantu Dinda selalu saja di remehkan setiap mahasiswa mahasiswi yang bertemu dengannya, setelah selesai membelikan makanan yang di minta Emeli Dinda berjalan masuk ke dalam kelas Emeli teman-teman Emeli yang melihat Dinda yang sangat kacau hanya tertawa melihat perlakuan Emeli ke Dinda, Dinda yang mulai kesal dengan perlakuan Emeli dan membuatnya menjadi bahan tertawaan teman-temannya dalam kelas. Dinda pun menghampiri Emeli dengan membawa makanan pesanan Emeli dengan kesal langsung menaruhnya dengan kasar.
Nih makanan Lo ini yang terakhir Lo nyuruh gua lakuin apa yang Lo minta." Menaruh makanan Emeli di atas meja Dengan kasar.
Emeli yang melihat raut wajah kesal Dinda hanya tersenyum simpul." Ini kan udah sesuai dengan perjanjian kita jadi Lo terima aja nga usah banyak nanya nikmatin aja." Ucap Emeli dengan datar.
Apa Lo gila ini udah di luar perjanjian kita atau Lo senang ngerjain gua dan jadiin gua bahan omongan satu kampus." Dinda begitu kesal dengan jawaban Emeli.
Emeli tertawa terbahak-bahak dan sukses membuat Dinda semakin kesal dengannya." Apa Lo baru nyadar kalo gua manfaatin Lo doang untuk jadi pembantu dan ngerjain Lo itu udah perjanjian kita bukan jadi terserah gua dong nyuruh Lo apa aja bahkan kalo gua mau Lo jadi pembantu gua selamanya itu bisa dan jadiin Lo bahan omongan anak kampus." Ucapan Emeli sontak membuat Dinda naik darah.
Dinda yang di buat kesal dan malu berlalu meninggalkan kelas Emeli dengan raut wajah tidak bisa di artikan, Emeli yang puas ngerjain Dinda hanya tertawa terbahak-bahak ketika Dinda keluar dari kelasnya dengan wajah di tekuk. Vino yang sedari tadi memperhatikan mereka hanya diam dan tidak percaya dengan perlakuan Emeli kepada Dinda vino masuk dan berjalan menuju meja Emeli dengan wajah datarnya.
Keliatannya Lo senang banget ngerjain Dinda apa sebenarnya tujuan Lo ngelakuin ini." Tiba-tiba Vino sudah berada di depan Emeli.
Emeli tengah menikmati makanan siangnya mendengar ucapan vino dengan kasar Emeli menghentikan pekerjaannya." Maksud Lo apa gua nga ngerti." Melirik vino dengan kesal.
Vino dengan tiba-tiba menyuruh semua anak-anak yang berada dalam kelas untuk keluar meninggalkan mereka teman-teman Emeli bingung dengan sikap seniornya dan bertanya-tanya ada apa dengan mereka. Emeli menatap tajam vino dan berusaha bersikap santai namun belum sempat mereka semua keluar Emeli memberhentikan langkahnya.
Kalian semua nga usah keluar." Ucap Emeli membuat teman-temannya bingung.
Apa kalian semua tuli gua nyuruh kalian Keluar sekarang juga dan jangan masuk sebelum kami selesai berbicara." Vino meninggikan suaranya membuat semua orang berlari keluar kelas dan menutup pintunya rapat-rapat.
Emeli yang tau dengan maksud vino berusaha tenang dan santai menghadapi pria tampan dia depannya." Udahlah nga usah seperti ini gua tau maksud Lo nga usah buang-buang waktu gua untuk meladeni tingkah konyol Lo ini." Tebakan Emeli membuat vino tersenyum.
Bagus kalo Lo tau maksud gua jadi gua nga usah repot-repot ngejelasin ke Lo tentang hubungan Lo dan Oliv." Vino berusaha mendapat informasi dari Emeli tentang hubungan mereka.
Apa Lo begitu penasaran dengan gua dan juga Oliv sampai-sampai Lo bersikap seperti ini." Ucap Emeli dengan santai.
Lo cuman harus jawab ada hubungan apa Lo dengan Oliv." Tanya vino semakin membuat Emeli kesal.
Apa Lo bodoh gua udah jelasin kalo gua sama mantan pacar Lo itu nga ada hubungan apa-apa Lo nga ngerti juga." Emeli semakin kesal dan ingin melayangkan tinjunya namun terhenti dan berusaha untuk tenang.
Bohong kalian pasti ada hubungan darah karena wajah kalian begitu sangat mirip." Vino semakin menyelidiki informasi Oliv dan Emeli.
Emeli yang geram dan kesal dengan interogasi vino tentang dirinya dan adiknya menarik kerah baju vino dan mencengkramnya dengan sangat kuat." Gua jelaskan lagi gua sama Oliv nga ada hubungan apa-apa dan Lo dengar gua baik-baik apa pun yang Lo lakuin nga bakal merubah semua perkataan gua jadi jangan pernah Lo bertanya hal yang nga masuk akal seperti ini kalo Lo masih mau tangan Lo itu utuh di tempatnya paham." Emeli melepas cengkramannya dan mendorog tubuh vino hingga terjatuh dan berlalu meninggalkan vino yang masih diam.
Teman-teman kelas Emeli yang menunggu mereka selesai berbicara membuat mereka penasaran dengan Emeli dan juga vino, mereka bingung melihat Emeli keluar dan membuka pintu dengan kasar dan melihat wajah Emeli yang begitu kesal mereka terkejut ketika melihat vino yang tengah duduk di lantai setelah Emeli keluar, Emeli berlalu meninggalkan kerumunan teman-teman kelasnya yang masih bingung ada apa dengan mereka, Emeli berjalan menuju toilet sesampainya di depan toilet Emeli masuk tanpa sengaja bertemu dengan Dinda yang hendak keluar Dinda yang melihat wajah Emeli yang begitu kesal hanya menatapnya tajam Emeli yang mendapat tatapan tajam dari Dinda hanya berlalu dan masuk ke dalam toilet, melihat Emeli masuk ke dalam toilet Dinda hanya bingung dan segera keluar dari dalam kamar mandi Dinda tidak sengaja melihat vino dan kaget melihat keberadaan pria tampan idamannya berada di luar toilet wanita.
Vin Lo ngapain di sini." Tanya Dinda
Gua nungguin Emeli." Jawab singkat vino.
Ngapain Lo nungguin dia lagian ini toilet wanita nga seharusnya Lo di sini." Ucap Dinda yang kesal melihat vino tengah menunggui Emeli.
Nga usah banyak nanya lagian bukan urusan Lo juga jadi sana pergi." Sahut vino sedatar tembok.
Dinda yang tengah kesal dengan vino berlalu meninggalkanya dan berjalan menuju kelasnya Dinda yang merasa semua usahanya melenyapkan Oliv hanya sia-sia, Karena sejak kedatangan Emeli di kampus ini vino yang dulunya baik sekarang semakin menjauh darinya dan mendekati Emeli. Emeli yang tengah membersihkan wajahnya dan membasuh wajahnya dengan air merasa mendingan dan tenang Emeli keluar dari dalam toilet tapi tiba-tiba Emeli terkejut melihat vino tengah menggenggam tangannya dan menunggunya di depan toilet wanita..
Mau ke mana urusan kita yang tadi belum selesai." Ucap vino.
Apa Lo nga punya kerjaan ganggu orang Mulu gua sudah bilang kan sama Lo kalo gua sama Oliv itu nga punya hubungan apa apa Lo nga ngerti" Tanya Emeli yang masih kesal.
Mungkin orang lain bisa Lo bohongin tapi gua nga karena gua sangat mengenal Oliv meski kita nga saling akur tapi feeling gua Lo sama Oliv itu adik kak." Ucap vino membuat Emeli tertawa.
Apa Lo gila buat apa gua bohongin Lo dan semua orang Lo terlalu berharap dengan feeling Lo itu yang sama sekali tidak benar Lo terlalu banyak bermimpi dan juga terlalu berharap jika pacar Lo itu mirip dengan ku." Emeli tertawa dan menahan emosinya dan berlalu meninggalkan vino yang masih tidak percaya.
Lo liat aja gua bakal cari tahu semua tentang kalian karena gua yakin Oliv dan Lo itu adalah saudara kembar." Batin vino dan berlalu meninggalkan toilet wanita.
Dinda yang menghentikan langkahnya dan tidak sengaja mendengar semua percakapan vino dan Emeli membuatnya sangat penasaran dengan penjelasan vino Dinda merasa yang merasa jika semua perkataan vino memang benar adanya tidak mungkin Emeli dan Oliv hanya kebetulan mirip saja.
Gua bakal cari tau siapa Lo sebenarnya. Batin Dinda.
Emeli yang sedang terdesak dengan semua pertanyaan vino segera menjauh dan mencari tempat aman Emeli mencari ponselnya dan menghubungi salah satu informannya tidak lama terdengar suara pria dari sebrang sana.
Halo El." Suara dari sebrang.
Gua mau Lo cari hasil cctv di kampus ini dan segera kirim memalui email sekarang dan saya mau kalian mengintai seseorang dan beri tau saya semua tentang pergerakan mereka paham." Tegas Emeli.
Baik El." Ucap firman.
Dan ya satu lagi cari tau dan intai juga seseorang yang membuat pergerakan saya terhambat cari tau semuanya dan saya akan kirim informasi datanya saya mau hasilnya secepatnya." Menekan tombol merah sebelum mendengar jawaban dari sebrang sana.
Tut Tut pesan dari firman pun masuk setelah melihat pesan dari firman Emeli berjalan menuju ke arah parkiran dengan terburu-buru Rio yang tidak sengaja melihat Emeli berjalan terburu-buru hanya diam dan mengikutnya dari belakang Rio penasaran sejak ke datangan Emeli ke kampus mereka banyak ke jadian yang tidak masuk akal menurut dirinya selama Emeli berada di kampus ini. sesampainya di parkiran Emeli masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi Rio segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi mengikuti Emeli. Emeli yang merasa tengah di awasi dan melihat mobil Rio di belakang mobilnya, dengan cepat Emeli melajukan mobilnya hingga Rio ketinggalan jauh dan tidak dapat mengikutinya.
Sialan kenapa gua bisa kehilangan jejak ada apa sebenarnya dengan dia gua makin penasaran." Batin Rio sambil memukul stir mobilnya.
Setelah merasa mobil Rio sudah jauh dari mobilnya Emeli segera berlalu menuju pemakaman Oliv setelah kepulangannya dari luar negeri Emeli baru sekali mengunjungi makam adiknya, Emeli rindu dengan sosok adik yang begitu ceria dan juga bawel yang sekarang sudah tidak bisa bercanda bersama. Setelah Emeli sampai Emeli menepikan dan memarkirkan mobil mewahnya dan keluar dalam mobil dan menuju makam adiknya, Emeli berjalan menuju makam Oliv namun langkahnya terhenti ketika melihat Dinda tengah menatap makam Oliv yang begitu senang, Emeli mendekati mencoba mendengar apa yang di bicarakan Dinda di depan makan adiknya Dinda yang merasa senang bisa menyingkirkan Oliv dan terbaring di bawah tanah membuatnya tersenyum dia berhasil membuat Oliv pergi untuk selamanya.
Ternyata usaha gua nga sia-sia untuk menyingkirkan Lo dari dunia ini." Ucap Dinda Sambil tertawa.
Emeli yang tidak sengaja mendengar ucapan Dinda mengepalkan tangannya dan menatap wajah Dinda begitu emosi.
Gua bakal bikin Lo menyesal telah melakukan itu kepada Oliv dan Lo juga bakal membayar semua perbuatan Lo sama Oliv Lo tunggu aja waktu itu tiba." Batin Emeli sambil melihat Dinda.
Dinda segera berlalu dengan perasaan senang dan meninggalkan makam Oliv Emeli yang merasa Dinda sudah menjauh dan aman Emeli mendekati makam adiknya dengan lemas dan berusaha menahan air mata itu agar tidak tumpah namun tiba di depan batu nisan Oliv seketika kaki Emeli lemas dan tersungkur dan menangis tersedu-sedu melihat batu nisan adiknya sendiri.
Liv maafin kak nga bisa menjaga kamu dengan baik maafin kak nga bisa menolong mu saat kau sudah di ambang kematian andai saja kak datang tepat waktu pasti kita masih bisa bertemu." Menangis tersedu-sedu.
Emeli yang belum percaya dengan kepergian adiknya menangis tersedu-sedu di depan batu nisan Oliv merasa terpukul dan merasa kecewa yang belum sempat membuatnya bahagia, dari jauh Mili tanpa sengaja melihat Emeli menangis dan begitu sedih melihat makam sahabatnya dengan penasaran Mili segera menghampiri Emeli.
El." Panggil Mili.
Emeli yang terkejut dengan suara Mili segera menyeka air matanya dari pipi mulusnya dan berbalik menoleh dan tersenyum." Ehh Lo ngapain kesini." Tanpa basa basi dengan wajah datarnya.
Mili yang merasa aneh dengan sikap El hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Emeli dan segera menghampiri makam Oliv dan duduk di samping makam sahabatnya." Gua yang harusnya nanya Lo sedang apa di sini." Sambil melirik Emeli yang terdiam.
Emang ada larangan ya kalo gua nga boleh datang ke sini lagian gua juga nga sengaja lewat dan melihat makam teman luhh jadi gua singgah untuk liat-liat." Dengan datarnya.
Ya nga ada sihh gua heran aja sama Lo kenapa Lo nangis di makam Oliv Lo kan nga kenal sama dia." Ucap Mili penuh selidik.
Emeli yang diam saja entah apa yang akan di jawabnya di depan sahabat adiknya ini." Soal itu gua terharu lihat foto Oliv yang begitu mirip dengan gua Lo nga usah mikir macem-macem." Kilah Emeli agar Mili percaya.
Kalo begitu gua pamit duluan gua masih ada urusan." Sambungannya dan segera berlalu.
Mili yang melihat kepergian Emeli hanya diam dan menatap makam sahabatnya, Emeli yang melihat Mili dari kejauhan hanya bisa menangis dan menatap betapa setianya Mili sebagai sahabat adiknya.
Lo masih beruntung memiliki sahabat sebaik Mili Liv." Batin El dan segera berlalu meninggalkan makam adiknya.
Setelah mendengar ucapan Dinda di pemakaman Emeli semakin yakin dengan bukti yang di miliki jika Dinda adalah dalang dari kematian Oliv, Emeli yang begitu sangat emosi memukul stir mobilnya beberapa kali dan segera pulang karena hari sudah mulai beranjak sore. Tiga puluh menit berkendara Emeli sampai di kediaman Haris Satya yang begitu mewah dan elegan, ketika memasuki halaman rumahnya Emeli tidak sengaja melihat mobil vino berada di halaman rumahnya dengan segera Emeli memasukkan mobil mewahnya ke dalam garasi dan turun dari mobilnya. Emeli terus menatap mobil vino hingga akhirnya dia pun masuk ke dalam rumahnya di ruang tengah kak tercintanya tengah duduk dan berbincang dengan vino sambil tertawa Emeli yang tau dengan maksud ke datangan vino memasang wajah sedingin mungkin dan menghampiri mereka.
Kak kok ada dia sini ngapain." Sambil melirik vino.
Dia nyariin kamu honey ya udah kak masuk kamar dulu kalian ngobrol dulu aja." Berlalu meninggalkan mereka berdua.
setelah kepergian key Emeli menatap tajam ke arah vino dan memasang wajah sedingin mungkin begitu pun dengan vino menatap tajam ke arah Emeli. Vino yang begitu menatap Emeli dengan tajam seketika pandangannya menjadi sendu kala mengingat wajah Emeli dan Oliv begitu mirip Emeli yang merasa vino terus menatapnya hanya diam dan cuek dengan tatapan vino sambil memainkan ponselnya, setelah merasa vino sudah merasa mendingan vino beranjak dan berlalu begitu saja Emeli yang merasa aneh dengan sikap vino segera berlari menghampiri vino.
Lo mau ke mana katanya Lo ada urusan sama gua kok Lo pergi gitu aja." Tanya Emeli .
Bukan urusan yang penting kok gua cuman lagi kangen aja sama Oliv makanya gua kesini buat mengobati rasa kangen gua sambil ngeliatin wajah cantik Lo." Berlalu meninggalkan Emeli dengan seribu pertanyaan.
Emeli hanya diam melihat mobil vino berlalu meninggalkan kediamannya dan segera masuk ke dalam rumahnya dan masuk ke dalam kamarnya, Emeli berusaha mencerna setiap perkataan vino yang mengatakan bahwa wajah cantik Emeli selalu mengobati kerinduannya kepada Oliv.
Berarti dia datang jauh-jauh dan buang-buang waktu cuman mau lihat wajah cantik gua ini cihh dasar nga ada kerjaan apa dia dasar cowok gila." Batin Emeli dan merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya Emeli terus memikirkan ucapan Dinda tanpa sengaja dia pun terlelap dalam mimpinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments