Kekhawatiran Dhini

"Abang ngapain tiduran disitu" dhini berjongkok melihat davin yang tergeletak di lantai memegangi kepalanya. Dia pun segera membantu davin bangun dan memapahnya menuju bangku yang berada di depan. Dhini memang sudah membeli sebuah bangku panjang untuk Pak Umar beristirahat jika lelah saat sedang bekerja.

Davin masih memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Dhini tampak begitu khawatir, melihat benjolan besar berwarna merah kebiruan di kening davin. "Abang kenapa bisa sampe kepentok gini sih, aduuuh ini bejolan gede amat lagi. Sakit banget pasti ya bang." ucap dhini meringis, seakan ikut merasakan sakitnya.

"Bang, kita berobat dulu lah yuk ke rumah sakit. Takutnya kenapa-kenapa itu kepalanya abang sampe segitu gedenya benjolan." ajak dhini. Dia langsung memesan taksi online, karena tidak kan mungkin untuk davin mengendarai motor nya. Sedangkan dhini tidak bisa mengendarai motor sport.

Di dalam taksi, davin masih saja meringis menahan rasa sakit di kepalanya. "Abang kenapa bisa sampe kepentok gini sih kepalanya ?" tanya dhini yang masih penasaran karena dari tadi davin hanya meringis memegangi kepalanya saja.

"Abang tadi lagi jalan ke belakang, ternyata disana banyak kecoa nya. Abang geli dhin..., jadi abang mau lari. Eh pas balik ternyata itu lantainya licin banget, abang hilang keseimbangan terus kejedot tembok, kedubrak deh jadinya" sambil terus memijit kepalanya yang berdenyut dia menjelaskan kronologisnya hingga mendapatkan hadiah benjolan di kening mulusnya itu.

Sesampainya di rumah sakit, davin segera di tangani oleh dokter. Setelah melalui proses pemeriksaan, hasilnya tidak ada yang terlalu di khawatirkan.

"Karena efek benturan yang keras membuat pecahnya pembuluh darah kecil atau kapiler. Itu merupakan hal biasa yang terjadi akibat adanya benturan yang keras sehingga membuat memar atau lebam." jelas dokter setelah memeriksa davin.

"Ini saya kasih obat penghilang rasa nyeri, dan ada salep juga nanti di olesin. Setelah sampai di rumah, nanti tolong di kompres dulu dengan es ya ibu suaminya" lanjut dokter itu berbicara pada dhini.

"Tap.. "dhini yang hendak menjelaskan status mereka yang sebenarnya pun langsung di potong davin sembari memegang lengannya.

"Dokter, saya nggak akan kehilangan ingatan saya kan dok. Karena tadi itu rasanya kepala saya seperti ada banyak bintang- bintang yang bertaburan gitu dok. Saya takut kalau saya amnesia terus saya akan menikah lagi, sementara istri saya yang cantik ini pasti akan sangat terluka perasaannya" Pertanyaan davin ini membuat suster yang ada di dalam tersenyum melirik ke arah mereka.

"Apaan sih abang, pertanyaan yang mustahil di tanyakan itu. Malu-maluin aja deh" ucap dhini pelan sambil menepuk lengan davin namun masih bisa di dengar oleh dokter.

Dokter pun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya " Bapak nggak akan hilang ingatan, buktinya itu bapak masih ingat istri bapak yang cantik." jawab dokter sembari menunjuk ke arah dhini dengan menengadahkan tangannya.

"Jika nanti ada keluhan lagi dalam beberapa hari ini, kita akan coba melakukan pemeriksaan lagi untuk bapak. Kita lihat dulu perkembangannya ya " ucap dokter Riski.

"Baiklah kalau begitu dok, kita permisi pulang dulu. Terimakasih banyak ya dok, dokter Riski." davin menjabat tangan sang dokter sembari membaca nametag yang ada di jasnya.

#

Mereka kini telah sampai di apartemen davin. Ini pertama kalinya untuk dhini masuk kedalam apartemen kekasihnya itu, karena kondisi davin yang masih harus beristirahat. Dhini segera mengambil es batu di kulkas dan membalutnya dengan handuk kecil. Dia lalu menempelkannya ke bagian yang memar seperti anjuran dokter tadi.

Dengan perlahan dia mengompres dahi kekasihnya itu, dhini merasa iba melihat wajah davin yang menahan nyeri di kepalanya itu.

setelah meminum obatnya, tak menunggu waktu lama davin tertidur setelah dhini mengoleskan salep di dahinya.

Dhini merapikan letak tidurnya davin, lalu memakaikan selimut hingga ke dadanya. " Ck udah kayak ngurusin lakik beneran aku" dhini berdecak.

Dhini hendak melangkah meninggalkan davin, tiba-tiba tangannya langsung di tarik oleh davin hingga ia terduduk di sisi tempat tidur davin.

"Kamu mau kemana sayang , ini udah malam. Abang lagi sakit, abang mau kamu jangan tinggalin abang" seru davin dengan mata yang tetap terpejam.

Dhini lalu mengelus punggung tangan davin, mencoba menenangkan dirinya "Tidurlah bang, dhini gak akan pergi." ucapnya.

Bersambung...

...🙏🙏🙏🙏...

Terpopuler

Comments

𖣤​᭄ اندي وحي الد ين

𖣤​᭄ اندي وحي الد ين

Modusnya recehan😂🤣🏃‍♂️🐓🍼

2022-04-09

1

Nyai💔

Nyai💔

sakit aps abng???🤭🤭

2021-10-19

2

🍁𝕬𝖓𝖉𝖎𝖓𝖎•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒❣️HIAT

🍁𝕬𝖓𝖉𝖎𝖓𝖎•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒❣️HIAT

kasian bnget bng davin sampek benjol gtu..

2021-10-18

2

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara bulan
2 Perpisahan
3 Misi dimulai
4 kembaliannya buat abang
5 Bakso Kasmaran
6 PDKT sama titisan dewi kuan'in
7 Rencana davin
8 Kegagalan Romantisme
9 Drama Dua sejoli
10 Masa pertumbuhan
11 Tragedi di kamar dhini
12 Titisan Mak Lampir
13 Ehem-eheman
14 Rencana Papi
15 Renungan
16 Bertemu dengannya
17 Oh Ternyata
18 Mulai dari awal
19 Kembali
20 Kekhawatiran Dhini
21 Coklat panas
22 Lamaran
23 Bukan mimpi
24 Udah di DP
25 Asoy
26 Lelahmu deritaku
27 Princess, Barbie dan Batman
28 Kedatangan Davin
29 Ada Darah
30 Menunggu
31 siuman
32 NIKAH ?
33 Princess kembali
34 Surprise
35 Terong dicabein
36 Rindu itu berat
37 Rencana
38 Cincin
39 Akad
40 Malam pengantin
41 Muat
42 Pulang
43 Kembali ngantor
44 Barbie kesambet
45 Barbie patah hati
46 Karina
47 Siapa Karina
48 Apartemen
49 Dhini Kesal
50 Persiapan untuk Karina
51 Ala-ala ABG Alay
52 Sarapan untuk Karina
53 Kepergok Fajar
54 Pelukan Karina
55 Alvin
56 Clubbing
57 Mabuk
58 Pusing
59 Bolos kerja
60 Ancaman Papi Adit
61 Makan malam yang menegangkan
62 Mata-mata
63 Dhini menuju Apartemen
64 Menduakan Cintanya
65 Adu Jotos
66 Tangisan Dhini
67 Davin vs Papi Adit
68 Di taman belakang rumah
69 Maaf kan Aku
70 Foto dengan Karina
71 Ternak Ayam
72 Bertemu Alvin dan Karina
73 Wanita Selalu Benar
74 Serangan Ale
75 Senyuman Davin
76 Mual
77 Pesanan sang Princess
78 Rindu
79 Rambutan
80 CUTI
81 Selai strawberry
82 Mules
83 Cucu Pertama
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Gara-gara bulan
2
Perpisahan
3
Misi dimulai
4
kembaliannya buat abang
5
Bakso Kasmaran
6
PDKT sama titisan dewi kuan'in
7
Rencana davin
8
Kegagalan Romantisme
9
Drama Dua sejoli
10
Masa pertumbuhan
11
Tragedi di kamar dhini
12
Titisan Mak Lampir
13
Ehem-eheman
14
Rencana Papi
15
Renungan
16
Bertemu dengannya
17
Oh Ternyata
18
Mulai dari awal
19
Kembali
20
Kekhawatiran Dhini
21
Coklat panas
22
Lamaran
23
Bukan mimpi
24
Udah di DP
25
Asoy
26
Lelahmu deritaku
27
Princess, Barbie dan Batman
28
Kedatangan Davin
29
Ada Darah
30
Menunggu
31
siuman
32
NIKAH ?
33
Princess kembali
34
Surprise
35
Terong dicabein
36
Rindu itu berat
37
Rencana
38
Cincin
39
Akad
40
Malam pengantin
41
Muat
42
Pulang
43
Kembali ngantor
44
Barbie kesambet
45
Barbie patah hati
46
Karina
47
Siapa Karina
48
Apartemen
49
Dhini Kesal
50
Persiapan untuk Karina
51
Ala-ala ABG Alay
52
Sarapan untuk Karina
53
Kepergok Fajar
54
Pelukan Karina
55
Alvin
56
Clubbing
57
Mabuk
58
Pusing
59
Bolos kerja
60
Ancaman Papi Adit
61
Makan malam yang menegangkan
62
Mata-mata
63
Dhini menuju Apartemen
64
Menduakan Cintanya
65
Adu Jotos
66
Tangisan Dhini
67
Davin vs Papi Adit
68
Di taman belakang rumah
69
Maaf kan Aku
70
Foto dengan Karina
71
Ternak Ayam
72
Bertemu Alvin dan Karina
73
Wanita Selalu Benar
74
Serangan Ale
75
Senyuman Davin
76
Mual
77
Pesanan sang Princess
78
Rindu
79
Rambutan
80
CUTI
81
Selai strawberry
82
Mules
83
Cucu Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!