Dalam diamnya dia berfikir, inikah gadis yang akan dijodohkan dengannya. Inikah gadis cantik yang dikatakan papi anak temannya. Inikah ?
Gadis itu hanya terdiam, memandang davin. Tak satu katapun dapat ia ucapkan. Sama halnya dengan davin, dia juga begitu shock dengan perjodohan ini. Tapi siapa sangka, takdir sudah digariskan Tuhan untuknya.
Papi menepuk bahuku, membuyarkan lamunanku. "Kenapa ? , cantik kan anaknya temen papi ? , kamu pasti langsung jatuh cinta pada pandangan pertama" ucapan papi ini membuat davin tersenyum getir. Pasalnya dia sama sekali tidak menyangka akan dijodohkan dengan seorang gadis yang selama ini begitu dirindukannya dan begitu di cintai nya ini.
Ya, gadis itu tak lain adalah Dhini. Gadis mungil nan cantik titisan dewi kuan'in itu adalah orang yang akan dijodohkan dengannya. Dialah anak dari Pak Andi Surahman teman papinya davin.
"Gimana pilihan papi vin, kayaknya kamu beneran jatuh cinta pandangan pertama ya ? Dari tadi ngeliatin terus sampe gak kedip mata kamu" ucapan papi membuat semua tertawa kecuali dhini dan davin.
"Davin suka pi, davin mau dijodohkan sama dhini. Kalau bisa secepatnya pi, sekarang atau besoklah" ucap davin mantap. Sesaat semua terdiam mendengar ucapan davin lalu mereka tertawa melihat tingkah lucu davin yang malu-malu tapi mau.
Berbeda dengan ekspresi dhini saat ini, dia malah terbatuk-batuk tersedak salivanya sendiri. Dhini tak pernah menyangka hidupnya akan seperti ini. Dia juga tidak tahu kalau kedatangannya di Jakarta adalah untuk bertemu dengan calon suaminya. Papa hanya meminta dhini untuk datang ke Jakarta karena mamanya rindu, tapi alasan lain yang sebenarnya adalah perjodohan.
"Dhin, kamu gimana ? kamu mau kan papa jodohin sama davin, anaknya temen papa" kali ini pertanyaan ditujukan kepada dhini. Semua mata memandang ke arahnya, menanti sebuah jawaban.
Dhini yang masih bingung harus bagaimana, hanya mengangguk pelan. Sontak semua orang yang tercengang menunggu jawaban darinya ini mengucapkan hamdalah berjamaah "Alhamdulillah" ucap semua orang serentak.
Dhini terkejut, matanya terbelalak melihat satu persatu wajah mereka. "Ini apaan sih, dhini belum ada jawab apa-apa kok malah pada bilang Alhamdulillah?" tanya dhini dengan polosnya.
"Tapi tadi kamu udah mengangguk gini dhin" jawab davin sambil memperagakan anggukan dhini tadi.
"Ya ampuun, itu tadi leher dhini pegel bang. Jadi dhini coba gerakin, Lebay deh abang" jawaban dhini kali ini benar-benar membuat semuanya tertawa karena terlalu bersemangat menunggu jawaban darinya.
"Ya udah deh kita makan dulu, keburu dingin nih makanannya. Biarin dhini berfikir dulu" ucap papi Adit saat pelayan datang membawakan makanan yang telah dipesan sebelumnya.
Tak ada suara terdengar saat mereka makan, hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring. Davin menyenggol kaki dhini pelan dengan kakinya, membuat dhini terkejut dan memandang wajahnya.
Davin mencoba menggoda dhini dengan tatapan matanya, mengedipkan sebelah matanya dan memonyongkan bibirnya maju mundur. Dia tersenyum sambil menaik turunkan alisnya . Perasaannya kini sangat bahagia, bahkan dia lupa dengan perasaan yang sebelumnya begitu hancur.
Dhini hanya tersenyum melihat tingkah laku davin yang konyol itu, wajahnya memerah menahan malu. Tanpa disadari davin, sedari tadi maminya terus melihat gelagat aneh putranya itu. Dia bingung melihat davin yang sebelumnya terlihat tak bergairah sekarang malah sebaliknya.
Selesai makan, mereka kembali fokus pada misi yang belum terselesaikan tadi. Pembicaraan mulai serius, masalah lamaran, nikahan , bahkan para orang tua ini sudah membahas jumlah cucu yang ditimang nantinya.
"haduuuuh, ini kenapa jadi nyampe kesana ceritanya ya... aku aja belum jawab apa-apa sampe sekarang" gumam dhini dalam hatinya.
"Mama sama papa apaan sih pake acara jodoh - jodohan segala" kali ini dhini angkat bicara, setelah dia merasa suaranya perlu di dengarkan.
"Dhini kan disuruh papa ke Jakarta bukan mau bahas perjodohan ma, mama sama papa gak pernah bilang kalau dhini mau di jodohkan. Apa mama sama papa gak mikirin perasaan aku." ucapan dhini seketika membuat semuanya terkaget.
"Dhin, kamu gak mau dijodohkan sama abang?" tanya davin memandang wajah dhini dengan tatapan penuh kasih.
"Enggak" ucap dhini lantang
Bersambung...
...🙏🙏🙏...
...Apabila ada nama , tempat , karakter , ataupun cerita yang mungkin sama menurut pembaca , saya mohon maaf. Ini hanya sebatas pandangan saya saja, murni dari fikiran saya . Terimakasih 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
𖣤᭄ اندي وحي الد ين
Seneng ya dhini bikin davin spot jantungan
2022-04-09
1
Nyai💔
gaaaa nolAaaak ya dhin
2021-10-18
2
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Gac nolak bang mksdny😂😂😂😂😂
2021-10-06
2