Bakso Kasmaran

Seminggu setelah kejadian itu, dhini selalu pulang tepat waktu ke rumah nya. Tante ratih benar-benar tidak tahu kejadian yang sebenarnya bahwa dhini bukanlah pergi mengerjakan tugas kelompok melainkan nonton bioskop dan bermain-main di mall dengan teman temannya.

Hari ini salwa ijin tidak masuk sekolah karena sedang demam, Dhini yang baru saja keluar gerbang sekolah berjalan ke arah toko roti yang tak jauh dari sekolahnya. Dari kejauhan dia melihat seseorang yang sepertinya dia kenali. Diapun bergegas menghampiri nya "eh si abang, ngapain disini ? " tanya dhini.

"Eh kamu bocah yang waktu itu kan ?" jawab davin.

"Stop deh nyebut aku bocah, aku tuh udah gede bang, noh bentar lagi udah mau tamat sekolah kata mama udah bisa nikah kalau ada yang lamar" ucapnya asal.

"Ampun deh liat anak zaman sekarang, isi otak nya udah mau nikah aja, baru juga mau tamat belum tentu lulus. Kayaknya kamu mesti di ruqyah ini biar fikiran kamu bersih". jawab davin sambil memegang kepala dhini seperti seorang dukun yang sedang mengobati pasiennya.

"BTW nih ya bang ngapai abang disini sendirian, abang penunggu pohon ini ?" tanya dhini sambil tertawa menujuk pohon rindang yang saat ini tempat mereka mengobrol.

"Siwalan nih bocah, enak aja kalo ngomong. Aku tadi lagi nungguin temen, ini sepeda motor aku mogok tapi orangnya ntah kemana nih udah setengah jam aku disni , mana batre aku lowbat lagi". jelas davin, namun tiba-tiba dia menatap dhini dengan tatap yang tajam setajam silet , dia teringat akan kejadian malam itu.

"Eh bocah, kamu ini benar-benar ga tau terimakasih ya, waktu itu--" belum sempat dia melanjutkan ucapannya dhini langsung menjejeli mulutnya dengan lolipop yang dipegangnya sedari tadi.

"Udah-udah , gak usah dibahas lagi. Abang tuh kalo niat nolongin orang tuh harus iklhas, seperti kata pepatah mengatakan bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah" jelas dhini yang seolah berubah menjadi guru.

"Hmmm ya ya ya". jawab davin menganggukkan kepalanya malas.

"Daripada abang nungguin temen abang yang gak jelas keberadaannya, mendingan tuh sepeda motor dibawa ke bengkel temen papa aku aja, tempatnya gak jauh dari sini kok biar aku temenin, mau ? tawar dhini yang langsung di iyakan davin.

Mereka berdua pun langsung menuju ke bengkel tersebut, davin yang mendorong sepeda motornya merasa kelelahan, hingga ketika tiba di tempat dia langsung memarkirkan sepeda motornya itu dan langsung duduk di bangku panjang menghela nafasnya dengan kasar.

Dhini yang merasa kasihan melihat keringat yang bercucuran membasahi wajah tampannya davin segera mengambil sapu tangan dari dalam tasnya, dan dengan lemah lembut di usapnya wajah yang penuh dengan peluh itu.

"Kasian amat si abang dorong motor ampe berpeluh-peluh begini, nih bang minum dulu" dhini lalu memberikan botol air mineral dan sebungkus roti isi coklat yang dibelinya sebelum mereka pergi ke bengkel tadi.

Sambil menunggu motor yang sedang diperbaiki mekanik itu mereka berbincang, sesekali terdengar suara tawa dari kedua makhluk kasat mata itu. Saling berbagi cerita, hingga akhirnya mereka saling bertukar nomor handphone.

Satu jam berlalu , sepeda motor pun siap untuk digunakan kembali. "Dhin , yuk abang anterin pulang" tawar davin mengajak dhini, setelah dia tau namanya gadis cantik itu dia tak lagi memanggilnya dengan sebutan bocah.

"Boleh, ehh tapi bang dhini mau makan bakso dulu ada di deket rumah dhini warung bakso yang enak banget " jawab dhini penuh semangat.

"Ya udah deh kita makan bakso sama-sama" mereka pun pergi meninggalkan bengkel menuju warung bakso langganan dhini. Bakso Kasmaran begitu tulisannya terpampang besar di depan pintu masuk.

Dhini yang sangat menikmati bakso pesanannya pun segera melahapnya penuh semangat, Davin yang melihat wajah dhini yang sedikit belepotan langsung mengambil tisyu dan mengelep sudut bibir gadis itu dengan lembut.

"Kamu makannya pelan-pelan, ini belepotan kemana-mana tau" ucap davin setelah itu dia melanjutkan kembali makannya. "kalau di perhatiin lama-lama bocah ini ternyata cantik juga" batinnya.

bersambung..

terimakasih atas kunjungannya, telah membaca 😄🙏 , mohon dukungannya

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅

🍒⃞⃟🦅

mulai tumbuh benih cinta nih😻

2022-10-12

0

anak setan dh absen yak

2022-04-11

0

𖣤​᭄ اندي وحي الد ين

𖣤​᭄ اندي وحي الد ين

Untung di teliti kihatnya! Kalau lihat disamping mungkin si markona🏃‍♂️🏃‍♂️🍼

2022-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara bulan
2 Perpisahan
3 Misi dimulai
4 kembaliannya buat abang
5 Bakso Kasmaran
6 PDKT sama titisan dewi kuan'in
7 Rencana davin
8 Kegagalan Romantisme
9 Drama Dua sejoli
10 Masa pertumbuhan
11 Tragedi di kamar dhini
12 Titisan Mak Lampir
13 Ehem-eheman
14 Rencana Papi
15 Renungan
16 Bertemu dengannya
17 Oh Ternyata
18 Mulai dari awal
19 Kembali
20 Kekhawatiran Dhini
21 Coklat panas
22 Lamaran
23 Bukan mimpi
24 Udah di DP
25 Asoy
26 Lelahmu deritaku
27 Princess, Barbie dan Batman
28 Kedatangan Davin
29 Ada Darah
30 Menunggu
31 siuman
32 NIKAH ?
33 Princess kembali
34 Surprise
35 Terong dicabein
36 Rindu itu berat
37 Rencana
38 Cincin
39 Akad
40 Malam pengantin
41 Muat
42 Pulang
43 Kembali ngantor
44 Barbie kesambet
45 Barbie patah hati
46 Karina
47 Siapa Karina
48 Apartemen
49 Dhini Kesal
50 Persiapan untuk Karina
51 Ala-ala ABG Alay
52 Sarapan untuk Karina
53 Kepergok Fajar
54 Pelukan Karina
55 Alvin
56 Clubbing
57 Mabuk
58 Pusing
59 Bolos kerja
60 Ancaman Papi Adit
61 Makan malam yang menegangkan
62 Mata-mata
63 Dhini menuju Apartemen
64 Menduakan Cintanya
65 Adu Jotos
66 Tangisan Dhini
67 Davin vs Papi Adit
68 Di taman belakang rumah
69 Maaf kan Aku
70 Foto dengan Karina
71 Ternak Ayam
72 Bertemu Alvin dan Karina
73 Wanita Selalu Benar
74 Serangan Ale
75 Senyuman Davin
76 Mual
77 Pesanan sang Princess
78 Rindu
79 Rambutan
80 CUTI
81 Selai strawberry
82 Mules
83 Cucu Pertama
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Gara-gara bulan
2
Perpisahan
3
Misi dimulai
4
kembaliannya buat abang
5
Bakso Kasmaran
6
PDKT sama titisan dewi kuan'in
7
Rencana davin
8
Kegagalan Romantisme
9
Drama Dua sejoli
10
Masa pertumbuhan
11
Tragedi di kamar dhini
12
Titisan Mak Lampir
13
Ehem-eheman
14
Rencana Papi
15
Renungan
16
Bertemu dengannya
17
Oh Ternyata
18
Mulai dari awal
19
Kembali
20
Kekhawatiran Dhini
21
Coklat panas
22
Lamaran
23
Bukan mimpi
24
Udah di DP
25
Asoy
26
Lelahmu deritaku
27
Princess, Barbie dan Batman
28
Kedatangan Davin
29
Ada Darah
30
Menunggu
31
siuman
32
NIKAH ?
33
Princess kembali
34
Surprise
35
Terong dicabein
36
Rindu itu berat
37
Rencana
38
Cincin
39
Akad
40
Malam pengantin
41
Muat
42
Pulang
43
Kembali ngantor
44
Barbie kesambet
45
Barbie patah hati
46
Karina
47
Siapa Karina
48
Apartemen
49
Dhini Kesal
50
Persiapan untuk Karina
51
Ala-ala ABG Alay
52
Sarapan untuk Karina
53
Kepergok Fajar
54
Pelukan Karina
55
Alvin
56
Clubbing
57
Mabuk
58
Pusing
59
Bolos kerja
60
Ancaman Papi Adit
61
Makan malam yang menegangkan
62
Mata-mata
63
Dhini menuju Apartemen
64
Menduakan Cintanya
65
Adu Jotos
66
Tangisan Dhini
67
Davin vs Papi Adit
68
Di taman belakang rumah
69
Maaf kan Aku
70
Foto dengan Karina
71
Ternak Ayam
72
Bertemu Alvin dan Karina
73
Wanita Selalu Benar
74
Serangan Ale
75
Senyuman Davin
76
Mual
77
Pesanan sang Princess
78
Rindu
79
Rambutan
80
CUTI
81
Selai strawberry
82
Mules
83
Cucu Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!