kembaliannya buat abang

"Kenapa liatin aku terus, apa aku laki-laki pertama yang pernah kamu lihat yang tampannya di atas rata-rata lelaki pada umumnya ?" tanya Davin. Dialah Davin Aditya Pratama, mahasiswa di salah satu Universitas ternama di Medan. Sengaja dikirim ke universitas tersebut oleh sang papa karena salah satu dosennya adalah teman dekat papanya, sehingga bisa lebih memudahkan papanya untuk memantau Davin anaknya. Mengingat betapa susahnya dia menamatkan S1 nya karena terlalu sering bolos masuk kuliah dan tak mendapatkan nilai yang sesuai keinginan papanya.

Davin harus menyelesaikan S2 nya agar bisa menggantikan papanya memimpin perusahaan mereka. Sebenarnya dia enggan melakukanya, namun karena papa yang sudah tua, dan sering sakit-sakitan dia pun menyetujuinya.

"Cih, jangan kegeeran deh jadi orang" ejek Dhini, namun berbeda dengan isi hatinya yang mengagumi mahluk tuhan yang berwujud sempurna ini.

Dengan wajah yang berseri-seri Dhini terus saja memandangi handphone barunya yang dibelikan Davin tadi. "anterin aku pulang yuk bang" ucapnya dengan semangat seraya menarik lengan Davin.

Davin melotot kesal "woi bocah, kamu fikir aku kang ojek apa hah ? bang.. bang.. sejak kapan kamu jadi adek aku "

"Widiiih, gitu aja marah. Ini medan bung ! santai aja kali bang, kamu gak liat apa ini udah malem banget, udah jam tengah 9 noh liat, tega amat ngebiarin cewek cantik titisan dewi kuan'in ini pulang sendirian" sanggah dhini dengan bangga.

"Apa kamu bilang ? titisan dewi kuan'in ? wahahaha... ngaca dulu bocah, noh ada kaca gede noh" jawab davin sambil tertawa cekikikan. "titisan patkai iya" tambahnya lagi.

"Busyet deh si abang kalo ngomong suka nggak di aduk terus disaring dulu, ntar nyesel terus malah jatuh cinta sama aku kayak yang di tipi-tipi itu" ucapnya sambil berjalan ke arah parkiran sepeda motor bersama davin.

"Nih pake helm sendiri, bisa kan cah ?" ucap davin menyodorkan helm yang selalu dia bawa selain yang dipakainya.

#

Sampai di rumah Dhini langsung di sambut tante ratih yang sudah sangat cemas menunggu nya sedari sore "dhini ya ampuun , astaghfirullah sayang lama banget sih pulang , banyak banget ya tugas kelompok nya ?" tanya tante khawatir.

Davin yang masih berdiri disitu mendengar ucapan tantenya dhini melotot ke arahnya seakan meminta penjelasan. Dhini langsung merogoh kantongnya dan memberikan selembar uang kertas sepuluh ribuan kepada davin, sambil menyuruhnya segera pergi " nih bang ongkosnya, makasih banyak ya bang kembaliannya ambil buat abang aja" ucap dhini dengan mengedipkan matanya sambil mengibaskan tangannya seperti mengusir anak ayam.

Davin yang seperti terhipnotis bocah itu pun menuruti perintah nya dengan perasaan bingung dia melajukan sepeda motornya " ya ampuuun bego banget aku ya dikibuli bocah, udah dibeliin handphone baru , dianterin pulang ke rumahnya, lah malah dikasih duit sepuluh ribu disuruh pergi mau aja lagi, pake bilang kembaliannya buat abang aja, udah gitu nggak bilang makasih lagi sama aku" davin merutuki kebodohannya dan tertawa diatas sepeda motornya. Tanpa dia sadari tukang ojek yang disebelahnya meliriknya dengan tatapan aneh dibawah lampu lalu lintas yang sedang merah.

Dhini pov

Aku masuk ke kamar dengan perasaan yang tak menentu, setelah mandi dan makan malam bersama tante yang sedari tadi sudah lapar namun dia tetap menunggu ku pulang untuk makan bersama. Aku merebahkan diri diatas kasur, mengingat setiap kejadian yang terjadi padanya hari ini. Dia tertawa geli mengingat kejadian saat dia memberikan uang sepuluh ribuan kepada si abang tadi yang dia lupa menanyakan namanya.

"kok aku bisa lupa nanya namanya si abang ganteng dari spesies langka itu ya?" dia pun kembali tertawa. "ya ampun aku juga lupa bilang makasih ke dia udah beliin handphone baru sama nganterin aku pulang" dhini menepok jidatnya.

Bersambung..

...semoga suka sama novel saya 🙏🙏😄😄...

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅

🍒⃞⃟🦅

gubrak dah🤣🤦🏻‍♀️

2022-10-10

0

🍒⃞⃟🦅

🍒⃞⃟🦅

mentang-mentang cogan,asal gandeng aja tuh🙄

2022-10-10

0

🍒⃞⃟🦅

🍒⃞⃟🦅

lain dimulut lain dihati🤣

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara bulan
2 Perpisahan
3 Misi dimulai
4 kembaliannya buat abang
5 Bakso Kasmaran
6 PDKT sama titisan dewi kuan'in
7 Rencana davin
8 Kegagalan Romantisme
9 Drama Dua sejoli
10 Masa pertumbuhan
11 Tragedi di kamar dhini
12 Titisan Mak Lampir
13 Ehem-eheman
14 Rencana Papi
15 Renungan
16 Bertemu dengannya
17 Oh Ternyata
18 Mulai dari awal
19 Kembali
20 Kekhawatiran Dhini
21 Coklat panas
22 Lamaran
23 Bukan mimpi
24 Udah di DP
25 Asoy
26 Lelahmu deritaku
27 Princess, Barbie dan Batman
28 Kedatangan Davin
29 Ada Darah
30 Menunggu
31 siuman
32 NIKAH ?
33 Princess kembali
34 Surprise
35 Terong dicabein
36 Rindu itu berat
37 Rencana
38 Cincin
39 Akad
40 Malam pengantin
41 Muat
42 Pulang
43 Kembali ngantor
44 Barbie kesambet
45 Barbie patah hati
46 Karina
47 Siapa Karina
48 Apartemen
49 Dhini Kesal
50 Persiapan untuk Karina
51 Ala-ala ABG Alay
52 Sarapan untuk Karina
53 Kepergok Fajar
54 Pelukan Karina
55 Alvin
56 Clubbing
57 Mabuk
58 Pusing
59 Bolos kerja
60 Ancaman Papi Adit
61 Makan malam yang menegangkan
62 Mata-mata
63 Dhini menuju Apartemen
64 Menduakan Cintanya
65 Adu Jotos
66 Tangisan Dhini
67 Davin vs Papi Adit
68 Di taman belakang rumah
69 Maaf kan Aku
70 Foto dengan Karina
71 Ternak Ayam
72 Bertemu Alvin dan Karina
73 Wanita Selalu Benar
74 Serangan Ale
75 Senyuman Davin
76 Mual
77 Pesanan sang Princess
78 Rindu
79 Rambutan
80 CUTI
81 Selai strawberry
82 Mules
83 Cucu Pertama
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Gara-gara bulan
2
Perpisahan
3
Misi dimulai
4
kembaliannya buat abang
5
Bakso Kasmaran
6
PDKT sama titisan dewi kuan'in
7
Rencana davin
8
Kegagalan Romantisme
9
Drama Dua sejoli
10
Masa pertumbuhan
11
Tragedi di kamar dhini
12
Titisan Mak Lampir
13
Ehem-eheman
14
Rencana Papi
15
Renungan
16
Bertemu dengannya
17
Oh Ternyata
18
Mulai dari awal
19
Kembali
20
Kekhawatiran Dhini
21
Coklat panas
22
Lamaran
23
Bukan mimpi
24
Udah di DP
25
Asoy
26
Lelahmu deritaku
27
Princess, Barbie dan Batman
28
Kedatangan Davin
29
Ada Darah
30
Menunggu
31
siuman
32
NIKAH ?
33
Princess kembali
34
Surprise
35
Terong dicabein
36
Rindu itu berat
37
Rencana
38
Cincin
39
Akad
40
Malam pengantin
41
Muat
42
Pulang
43
Kembali ngantor
44
Barbie kesambet
45
Barbie patah hati
46
Karina
47
Siapa Karina
48
Apartemen
49
Dhini Kesal
50
Persiapan untuk Karina
51
Ala-ala ABG Alay
52
Sarapan untuk Karina
53
Kepergok Fajar
54
Pelukan Karina
55
Alvin
56
Clubbing
57
Mabuk
58
Pusing
59
Bolos kerja
60
Ancaman Papi Adit
61
Makan malam yang menegangkan
62
Mata-mata
63
Dhini menuju Apartemen
64
Menduakan Cintanya
65
Adu Jotos
66
Tangisan Dhini
67
Davin vs Papi Adit
68
Di taman belakang rumah
69
Maaf kan Aku
70
Foto dengan Karina
71
Ternak Ayam
72
Bertemu Alvin dan Karina
73
Wanita Selalu Benar
74
Serangan Ale
75
Senyuman Davin
76
Mual
77
Pesanan sang Princess
78
Rindu
79
Rambutan
80
CUTI
81
Selai strawberry
82
Mules
83
Cucu Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!