Takdir Dari Tuhan
Tok - tok - tok
Suara ketukan pintu tiba-tiba membuat semua mata memandang ke arah pintu. Seketika itu membuyarkan lamunan sebagian siswa, bahkan yang tengah mengantuk saat mendengar penjelasan dari pak guru pun langsung melotot.
"Masuk !" sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, pak Wawan menyuruhnya masuk.
Saat akan melangkahkan kakinya menuju ke arah tempat duduknya tiba-tiba Dhini terkejut dengan ucapan pak Wawan "siapa yang nyuruh kamu duduk, saya kan cuma bilang masuk bukanya duduk" seru pak Wawan dengan suara keras nan menggetarkan ruangan kelas bagaikan guncangan gempa hingga membuat sebagian murid spontan menutup telinga mereka.
"Ee eee ma maaf pak" ucap Dhini terbata-bata dengan wajah yang tertunduk ke bawah dengan menautkan kedua jari jemarinya, dia takut melihat wajah pak Wawan.
Akhirnya setelah tiga puluh menit berlalu mata pelajaran pak Wawan selesai. Dhini yang sedari tadi berdiri di depan kelas langsung berlari menuju tempat duduknya "huuuaaahh, pegel banget nih kaki rasanya berdiri, gara-gara si botak itu" sambil memijat kakinya yang terasa pegal dia terus saja mengumpat kesal.
Salwa yang duduk di sebelahnya langsung menjitak kepala sahabatnya itu "heh, yang salah itu kamu Dhin, jam istirahat udah abis malah kamu tambahin 15 menit"
"Hehehe" sambil menyengir kuda Dhini menampilkan rentetan giginya. "bukan salah aku salwa, salahin nih si bulan pake acara dateng pas masih di sekolah, aku kan ga bawa bekal buat dia"
"Bulan ?" jawab Salwa dengan raut muka bingung nya.
"Iya Salwa.. , kan nggak mungkin aku bilang ke pak Wawan si botak itu kalau aku terlambat masuk gara-gara si bulan yang datang menghampiri ku dengan tiba-tiba tanpa ngasih kode keamanan dulu, aku kan mesti beli pembalut ke apotek depan" jelas Dhini panjang lebar hingga membuat ketiga teman yang ada di dekatnya tertawa.
"Hai yayank nya abang Ari , kaciaan harus berdiri di depan kelas, tadinya mau babang temani tapi babang capek" ejek Ari sang ketua kelas yang sok kegantengan diantara semua murid laki-laki.
"Apa lo" jawab Dhini sembari mengangkat buku mencoba untuk melemparkannya ke arah Ari. Ari pun berlari sambil tetap mengejek.
...****************...
Bunyi bel pertanda jam pulang sekolah pun berhasil membuat semua murid kegirangan bahkan ada yang berteriak bagaikan tahanan yang akan segera bebas dari sel setelah sekian tahun lamanya mendekam.
Salwa dan Dhini berjalan bergandengan tangan keluar gerbang sekolah sembari mendendangkan lagu-lagu yang tengah hits dikalangan remaja labil seperti mereka.
"Dhin, aku duluan yah" ucap salwa ketika tukang ojol pesanannya sudah datang lebih dulu.
"yo'i bebs" jawab dhini sambil melambaikan tangannya. Tak lama ojol pesanannya pun juga datang.
#
Di rumah, mama dan papa sudah menanti kepulangan putri kesayangan mereka. "Dhin" panggil mama saat setelah Dhini masuk ke rumah tak lupa mengucap salam dengan suara yang kuat hingga sampai ke penjuru ruangan.
Dhini yang hendak melangkahkan kakinya menuju ke kamar pun berbalik arah melihat mama dan papanya yang tengah duduk di ruang keluarga. "eh mama sama papa, tumben papa jam segini di rumah" tanya Dhini heran, karena tak biasanya papanya jam segini di rumah fikirnya.
"Dhin, Minggu depan papa harus ke Jakarta, papa dipindahkan kerja ke cabang yang di Jakarta" ucap mama pelan.
"Mama ikut ?" tanya Dhini
"iya dong sayang, gak mungkin kan papa sendirian tinggal disana" jelas mama.
"terus, Dhini gimana ma pa" ucap Dhini bergantian menatap kearah mama dan papanya dengan penuh harap.
Bersambung..
......hai... ini karya pertama saya, semoga suka ya 🙏 maaf kalau masih banyak kesalahan 🙏🙏 saya masih belajar 😁😁......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅
semangat nulisnya🤗
2022-10-10
0
🍒⃞⃟🦅
karya pertama👍
penulisannya rapi tanpa ada typo
2022-10-10
0
🍒⃞⃟🦅
the power of emak-emak ini mah 😂🤭
2022-10-10
0