Sedangkan suasana di rumah Bulan malam itu sangat lah santai, selesai mereka makan malam. Mereka duduk santai di ruang tamu sekaligus ruang keluarga, meski Langit tak ikut di sana. Karena dia lagi banyak tugas, soalnya dia kan sudah kelas IX. Jadi harus banyak belajar dan latihan soal.
Meski santai, tapi mereka serius dalam mengobrol. Bapak nya Bulan mulai membahas tentang perjodohan Bulan dan Adnan.
" Piye nduk, apa kamu menerima perjodohan kamu dan Adnan?" Pak Soleh mulai bertanya.
" Gini pak, Bulan saat ini lagi meminta petunjuk dari Allah. Mudah-mudahan dapat petunjuk yang terbaik pak." Sahut Bulan.
" Baik lah nduk, bapak akan menerima apapun keputusan mu. Tetapi bapak sangat berharap kamu sama nak Adnan berjodoh, karena bapak tahu siapa keluarga nya." Pak Soleh nencoba meyakin kan Bulan.
" Iya lo nduk, ibu juga seneng kalo kamu nanti jadi sama nak Adnan. Dia kelihatan nya anak yang sopan dan baik. " Bu Annisa ikut menimpali.
" Aamiin, semoga yang terbaik aja lah pak bu.Kalo gitu, Bulan pamit ke kamar ya." Bulan ingin kembali ke kamar nya, untuk mempersiapkan materi pelajaran besok.
" Ya sudah nduk, istirahat lah. Bapak sama ibu juga mau istirahat." Pak Soleh langsung berdiri ingin ke kamar nya bersama bu Annisa. Meninggalkan Bulan sendirian di sana. Sebelum Bulan ke kamar, dia membereskan gelas minum bapak nya serta mengecek pintu dan jendela. Dan tak lupa mematikan lampu yang tidak di perlukan.
Jam sudah menunjukkan pukul 23:15 WIB, akan tetapi Bulan belum bisa tidur. Dia bingung mau ngapain, soal nya untuk shalat malam juga belum waktu nya. Dia berusaha memejamkan mata, tapi masih belum bisa. Akhirnya dia mengambil wudhu untuk mengaji, supaya hati nya tenang. Dan bisa tidur dengan nyenyak. Sudah 30 menit Bulan mengaji, dia merasa sudah cukup. Dan sekarang bersiap untuk tidur, sebelum tidur tak lupa berdoa dulu agar nanti terbangun untuk shalat malam. Itu lah kebiasaan Bulan, dia tak pernah lupa dengan ibadah nya.
Tepat pukul 03 dini hari Bulan terbangun, dia pun bergegas untuk mengambil air wudhu tanpa malas-malasan. Selesai berwudhu, dia langsung melaksanakan shalat tahajud.
Selesai shalat, Bulan berdoa memohon petunjuk kepada Allah. Apakah Adnan adalah calon imam yang tepat untuknya.
" Ya Allah, hamba hanya berserah diri kepada-mu. Hamba mohon petunjuk-mu ya Allah, apakah mas Adnan adalah jodoh hamba. jika ia, dekat kan lah ya Allah. Jika dia bukan jodoh hamba, mohon jauh kan lah. Hamba mohon di beri petunjuk, agar hamba tak salah jalan. Aamiin." Begitulah kira-kira doa yang Bulan panjat kan.
Selesai shalat, Bulan mengaji sambil menunggu waktu shubuh tiba. Karena dia takut, jika tidur lagi akan terlambat bangun shubuh nya. Begitulah kebiasaan Bulan, karena itu sudah diajarkan oleh orang tua nya sejak kecil. Tak jauh beda dengan Langit, meski dia masih remaja. Akan tetapi dia juga rajin beribadah. Walau tak serajin kakak nya, dia selalu mengerjakan yang wajib. Kadang-kadang sunnah dia juga kerja kan. Keluarga Bulan memang taat akan perintah sang maha pencipta.
Maaf ya para pembaca, kalau ada banyak kesalahan penulisan atau kata yang tidak sesuai. Mohon di koreksi dan di arahkan. Terima kasih sebelumnya.
Mohon dukungannya ya teman-teman, setelah membaca tolong tinggalkan jejaknya. jangan lupa tekan LIKE, KOMENTAR, jadikan FAVORIT, serta VOTE juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments