Bintang berjalan menuju ke tempat Bulan berhenti bersama Bunga.
" Permisi, assalamu'alaikum. ada yang bisa di bantu ustadzah? " Sapa Bintang.
" Wa'alaikumsalam," Bulan menjawab salam nya.
" Ustadzah, kenal kan. Ini kakak saya Bintang, kak Bintang kenalkan, ini ustadazah ku nama nya Bulan." Bunga memperkenalkan satu sama lain.
" Ustadzah, bareng kita aja ya ke sekolahnya. Nanti motor nya biar di bawa orang bengkel, tadi kak Bintang sudah telpon orang bengkel. Iya kan kak? " Cerocos Bunga.
" Iya betul ustadzah, mending bareng sama kita. Sebentar lagi juga orang bengkel nya pasti sampe. " Sambung Bintang.
" Maaf sebelumnya, tapi nggak perlu repot-repot. Saya bisa sendiri kok." Bulan merasa tak enak hati.
" Nggak ada yang merasa di repotin kok ustadzah, kalau ustadzah mau bawa sendiri nanti ustadzah bakal telat loch sampe sekolah nya."
" Benar apa yang di omongin sama Bunga ustadzah, kita nggak merasa repot. Kan tujuan kita sama-sama ke sekolah, jadi sekalian aja. Nah, itu orang bengkel nya sudah sampe. " Ujar Bintang.
" Permisi pak Bintang, kendaraan mana yang mesti saya bawa ke bengkel? " Tanya orang bengkel tersebut.
" Yang itu mas, nanti tolong di cek semua nya ya. Kalau perlu ada yang di ganti, ya di ganti saja. Pokok nya di service semua. Nanti, kalau sudah tolong di antar ke sekolah XX ." Jelas Bintang kepada orang bengkel.
" Baik pak, kalo gitu saya bawa sekarang motor nya. Permisi." Pamit orang bengkel tersebut.
" Iya, silahkan." Jawab Bintang.
" Ayo ustadzah, keburu telat kita. " Bunga mengajak Ustadzah Bulan ke mobil.
" Nggak usah lah Bunga, ustadzah bisa pakai ojek ato angkutan saja ya. Dan untuk biaya bengkel nya nanti tolong kirim ke ustadzah ya Bunga, biar ustadzah ganti uang nya." Tolak Bulan.
" Kenapa harus naik ojek ustadzah, mari silahkan naik. Kalo soal uang bengkel, nanti gampang lah" Bintang mempersilahkan Bulan naik.
" Tapi pak Bintang, " Belum juga Bulan selesai ngomong, Bunga sudah menarik ustadzah nya ke dalam mobil. Dan terpaksa akhirnya Bulan pun ikut bersama Bintang dan Bunga. Bulan lebih memilih duduk di belakang, sedang kan Bunga yang di depan.
Mereka pun sampai ke sekolahan, Bulan dan Bunga turun dari mobil. Tak lupa Bulan mengucapkan terima kasih, karena memberi tumpangan gratis.
" Terima kasih banyak pak Bintang atas tumpangannya, maaf saya sudah merepotkan. Nanti tolong kasih nota bengkel nya ke Bunga saja ya pak. " Bulan berterima kasih.
" Sama sama ustadzah, iya nanti di kasih ke bunga. Jangan sugkan ustadzah, saya tidak merasa repot. Justru saya senang bisa membantu ustadzah nya Bunga. Kalau begitu, saya langsung pamit ke kantor. Assalamu'alaikum." Bintang pamit, karena ingin segera pergi ke kantor.
" Wa'alaikumsalam " Jawab Bulan dan Bunga bersamaan.
" Hati-hati kakak" Seru Bunga.
" Emang kak Bintang tua bnget ya ustadzah? " Tanya Bunga kepada ustadzah nya sambil senyum-senyum.
" Kok Bunga nanya nya gitu? " Bulan terlihat bingung.
" Habisnya ustadzah panggil kak Bintang dengan sebutan pak " Jawab Bunga tahan tawa.
" Terus ustadzah harus panggil apa Bunga, nggak mungkin panggil nama aja kan" Bulan masih bingung.
" Hmmm, apa ya ustadzah. Bunga juga bingung, hahha" Ketawa Bunga.
Mereka mengobrol sambil berjalan menuju ke gedung sekolah, tak berselang lama bel pun berbunyi. Pertanda pelajaran akan segera di mulai.
Mohon dukungannya ya teman teman, setelah membaca tolong tinggalkan jejaknya. jangan lupa tekan LIKE, KOMENTAR, jadikan FAVORIT, serta VOTE juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments