3 hari kemudian setelah pertarungan Lian dengan Turia.
Saat ini Lian sedang duduk bersama Gianna di bangunan yang ada di tenggah-tengah taman bunga.
Mereka sedang sarapan pagi bersama.
"Lian !, apa saat aku tidak ada aku melewatkan sesuatu ?"
Puttri bertanya karena akhir-akhir ini dia sering mendengar dari para pelayan dan khususnya dia mendengar secara langsung dari pelayan pribadinya berita tentang lian.
Bahkan di kota semuanya membicarakan tentangnya.
Puttri sangat penasaran sekarang, jadi dia bertanya secara langsung.
Lian menjawab dengan santai.
"3 hari yang lalu aku dan kakak tertuaku Turia bertarung diarena keluarga"
Mendengar ini puttri kaget dan heran.
"Kamu bertarung dengan kakak tertuamu Turia !, bagaimana ini bisa terjadi ?, apa alasan yang bisa membuat kalian bertarung?"
Melihat bahwa Gianna seperti tidak mengerti apa pun, Lian menyipitkan matanya dan balik bertanya dengan ekspresi aneh.
"Apa kamu benar tidak tahu mengapa itu bisa terjadi ?"
"benar !, aku benar-benar tidak tahu !, memangnya kenapa ?"
Mendengar ini Lian sedikit berduka cita kepada kakaknya ternyata orang yang diperebutkan tidak memperdulikannya.
Setelah itu Lian berkata dengan santai sambil memasukkan sesuap makanan kemulutnya.
"Apa benar kamu tidak tahu !?, ini semua karenamu aku dan kakakku bertarung !"
Gianna"......"
Gianna tertegun sejenak dan dia menunjuk dirinya sendiri tanpa sadar.
"Karena aku ! "
Tidak butuh 2 detik puttri juga tersadar kembali.
"Omong kosong !, kenapa karena diriku !, aku tidak tahu apa-apa sungguh !,"
"tidak apa-apa !, jangan membahas ini lagi oke !, masalah ini telah selesai"
"Tapi..."
"Tidak usah tapi tapi !, aku telah menyelesai kan masalah kecil yang akan mengganggu di masa depan dengan sempurna,
Jadi jangan membahas ini lagi !, yang harus kamu tahu adalah calon suamimu ini sangat sempurna"
"Ini...hah... !"
Puttri ingin berbicara tapi melihat tampang bangga Lian dan cara bicaranya yang memuji dirinya dia tidak melanjutkannya lagi.
Lagian juga puttri tahu bahwa alasan Lian bertarung untuk dirinya itu sudah cukup dan dia sangat terharu dengan hal itu.
Meskipun sedikit aneh mendengarnya, tapi dia sangat senang dan tambah mencintai calon suaminya ini.
Dia berani berkorban untuk dirinya perempuan mana yang tidak akan terharu dengan alasan Lian.
Setelah itu mereka berdua menikmati pagi yang indah dan damai ini.
di tengah obbrolan mereka berdua juga sesekali menyakan soal persiapan pernikahan,
tapi itu tidak ada masalah semuanya berjalan sempurna.
Mereka berdua selesai sarapan setelah itu puttri juga langsung bertanya.
"Lian !, apa rencana yang akan dilakukanmu hari ini ?."
Mendengar ini lian berkata dengan heran.
"Memangnya ada apa ? "
Karena mungkin ini adalah pertama kalinya Lian mempunyai seorang kekasih apalagi itu adalah calon istri, jadi dia sedikit tidak peka dengan pertanyaan Puttri Gianna.
Puttri juga tidak marah dia sangat mengerti,
lagian Lian juga baru berumur 15 tahun jadi itu wajar.
Lian tidak mempunyai pengalaman meskipun puttri juga sama saja tapi dibandingkan dengan usia jauh berbeda.
setelah itu Puttri berkata sambil tersenyum manis.
"Lian !, mungkin kamu tidak tahu akan tetapi sepasang kekasih harus selalu bersama !, apalagi kita adalah calon suami dan istri yang akan segera menikah... "
Puttri berhenti di sini dan tersipu malu melihat kearah mata Lian dia melanjutkan
"apa kamu mengerti maksudku Lian !"
Mendengar ini Lian juga sedikit malu, bukannya dia tidak mengerti tapi mungkin karena kurang pengalaman jadi dia bertingkah seperti ini.
Lian juga sekarang sangat mempercayai legenda di bumi, bahwa perempuan yang paling mengerti masalah hati dan cinta.
Sungguh perempuan adalah mahkluk yang halus !.
Mau di dunia manapun mereka berada, mereka sama saja.
Jadi setelah memikirkan hal ini Ljan berkata dengan wajah yang lucu karena malu.
"Maafkan aku Gianna a... "
Melihat wajah lian yang lucu karena malu puttri tidak bisa menahan tawa kecilnya dia langsung memotong ucapan Lian dan berkata sambil tersenyum tipis.
"Tidak apa-apa lian !, aku tidak menyalahkanmu jadi beri tahukan saja selanjutnya apa rencanamu untuk hari ini ?"
Mendengar ini lian menghela napas dan berkata dengan canggung.
"I...ini sebenarnya bukan hal yang terlalu sepesial Gianna !, aku ingin pergi ke tempat pemurnian untuk memurnikan harta tingkat dua"
Mendengar hal ini yang tadinya puttri ingin menggoda Lian dia langsung tertegun.
Dia berkata dengan terkejut.
"Kamu...kamu seorang pengerajin !?, dan itu pengerajin tingkat 2 !"
Melihat wajah terkejut puttri, Lian berkata dengan heran.
"Gianna tidak perlu terkejut seperti itu memurnikan harta seperti membakar sampah itu mudah"
Mendengar ini puttri bodoh, dan berkata dengan serius
"Lian !, bukannya aku tidak percaya kepadamu..."
Puttri berhenti disini dan melanjutkan
"tetapi memurnikan harta setahuku bahkan lebih sulit bagi seorang pengerajin sendiri,
kau tahu lian !, memurnikan harta tidak hanya membutuhkan fokus dan pengetahuan, tetapi juga harus memiliki kontrol jiwa yang stabil dan kuat juga faktor-faktor yang lainnya juga,
Dan kamu bilang memurnikan harta seperti membuang sampah apa kamu bercanda Lian !?".
Mendengar ini lian tidak marah dia hanya tersenyum.
"Gianna memang ini sulit di percaya akan tetapi memang ini kebenarannya untukku dan aku bisa membuktikannya, bagaimana ?"
"Ini !, Baiklah... ?"
Puttri ingin sekali membantah tapi melihat bahwa Lian bersikeras dengan ucapannya bahkan setelah dia jelaskan,
Puttri hanya bisa menggangguk setuju.
Meskipun ini konyol.
Tetapi yah !, mau gimana lagi dia harus mengikuti Lian,
karena Lian juga berkata bisa membuktikannya,
sebenarnya dia sangat menantikannya meskipun ini sangat menentang logika para pejuang prajurit sihir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mr. Blue
ini kenapa jgn ngejodohin seorang bocil -_-
2021-04-09
1
Stay Humble
Kakaknya korban kesalah pahaman, dan menjadi cacat deh. Sangat kasian kakaknya huhuhu.....
2021-02-28
7
calon is3 yang baik nih, penurut
2021-02-07
1