Jam istirahat tiba, Kimmy hendak keluar kelas.
"Tumben mau keluar, gak bawa bekel?"
Tanya Renata menepuk punggungnya.
"Bawa. Nih buat lu. Buatan Kak Tomi."
Kimmy memberikan kotak makan siangnya pada Renata. Renata yang tak lapar menerimanya.
Kapan lagi makan buatan Tomi?
Gumamnya tersenyum sendiri. Tak sadar Kimmy sudah tidak ada dihadapannya.
"Kemana si Kimmy? Baru gue mau ceritain tentang Dave sama Tomi kemarin".
Berbicara perlahan sambil kembali duduk menikmati bekal berisi cumi saus padang.
Ini kalo jadi istrinya bahagia banget. Dapet paket lengkap. Ganteng, keren, jago berantem, pinter masak lagi.
Renata mendeskripsikan Tomi sesempurna itu.
Kimmy yang membuntuti Dave ikut masuk ke dalam minimarket. Dave membeli sepuluh buah roti dan sepuluh kotak susu berukuran kecil. Dave sungguh tak melihat seseorang yang membuntutinya. Setelah Dave keluar, gantian Kimmy membayar dua buah es krim cokelat di kasir dan kembali mengikuti Dave. Ia berjalan ke belakang kampus. Sebuah perkampungan kumuh yang belum pernah diketahui Kimmy sebelumnya.
Lalu Dave berhenti memberikan makanan yang ia beli tadi ke anak-anak setempat, pakaian mereka lusuh, malah cara makannya seperti orang kelaparan. Mereka seperti sengaja menunggu kedatangan Dave.
"Kak Dave..mukanya kenapa? berantem sama siapa?"
Tanya seorang anak.
"Sama monster godzilla."
Jawab Dave membuat anak-anak bercerita serial film kesukaan mereka dan membanggakan Dave.
Dave memberikan uang kepada mereka lalu pergi. Dan Kimmy tetap mengikutinya.
"Snowman."
Akhirnya Kimmy menyerah dan memanggilnya sebelum masuk ke dalam gerbang.
"Berhenti panggil gue snowman!"
Ucapnya protes.
"Tapi lu berenti dan nengok."
Timpal Kimmy, ia masih percaya orang didepannya ini bernama Snowman.
"Ada apa?"
Tanyanya.
"Nih es krim. Tapi udah mau cair."
Kimmy membukakan es krim cokelat untuk Dave dan memberikannya.
Tangan kanannya sibuk menyodorkan es krim milik Dave sedang tangan kirinya sedang memasukkan es krim ke mulutnya sendiri.
"Enak tau, ni cobain."
Kimmy menyodorkan hingga mengenai bibir Dave.
Ditepisnya tangan Kimmy hingga es krim terjatuh. Kimmy tertawa geli melihat wajah Dave yang belepotan.
"Lu gak bisa marah? diapain aja masih bisa ketawa?"
Tanya Dave yang terheran. Ia tak sengaja membuat es krim terjatuh dan mengira Kimmy akan marah kali ini.
Kimmy menggeleng sambil terus menjilati es krim miliknya.
"Kenapa?"
Tanya Dave yang makin penasaran dengan tingkah Kimmy. Karena jika ia sendiri yang mendapat perlakuan seperti itu, sudah tentu akan marah.
"Nanti kan bisa dibeli lagi. Kalo marah, bahagianya gak bisa balik lagi."
Ucap Kimmy sambil terus menikmati es krim.
Kalimat tersebut adalah ucapan Marcel yang membuat Kimmy tak pernah menangis. Ia selalu memotivasi adiknya menjadi pribadi yang tenang tak gampang kecewa.
"Ya udah besok-besok aku beliin rasa lain yah. Daahh."
Ucap Kimmy berlari meninggalkan Dave yang mematung mendengar kalimat tersebut.
Kimmy masuk ke kelas, Renata menghampirinya membawa kotak makan yang sudah kosong.
"Enak Kim. Makasih ya. Lu makan apa dong tadi?"
Ucap Renata khawatir Tomi akan marah jika mengetahui yang makan bukan adik kesayangannya.
"Sama-sama. Makan es krim cokelat."
Jawab Kimmy sambil memasukkan kotak makan ke tasnya.
"Aduuuhh gue takut dipukul kakak lu kalo tau adeknya cuma makan es."
Renata panik.
"Haha enggak akan. Selama gak ada yang buka mulut."
Ucap Kimmy menenangkan.
"By the way, keren juga udah kenal Kak Tomi tukang pukul?"
Tanya Kimmy.
"Bukan kenal lagi, depan mata gue."
Jawab Renata.
"Oh yang kemarin ada lu? Ributin apa dia? Rebutin elu ya sama cowo lain?"
Tanya Kimmy cengengesan.
"Ributin pantat lu yang sakit."
Ucap Renata membuat Kimmy tersentak dan bangun dari duduknya.
Ia mulai memperbaiki memori otaknya yang terlepas karena mata kuliah ekonomi mikro tadi pagi .
"Muka snowman luka, Kak Tomi luka, Monster Godzilla. Mereka berantem?"
Tanya Kimmy yang baru sadar dua orang yang ia obati bertengkar karenanya.
"Siang semua.."
Dosen mata kuliah matematika ekonomi datang dan menyapa seluruh mahasiswa.
Dave berjalan dibelakangnya dan langsung duduk.
"Pak maaf izin ke toilet."
Ucap Kimmy.
"Baru masuk."
Ucap Dosen protes.
"Kebeletnya barusan."
Balas Kimmy tak mau kalah.
"Ya sudah jangan lama-lama."
Dosen mengizinkan dengan syarat.
Kimmy menyeret tangan Renata untuk ikut bersamanya.
"Heeeehhh gak barengan. Mau ke toilet atau main catur berduaan?"
Protes Dosen yang tak diabaikan oleh Kimmy.
Tanpa sadar, Dave tersenyum melihat tingkah Kimmy yang berani.
Kimmy meminta penjelasan kepada Renata.
Renata menjelaskan setiap kejadian secara detil, namun mengagungkan Tomi sebagai pahlawan di dalam ceritanya.
"Trus kenapa muka dia lebih parah lukanya daripada Kak Tomi? Dia suka latihan tinju kata lu kan?"
Tanya Kimmy bingung melihat muka Dave yang jauh lebih tak berbentuk.
"Abis Tomi bilang Dave udah nyakitin lu. Dave langsung gak ngelawan. Pasrah gitu. "
Jawab Renata yang membuat Kimmy merasa bersalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments