Sesampainya disana, Tomi masuk ke dalam dengan penuh kemarahan.
Renata menunjuk seseorang yang mereka cari.
Tomi langsung naik ke atas ring tinju tempat dimana terdapat Dave sedang latihan.
Dipukulnya pria itu tepat diwajahnya. Dave yang terkejut membalasnya. Mereka bergelut saling memukul.
"Aaahh udah udah dong Dave, Tomi."
Teriak Renata histeris.
Dave yang tersadar mendorong tubuh Tomi sekuat-kuatnya.
"Apa masalah lu sama gue?"
Tanya Dave sambil membuang darah yang menetes di pinggir bibirnya.
"Masalahnya lu nyakitin Kimmy adek gue. Jangan sekali-kali lu berani sentuh dia lagi."
Tomi menjawab sambil mulai memukul Dave lagi.
Kali ini Dave tak membalas. Ia pasrah atas hukuman yang diterimanya. Tomi tak berhenti padahal sudah tak ada perlawanan. Hingga Dave terjatuh tak kuat lagi menahan setiap hantaman.
Renata menarik Tomi agar berhenti dan memintanya pulang. Tomi yang tak kalah babak belur menutup wajahnya dengan helm full face miliknya kemudian mengantar Renata sampai ke depan rumahnya.
Renata hanya terdiam tak menyangka pria yang ia sukai tak beda dengan Dave yang ia takuti.
"Makasih kak."
Ucap Renata yang tak dibalas oleh Tomi. Ia langsung menancapkan gas motornya.
Ini namanya karma nih, gue suka ngomongin Dave troublemaker. Akhirnya gue naksir sama yang kaya gitu juga kan?!
Gumam Renata dalam hati.
Tomi pulang dan langsung masuk ke kamar. Membuat Kimmy bertanya-tanya.
"Kak, katanya lu ngamen kok cepet pulangnya?"
Kimmy berteriak di depan kamar Tomi.
Adiknya terus berteriak membuat Tomi tak tahan dan membuka pintu kamarnya.
Kimmy histeris melihat wajah Tomi yang penuh luka.
Ia berinisiatif mengambil kotak P3K. Diobatinya wajah kakaknya yang lebam maupun yang mengeluarkan darah.
"Berantem sama siapa lagi, Kak? Nanti Kak Marcel tau marah loh."
Ucap Kimmy sambil mengusap luka Tomi dengan antiseptik.
Yang ditanya hanya diam saja. Kimmy paham tabiat Kakaknya. Maka ia tak bertanya lagi.
Kimmy keluar lalu pergi ke minimarket terdekat membeli dua potong es krim rasa cokelat. Ia berikan pada Tomi satu dan dirinya satu. Dari dulu inilah cara membuat mood Tomi kembali membaik.
"Udah gak sakit?"
Tanya Tomi melirik ke bagian bokong adiknya.
"Enggak."
Jawab Kimmy masih asik memakan es krim.
Lalu tiba-tiba ia berdiri menyadari sesuatu.
"Kak, lu suka sama Renata?"
Tanyanya mengagetkan Tomi.
"Enggak."
Jawab Tomi singkat.
"Terus ngapain minta nomernya?"
Tanya Kimmy lagi.
"Nitipin lu lah. Kalo ada apa-apa bisa langsung hubungin gue."
Jawab Tomi yang dimengerti oleh Kimmy. Dulu juga di SD sampai SMA, ada temannya yang dijadikan pengintai seperti itu.
Mereka tak mengobrol apapun lagi setelahnya, Tomi tidur karena kelelahan, tenaganya habis untuk menghajar Dave. Kimmy memberi selimut di atas tubuh kakaknya.
"Jangan berantem lagi ya, Kak. Ini bukan lu yang jagain gue. Tapi gue yang jagain lu."
Ucap Kimmy berbisik yang masih terdengar sayup-sayup oleh Tomi.
Marcel pulang dan membawakan makan malam. Mereka bertiga makan malam di meja yang sama. Marcel tak bertanya mengenai luka di wajah Tomi. Ia cukup lelah dengan kebiasaan buruk adiknya yang sering bertengkar. Selesai makan, Kimmy membawa seluruh piring kotor ke dapur dan mencucinya. Meninggalkan Marcel dengan Tomi.
"Lu gimana mau jaga Kimmy? Jaga diri lu sendiri aja gak bener!"
Ucap Marcel memarahi Tomi.
Tomi tak menyahuti dan pergi ke dalam kamar meninggalkan Marcel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Ftl03
like 9
2021-02-12
0