Mata kuliah selanjutnya dimulai, Kimmy melanjutkan menatap pria dibelakangnya lagi.
"Lu mau apa?!"
Bentak si pria.
"Mau tau nama."
Jawab Kimmy takut.
"Kalo gue gak mau kasih tau? kepala lu bisa ngadep belakang seumur hidup."
Ucap pria itu dengan sumpahnya.
Kimmy yang percaya hal itu akan terjadi langsung memutar posisi duduknya dengan benar.
Dan ia berbalik lagi sebentar seraya berbisik
"Aku Kimberly."
Lalu membalikkan badannya lagi segera.
Freak!
Gerutu sang pria dalam hati.
"Dave Norman , belum absensi."
Teriak salah satu mahasiswa yang ditugaskan mengecek absen.
Lalu pria wangi tersebut berdiri dan menandatangani absen mata kuliah pagi tadi.
Kimmy yang daritadi tengah melukis sesuatu yang ada di kepalanya, terhenti saat orang yang maju adalah manusia dibelakangnya.
Tak butuh waktu lama ia kembali ke tempat duduknya.
"Apa tadi katanya? nomen? nama kamu snomen? Eh apa sih tadi katanya? Snowman ya?"
Tanya Kimmy yang memutar duduknya.
Berusaha mendapat jawaban atas kalimat yang ia dengar.
Pria angkuh itu masih terdiam tak menggubris.
"Ih kamu tuli ya?"
Tanya Kimmy dengan nada yang menggemaskan.
"Lu yang tuli. Nama gue apa, lu dengernya apa!Kalo mau berangkat kuliah, korek kuping dulu."
Jawab si pria jengah diganggu.
"Weekss sombong!"
Ucap Kimmy sambil menjulurkan lidah meledeknya. Lalu ia kembali menghadap depan.
Di depan gerbang kedua kakaknya sudah menunggu. Renata yang tak sabar dikenalkan, ikut dengan Emily.
"Yuk pulang."
Kata Tomi merangkul adiknya, sedangkan Marcel menunggunya di dalam mobil.
Renata yang terpaku melihat Tomi, hanya menganga tak bergerak.
"Temen lu kenapa Dek?"
Tanya Tomi heran.
"Ini Renata kak temen gue. Re, kenalin ini Kak Tomi abang gue yang nomor dua."
Ucap Emily memperkenalkan Tomi pada Renata.
Renata yang masih takjub melihat manusia di depannya ini, menyodorkan tangan kanannya mengajak berkenalan.
"Re..na..ta, Kak".
Ucap Renata terbata. Masih dalam khayalannya.
"Tomi."
Tomi menerima jabatan tangan Renata sebentar dan segera menarik tangan adiknya kembali.
"Dahhhhh Re.."
Kimmy melambaikan tangannya pada Renata yang mengelus-elus telapak tangan kanannya yang telah disalam Tomi.
"Daaahhh...."
Balas Renata terlambat. Ia masih tak menyangka dapat bertemu manusia setampan Tomi.
Itu tadi beneran Liam Hemsworth dengan kearifan lokal gak sih?
Gumam Renata masih mematung.
Diperjalanan pulang, ketiganya mengobrol panjang lebar, para kakak mempertanyakan kuliah pertama sang adik.
Kimmy menceritakan kesan pertamanya kuliah. Beberapa cerita bagus dan satu cerita buruk. Kedua kakaknya lebih tertarik cerita tak mengenakkan.
"Emang kalo keseringan ngadep belakang, leher kita gak bisa balik kak?"
Tanya Kimmy polos.
"Hahaha siapa yang bilang?"
Tanya Marcel.
"Itu anak laki-laki yang parfumnya wangi banget. Namanya Snowman kak."
Ucap Kimmy polos.
Membuat Tomi dan Marcel tertawa terbahak.
"HAHAHA..!! Serius namanya itu? Manusia salju?"
Ucap Tomi tak berhenti tertawa.
"Ih iya,.tadi dipanggilnya gitu. Tapi dia cool sih kak kayak es, mungkin berkat doa dari nama pemberian orangtuanya."
Kimmy tak berhenti mengoceh.
"Hahaha udah dek, kamu jangan asal-asalan namain orang! Nanti orangtuanya marah."
Ucap Marcel masih tertawa.
"Masa sih aku salah denger?"
Kimmy kembali mengingat seseorang tadi memanggil nya "Men". Hanya itu yang ia dengar.
"Iya, kamu sering salah dengar dek. Terakhir kamu salah kasih info nama orang, Tomi kena semprot kan?"
Ucap Marcel mengajak Kimmy kembali mengenang.
Dua tahun lalu mereka memiliki tetangga baru yang memiliki anak laki-laki seumuran Kimmy. Kimmy sering berbincang dengannya. Namun ia tak pernah tau namanya. Hanya mengikuti orang sekitar memanggilnya Rom. Tapi Kimmy tak salah dengar, beberapa ibu-ibu suka menyebut Romlah.
Jadilah ia sering menceritakan obrolannya dengan Romlah kepada kedua kakaknya. Marcel sempat menaruh curiga. Masa anak laki-laki namanya Romlah? Tapi Kimmy selalu over confident. Membuat keduanya percaya ia tak salah.
Tiba acara melibatkan seluruh remaja laki-laki di tempatnya tinggal, Tomi menjemputnya di rumah mengajak agar ia ikut bergabung.
"Romlah, Romlah... ikut ke rumah Pak RT yuk"
Ucap Tomi sedikit berteriak memanggil orang yang masih berada di dalam rumah.
Lalu keluarlah perempuan berumur empat puluh tahunan dengan perawakan besar merupakan ibu dari anak tersebut.
"Bu maaf, Romlahnya ada? mau ngajak kumpul di rumah pak RT."
Tanya Tomi sopan.
"Iya saya Romlah. Kamu kok udah besar gak sopan ya mainannya masih kaya anak kecil nyebut-nyebut nama orang tua?"
Jawab ibu tersebut marah.
"Eh masa sih bu? Saya serius cari Romlah."
Tanya Tomi tak mengerti.
Ibu tersebut tak menjawab, namun langsung kedalam memanggil anaknya.
"Ajarin tuh temen lu sopan santun!"
Terdengar bu Romlah berteriak kepada anaknya. Sengaja sih biar Tomi mendengar.
"Bang maaf bang nama saya mah Romi."
Tutur Romi yang terburu-buru keluar agar sang ibu tak berteriak lagi.
"Terus Romlah siapa?"
Tanya Tomi bertambah bingung.
"Itu enyak saya yang tadi."
Jawab Romi .
"Lu kan yang suka main sama adek gue, berarti dia ngerjain gue?"
Tanya Tomi tak percaya Kimmy mengerjainya separah ini.
"Oh Kimmy mah emang gak pernah nanya nama saya."
Jawab Romi dengan pelan.
"Lagi lu juga punya nama sama ibu lu kok kembaran gitu?"
Tomi memprotes tak terima adiknya lah yang bersalah.
"Iya nama saya mah emang diambil dari nama kedua orang tua saya. Enyak saya Romlah, Babeh saya Mi'ing."
Tutur Romi mengenai filosofi namanya.
"Yeeehh orang tua lu juga salah. Harusnya bukan Romi tapi Roaming. Romlah Mi'ing".
Timpal Tomi bukannya minta maaf malah meneruskan ledekannya.
"Emang saya jaringan bang?"
Ucap Romi tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Sopo Riko
gara" romlah rasax bikin sakit prut
2021-04-08
0
HIATUS
Like ❤ like ❤ like ❤
2021-03-06
0
Winda Saha
hahahaahahah
2021-02-15
0