Sepanjang perjalanan menuju mansionya, Lea hanya memandang lurus ke depan dengan pikirannya yang melayang entah kemana. sebenarnya jauh di lubuk hatinya dia juga sudah ada ketertarikan pada pria ini tapi entahlah dia ragu dengan ucapannya barusan.
"Le sudah sampai." kata Jhonatan melirik Lea yang tengah melamun.
"Ehh udah sampai ya...yaudah aku turun dulu. kamu ngga mau mampir sekalian dari pada di jalan kenapa-kenapa kan hujannya deras banget tuh." ucap Lea.
Jhonatan berfikir sejenak dan akhirnya mengangguk kemudian mengambil payung .
"psssttt kamu bawa payung?" tanya Lea.
"Iya kenapa, kamu mau basah kuyup. aku mah ngga mau." jawab Jhonatan ketus. Lea pun hanya terkekeh pelan.
"hehehe yaudah deh iya yuk keluar mana payungnya aku yang bawa kamu tunggu di mobil bentar." ucap Lea membawa payung dan keluar dari mobil kemudian membukakan pintu untuk Jhonatan.
"Silahkan pangeran buruk rupa." ejek Lea yang di beri tatapan tajam dari Jhonatan.
Dengan sewot dia langsung menutup pintu mobil dan mengambil payung yang di pegang Lea kemudian merangkul Lea dengan erat. lebih tepatnya menelusupkan kepala Lea di ketek nya wkwk😂
Sesampainya di dalam Lea mempersilahkan Jhonatan untuk duduk terlebih dahulu dan membuatkan segelas teh hangat dan camilan. kemudian Lea pergi membersihkan diri.
selesai membersihkan diri, Lea keluar dengan memakai celana pendek dan Hoodie putih polos yang kebesaran. mungkin di mata orang lain terlihat kedodoran, tapi dimata Jhonatan Lea terlihat semakin cantik dan seksi dengan rambut basahnya yang terurai.
"kenapa ngeliatin aku sampai segitunya. terpesona sana penampilan aku ya hahaha ngga heran sih." kata Lea dengan mengibaskan rambutnya.
Jhonatan segera tersadar setelah mendengar suara Lea.
"Heh apaan kamu itu bagaikan kurcaci. lihatlah seperti apa dirimu saat ini hahaha." ucap Jhonatan meledak Lea.
sedangkan Lea hanya mengerucutkan bibirnya kemudian duduk di samping Jhonatan dan memakan camilanya dengan rakus.
"Ehemm...aku enaknya manggil kamu apa ya, Tuan? engga deh. om? ketuaan. Aak? lebay deh gausah. ka...? tanya Lea.
"Mas. aku mau kamu panggil aku mas mulai sekarang." pinta Jhonatan.
"Ehh.. kok mas sih." protes Lea.
" Yaudah kalau sayang aja gimana?" goda Jhonatan membuat wajah Lea memerah.
"Aduh duh malu." ledek Jhonatan yang mendapat pukulan di lengannya.
"Hahaha udah ngga usah malu kali. panggil aku mas oke." ucap Jhonatan sambil membawa masuk Lea ke dalam pelukannya.
Hangat dan nyaman. itulah yang Lea rasakan saat ini. diapun hanya mengangguk dan membalas pelukan Jhonatan.
"Ehemm aku mau masak dulu buat makan malam. kamu belum makan kan"? tanya Lea di jawab dengan gelengan kepala oleh Jhonatan.
"Yaudah tunggu di sini dulu aku ke dapur." ucap Lea melepaskan pelukannya dan berlalu menuju dapur.
Lea yang sibuk dengan bumbu dan peralatan dapur tak sadar dengan kehadiran Jhonatan yang sedang memperhatikan sambil bersandar di dinding dengan tersenyum, kemudian dia menghampiri Lea dan memeluknya dari belakang.
Lea yang kaget pun hampir saja melakukan perlawanan jika dia tidak mendengar bisikan suara dari orang yang di kenalnya.
"masak apa sayang?" bisik Jhonatan yang masih memeluk.
"Ihh kamu ngagetin tau ma mass." kata Lea gugup.
"astaga kenapa rasanya aneh sekali saat memanggil dia dengan mas. oh jantung berhentilah berdetak kencang." kata Lea dalam hati.
Jhonatan yang mendengar panggilan dari Lea pun tersenyum senang kemudian mengecup sekilas pipi Lea dan berjalan menuju meja makan.
20 menit kemudian masakan Lea pun siap. sederhana sih hanya nasi goreng karena hanya ada itu, Lea belum sempat untuk membeli bahan makanan.
"Ini makan dulu. mungkin rasanya kalah dari yang pernah kamu makan. tapi seenggaknya bisa mengganjal perut untuk sementara. soal rasa, kalau ngga enak jangan di makan nanti kita pesen aja." ucap Lea sambil mengambilkan makanan Jhonatan layaknya seorang istri yang melayani suaminya hihihi.
Jhonatan langsung memasukkan makanan itu ke mulutnya dengan ragu, selang beberapa detik Jhonatan membulatkan matanya menyadari rasa dari nasi goreng buatan wanitanya sangat lezat dan pas di lidahnya.
Setelah makan malam selesai mereka menuju ruang keluarga dan menonton tv.
"Kamu mau pulang aja atau gimana. hujannya juga makin deras kalau mau nginap di sini ada satu kamar kosong." tawar Lea yang tak tega membiarkan Jhonatan pulang dengan kondisi cuaca seperti ini.
"Emang boleh?" tanya Jhonatan.
"Kalau ngga mau silahkan anda pulang disana pintunya." jawab Lea ketus dan di jawab kekehan oleh Jhonatan.
"Emm gimana jawaban kamu yang tadi?" tanya Jhonatan.
"Jawaban?" tanya Lea bingung.
Jhonatan pun menghembuskan nafasnya.
"Untuk terakhir kalinya aku ngomong ya dengerin baik-baik. Alexa Diandra Abraham aku mencintaimu sungguh mencintaimu maukah kau menjadi yang pertama dan terakhir dalam hidupku." ucap Jhonatan sungguh-sungguh sambil memegang tangan Lea.
"Sebenarnya aku juga ada rasa sama kamu mas." cicit Lea yang samar-samar didengar oleh Jhonatan.
"Jadi?" tanya Jhonatan yang di jawab anggukan oleh Lea.
"Kamu mau jadi pertama dan terakhir dalam hidupku?" tanya Jhonatan sekali lagi memastikan yang di jawab anggukan oleh Lea.
Dengan berbinar Jhonatan menarik Lea ke dalam pelukannya dan mengecup puncak
kepalanya berulang kali.
"Makasih sayang. makasih udah Nerima aku, Aku menyayangimu." ucap Jhonatan mengeratkan pelukannya dan tak henti-hentinya menciumi puncak kepala Lea.
"Iya mas sama-sama aku juga menyangimu. Yaudah ayo tidur dah malam jangan begadang ngga baik." kata Lea melepaskan pelukannya.
"Yaudah ayo." ujar Jhonatan melangkah menuju kamarnya.
Di dalam kamar Lea sungguh tidak bisa tidur sama sekali memikirkan kejadian tadi dan suara petir menggelegar membuat dirinya tak kunjung menutup matanya.
tokk...tokk...tokk...
"Mas kamu udah tidur belum? aku masuk ya." kata Lea dari luar kamar Jhonatan kemudian masuk.
"Mass." panggil Lea pada Jhonatan yang tak ada di dalam kamar.
tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka.
Ceklek
"Sayang kok kamu disini bukanya tidur kan udah malam." tanya Jhonatan menghampiri Lea.
"Aku ngga bisa tidur mas aku takut." jawab Lea.
Jedarrrr.... (itu bukan nama artis ya gaes😭 tapi suara petir. gatau lah gimana nulisnya😂)
Lea langsung melompat memeluk Jhonatan dengan tubuh gemetar. Lea memang sedari kecil sangat takut dengan suara petir. Jhonatan yang menyadari tubuh Lea bergetar ketakutan pun langsung memeluk erat dan menenangkan.
"Yaudah tidur sini. aku janji ngga bakal ngapa-ngapain, cuma meluk aja janji." kata Jhonatan kemudian Lea mengangguk dan berbaring di samping Jhonatan dengan memeluk erat.
"Selamat malam sayang." ucap Jhonatan mengecup kening Lea kemudian memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments