Rencana Belanja

Malam hari di mansion Alexa

"Yeeey... waktunya rebahan dulu." sambil merebahkan tubuh di kasur empuknya. "gila capek banget hari ini." dan memejamkan mata.

drrtt...drrrt...drrtt

"Ihh siapa sih malem-malem telfon ganggu orang tidur aja." kesal Lea sambil mengangkat telfon.

"Halo...dengan Alexa sang primadona desa. Ada apa gerangan sehingga malam-malam menghubungi saya, kalau tidak ada saya matikan beyy." cerocos Lea memutuskan panggilan.

drrtt... drrtt.. drrtt

"APALAGI SIH GANGGU MULU DIBILANGIN JUGA GUE SUMPAHIN LU YA JAD..." teriak Lea.

"HEH DASAR ADIK LAKNAT, NYUMPAHIN KAKAK KAMU LE" teriak Alek juga.

"astaga kuping gue sakit" ucap Lea dalam hati dengan menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Hehehe, ehh kakaku sayang yang nelpon kirain siapa soalnya suaranya kaya emak-emak komplek hehehe, ada apa kakaku tersayang." ucap Lea cengengesan.

"Huh dasar nggak punya sopan santun, besok temenin kakak ngeMall yuk dari pada dirumah kan besok kamu libur tuh." kata Alex.

"Emm...gimana yah..." kata Lea pura-pura berfikir.

"Udah sih kenapa, kakak tuh tau ya isi pikiran kamu dasar matre. nanti kakak yang bayarin." kata Alex.

"Beneran yaah, hihihi kakak tau aja deh." girang Lea.

"Ya udah besok kakak jemput jam 8 awas aja kalau masih molor." kata Alex memutuskan panggilan.

Pukul 08.00 WIB

Tok..tok..tok..

"Lea bangunn, kakak masuk nih." ucap Alex setengah berteriak. Sedangkan yang di panggil masih setia dengan mimpinya.

Cklek..

"Astaga..ini adek gue?" ucap Alex terkejut karena melihat posisi Lea yang tidur tidak seperti perempuan pada umumnya. seketika seringai jahil muncul di bibirnya.

"Hehehe kakak kerjain nih." Alek mengambil air minum di samping tempat tidur Lea dan mencipratkan airnya ke wajah Lea.

"Emmm..." Lea menggeliat ketika wajahnya terkena air. karena kesal Lea tak kunjung bangun Alex pun berteriak

"LE BANGUN ADA BANJIR LE." seketika Lea langsung berdiri gelagapan karena kaget mendengar teriakan kakaknya.

"MOMY, DADY, KAKAK.. BANJIRR KEMASI BARANG-BARANG CEPATT HAH HAH." Teriak Lea kalang kabut sambil mengambil barang-barang yang ada di dekatnya dengan kondisi acak-acakan. seketika

Bhuahahahaha....

Tawa Alex pun pecah ketika mengetahui reaksi adiknya itu.

"Gila manusia macam apa kau ini hahaha." ledek Alex. Dan Lea pun tersadar ketika mendengar suara yang sangat ia kenali, seketika mengalihkan pandangannya pada sesosok makhluk yang sedang terbahak memegangi perutnya.

"IHH KAKAK APAAN SIH." teriak Lea kesal sambil melempari Alex barang yang ia bawa tadi.

"Aduh duh...Dek apaan sih stopp. lagian kakak bangunin dari tadi juga. nggak ingat semalem kakak ngomong apa hah. salah sendiri." kata Alex. "kakak tunggu 20 menit dari sekarang kalau telat kakak tinggal nih ya." ancam Alex sambil keluar kamar Lea. Sedangkan Lea dengan terpaksa menurut dan pergi menuju kamar mandi dengan mengerutkan bibirnya.

Di ruang tamu Alex terus menerus menggerutu karena ulah adiknya. 10 menit kemudian Lea turun dari kamarnya dengan penampilan seperti biasa, tomboy. tak lupa memakai topi kesukaannya.

"Cepet bener, kamu nggak mandi ya dek." ledek Alex.

"Sembarangan, mandi lah orang udah wangi gini juga huh." kesal Lea sambil melipat tangannya ke dada .

"Mana coba sini kakak pengen nyium." goda Alex.

"Ihh kakak apaan sih nanti cowok aku cemburu kakak di tonjok mau?" ucap Lea berkacak pinggang.

"Emang siapa juga yang suka sama modelan kek kamu Le, kakak juga mikir-mikir kali hahaha." ejek Alex pada Lea.

"Ihh kakak nggak tau yah kalau aku itu jadi primadona kampus huh." sombong Lea.

"Primadona?? nihh makan tuh roti, udah ayo berangkat keburu siang nih." ucap Alex sambil menutup mulut Lea dengan roti yang ada di depannya.

Sesampainya di Mall mereka langsung menuju pusat perbelanjaan, karena bertepatan dengan hari libur dan tentunya ramai dengan pengunjung, jadi mereka tidak terlalu jadi pusat perhatian. Tetapi ada satu orang yang sejak tadi memperhatikan mereka dari awal mereka datang.