Lea memasuki rumah dengan Berlari. kemudian menutup pintu dengan keras dan bersandar di balik pintu sambil menyentuh jantungnya yang berdegup kencang.
"Ohh Astagaaa...apa yang barusan gue lakukan." gumam Lea.
Mengingat kejadian manis bersama Jhonatan di dalam mobil membuatnya frustasi, mengingat dirinya juga kian menikmati bahkan membalasnya dengan lembut.
"TIDAKKKK..." teriak Lea dengan mengacak rambutnya kasar dan berlari ke kamarnya.
"Hiks momy anakmu sudah tidak sepolos dulu hiks... Mendingan gue mandi daripada mikirin itu Mulu bisa-bisa mati berdiri gue huh." celoteh Lea dan pergi menuju kamar
mandi.
Guyuran air dari shower seketika merilekskan pikirannya yang entah pergi kemana.
30 menit berlalu, Lea sudah menyelesaikan semuanya dan langsung pergi menuju kampusnya.
Sesampainya di kampus Lea segera menghampiri sahabat-sahabatnya yang kemungkinan baru saja datang.
"Hay gaes tumben lu semua pada barengan datangnya." sapa Lea.
"sekali-kali kan ngga papa ya kan gaes." jawab Bianca yang mendapat anggukan dari Dania dan Angel.
"Yaudah yuk masuk keburu bel nanti gue di marahi lagi sama kakak gue." kata Lea.
"let's go." jawab ketiganya.
Hari ini adalah mata pelajaran Alex. dan tentunya Lea harus konsentrasi penuh ketika mendengar penjelasan kakaknya itu, kalau tidak dia pasti akan kena omel lagi.
Riuh suara seketika menjadi sunyi tak kala dosen yang akan mengajar datang.
"Selamat pagi semuanya." sapa Alex selaku dosen yang akan mengisi mata pelajaran kali ini.
"Pagi pak." jawab semua mahasiswa serentak.
Alex kemudian mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru kelas kemudian memulai pembelajarannya.
Di tengah-tengah pembelajaran yang sedang berjalan tiba-tiba terdengar suara teriakan dari salah satu mahasiswi.
Tentu saja Alex tau siapa pemilik suara ini. Karena sedari Alex datang dia diam-diam memperhatikan gelagat adiknya yang kadang melamun dan tersenyum tidak jelas.
"ARRRGGHHH, GUE BISA GIL...." seketika Lea sadar dengan situasi saat ini kemudian mengedarkan pandangannya ke depan dan samping. Para mahasiswa lainya hanya memandang ke arah Lea dengan tatapan sulit di artikan. Di bagian paling depan ada Alex yang juga sedang menatapnya dengan tatapan heran dan juga tajam. Lea yang menyadari situasi ini pun hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hehehe maaf pak saya cuma lagi kepikiran anu..emm."
"masa iya gue harus jelasin kalau gue lagi ngebayangin ciuman sama cowo sih kan ngga lucu bisa kena sidang sama kakak gue nanti." gumam Lea dalam hati.
"Emm anu pak saya lagi kepikiran sama kakak saya yang paling jelek itu...iya pak itu hehehe." seketika Lea sadar dengan ucapannya sendiri membulatkan matanya dan segera menatap Alex yang kini tengah menatap dingin padanya seakan siap akan mencabik-cabik dirinya.
"astagaaa mampus gue ... nih mulut ngga bisa direm apa gimana yah maen keluar aja hiks." kata Lea dalam hati.
"Kamu berdiri di depan dengan kaki di angkat satu dan tangan menyilang ke telinga sampai pelajaran saya selesai." perintah Alex tegas.
"Tapi pak kan sa..." ucap Lea terpotong.
"Kalau tidak mau silahkan angkat kedua kaki kamu sampai selesai mata pelajaran saya." kata Alex dingin.
Seketika Lea membulatkan matanya. bagaimana bisa berdiri dengan mengangkat kedua kakinya.
"Emang dasar kakak yah seneng bener nyiksa adiknya hiks. gue sumpahin ngga bisa kentut" gumam Lea dalam hati.
"Kamu mengumpati saya??" tanya Alex seakan tahu isi pikiran adiknya itu.
"Ehh eng enggak pak saya ngga ngapa-ngapain kok beneran kok." jawab Lea gelagapan
"Kalau gitu cepat kamu kedepan jalani hukuman saya sampai bel berbunyi." kata Alex dengan seringai tipis yang masih terlihat.
"Iya iya bawell banget sih huh. nih ya saya itu kuat sehat bugar dan aduhayy ini di suruh berdiri di depan sampai selesai saya jamin dah pak... kalau kaki saya bakalan mengecil hiks, udah di katain pendek terus apa jadinya kalau lebih pendek lagi, Kurcaci hiks hiks..." jawab Lea sewot sambil berjalan maju dengan langkah lemas. Yang ada di dalam kelas pun hanya cekikikan mendengar ocehan Lea.
Kriiingggg....
"Pelajaran cukup sampai disini saja. saya akhiri sekian. Dan kamu boleh duduk sekarang." kata Alex pada Lea dengan senyum penuh kemenangan dan berlalu begitu saja tanpa memperdulikan ekspresi Lea. Bagi Alex mengerjai adiknya adalah suatu keharusan wkwk.
"Dasar ngga berakhlak, kenapa kalau pelajaran kakak gue, gue terus yang kena ya heran deh gue huuftt." gerutu Lea dengan kesal
"Kakak lu itu mungkin emang hobi ngerjain lu kali hahaha." jawab mereka serempak sambil terkekeh. (para sahabatnya itu emang udah tau identitas Alexa ya gaes. cuma orang luar aja yang taunya cuma anak orang biasa😉)
"Yaudah kantin yuk laper gue." ajak Dania.
Sesampainya di kantin mereka langsung memesan makanan dan berbincang-bincang sampai makanan pun datang. tetapi ketika mereka akan mulai melahap makanannya tiba-tiba meja mereka di gebrak oleh seseorang.
Brakkkk..
"Heh jal***, lu jangan pernah deketin pacar gue, lu tau kan gue siapa." kata wanita tersebut tak lain adalah Melly yang tadi pagi tanpa sengaja melihat Lea di gendong oleh Jhonatan.
"Lu apaan sih. sadar diri dong, ngaca dulu kalau ngomong jangan asal." kata Angel yang tak terima dengan sikap Melly pada Lea.
sedangkan Lea hanya diam menyantap makanannya.
"Heh gue ngga ada urusan ya sama Lo. gue peringatin sekali lagi jangan pernah deketin pacar gue dasar jal***." maki Melly pada Lea. dengan mendorongnya sampai terjatuh. Lea yang sedari hanya diam pun kini hilang kesabaran dan menghampiri Melly dengan menatap dingin.
"LEAAA..." teriak mereka.
"LU APA-APAIN SIH, BERANI YA LU, SINI MAJU GUE NGGA TAKUT YA SAMA NENEK LAMPIR KAYA LU , MAJU SINI." teriak Dania menghampiri Melly dengan tangan terkepal tapi di hentikan oleh Lea dengan memberi kode untuk diam.
"Maksud lu gue ganggu pacar apa ya gue ngga ngerasa tuh gangguin pacar lu, lagian emang ada yang mau sama lu hahaha." ejek Lea melipatkan tangan ke dada. dan seisi kantin pun tertawa.
"BERANIYA LO DASAR JAL*** KAMPUNG MURAHAN." teriak Melly akan menampar Lea tetapi tangannya di pegang oleh Lea dengan erat.
"Heh gini yah sandal melly gue ngga selera mau berantem sama lu jijik gue dasar tante-tante. jangan pernah ganggu gue apalagi sahabat gue lagi." kata Lea menghempaskan tangan Melly dengan kasar kemudian pergi meninggalkan kantin di susul oleh ketiga temannya.
\\#Jan lupa like and vote geng😍😍
salam rindu dari Author 😘😘\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments