First Kiss

Kerlapnya bintang kini telah tergantikan dengan sang Surya yang masih nampak malu-malu untuk muncul.

Kriiingggg....

Bunyi alarm membangunkan sosok perempuan yang masih setia memejamkan mata mengarungi lautan mimpi dengan posisi yang tak memungkinkan untuk di sebut kalem.

Hoaamm...

"Selamat pagi dunia." ucap Lea tersenyum manis sambil merenggangkan otot-ototnya kemudian beranjak menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya dia turun ke bawah untuk berbenah rumah dan memasak seadanya untuk sarapan sambil sesekali bersenandung ria.

"Huh semoga saja hari ini menyenangkan tanpa ada halangan suatu apapun, yah semoga saja." kata Lea sambil memasak.

Setelah selesai memasak dan sarapan Lea kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi menuju kampusnya. Dengan gaya tomboy nya tetap tidak akan pernah mengurangi kecantikannya.

Sesampainya di kampus Lea melihat teman-temannya yang sedang asyik berbicara apalah itu.

"Eh gaes, pada denger kabar hot nggak?" tanya Dania kepada Bianca. mereka berdua pada dasarnya emang biang gosip sih. beda sama Angel dan Lea lebih sering mendengarkan ocehan mereka yang unfaedah itu.

"Nggak..." jawab Angel cepat. karena sedari tadi emang nggak tertarik dengan obrolan mereka berdua.

Lea yang sudah hampir mendekati mereka bertiga seketika melompat dengan maksud ingin mengagetkan. tetapi senjata makan tuan wkwk.

Gubrakkk...

Mereka bertiga kemudian mengalihkan pandangannya pada suara itu. dan tentu semuanya melihat, apalagi kampus mulai rame.

"Ehh busett, pagi-pagi lu udah nempel aja sama lantai Le." ledek Bianca pada Lea.

"Kenapa lu Le masih pagi udah berpose ala-ala model iklan majalah psssttt.." sambung Dania menahan tawanya.

"Hahaha kalau ngantuk tidur lagi aja neng Sono." kata Angel sambil tertawa. sedangkan mahasiswa lainya cekikikan melihat Lea tersungkur ke lantai.

karena emang udah terbiasa melakukan hal konyol yg tanpa di sengaja jadi para mahasiswa seakan sudah menjadi tontonan biasa bagi mereka.

Alexa yang mendengar itupun langsung berdiri tegap dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa. tanpa memperdulikan Lea mereka kembali melanjutkan perbincangan yang sempat tertunda tadi.

"Ehh jadi gimana nih apa kabar yang lu denger itu." tanya Bianca semangat.

"Jadi hari ini kampus kita kedatangan tamu penting katanya anak dari pemilik kampus ini." jawab Dania.

"Ehh kok gue nggak tau yah, emang dalam rangka apa?" tanya Bianca

"Katanya sih mau melihat kondisi langsung kampus gitu terus perkenalan juga kan belum ada yang tau tuh kaya gimana orang nya selebihnya sih ngga tau juga. tapi gaes menurut desas desus itu loh Tuan Jhonatan itu idamannya para kaum hawa. Bwahhh top markotop deh orangnya." jelas Dania panjang lebar dengan mengacungkan jari jempolnya.

"Emang lu pernah liat secara langsung gitu?" tanya Angel cuek.

"Ya belum pernah hehehe." jawab Dania cengengesan.

"Huuu emang dasar lu ya tukang halu." saut Lea sambil menoyor kepala Dania di susul ketiga temannya.

"Kantin yuk geng mumpung free." kata Lea kepada teman-teman nya.

"Let's go."

Belum sempat mereka pergi sudah di kejutkan dengan kerumunan para mahasiswi pada sebuah mobil sport Putih. Dania dan Bianca yang pada dasarnya biang kepo langsung menghampiri kerumunan itu.

"Gue ke toilet bentar yah panggilan alam biasa, nanti ketemu di kantin aja sekalian, awas aja kalau gue udah sampe lu pada masih di sini." ancam Lea mengepalkan tangannya ke udara.

"Siap ratu silahkan." jawab mereka bertiga kompak.

Sedangkan di kerumunan para mahasiswi terdapat sesosok pria bertubuh tinggi kekar dengan kacamata hitam keluar dari mobilnya.

seketika para mahasiswi histeris mengetahui siapa yang baru saja keluar.

"Dav, gue ke toilet bentar, lu langsung aja ke sana ntar gue nyusul." kata Jhonatan. David hanya mengangguk sembari pergi meninggalkan parkiran.

Lea yang sudah menyelesaikan urusanya langsung pergi menuju kantin. tapi ditengah jalan dia terpeleset dan bertepatan dengan itupun Jhonatan juga sedang terburu-buru, tanpa sengaja badan keduanya bertabrakan dan terjatuh dengan posisi bibir saling menempel. sontak itu membuat keduanya kaget dan melotokan matanya.