Mendengar penjelasan dari wanita kasir dirumah makan itu, Zhang En akhirnya mengerti situasi kota yang sangat ramai dikarenakan didatangi oleh orang-orang luar untuk sekedar menonton ataupun mengikuti turnament yang akan dilaksanakan.
"Baiklah, terimakasih untuk informasinya" Zhang En mengeluarkan 1 koin emas untuk diberikan kepada wanita itu.
"Tuan.. i..inii". jawab wanita itu sambil menjawab dengan gugup karena merasa uang yang dikasih oleh Zhang En sangat banyak.
"Terimalah, ini sebagai ucapan terimakasihku karena telah memberikanku informasi"
"Terimakasih Tuan Muda, kalau tuan muda membutuhkan bantuan dan informasi bisa mencari saya lagi kesini. Juga tuan muda jangan lupa untuk singgah kesini kalau ada waktu" sambil memberi hormat dan berterimakasih kepada zhang en.
"Iya. aku akan datang kesini lagi kalau ada waktu" balas Zhang En.
Sesampainya dipintu luar tempat rumah makan itu, Zhang En berhenti sebentar dan melihat plakat rumah makan itu dan dia melihat tulisan "Rumah Makan Xuan".
Zhang En melangkah meninggalkan tempat itu sambil mengingat rumah makan xuan karena kedepannya mungkin dia akan berkunjung lagi ke tempat itu.
Setelah berjalan-jalan dan sambil melihat-lihat,Zhang En berniat untuk keliling sebentar sambil menyaksikan pemandangan dikota kekaisaran. Dirinya terkagum-kagum melihat keramain serta banyak bangunan megah nan indah dari kejauhan serta dijalan-jalan banyak hiasan yang menghiasi jalan maupun gedung-gedungnya.
Selain itu, dijalan yang dia lewati banyak juga orang yang jualan memperdagangkan dagangan mereka kepada setiap orang yang lewat didepan mereka. Karena dengan acara turnament yang akan segera, terlihat banyak sekali pengunjung yang lalu lalang kedalam kota kekaisaran.
Zhang En sendiri tidak mau ketinggalan untuk melihat-lihat jualan pedagang yang dia lewati dan sekedar mencari barang yang menarik minatnya.
Sekian lama melewati para pedagang,Zhang En belum menemukan barang yang membuat dia tertarik. Setelah agak lama berkeliling sambil melihat-lihat, Zhang En berniat untuk pergi mendaftar untuk mengikuti turnament.
Di ujung jalan, dia melihat seorang kakek-kakek tua pengemis yang sedang duduk dan didepannya terdapat beberapa batu untuk dijual. Zhang En penasaran dengan batu itu dan dia memperhatikan orang-orang kebanyakan seperti tidak berminat untuk membelinya.
Zhang En merasa tertarik dengan batu-batu itu dan menghampiri si kakek. Melihat seorang pemuda menghampirinya, kakek tua itu tersenyum. setelah sekian lama ada juga yang datang dan tertarik dengan batu-batunya.
"Kek, kalau boleh tau ini batu apa? " tanya pemuda itu dan tidak lain pemuda itu adalah Zhang En.
"ini bukan batu biasa, ini adalah batu kristal?"
Zhang En mengerutkan keningnya mendengarkan jawaban kakek tua itu. " batu kristal ?kalau baoleh tau batu kristal ini untuk apa kek ? "tanya Zhang En lagi.
"Batu kristal ini berguna untuk menaikan pelatihan. dengan menyerapnya, batu kristal ini bisa memberikan kemampuan spesial bila dan membantu sesorang dalam berkultivasi." Kakek itu menjelaskan kepada pemuda didepannya.
"Tidak semua orang bisa menggunakan batu kristal langka ini karena batu kristal ini seperti memililiki kekuatan tersendiri. Batu kristal ini beda dengan kristal yang sering diambil pada inti binatang-binatang buas untuk menaikan kultivasi. karena kristal yang diambil dari binatang berbeda dengan batu kristal ini yang mempunyai Qi murni dan memberikan kemampuan spesial seseorang." lanjut kakek itu menjelaskan kepada Zhang En.
Mendengar perkataan dari sikakek, Zhang En akhirnya mengerti. sikakek juga mengatakan harga setiap batu kristal seharga 10 sampai 100 koin emas tergantung dari level dari batu kristal yang akan dibeli.
"Bisa aku mencobanya kek? bagaimana cara supaya dapat memiliki batu kristal ini ? "
"Cukup aliri saja Qi mu kedalam batu kristal itu. jika dia memilihmu maka batu kristal itu akan bercahaya"
Zhang En mengangguk tanda mengerti dan segera mengalirkan Qi nya batu kristal yang ada didepannya... Satu persatu Zhang En mencoba mencari batu kristal yang cocok untuk dirinya tetapi tidak menemukan satupun batu kristal yang bercahaya.
Dirinya hampir tidak percaya karena tidak ada satupun batu kristal yang cocok untuk menaikan kultivasinya. Zhang En hanya terdiam sambil menarik nafasnya dalam-dalam.
Kakek tua pengemis itu hanya memandang pemuda didepannya dengan malas.
"Kakek, apa tidak ada batu kristal selain ini ? " tanya Zhang En.
Kakek tua itu hanya terdiam sambil menutup matanya. Zhang En tidak tau apa yang sedang dilakukan oleh kakek dihadapannya. merasa dirinya diabaikan dan tidak ada jawaban, Zhang En berdiri untuk segera pergi dari tempat itu.
Saat dirinya hendak berbalik, kakek tua pengemis itu berbicara. "Aku masih punya 1 buah batu kristal tapi sudah banyak orang yang ku temui dan belum 1 pun yang berhasil untuk memilikinya" sambil mengeluarkan batu kristal berwarna merah dan menunjukkannya kepada Zhang En.
"Batu kristal ini sangat langka dan juga milikku sendiriku tetapi batu kristal itu belum pernah berhasil aku gunakan. Aku merasa batu itu juga tidak akan memilihmu" lanjut sikakek
"Kalau batu kristal berhasil kamu aliri dan bercahaya,aku akan memberikannya gratis dan juga memberikanmu sebuah hadiah"
Tanpa banyak tanya, Zhang En langsung memusatkan Qi ditelapak tangannya dan menempelkannya dibatu kristal merah sambil melihat sikakek.
"Tidak apa-apa kek, aku akan mencobanya dulu. dan kakek harus pegang perkataan kakek akan memberikan batu kristal ini gratis untukku jika aku berhasil" Zhang En terus mengaliri Qinya ke batu kristal merah.
"Baiklah"Jawab kakek tua itu dengan malas dan menutup matanya.
beberapa menit kemudian, Zhang En masih mengalirkan Qi nya kedalam batu kristal merah dan masih belum ada tanda batu nya akan menyala.. Zhang En sedikit mulai menyerah dan masih berusaha untuk fokus memgalirkan Qi nya.
"Sudahlah anak muda, kristal itu tidak akan bisa kamu miliki karena itu adalah batu spesial yang sangat langka dan batu itu hanya memilih tuan yang cocok untuknya. Bahkan aku sendiri yang menyimpannya sampai sekarang masih belum bisa menggunakannya" ucap kakek tua pengemis.
Zzzttttttt..Sstttt....Blarrrr... Balarrr.!!!
Tiba-tiba suara petir dahyat menyambar dan membuat semua orang didalam kota kaget dan berlari berhamburan. dengan fenomena itu padahal cuaca saat itu sangat panas dan tidak ada ada tanda turunnya Hujan atau mendung. setelah fenomena petir dahsyat yang tiba-tiba datang itu, kondisi kota dan semua orang yang ada dikota yang berlari dan terkejut karena petir yang tiba-tiba berangsur-angsur kembali normal dan tenang.
Bersamaan dengan fenomena petir dahsyat ,batu kristal ditangan pemuda itu langsung bercahaya.
"Kakek, kakek.. Aku berhasil.. Hahahha" teriak Zhang En.
Kakek tua yang dari tadi telah membuka mata sejak melihat kejadian petir barusan dan melihat batu kristal ditangan Zhang En telah menyala, dirinya langsung bahagia dan tertawa. Karena dia tau bahwa batu kristal telah menemukan Tuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 750 Episodes
Comments
DEBU KAKI
next...
2023-01-20
0
DEBU KAKI
next.
2023-01-20
0
kakek pengemis tapi jualan aneh authornya
2022-12-23
0