Mendengar jawaban polos Zhang En, kelompok murid dari Sekte Lembah Tengkorak merasa marah karena merasa dihina serta bersiap untuk menyerangnya.
Melihat hal tersebut, Zhang En masih berdiri tegap ditempat. orang-orang yang melihat akan segera diadakan pertarungan ditempat itu, mereka semua tertarik untuk segera berkumpul untuk melihat pertarungan yang akan segera meletus kapan saja.
Tidak lupa juga beberapa murid sekte menonton pertarungan murid dari sekte lembah tengkorak melawan 1 orang pemuda.
"Aku akui keberanianmu" ucap pemimpin kelompok sekte lembah tengkorak.
Sambil memberikan kode kepada yang lainnya, 10 dari mereka mulai mengelilingi Zhang En dan mengepungnya.
"Serang..Beri dia pelajaran" teriak pemimpin mereka. Satu persatu kelompok itu maju menyerang. Zhang En hanya menghindari setiap serangan serangan yang datang kearahnya.
Kelompok sekte lembah tengkorak telah mengeluarkan lebih dari 10 jurus untuk menjatuhkan pemuda itu dan masih saja serangan mereka masih belum berhasil mengenainya.
Padahal mereka telah menggabungkan kekuatan mereka kecuali dua orang pemuda yang masih berdiri ditempatnya. Dua orang pemuda itu tidak lain adalah pemimpin dari kelompok sekte lembah tengkorak dan tingkatan mereka telah mencapai tingkat langit awal.
"Hehehe..Karena kalian yang duluan, aku akan bermain sebentar dengan kalian" sambil mengeluarkan pedangnya, Zhang En menangkis semua serangan mereka.
Zhang En melompat kesana kemari sambil menghindari serangan dari 10 orang tersebut sambil memberi serangan. sedangkan ditempat lain, orang yang melihat adanya pertarungan semakin lama semakin banyak. mereka penasaran siapa yang berani memprovokasi Murid dari Sekte Lembah Tengkorak.
Banyak dari mereka yang takjub melihat gerakan gerakan pemuda yang bertahan dan sanggup bertarung melawan 10 orang sekaligus apa lagi lawannya adalah murid salah satu sekte besar kekaisaran.
Sudah setengah jam berlalu tapi masih belum ada tanda-tanda pemuda yang dikelilingi itu kalah dan lelah karena diserang terus menerus.
Mereka tidak tau bahwa Zhang En masih bermain-main dengan mereka dan masih belum serius.
"Cuma begini kemampuan dari murid-murid dari sekte lembah tengkorak ?" ucap nya memprovokasi.
"Keluarkan semua kemampuan kalian sobat, kalau menghadapi serangan kalian barusan masih menggelikan buat diriku.. ayo keluarkan semuanya.. buat aku terhibur " lanjutnya.
Mendengar perkataan provokasi dari zhang En. mereka semua mengeluarkan aura bertarung mereka secara penuh serta melakukan serangan dengan jurus terkuat mereka masing-masing.
Orang banyak sedang berada dilokasi memilih untuk segera menjauhi pertarungan karena mereka tidak mau terkena efek dari serangan mereka.
"Aura dan serangan kalian tidak ada apa-apanya untukku" Zhang En juga meningkatkan sedikit serangannya untuk memgimbangi mereka.
###
Aula sekte Naga Merah.
Ketua Xin Long bersama Tetua Agung sedang bekumpul dengan tetua-tetua Sekte.
Ketua Xin Long memberi tahu dan menceritakan bahwa telah bertemu dengan seorang pemuda yang selama ini dia cari. Dia juga memberitahukan bahwa telah memberikan lencana emas kepadanya.
Sebenarnya, lencana yang didapat oleh Zhang En adalah lencana khusus dari Ketua Sekte.
Perlu diketahui, Lencana Emas hanya dimiliki oleh ketua sekte sendiri dan Keturunanya atau penerus dari ketua sekte itu sendiri.
lencana yang dimiliki oleh Tetua Agung berwarna Putih, sedangkan Tetua-tetua dibawah ketua sekte dan tetua agung berwarna Hijau.
Sedangkan murid murid sekte Naga Merah memiliki 4 lencana yang membedakan tingkatan mereka yaitu : Untuk murid luar memiliki lencana berwarna cokelat, murid dalam memiliki lencana warna biru, murid inti berwarna orange dan lencana merah untuk murid Elit.
"Kenapa Ketua memberikannya Lencana emas secepat itu ,Apakah ketua yakin dengan pilihan ketua memilihnya sebagai penerus ? belum tentu dia memiliki bakat dan memenuhi syarat?" tetua pertama memberi pertanyaan kurang senang karena ketua Xin Long telah menemukan penerus Ketua Sekte.
Ketua Xin Long mengerti maksud dari tetua itu karena dari dulu dirinya sudah melakukan usaha untuk mendekati Ketua Xin Long dan berusaha untuk mencalonkan anaknya untuk menjadi penerus dan menjadi Tuan Muda dari Sekte Naga Merah.
"Apa kau meragukan pilihanku??" sambil menatap tajam tetua pertama.
"Aku memberikan kepadanya Lencana Emas itu karena aku sendiri yang memilihnya menjadi penerusku dan juga aku ingin menjauhi dirinya itu menemukan masalah diluar sekte" balas Ketua Xin Long sambil menatap Tetua pertama.
Akhirnya mereka semua mengerti alasan ketua sekte memberi Lencana emas kepada pemuda yang menjadi penerus ketua sekte.
"Satu hal lagi, bakatnya tidak kalah dengan murid-murid Elit Sekte kita dan mengalahkan mereka semua."
Mendengar ucapan terakhir ketua sekte, para tetua langsung terkejut akan hal itu. mereka hanya penasaran dengan pemuda yang ketua sekte pilih.
"Baiklah.. Pertemuan kali ini selesai" tutup ketua sekte sambil meninggalkan Aula utama.
Dari belakang ketua Xin Long, tetua agung mengikui dari belakang.
"Ketua Xin, tunggu !"
Ketua Sekte berhenti dan berbalik melihat kerarah Tetua Agung..
"Ketua, sekarang aku mengerti kenapa ketua tidak mau aku menyuruh tetua untuk melindungi dan menemuinya."
" Haahaha. memang benar, aku tidak mau melindunginya secara langsung. tapi aku ingin melihat penerusku seperti apa diluar sana"
Tetua Agung hanya menganggukkan kepalanya.
###
Ditempat lain,
Pertempuran Zhang En melawan murid anggota sektenlembag tengkorak masih berjalan dengan sengit sampai membuatnya sedikit bosan. banyak orang yang tidak melerai kejadian yang sedang berlangsung dengan alasan tidak mau bermasalah dengan Sekte besar seperti Lembah Tengkorak.
"Saatnya aku mengakhiri pertarungan ini"
Zhang En segera meningkatkan serangannya
"Jurus pedang membelah awan" teriak Zhang En sambil menyerang mereka.
Trang ... Trang .. Trangg
Satu persatu Zhang En menebas pedangnya kearah samping dan sambil menusuk kearah lawan-lawannya.
"Akhhh"
"Akhhh"
"Akhhh""
Satu persatu dari mereka berjatuhan mendapatkan luka yang cukup serius.
Bukkkk...6 dari mereka berjatuhan dan masing-masing memuntahkan seteguk darah.
Mlihat teman mereka mendapatkan luka yang cukup serius, 4 orang yang tersisa langsung segera menyerang Zhang En.
"Dasar tak berguna, melawan 1 orang saja kalian tidak bisa" ucap salah satu dari pemimpin mereka sambil melemparkan pil penyembuh.
Tak lama setelah itu, 4 sisa dari anggota yang menyerang Zhang En pun terlempar satu persatu dan juga mendapatkan luka sama seperti 6 orang lainnya.
Mlihat teman mereka yang sudah diikalahkan, 2 orang pendekar yang berada ditingkat awal segera memasang kuda kuda dan mengeluarkan pedang untuk menyerangnya.
"Ternyata kamu hebat juga" kata salah satu pendekar itu.
"Jangan harap kami memberi belas kasihan setelah mengalahkanmu"
Mendengar perkataan ke 2 orang dihadapannya, Zhang En hanya tersenyum sambil mempersiapkan serangan.
"Majulah dan serang semampu kalian kalau kalian mampu mengalahkanku." balas Zhang En.
"Dasar sombong!"
Mereka berdua langsung menerjang dan menyerang lawan mereka dengan mengeluarkan segenap kekuatan mereka.
Pertarungan kali ini tidak terelakkan 3 lawan 1, 2 orang pendekar Tahap langit awal melawan 1 orang pendekar Tahap Langit akhir selangkah menuju pendekar suci.
Zhang En memgeluarkan jurus-jurus pedang dan melakukan gerakan-gerakan yang sulit ditebak. penonton yang melihat permainan pedang Zhang En merasa terpukau.
Bukan hanya karena gerakan jurus pedang yang sulit ditebak oleh lawan, tetapi gerakan gerakan yang ditunjukkan oleh jurus pedang Zhang En untuk melakukan serangannya sangat indah dan terlihat bertenaga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 750 Episodes
Comments
DEBU KAKI
next..
2023-01-20
0
Yudi Priadi
mulai muncul keseriusan cerita nya semoga makin seru jadi semakin semangat untuk membaca nya lanjutkan
2022-12-23
0
uyuy
serangannya mana om, sertakan juga dong nama jurusnya biar berasa gitu nuansa kelahinya😕
2022-11-19
0