Kia yang di dorong mertuanya langsung keluar dan pergi ke ruang kerjanya. Ia menuju ke jendela di ruang kerjanya dan menghadap luar jendela dengan berkata sendiri saat itu.
"Astofirullohhalazim, kenapa ibuk sangat membenciku. Apa yang membuat ibuk bisa memperlakukan ku seperti ini. Berikan aku kesabaran ya Allah."
Ketika kia sedang membungkus pesanan konsumennya, kia mendengar suara televisi menyala, karena jarak antara ruang tengah dengan ruang kerja kia hanya dekat, lalu kia berjalan melihat ke arah ruang tengah ternyata dewi yang menghidupkan televisinya. Kia menghampiri dewi yang duduk sendiri melihat tv.
"Ibuk, gimana istirahatnya?"
"Yahhhh, bosen di kamar terus makannya aku keluar."
"Kia temenin ya buk,"
Dewi hanya diam saja dan membuang muka saat kia bicara. Beberapa menit dewi menyuruh kia untuk mengambilkan teh yang di buatnya tadi.
"Kia ambilkan teh ku tadi, "kata dewi tanpa melihat wajah kia .
"Iya buk, " sambil berjalan menuju meja makan karena tehnya di letakan disana ..
√√√√
"Haduh,, baru beberapa jam aja aku di sini udah jenuh banget ya. Rumah juga serasa sepi bnaget kayak gak ada kegidupan disini. Gimana si akbar ya." Kata dewi menyindir kia ..
"Jenuh gimana buk ?" Kia tau kalau ibunya menyindir dirinya ..
"Memang kamu gak jenuh gak merasa kesepian ? Kamu setiap hari bersih bersih rumah habis itu bungkus bungkus barang terus masak kalau gak ada pekerjaan kamu cuman liat televisi atau tiduran. Kamu gak bosen ?!"
"Kia melakukan itu semua dengan iklas buk, jadi kia gak merasa jenuh."
"Pantesan sampai sekarang kamu gak bisa hamil !!"
"Maksud ibuk apa bicara begitu? Ibuk, kia dan mas akbar sudah melakukan yang terbaik agar dapat memiliki anak .. "
"Halah, terus mana hasilnya, !! Dari dulu bisanya cuman bilang yang terbaik, dan sabar sabar sabar terus ,capek tau gak dengerinnya !"
"Ya mau gimana lagi, mungkin memang belum waktunya buk, "
"Belum waktunya, tunggu aja buk, sabar aja buk , kamu pikir mau sampai kapan aku harus menunggu mendapatkan cucu !!"
"Terus kia dan mas akbar harus gimana buk, kia dan mas akbar sudah melakukan apapun caranya untuk dapat mempunyai anak, tapi nyatanya Allah memang belum menghendaki buk, "
"Kamu ingin tau caranya yang terbaik buat kalian berdua? Sepertinya memang kamu dan akbar tidak cocok untuk menjalin rumah tangga ini."
"Maksud ibuk?"
"Ya maksud ibuk kamu memang seharusnya pisah sama akbar supaya akbar bisa cari wanita lain yang bisa memberikan dia anak "
"Apa buk, ibuk tau gimana perasaan ku setelah ibuk berkata seperti itu ? "
"Yah mau gimana lagi, sepertinya itu memang cara terbaik supaya anakku bahagia."
"Buk, kenapa ibu hanya memikirkan kebahagian anak ibu saja, sedangkan aku merasakan sakit hati, apakah Ibuk sama sekali tidak memikirkan gimana perasaan ku?"
"Buat apa aku harus memperdulikan mu. Sedangkan kamu saja tidak bisa meberikan kebahagiaan untuk anakku, Sekarang ibuk mau tanya ke kamu, sudahkah kamu berikan satu saja keturunan untuk anakku? Satu saja kia.." kata dewi sambil menuding ke wajah kia dengan amarahnya..
"Taaappiii buk,,,"
"Sudah lah kia kamu jangan terlalu berharap akbar akan selamanya dengan mu, lambat laun akbar pasti akan meninggalkan mu."
"Buk, tolong jangan bicara seperti itu buk, kebahgian mas akbar ada di aku buk, mas akbar sangat mencintaiku. Kia mohon jangan pisahkan kami buk,"
"Kamu terlalu percaya diri berbicara seperti itu, kamu terlalu yakin dengan perasaan akbar ke kamu , yang perlu kamu ingat ya kia, tidak ada seorang lelaki yang sudah lama membangun rumah tangga namun istrinya tidak mampu untuk memberikannya seorang anak !! Ingat itu baik baik kia !"
"Jadi ini alasan selama ini mas akbar berubah sikapnya kepadaku buk?!"
"Ya menurut kamu apa !!" Dengan mebentak, berjalan menuju kamar dan meninggalkan kia di ruang tenggah sendiri..
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
noty larasati
rasanya ga pantas seorang ibu mertua sekasar itu sama menantu.manusia hanya berusa tapi Tuhan lah yang menentukan bu Dewi .
2022-03-23
0
Sulati Cus
g baik ortu terlalu ikut campur,
2022-03-20
0
Heny Ekawati
udahlah kia cerai aj dri pada mkn hati
2021-07-02
0