Ibuk Akbar bernama Dewi. Dewi sudah menjanda selama delapan tahun dan dia hidup sendirian dirumah. Dia memiliki asisten rumah tangga tetapi, asisten rumah tangganya itu tidak menginap dirumah. Asisten rumah tangganya bernama Martinah. Martinah bekerja di rumah Dewi hanya membantu membersihkan rumah, setrika dan mencuci pakaian. Selesai mengerjakan tugasnya dia langsung pulang.
Saat Dewi selesai menutup telefone dari Kia, dia langsung ke swalayan untuk mengontrol pekerjaan karyawan - karyawannya. Sore harinya Dewi menelefon Akbar.
"Hallo, Akbar."
"Iya buk, ada apa ?"
"Tadi pagi istrimu telefone ibuk, dia tanya tentang pembicaraan kita kemarin!"
"Lalu ibuk jawab apa kepada Kia?"
"Ya ibu jawab saja kalau itu bukan urusan dia, sekarang ibuk ingin tanya kepada kamu. Bagaimana dengan yang kamu ucapkan kemarin kepada ibuk? Yang kamu katakan akan mempertimbangkan permintaan ibuk?"
"Iya buk, sabar. Akbar butuh proses, aku juga gak bisa langsung mencari wanita lain dan menggantikan posisi Kia di hatiku buk, Akbar butuh waktu. "
"Baik ibu beri kamu waktu satu bulan, dalam jangka waktu satu bulang kamu belum juga mendapatkan wanita lain ibuk tidak akan menganggap kamu anak ibuk. Megerti kamu Akbar! Ibuk begini karena ibuk sayang sama kamu, ibuk tidak ingin kamu sampai tua nanti tidak mempunyai keturunan jika kamu masih dengan Kia. Sudah hampir lima tahun loh kamu menikah!"
"Iya buk."
Akbar memang anak pertama Dewi. Dia selalu tidak bisa menolak apa yang di minta ibunya. Dan Akbar tidak bisa melihat ibunya sedih atau menanggis. Namun di sisi lain Akbar binggung harus berbuat apa. Memang dia sudah sanggat menginginkan buah hati di rumah tangganya. Akan tetapi di sisi lain dia tidak ingin menyakiti hati istrinya. Walau bagaimana pun Kia adalah wanita pilihan Akbar karena Kia sosok wanita yang mandiri, baik, dan penyayang.
Awal mula Dewi tidak menyukai Kia adalah disaat dewi selalu datang di acara resepsi atau acara lain seperti arisan. Teman - temannya selalu bertanya kepada dia mengenai anaknya. Hingga ada sebuah ucapan dari semua teman - temannya itu yang sangat membuat hati Dewi merasa tersinggung dan sakit hati.
"Mana cucunya jeng, Akbar sudah lama menikah tapi kok kamu belum menimang cucu sih jeng."
Ada juga yang bertanya sepeti ini.
"Jangan jangan anakmu atau menantumu mandul ya jeng, sudah di priksakan belum? "
Dan seperti ini.
"Ya ampun jeng dewi, kamu jadi mertua sabar banget ya, lihat tuh temen - temen arisan kita mereka udah pada bawa cucunya masing masing masak kamu belum, kalau aku nih ya jadi kamu pasti udah aku suruh anakku buat pisah sama istrinya. Buat apa punya istri tapi belum bisa memberikan keturunan untuk anakmu jeng."
"Iya, di rumah juga kamu engak bakal kesepian kalau kamu udah mempunyai cucu jeng dewi."
Setiap kumpul arisan mereka selalu bebicara dan menanyakan hal semacam itu. Dari situlah pemikiran Dewi dan sikap Dewi berubah drastis kepada menantunya. Sehingga Dewi merasa minder dan malu karena semua teman teman arisan selalu membawa cucu - cucunya masing - masing. Dewi juga sering merasa kesepian saat sedang dirumah sendiri. Anak pertamanya sudah menikah selama kurang lebih empat tahun dan berjalan lima tahun ini namun belum juga mendapatkan momongan, sedangkan anak ke duanya Dewi, dia jauh di jakarta untuk mengejar cita citanya, karena pernah berjanji kepada almarhum ayahnya akan menyelesaikan studi dan meneruskan cita - cita ayahnya yang belum tercapai.
Nindi memang anak yang kukuh pada pendiriannya. Dia sangat tegas kepada seiapapun, walaupun itu ibuk dan kakaknya. Namun, Nindi sanggat menyayangi keluarganya. Walaupun ia jauh dari kakak dan ibuknya dia selalu menjaga diri agar tidak terpengaruh dengan pergaulan yang ada di lingkungan sekitarnya. Nindi selalu pulang sebulan hanya Dua kali. Nindi sanggat menyayangi ayahnya. Setiap pulang dari jakarta Nindi selalu mengajak Dewi untuk menemaninya pergi ke makam ayahnya dan selalu menceritakan pendidikannya. Karena Nindi selalu menganggap ayahnya masih ada. Dia belum bisa melupaka kepergian ayahnya. Dan Nindi selalu dekat dengan ayahnya, sebelum ayahnya pergi meninggalkannya saat ia masih kecil.
BERSAMBUNG...
❇️❇️❇️❇️❇️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
noty larasati
Istifar Bu Dewi biar hatinya tenang,biar ada jalan keluar yg ga merugikan ke 2 belah fihak. Lanjut thor
2022-03-22
0
Heny Ekawati
ternyata akbar dan ibux sama2
sama2 egois dan menentang qodarullah
2021-07-02
0
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Keluarga besar saya malah tidak pernah ikut campur masalah rumah tangga anak2 nya.
di cerita nih baru lima tahun belum diberikan cucu sudah kayak Mak lampir.
Abang saya sudah 17 tahun belum juga dikasih kepercayaan buat memiliki anak tetapi kami keluarga tetap fine2 saja kok begitupun orang tua kami tetap sayang sama KK ipar 🙏
2021-06-07
1