"Yank, seragamku yang untuk hari ini mana ?" Teriak suamiku
"Iya mas sebentar aku ambilkan." Kataku sambil berjalan menuju kamar.
"Ini mas. Tumben kok berangkat pagi pagi sekali mas?" Tanya Kia.
"Iya mau nyiapin meeting buat nanti. Soalnya bos besar mau datang ke kantor. Sarapannya udah siap belum yank?" Ujar Akbar.
"Sudah mas, mari kita sarapan dulu." Kata Kia sambil berjalan ke arah meja makan.
Hari itu aku memasak makanan ke sukaan suamiku. Yaitu sayur asam, sambal trasi dan ayam goreng. Dia sanggat suka dengan menu seperti itu. Selesai makan, aku membawakan tas kerjanya dan mengantarkan ke depan pintu, seperti biasa aku mencium tangan mas Akbar sebelum berangkat kerja. Begitupula dengan suamiku selalu mencium keningku sebelum ia akan pergi. Hari hari kami selalu hangat dengan cinta dan kasih sayang.
Seperti biasa selesai membereskan rumah aku lanjut berjualan online dan mempacking barang pesanan yang akan aku kirim ke pelangan pelanganku.
Suara telephon rumah berdering.
Kring... kring... kring...
Aku segera bergegas menuju telephone itu.
"Iya hallo."
"Kia ini ibuk."
"Iya buk ada apa ?"
"Bilang sama suamimu. Besok ini kan hari minggu kalian dateng ke rumah ibuk ya."
"Iya buk. Insyaallah aku dan mas Akbar akan datang ke rumah ibuk. Memang ada acara apa ya buk?"
"Sudah datang saja besok ini. Aku telhpone ke handphonenya akbar tidak di angakat. Dia sudah berangkat kerja?" Tanya ibu mertua Kia.
"Iya barusan saja mas Akbar pergi buk mungkin dia enggak mendengar kalau handphonenya berdering buk. Karena biasanya mas Akbar selalu meletakannya di dalam tas buk."
"Iya mungkin. Bisa juga. "
"Ibuk gimana di sana? Sehat kan buk ?"
"Ya alhamdhulillah sehat. Gimana udah positif belum ?!" Dengan suara agak sadis.
"Kemarin Kia tespack hasilnya masih satu garis buk. Yah, mungkin memang aku dan mas Akbar harus sabar buk. "
"Ya ampun Kia. Mau sampai kapan aku bisa menimang cucu dari Akbar. Aku pengen banget bisa menimang cucu dan melihat anak Akbar. Kamu dari dulu kalau di tanya sabar lah sabar lah sabar lah. Ibuk udah capek kalau harus menunggu terus."
"Terus aku harus gimana lagi buk. Berbagai cara juga sudah aku lakukan dengan mas Akbar. Memang mungkin masih harus di suruh sabar buk sama Allah."
"Hah !! Ya sudah. Capek ngomong sama kamu. Jangan lupa bilang ke suamimu. Udah ibuk akan pergi ke swalayan dulu."
Ttoott ttoottt ttoot....
"Ih..ya buk.."
Sebelum akan mengucapkan salam tiba tiba telephon di tutup seketika oleh ibuk mertua Kia dengan nada kasar.
"Astofirullohalazim. Ya Allah berikan aku kesabaran. " kataku sambil mengelus elus dada ku sendiri.
Yah seperti itulah ibuk mertuaku selalu bertanya kepadaku apakah aku sudah hamil atau belum. Saat di jawab aku belum positif beliau selalu marah marah. Aku harus banyak bersabar dan berikstifar ketika menghadapi mertuaku. Semoga Allah selalu memberikan kesabaran untukku.
Aku sering sedih sendiri ketika selesai berbicara kepada ibu mertuaku. Jika aku dihadapi dua pilihan aku akan memilih untuk mempunyai seorang bayi yang lahir dari rahim ku sendiri. Aku sering kali di hina oleh ibuk mertua ku sendiri tentang kesuburan rahim dan lain lain. Padahal aku sudah sering kali menjelaskan kepada ibuk dan saudara saudara dari keluarga suamiku, kalau aku dan mas Akbar sudah memeriksakan diri ke dokter spesialis mana pun, hasil dari pemeriksaan itu pun semua baik. Tetapi
memang kami harus banyak banyak bersabar, Karena aku tahu, untuk memiliki seorang bayi itu tidak seperti barang yang bisa di pesan dan di beli sewaktu waktu.
tidak ada satu orang wanita pun yang tidak ingin di berikan seorang bayi. Semua wanita terutama seorang istri pasti akan selalu menginginkan kehadiran seorang bayi di tengah tengah keluarga kecilnya.
Namun aku tidak pernah menceritakan kepada siapapun kalau ibuk mertuaku selalu memperlakukan ku seperti ini di belakang mas Akbar. Aku hanya berdiam dan memendam kesakitan hati ini. Karena aku tidak ingin semua menjadi salah paham dengan keluhan ku.
Bersambung ...
✳️✳️✳️✳️✳️✳️✳️✳️✳️✳️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Trkadang hdp berumah tangga tdk melulu soal anak . Tp kembali kpda pikiran org beda² . apalgi si akbar ini kan ank prtama si ibu jd si ibu kpngen ngerasain punya cucu prtama.. Tp kembali lg kpda yg maha kuasa.. Krna smua takdir kan allah yg ngantur bukan manusia
2023-08-22
0
noty larasati
Kia bersabarlah semua udah ada yg mengatur
2022-03-22
0
Nyai
nya
2021-06-24
0