Bab 16 " Awal Tragedi "

Di dalam sebuah kamar yang megah.

"selamat ulang tahun adek ku sayang.. "ucap vanya yang tiba-tiba datang mengagetkan adik nya lalu memeluknya dari belakang.

"AHHH (setengah berteriak), ka.. kak. kakak mengagetkanku"ucap sang adik yang tak lain adalah tasya yang tengah terkejut.

"he he, maaf. habisnya kamu bengong terus sih.. apa yang kamu fikirkan dek? "tanya vanya pada tasya.

"oppa nathan"jawab tasya polos.

"oppa nathan? oh, oppa yang sering kamu ceritakan itu. memang nya kenapa dengan oppa mu itu? "tanya vanya balik.

"kakak kan tau, oppa nathan pergi keluar negeri sudah sebulan lebih, dan dia bilang.. dia hanya akan pergi selama sebulan. tapi ini udah sebulan lebih kak, terus oppa juga janji akan datang di hari ulang tahun ku yang ke 4 ini, tapi sampai sekarang dia tak terlihat batang hidungnya"jawab tasya sendu.

"oh.. jadi itu yang membuat adik kakak yang cantik ini bersedih? emmm menurut kakak, oppa mu itu tidak berniat mengingkari janji, hanya saja.. mungkin pekerjaan orang tua oppamu belum selesai di sana, sehingga dia belum bisa pulang, dan bisa jadi... "ucap vanya mencoba menenangkan tasya.

"bisa jadi apa kak?? "

"bisa jadi, dia lagi mempersiapkan kejutan untukmu"

"kejutan??? "

"iya.. kejutan. surprise"

"apa benar begitu?? "

"emmm mungkin, mungkin dia sebenarnya sudah kembali, tapi dia sengaja tak mengabarimu,untuk membuat kejutan di hari ulang tahun mu,dan siapa tau dia datang kepesta ini"

"dia tidak mungkin datang kesini"

"memangnya mengapa?? "

"tentu saja karna dia tidak tau alamat rumahku"

"apa?? bukannya kalian sudah kenal lama, kenapa dia gak tau alamat rumah kita?? jangan bilang kamu juga tidak tau alamat rumah nya?? "

"iya"

"apa?? kok bisa?? "

"ya karna aku tidak memberitahunya, dan dia juga tidak bertanya"

"lalu apa yang kalian lakukan setiap bertemu selama ini??? "

"main sepuasnya. kita bermain macam-macam permainan, setelah capek kami istirahat, lalu kami di jemput masing-masing. "vanya yang mendengar ucapan adek nya hanya menepuk jidat nya.

"sepertinya ku tarik kembali kata-kata ku tentang oppa nya yang ingin membuat surprise di pesta ulang tahunnya tasya, itu terdengar mustahil"gumam vanya.

"apa yang kakak katakan?? "

"ah emmm tidak.. kakak hanya.. "belum sempat melanjutkan tiba-tiba seseorang datang.

"tasya sayang,,, apa kamu sudah siap nak..? "tanya seorang perempuan sambil melangkah mendekati tasya, yang tak lain adalah mama dari tasya.

tasya dan vanya pun menoleh ke arah sang mama.

"mama"gumam tasya.

"wah... siapa ini?? apa ini benar-benar anak mama? cantik sekali. "ucap sang mama sambil duduk di sebelah tasya dan mengusap lembut wajah tasya.

"ini tasya ma,, apa mama lupa sama anak sendiri"ucap tasya kesal.

"ha ha, mana mungkin mama lupa sama anak kesayangan mama ini, hanya saja mama pangling, semakin bertambah nya umur.. kenapa anak mama tambah cantik yah"goda sang mama.

tasya tak menghiraukan ucapan mamanya, ia masih memikirkan oppa nya.

"heyy kenapa anak mama sedih begitu, inikan hari special. "tanya mama.

"adek lagi mikirin oppa nya ma, karna gak ada kabar sampai sekarang"sambung vanya.

"oppa?? oh iya siapa namanya itu? emmm nathan kan..?? "ucap mama.

tasya hanya diam tak bergeming.

"sayang.. dengerin mama, oppa nathan pasti akan datang, jika tidak hari ini maka hari esok"ucap mama menenangkan.

"tapi hari ini kan hari ulang tahun tasya ma,, oppa juga sudah berjanji akan datang"bantah tasya.

"tasya sayang,, jika kamu menyayangi oppa nathan, harusnya kamu percaya sama dia, dan selalu berfikiran positive, barangkali orang tuanya sibuk, jadi belum bisa balik ke indonesia, hmmm gini saja.. jika dia tidak datang menemuimu, bagaimana kalau kamu yang menemuinya"ucap mama.

"maksud mama??" tanya tasya.

"kamu bilang oppamu pergi ke paris kan, jadi bagaimana kalau kita pergi ke paris, siapa tau kita bisa bertemu dengan nya, kan papamu juga banyak kenalan di sana."ucap mama.

"benerran ma? "tanya tasya tak percaya.

"iya sayang,, tapi dengan satu syarat, kamu gak boleh sedih. mama gak mengizinkan putri-putri cantik mama untuk bersedih"jelas mama.

"tasya janji gak bakal sedih lagi"ucap tasya girang dan memeluk mamanya.

"makasih mama.. "ucap tasya.

"iya sayang.. (memeluk tasya) vanya sini nak, peluk mama juga"ucap mama sambil berusaha memeluk vanya juga.

"ya udah.. ayo kita turun, semua tamu sudah menunggu"ajak sang mama.

tasya dan vanya hanya menganggukkan kepalanya pertanda iya. mereka mulai melangkah turun menuju acara pesta.pas di anak tangga yang terakhir,, tiba-tiba,

DOORR

DOORR

bersambung,,,

jangan lupa tinggalkan jejak like and coment. mohon dukungan nya semua, terimakasih 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

nini

nini

like kk

2020-12-25

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Malam Yang Tragis "
2 Bab 2 " Keluarga Pratama "
3 Bab 3 " Tentang Vanya "
4 Bab 4 " Misi Jennifer & Penghianatan "
5 Bab 5 " Jiwa Yang Berpindah "
6 Bab 6 " Janji & Tekad Jenni "
7 Bab 7 " Di Serang Musuh Alex "
8 Bab 8 " Tamu Tak Di Undang "
9 Bab 9 " Hanya Seekor Lalat Pengganggu "
10 Bab 10 " Perubahan & Menguasai Mansion "
11 Bab 11 " Jonathan Alexander Raizada "
12 Bab 12 " Kepulangan Alex "
13 Bab 13 " Melawan Alex "
14 Bab 14 " Flashback Nathan "
15 Bab 15 " Janji NATASYA "
16 Bab 16 " Awal Tragedi "
17 Bab 17 " Darah Pratama "
18 Bab 18 " Hak Waris Pratama Group "
19 Bab 19 " Mencari Petunjuk "
20 Bab 20 " Bertemu Kamila "
21 Bab 21 " Brosur Lomba Balap "
22 Bab 22 " Hilangnya Petunjuk Tentang Tasya "
23 Bab 23 " Malam Pertandingan "
24 Bab 24 " Menerima Tantangan Gio "
25 Bab 25 " Di Hadang Anggota Mafia "
26 Bab 26 " Keterkejutan Nathan "
27 Bab 27 " Kecurigaan Nathan "
28 Bab 28 " Penyelidikan Terhadap Vanya "
29 Bab 29 " Peraturan Baru Di Mansion "
30 Bab 30 " Hukuman Sarah,Siska & Desi "
31 Bab 31 " Perjodohan "
32 Bab 32 " Perdebatan "
33 Bab 33 " Permainan Nathan "
34 Bab 34 " Bukan Kabur, Tapi Pergi Diam-Diam "
35 Bab 35 " Angga ??? "
36 Bab 36 " Rangga Fajar Raizada "
37 Bab 37 " Pertandingan "
38 Bab 38 " Siapa Pemenang nya??? "
39 Bab 39 " Serangan Gio "
40 Bab 40 " Seorang Pecundang "
41 Bab 41 " Ketahuan "
42 Bab 42 " Rencana Gila Siska "
43 Bab 43 " Meretas Sandi Laptop Alex "
44 Bab 44 " Terjebak Di Kamar Alex "
45 Bab 45 " Tidak Menerima Kata Maaf "
46 Bab 46 " Nasib Siska "
47 Bab 47 " Berkurangnya 1 Rival Sarah "
48 Bab 48 " Keributan Di Pagi Hari "
49 Bab 49 " Memberi Pelajaran "
50 Bab 50 " Sebuah Amarah "
51 Bab 51 " Masuk Kedalam Perangkap Lotus "
52 Bab 52 " Frans Hugo "
53 Bab 53 " Rasa Penasaran Nathan "
54 Bab 54 " Black Roses "
55 Bab 55 " Melawan Anggota Black Roses "
56 Bab 56 " Mendapatkan Tawaran "
57 Bab 57 " Menjadi Pemimpin??? "
58 Bab 58 " Terbentuknya Demon Blood "
59 Bab 59 " Titipan untuk Vanya ??? "
60 Bab 60 " Melawan Frans "
61 Bab 61 " Kepergok Alex ??? "
62 Bab 62 " Seekor Singa Betina "
63 Bab 63 " Jenni ??? "
64 Bab 64 " Bertemu Klien "
65 Bab 65 " Rencana Vanya "
66 Bab 66 " Hantu ??? "
67 Bab 67 " Kondisi Tubuh Jenni "
68 Bab 68 " FlashBack William "
69 Bab 69 " Semakin Memburuk "
70 Bab 70 " Menjalani Misi 1 "
71 Bab 71 " Menjalani Misi 2 "
72 Bab 72 " Menjalani Misi 3 "
73 Bab 73 " Menolong Nathan "
74 Bab 74 " Mesum ??? "
75 Bab 75 " William Yang Mulai Giila "
76 Bab 76 " Pulihnya Kondisi Tubuh Jenni "
77 Bab 77 " Aku Bukan Jenni "
78 Bab 78 " Rencana Licik Sarah "
79 Bab 79 " Hati Yang Kacau "
80 Bab 80 " Teriakan Di Pagi Hari "
81 Bab 81 " Pertarungan Di Pagi Hari "
82 Bab 82 " First Kiss "
83 Bab 83 " Terbongkarnya Identitas Alex "
84 Bab 84 " Mencari Tau Tentang Jenni "
85 Bab 85 " Semua Tentang Jenni "
86 Bab 86 " Maaf?? Terimakasih?? "
87 Bab 87 " Permainan Akan Segera Dimulai "
88 Bab 88 " Menjalankan Rencana Sarah 1 "
89 Bab 89 " Menjalankan Rencana Sarah 2 "
90 Bab 90 " Felix Yang Dilema "
91 Bab 91 " Di Ajak Kerjasama??? "
92 Bab 92 " Kesepakatan "
93 Bab 93 " Nasi Goreng "
94 Bab 94 " Dimulainya Rencana Sarah "
95 Bab 95 " Mengalihkan Perhatian "
96 Bab 96 " Kenangan Jenni "
97 Bab 97 " Kelinci Percobaan "
98 Bab 98 " Kekesalan Dita "
99 Bab 99 " Rencana Sarah "
100 Bab 100 " Perangkap Sarah "
101 Bab 101 " Di Bius "
102 Bab 102 "Pengaruh Obat"
103 Bab 103 "Menghilangkan Efek Obat"
104 Bab 104 " Rencana Desi "
105 Bab 105 "Membuktikan Ucapan Desi"
106 Bab 106 " Keterkejutan Vanya "
107 Bab 107 " Tuduhan Desi "
108 Bab 108 " Senjata Makan Tuan "
109 Bab 109 " Penjelasan Doni "
110 Bab 110 " MAAF ??? "
111 Bab 111 "Hukuman"
112 Bab 112 " Rasa Penasaran William "
113 Bab 113 " Janji Temu "
114 Bab 114 " Pindah "
115 Bab 115 " Pesta "
116 Bab 116 " Kekacauan Pesta "
117 Bab 117 " Amarah "
118 Bab 118 " Keisengan Nathan "
119 Bab 119 " Besarnya Kediaman Raizada "
120 Bab 120 " Cekcok "
121 Bab 121 " Terjebak Macet "
122 Bab 122 " Kegaduhan Di Kantor "
123 Bab 123 " Ibu CEO ???"
124 Bab 124 "Rencana Vanya dan Nathan"
125 Bab 125 " Market "
126 Bab 126 "Membuat Ibu Lina Geram"
127 Bab 127 " Pasien gangguan jiwa "
128 Bab 128 " Pemakaman "
129 Bab 129 "Jenn ??"
130 Bab 130 " Bertemu "
131 Bab 131 " Penjelasan "
132 Bab 132 " Penjelasan 2 "
133 Bab 133 "Rencana Vanya asli"
134 Bab 134 " Pertengkaran "
135 Bab 135 " Curahan hati Nathan "
136 Bab 136 "Petunjuk"
137 Bab 137 " Sumpah Nathan "
138 Bab 138 " Makan Malam "
139 Bab 139 " Permainan Di Mulai "
140 Bab 140 " Kegaduhan Di Ruang Makan "
141 Bab 141 " Restorant "
142 Bab 142 " Amarah Pak Herman "
143 Bab 143 " Kekesalan Nathan"
144 Bab 144 "Bertemu Ibu Devi "
145 Bab 145 " Surat Wasiat "
146 Bab 146 " Pratama Group "
147 Bab 147 " Misi Menghancurkan Herman"
148 Bab 148 " Jenius "
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Bab 1 " Malam Yang Tragis "
2
Bab 2 " Keluarga Pratama "
3
Bab 3 " Tentang Vanya "
4
Bab 4 " Misi Jennifer & Penghianatan "
5
Bab 5 " Jiwa Yang Berpindah "
6
Bab 6 " Janji & Tekad Jenni "
7
Bab 7 " Di Serang Musuh Alex "
8
Bab 8 " Tamu Tak Di Undang "
9
Bab 9 " Hanya Seekor Lalat Pengganggu "
10
Bab 10 " Perubahan & Menguasai Mansion "
11
Bab 11 " Jonathan Alexander Raizada "
12
Bab 12 " Kepulangan Alex "
13
Bab 13 " Melawan Alex "
14
Bab 14 " Flashback Nathan "
15
Bab 15 " Janji NATASYA "
16
Bab 16 " Awal Tragedi "
17
Bab 17 " Darah Pratama "
18
Bab 18 " Hak Waris Pratama Group "
19
Bab 19 " Mencari Petunjuk "
20
Bab 20 " Bertemu Kamila "
21
Bab 21 " Brosur Lomba Balap "
22
Bab 22 " Hilangnya Petunjuk Tentang Tasya "
23
Bab 23 " Malam Pertandingan "
24
Bab 24 " Menerima Tantangan Gio "
25
Bab 25 " Di Hadang Anggota Mafia "
26
Bab 26 " Keterkejutan Nathan "
27
Bab 27 " Kecurigaan Nathan "
28
Bab 28 " Penyelidikan Terhadap Vanya "
29
Bab 29 " Peraturan Baru Di Mansion "
30
Bab 30 " Hukuman Sarah,Siska & Desi "
31
Bab 31 " Perjodohan "
32
Bab 32 " Perdebatan "
33
Bab 33 " Permainan Nathan "
34
Bab 34 " Bukan Kabur, Tapi Pergi Diam-Diam "
35
Bab 35 " Angga ??? "
36
Bab 36 " Rangga Fajar Raizada "
37
Bab 37 " Pertandingan "
38
Bab 38 " Siapa Pemenang nya??? "
39
Bab 39 " Serangan Gio "
40
Bab 40 " Seorang Pecundang "
41
Bab 41 " Ketahuan "
42
Bab 42 " Rencana Gila Siska "
43
Bab 43 " Meretas Sandi Laptop Alex "
44
Bab 44 " Terjebak Di Kamar Alex "
45
Bab 45 " Tidak Menerima Kata Maaf "
46
Bab 46 " Nasib Siska "
47
Bab 47 " Berkurangnya 1 Rival Sarah "
48
Bab 48 " Keributan Di Pagi Hari "
49
Bab 49 " Memberi Pelajaran "
50
Bab 50 " Sebuah Amarah "
51
Bab 51 " Masuk Kedalam Perangkap Lotus "
52
Bab 52 " Frans Hugo "
53
Bab 53 " Rasa Penasaran Nathan "
54
Bab 54 " Black Roses "
55
Bab 55 " Melawan Anggota Black Roses "
56
Bab 56 " Mendapatkan Tawaran "
57
Bab 57 " Menjadi Pemimpin??? "
58
Bab 58 " Terbentuknya Demon Blood "
59
Bab 59 " Titipan untuk Vanya ??? "
60
Bab 60 " Melawan Frans "
61
Bab 61 " Kepergok Alex ??? "
62
Bab 62 " Seekor Singa Betina "
63
Bab 63 " Jenni ??? "
64
Bab 64 " Bertemu Klien "
65
Bab 65 " Rencana Vanya "
66
Bab 66 " Hantu ??? "
67
Bab 67 " Kondisi Tubuh Jenni "
68
Bab 68 " FlashBack William "
69
Bab 69 " Semakin Memburuk "
70
Bab 70 " Menjalani Misi 1 "
71
Bab 71 " Menjalani Misi 2 "
72
Bab 72 " Menjalani Misi 3 "
73
Bab 73 " Menolong Nathan "
74
Bab 74 " Mesum ??? "
75
Bab 75 " William Yang Mulai Giila "
76
Bab 76 " Pulihnya Kondisi Tubuh Jenni "
77
Bab 77 " Aku Bukan Jenni "
78
Bab 78 " Rencana Licik Sarah "
79
Bab 79 " Hati Yang Kacau "
80
Bab 80 " Teriakan Di Pagi Hari "
81
Bab 81 " Pertarungan Di Pagi Hari "
82
Bab 82 " First Kiss "
83
Bab 83 " Terbongkarnya Identitas Alex "
84
Bab 84 " Mencari Tau Tentang Jenni "
85
Bab 85 " Semua Tentang Jenni "
86
Bab 86 " Maaf?? Terimakasih?? "
87
Bab 87 " Permainan Akan Segera Dimulai "
88
Bab 88 " Menjalankan Rencana Sarah 1 "
89
Bab 89 " Menjalankan Rencana Sarah 2 "
90
Bab 90 " Felix Yang Dilema "
91
Bab 91 " Di Ajak Kerjasama??? "
92
Bab 92 " Kesepakatan "
93
Bab 93 " Nasi Goreng "
94
Bab 94 " Dimulainya Rencana Sarah "
95
Bab 95 " Mengalihkan Perhatian "
96
Bab 96 " Kenangan Jenni "
97
Bab 97 " Kelinci Percobaan "
98
Bab 98 " Kekesalan Dita "
99
Bab 99 " Rencana Sarah "
100
Bab 100 " Perangkap Sarah "
101
Bab 101 " Di Bius "
102
Bab 102 "Pengaruh Obat"
103
Bab 103 "Menghilangkan Efek Obat"
104
Bab 104 " Rencana Desi "
105
Bab 105 "Membuktikan Ucapan Desi"
106
Bab 106 " Keterkejutan Vanya "
107
Bab 107 " Tuduhan Desi "
108
Bab 108 " Senjata Makan Tuan "
109
Bab 109 " Penjelasan Doni "
110
Bab 110 " MAAF ??? "
111
Bab 111 "Hukuman"
112
Bab 112 " Rasa Penasaran William "
113
Bab 113 " Janji Temu "
114
Bab 114 " Pindah "
115
Bab 115 " Pesta "
116
Bab 116 " Kekacauan Pesta "
117
Bab 117 " Amarah "
118
Bab 118 " Keisengan Nathan "
119
Bab 119 " Besarnya Kediaman Raizada "
120
Bab 120 " Cekcok "
121
Bab 121 " Terjebak Macet "
122
Bab 122 " Kegaduhan Di Kantor "
123
Bab 123 " Ibu CEO ???"
124
Bab 124 "Rencana Vanya dan Nathan"
125
Bab 125 " Market "
126
Bab 126 "Membuat Ibu Lina Geram"
127
Bab 127 " Pasien gangguan jiwa "
128
Bab 128 " Pemakaman "
129
Bab 129 "Jenn ??"
130
Bab 130 " Bertemu "
131
Bab 131 " Penjelasan "
132
Bab 132 " Penjelasan 2 "
133
Bab 133 "Rencana Vanya asli"
134
Bab 134 " Pertengkaran "
135
Bab 135 " Curahan hati Nathan "
136
Bab 136 "Petunjuk"
137
Bab 137 " Sumpah Nathan "
138
Bab 138 " Makan Malam "
139
Bab 139 " Permainan Di Mulai "
140
Bab 140 " Kegaduhan Di Ruang Makan "
141
Bab 141 " Restorant "
142
Bab 142 " Amarah Pak Herman "
143
Bab 143 " Kekesalan Nathan"
144
Bab 144 "Bertemu Ibu Devi "
145
Bab 145 " Surat Wasiat "
146
Bab 146 " Pratama Group "
147
Bab 147 " Misi Menghancurkan Herman"
148
Bab 148 " Jenius "
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!