Bab 12 " Kepulangan Alex "

" apa kau sedang bercanda padaku?? "tanya nathan menyelidik.

"tidak, aku tidak bercanda.itulah yang sebenarnya terjadi. aku dengar semenjak istrimu jatuh dari tangga, kini sikapnya berubah darastis, seakan-akan itu bukan dia"jelas felix.

"apa itu terdengar masuk akal? bagaimana bisa kecelakaan membuat nya berubah darastis, dan kau, berhenti memanggilnya istriku, dia hanyalah wanita yang ku gunakan hanya untuk memenuhi keinginan nenek"ucap nathan dingin.

"ya ya, kau memang terpaksa menikahinya, tapi mau bagaimana pun dia tetap istrimu meski.. sekedar istri pajangan. "balas felix.

"apa kau ingin aku memisahkan lidahmu dari mulutmu?? "ancam nathan.

"ha ha ha, ayolah sobat.. aku hanya bercanda,kau tak serius mengatakan itu bukan?"ucap felix.

"tergantung sikapmu"jawab nathan singkat.

"ha ha ha oke oke. entah mau sampai kapan kau begini hah?? dan soal cinta masa kecilmu itu, bisakah kau melupakan nya, bukankah banyak gadis-gadis cantik dan sexi di luar sana, jika kau mau,, bisa kucarikan satu untukmu. sadarlah than.. kau telah terperangkap dengan cinta masa kecilmu yang gak jelas"ucap felix.

"cintaku jelas, sangat-sangat jelas, dan aku hanya akan mencintai tasya, dan akan menemukan nya, hanya tasya yang berhak menyandang status NYONYA JONATHAN ALEXANDER RAIZADA, hanya tasya yang berhak menjadi istriku"ucap nathan penuh dengan penekanan.

"oke oke.. hanya tasya yang akan menjadi istri mu"ucap felix ketakutan karena mendapat kan tatapan tajam dari nathan.

"atur semua jadwalku, malam ini kita pulang ke mansion"sambung nathan lalu melangkah pergi.

"tapi than, kau punya jadwal bertemu klien malam ini di... "belum sempat melanjutkan, nathan memotong nya.

"batalkan semua"BRAKKK nathan menutup pintu keras.

felix hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"bos mah bebas,anak buah yang tersiksa"ucap felix sambil menghembuskan nafas kasar.

sedangkan di mansion,

vanya yang bearada dalam kamar, mendapatkan info dari salah satu pelayan, bahwa alex akan pulang malam ini.ia pun mulai membayangkan orang seperti apa alex.

"apa yang sedang kau fikirkan vanya??"tanya dita sambil membereskan kamar vanya.

vanya terkejut oleh pertanyaan dita di tengah-tengah melamun nya.

"ah emm, apa kau pernah bertemu alex? "

"tuan alex? pernah, memangnya kenapa? "

"orang seperti apa dia?? "

"yah seperti yang pernah aku jelaskan"

"lalu... wajahnya bagaimana? apa dia tampan? "

"tidak tau"

"kenapa kau tidak tau, bukan nya kau pernah bertemu dengan nya"

"ya, aku pernah bertemu dengan nya, tapi aku tidak tau bagaimana wajah nya, karna tuan alex selalu memakai topeng, bukan aku saja yang tidak tau, semua orang di mansion ini, bahkan kenalan tuan alex sampai musuhnya sekalipun, tidak ada yang tau wajahnya"

vanya hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

Dan malam pun tiba.

vanya turun menuju ruang makan.selama ini ia tak pernah makan di ruang makan, ia lebih memilih makan di kamarnya bersama dita. ini pertama kalinya ia ke ruang makan.ia pun duduk di salah satu kursi.

semua orang menatap nya setelah ia duduk di salah satu kursi.

"kenapa kalian menatapku?? "tanya vanya pada semua orang.

"hey vanya, sebaik nya ello pindah ke kursi yang lain,karna kursi itu tidak cocok di duduki orang seperti ello"ucap sarah.

"memangnya kenapa dengan kursi ini?? lalu orang seperti apa yang cocok duduk di kursi ini?"tanya vanya balik.

"vanya,, aku sekedar memberitahu, kursi yang lu duduki itu adalah kursinya alex, dan tak ada satupun yang bisa duduk di sana selain alex, sebentar lagi alex akan datang, lebih baik enyah kau dari situ"sambung siska.

"oh ya, jadi ini kursi nya alex, tapi baguslah kalau begitu, aku merasa nyaman duduk disini,jadi aku tidak akan pindah"ucap vanya.

"apa kau sudah gila vanya, kau tidak tau amarah alex seperti apa? "ucap desi menyambung.

"aku yang di marahi,, kenapa kalian yang resah"balas vanya.

"kami resah bukan karna menghawatirkan mu, tapi menghawatirkan diri kami, karna jika alex marah, maka semua orang akan kenak dampak nya. "jelas sarah.

" ha ha ha, aku jadi semakin penasaran, dan semakin ingin membuat nya marah, aku ingin lihat seperti apa amarah nya itu"ucap vanya.

" jadi kau ingin melihat amarahku seperti apa? "ucap seseorang lelaki yang baru saja masuk.

bersambung,,,

jangan lupa tinggalkan jejak like and coment. 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Kadita

Kadita

kalau tasya itu jeni lalu gimana nasib vanya(kasian)

2021-03-04

1

Clara Akahsya

Clara Akahsya

tuh kan bner tasya😍😍

2021-02-26

0

Desi Muliyasari

Desi Muliyasari

Baguus...


jangan lupa mampir ya kak

2021-02-20

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Malam Yang Tragis "
2 Bab 2 " Keluarga Pratama "
3 Bab 3 " Tentang Vanya "
4 Bab 4 " Misi Jennifer & Penghianatan "
5 Bab 5 " Jiwa Yang Berpindah "
6 Bab 6 " Janji & Tekad Jenni "
7 Bab 7 " Di Serang Musuh Alex "
8 Bab 8 " Tamu Tak Di Undang "
9 Bab 9 " Hanya Seekor Lalat Pengganggu "
10 Bab 10 " Perubahan & Menguasai Mansion "
11 Bab 11 " Jonathan Alexander Raizada "
12 Bab 12 " Kepulangan Alex "
13 Bab 13 " Melawan Alex "
14 Bab 14 " Flashback Nathan "
15 Bab 15 " Janji NATASYA "
16 Bab 16 " Awal Tragedi "
17 Bab 17 " Darah Pratama "
18 Bab 18 " Hak Waris Pratama Group "
19 Bab 19 " Mencari Petunjuk "
20 Bab 20 " Bertemu Kamila "
21 Bab 21 " Brosur Lomba Balap "
22 Bab 22 " Hilangnya Petunjuk Tentang Tasya "
23 Bab 23 " Malam Pertandingan "
24 Bab 24 " Menerima Tantangan Gio "
25 Bab 25 " Di Hadang Anggota Mafia "
26 Bab 26 " Keterkejutan Nathan "
27 Bab 27 " Kecurigaan Nathan "
28 Bab 28 " Penyelidikan Terhadap Vanya "
29 Bab 29 " Peraturan Baru Di Mansion "
30 Bab 30 " Hukuman Sarah,Siska & Desi "
31 Bab 31 " Perjodohan "
32 Bab 32 " Perdebatan "
33 Bab 33 " Permainan Nathan "
34 Bab 34 " Bukan Kabur, Tapi Pergi Diam-Diam "
35 Bab 35 " Angga ??? "
36 Bab 36 " Rangga Fajar Raizada "
37 Bab 37 " Pertandingan "
38 Bab 38 " Siapa Pemenang nya??? "
39 Bab 39 " Serangan Gio "
40 Bab 40 " Seorang Pecundang "
41 Bab 41 " Ketahuan "
42 Bab 42 " Rencana Gila Siska "
43 Bab 43 " Meretas Sandi Laptop Alex "
44 Bab 44 " Terjebak Di Kamar Alex "
45 Bab 45 " Tidak Menerima Kata Maaf "
46 Bab 46 " Nasib Siska "
47 Bab 47 " Berkurangnya 1 Rival Sarah "
48 Bab 48 " Keributan Di Pagi Hari "
49 Bab 49 " Memberi Pelajaran "
50 Bab 50 " Sebuah Amarah "
51 Bab 51 " Masuk Kedalam Perangkap Lotus "
52 Bab 52 " Frans Hugo "
53 Bab 53 " Rasa Penasaran Nathan "
54 Bab 54 " Black Roses "
55 Bab 55 " Melawan Anggota Black Roses "
56 Bab 56 " Mendapatkan Tawaran "
57 Bab 57 " Menjadi Pemimpin??? "
58 Bab 58 " Terbentuknya Demon Blood "
59 Bab 59 " Titipan untuk Vanya ??? "
60 Bab 60 " Melawan Frans "
61 Bab 61 " Kepergok Alex ??? "
62 Bab 62 " Seekor Singa Betina "
63 Bab 63 " Jenni ??? "
64 Bab 64 " Bertemu Klien "
65 Bab 65 " Rencana Vanya "
66 Bab 66 " Hantu ??? "
67 Bab 67 " Kondisi Tubuh Jenni "
68 Bab 68 " FlashBack William "
69 Bab 69 " Semakin Memburuk "
70 Bab 70 " Menjalani Misi 1 "
71 Bab 71 " Menjalani Misi 2 "
72 Bab 72 " Menjalani Misi 3 "
73 Bab 73 " Menolong Nathan "
74 Bab 74 " Mesum ??? "
75 Bab 75 " William Yang Mulai Giila "
76 Bab 76 " Pulihnya Kondisi Tubuh Jenni "
77 Bab 77 " Aku Bukan Jenni "
78 Bab 78 " Rencana Licik Sarah "
79 Bab 79 " Hati Yang Kacau "
80 Bab 80 " Teriakan Di Pagi Hari "
81 Bab 81 " Pertarungan Di Pagi Hari "
82 Bab 82 " First Kiss "
83 Bab 83 " Terbongkarnya Identitas Alex "
84 Bab 84 " Mencari Tau Tentang Jenni "
85 Bab 85 " Semua Tentang Jenni "
86 Bab 86 " Maaf?? Terimakasih?? "
87 Bab 87 " Permainan Akan Segera Dimulai "
88 Bab 88 " Menjalankan Rencana Sarah 1 "
89 Bab 89 " Menjalankan Rencana Sarah 2 "
90 Bab 90 " Felix Yang Dilema "
91 Bab 91 " Di Ajak Kerjasama??? "
92 Bab 92 " Kesepakatan "
93 Bab 93 " Nasi Goreng "
94 Bab 94 " Dimulainya Rencana Sarah "
95 Bab 95 " Mengalihkan Perhatian "
96 Bab 96 " Kenangan Jenni "
97 Bab 97 " Kelinci Percobaan "
98 Bab 98 " Kekesalan Dita "
99 Bab 99 " Rencana Sarah "
100 Bab 100 " Perangkap Sarah "
101 Bab 101 " Di Bius "
102 Bab 102 "Pengaruh Obat"
103 Bab 103 "Menghilangkan Efek Obat"
104 Bab 104 " Rencana Desi "
105 Bab 105 "Membuktikan Ucapan Desi"
106 Bab 106 " Keterkejutan Vanya "
107 Bab 107 " Tuduhan Desi "
108 Bab 108 " Senjata Makan Tuan "
109 Bab 109 " Penjelasan Doni "
110 Bab 110 " MAAF ??? "
111 Bab 111 "Hukuman"
112 Bab 112 " Rasa Penasaran William "
113 Bab 113 " Janji Temu "
114 Bab 114 " Pindah "
115 Bab 115 " Pesta "
116 Bab 116 " Kekacauan Pesta "
117 Bab 117 " Amarah "
118 Bab 118 " Keisengan Nathan "
119 Bab 119 " Besarnya Kediaman Raizada "
120 Bab 120 " Cekcok "
121 Bab 121 " Terjebak Macet "
122 Bab 122 " Kegaduhan Di Kantor "
123 Bab 123 " Ibu CEO ???"
124 Bab 124 "Rencana Vanya dan Nathan"
125 Bab 125 " Market "
126 Bab 126 "Membuat Ibu Lina Geram"
127 Bab 127 " Pasien gangguan jiwa "
128 Bab 128 " Pemakaman "
129 Bab 129 "Jenn ??"
130 Bab 130 " Bertemu "
131 Bab 131 " Penjelasan "
132 Bab 132 " Penjelasan 2 "
133 Bab 133 "Rencana Vanya asli"
134 Bab 134 " Pertengkaran "
135 Bab 135 " Curahan hati Nathan "
136 Bab 136 "Petunjuk"
137 Bab 137 " Sumpah Nathan "
138 Bab 138 " Makan Malam "
139 Bab 139 " Permainan Di Mulai "
140 Bab 140 " Kegaduhan Di Ruang Makan "
141 Bab 141 " Restorant "
142 Bab 142 " Amarah Pak Herman "
143 Bab 143 " Kekesalan Nathan"
144 Bab 144 "Bertemu Ibu Devi "
145 Bab 145 " Surat Wasiat "
146 Bab 146 " Pratama Group "
147 Bab 147 " Misi Menghancurkan Herman"
148 Bab 148 " Jenius "
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Bab 1 " Malam Yang Tragis "
2
Bab 2 " Keluarga Pratama "
3
Bab 3 " Tentang Vanya "
4
Bab 4 " Misi Jennifer & Penghianatan "
5
Bab 5 " Jiwa Yang Berpindah "
6
Bab 6 " Janji & Tekad Jenni "
7
Bab 7 " Di Serang Musuh Alex "
8
Bab 8 " Tamu Tak Di Undang "
9
Bab 9 " Hanya Seekor Lalat Pengganggu "
10
Bab 10 " Perubahan & Menguasai Mansion "
11
Bab 11 " Jonathan Alexander Raizada "
12
Bab 12 " Kepulangan Alex "
13
Bab 13 " Melawan Alex "
14
Bab 14 " Flashback Nathan "
15
Bab 15 " Janji NATASYA "
16
Bab 16 " Awal Tragedi "
17
Bab 17 " Darah Pratama "
18
Bab 18 " Hak Waris Pratama Group "
19
Bab 19 " Mencari Petunjuk "
20
Bab 20 " Bertemu Kamila "
21
Bab 21 " Brosur Lomba Balap "
22
Bab 22 " Hilangnya Petunjuk Tentang Tasya "
23
Bab 23 " Malam Pertandingan "
24
Bab 24 " Menerima Tantangan Gio "
25
Bab 25 " Di Hadang Anggota Mafia "
26
Bab 26 " Keterkejutan Nathan "
27
Bab 27 " Kecurigaan Nathan "
28
Bab 28 " Penyelidikan Terhadap Vanya "
29
Bab 29 " Peraturan Baru Di Mansion "
30
Bab 30 " Hukuman Sarah,Siska & Desi "
31
Bab 31 " Perjodohan "
32
Bab 32 " Perdebatan "
33
Bab 33 " Permainan Nathan "
34
Bab 34 " Bukan Kabur, Tapi Pergi Diam-Diam "
35
Bab 35 " Angga ??? "
36
Bab 36 " Rangga Fajar Raizada "
37
Bab 37 " Pertandingan "
38
Bab 38 " Siapa Pemenang nya??? "
39
Bab 39 " Serangan Gio "
40
Bab 40 " Seorang Pecundang "
41
Bab 41 " Ketahuan "
42
Bab 42 " Rencana Gila Siska "
43
Bab 43 " Meretas Sandi Laptop Alex "
44
Bab 44 " Terjebak Di Kamar Alex "
45
Bab 45 " Tidak Menerima Kata Maaf "
46
Bab 46 " Nasib Siska "
47
Bab 47 " Berkurangnya 1 Rival Sarah "
48
Bab 48 " Keributan Di Pagi Hari "
49
Bab 49 " Memberi Pelajaran "
50
Bab 50 " Sebuah Amarah "
51
Bab 51 " Masuk Kedalam Perangkap Lotus "
52
Bab 52 " Frans Hugo "
53
Bab 53 " Rasa Penasaran Nathan "
54
Bab 54 " Black Roses "
55
Bab 55 " Melawan Anggota Black Roses "
56
Bab 56 " Mendapatkan Tawaran "
57
Bab 57 " Menjadi Pemimpin??? "
58
Bab 58 " Terbentuknya Demon Blood "
59
Bab 59 " Titipan untuk Vanya ??? "
60
Bab 60 " Melawan Frans "
61
Bab 61 " Kepergok Alex ??? "
62
Bab 62 " Seekor Singa Betina "
63
Bab 63 " Jenni ??? "
64
Bab 64 " Bertemu Klien "
65
Bab 65 " Rencana Vanya "
66
Bab 66 " Hantu ??? "
67
Bab 67 " Kondisi Tubuh Jenni "
68
Bab 68 " FlashBack William "
69
Bab 69 " Semakin Memburuk "
70
Bab 70 " Menjalani Misi 1 "
71
Bab 71 " Menjalani Misi 2 "
72
Bab 72 " Menjalani Misi 3 "
73
Bab 73 " Menolong Nathan "
74
Bab 74 " Mesum ??? "
75
Bab 75 " William Yang Mulai Giila "
76
Bab 76 " Pulihnya Kondisi Tubuh Jenni "
77
Bab 77 " Aku Bukan Jenni "
78
Bab 78 " Rencana Licik Sarah "
79
Bab 79 " Hati Yang Kacau "
80
Bab 80 " Teriakan Di Pagi Hari "
81
Bab 81 " Pertarungan Di Pagi Hari "
82
Bab 82 " First Kiss "
83
Bab 83 " Terbongkarnya Identitas Alex "
84
Bab 84 " Mencari Tau Tentang Jenni "
85
Bab 85 " Semua Tentang Jenni "
86
Bab 86 " Maaf?? Terimakasih?? "
87
Bab 87 " Permainan Akan Segera Dimulai "
88
Bab 88 " Menjalankan Rencana Sarah 1 "
89
Bab 89 " Menjalankan Rencana Sarah 2 "
90
Bab 90 " Felix Yang Dilema "
91
Bab 91 " Di Ajak Kerjasama??? "
92
Bab 92 " Kesepakatan "
93
Bab 93 " Nasi Goreng "
94
Bab 94 " Dimulainya Rencana Sarah "
95
Bab 95 " Mengalihkan Perhatian "
96
Bab 96 " Kenangan Jenni "
97
Bab 97 " Kelinci Percobaan "
98
Bab 98 " Kekesalan Dita "
99
Bab 99 " Rencana Sarah "
100
Bab 100 " Perangkap Sarah "
101
Bab 101 " Di Bius "
102
Bab 102 "Pengaruh Obat"
103
Bab 103 "Menghilangkan Efek Obat"
104
Bab 104 " Rencana Desi "
105
Bab 105 "Membuktikan Ucapan Desi"
106
Bab 106 " Keterkejutan Vanya "
107
Bab 107 " Tuduhan Desi "
108
Bab 108 " Senjata Makan Tuan "
109
Bab 109 " Penjelasan Doni "
110
Bab 110 " MAAF ??? "
111
Bab 111 "Hukuman"
112
Bab 112 " Rasa Penasaran William "
113
Bab 113 " Janji Temu "
114
Bab 114 " Pindah "
115
Bab 115 " Pesta "
116
Bab 116 " Kekacauan Pesta "
117
Bab 117 " Amarah "
118
Bab 118 " Keisengan Nathan "
119
Bab 119 " Besarnya Kediaman Raizada "
120
Bab 120 " Cekcok "
121
Bab 121 " Terjebak Macet "
122
Bab 122 " Kegaduhan Di Kantor "
123
Bab 123 " Ibu CEO ???"
124
Bab 124 "Rencana Vanya dan Nathan"
125
Bab 125 " Market "
126
Bab 126 "Membuat Ibu Lina Geram"
127
Bab 127 " Pasien gangguan jiwa "
128
Bab 128 " Pemakaman "
129
Bab 129 "Jenn ??"
130
Bab 130 " Bertemu "
131
Bab 131 " Penjelasan "
132
Bab 132 " Penjelasan 2 "
133
Bab 133 "Rencana Vanya asli"
134
Bab 134 " Pertengkaran "
135
Bab 135 " Curahan hati Nathan "
136
Bab 136 "Petunjuk"
137
Bab 137 " Sumpah Nathan "
138
Bab 138 " Makan Malam "
139
Bab 139 " Permainan Di Mulai "
140
Bab 140 " Kegaduhan Di Ruang Makan "
141
Bab 141 " Restorant "
142
Bab 142 " Amarah Pak Herman "
143
Bab 143 " Kekesalan Nathan"
144
Bab 144 "Bertemu Ibu Devi "
145
Bab 145 " Surat Wasiat "
146
Bab 146 " Pratama Group "
147
Bab 147 " Misi Menghancurkan Herman"
148
Bab 148 " Jenius "
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!