Bab 3 " Tentang Vanya "

Vanya yang terjatuh dari lantai 2, kepalanya terbentur dan berdarah. Vanya pun mulai merasakan pusing, bayangan-bayangan tentang nya di masa lalu tiba-tiba bermunculan. Dari masa kecilnya bersama keluarga tercinta hingga terjadinya peristiwa tragis malam itu yang membuat keluarganya hancur, membuat ia terpisah dari mama dan papanya.

Meski mamanya tak mengatakan bahwa papa nya telah meninggal, Vanya cukup mengerti bahwa papa nya meninggal di bunuh oleh om nya sendiri, karna pada saat itu vanya berusia 6 tahun. Namun ia tak memberitahukan kepada adiknya Tasya bahwa papa mereka telah meninggal. Karna pada saat itu tasya masih kecil. Dan entah mengapa Vanya juga yakin mamanya juga telah meninggal. Karna jika mamanya masih hidup, pastilah mamanya mencari keberadaan dirinya dan juga adik nya yang hilang terbawa kencang nya arus air.

Flashback Vanya On,

Setelah kejadian tragis malam itu, ia tertangkap oleh anak buah om nya. Ia di bawa masuk ke mobil dan di bawa pergi.

Di dalam mobil tak henti-hentinya dia menangis, menangisi kematian papa nya, menangisi hancur nya keluarga nya, dan menangisi hilang nya sang adik tercinta yang di bawa deras nya arus air.

" Hey anak sialan, apa kau tak bisa diam ?? berisik tau gak " bentak salah satu anak buah Om Herman.

Vanya yang takut akan bentakan itu langsung berhenti menangis. Namun ia masih sesenggukkan, ia berada di mobil berbeda dengan Om nya. Om Herman memakai mobil terpisah dengan anak buah nya sedangkan Vanya di masukkan ke mobil semobil dengan para anak buah Om Herman. di mobil yang vanya tumpangi terdapat 5 orang anak buah Om Herman yang bertampang preman, memang benar Herman menyewa sekelompok preman untuk membantunya melakukan niat jahat nya.

Tiba-tiba mobil yang di tumpangi Vanya mogok di tengah jalan. Keluar lah satu orang memeriksa keadaan mesin mobil. Tak lama keluar lagi 2 orang untuk membantu teman nya. Kini tinggal 2 orang di dalam mobil yang mengawasi vanya.

" Eh broo.. gue titip anak ini yah, gue kebelet sebentar " pinta seorang preman kepada teman nya.

" Ya ellu tenang saja, lagian dia hanya seorang anak kecil. Pergilah sono "ujar sang teman yang tadi di mintai tolong sambil menguap karna ngantuk.

" Eh ellu jaga yang bener,, kalau anak ini hilang kita akan ada dalam masalah besar " ucap sang preman yang ingin keluar mobil untuk buang air kecil.

" Ah bawweel lu, pergi sono " jawab teman preman yang di mintai tolong dengan nada kesal.

Seorang preman itupun pergi keluar mobil, sedangkan teman satunya masih berada dalam mobil mengawasi vanya, beberapa detik kemudian vanya melihat bahwa preman itu memejam kan matanya karna mengantuk.

" Syukurlah,, aku masih bisa kabur "gumam Vanya dalam hati.

Vanya pun bergerak dengan sangat hati-hati. Ia membuka pintu mobil dengan sangat pelan, di lihat nya sekeliling ia mengamati keberadaan para preman tadi. saat semuanya lengah, Vanya keluar dan pergi menjauh lalu mencari tempat persembunyian. Ya Vanya memilih bersembunyi dulu saat ini, karna jika ia langsung lari pergi itu sangat mustahil, para preman itu pasti menangkap nya kembali.

Saat para preman sadar kalau Vanya hilang, semua preman pada heboh dan saling menyalahkan. Mereka mencari keberadaan Vanya namun tak juga menemukan. Dan akhirnya para preman itu memutuskan untuk pergi dengan tangan kosong. Setelah preman itu pergi, Vanya keluar dari persembunyian nya. Kini ia bingung harus kemana, karna ia tak tau arah jalan.

Ia mencoba untuk berlari di tempat yang sepi itu dan BRRRRUUUUUKK sebuah mobil tak sengaja menabrak nya. Vanya pun jatuh tertabrak dan hilang kesadaran. Setelah ia bangun, kini ia berada di sebuah Rumah sakit dengan selang infus di tangan nya.

Orang yang menabraknya ternyata langsung membawa nya kerumah sakit terdekat. Saat orang yang menabrak nya bertanya tentang keluarganya, Vanya hanya menjawab kini ia tak mempunyai keluarga, keluarga nya telah meninggal. Hal itu pun mengundang simpati, hingga orang yang menabrak vanya pun berencana mengangkat vanya sebagai anak nya, karna sepasang suami istri itu belum di karuniai anak selama pernikahan mereka.

Akhirnya Vanya resmi di adopsi oleh keluarga angkat nya. Namanya kini Syifanya Fernandez, putri dari Reza Fernandez dan Arumi Fernandez. Reza adalah seorang CEO di bidang perhotelan. Kehidupan Vanya kini bisa cukup di bilang beruntung karna ia di adopsi oleh orang yang benar-benar menyayangi nya. Namun kebahagiaan vanya tak berlangsung lama, karna Ayah dan Ibunya meninggal akibat kecelakaan mobil.

Semua harta milik FERNANDEZ Di wariskan kepada Vanya, itupun mengundang konflik keluarga Fernandez. Bagaimana tidak, seorang anak angkat yang tak mempunyai hubungan darah, malah mewarisi harta Fernandez. Adik dari Reza pun mulai meluncurkan niatnya merebut harta warisan itu. Dan ia berhasil, namun setelah perusahaan di pegang adik dari Reza, perusahaan itu jatuh bangkrut dan mempunyai banyak hutang, salah satunya pada ***King Of Devil Mafia***. Untuk melunasi hutang nya akhirnya adik dari reza menjual Vanya pada Alex, pemimpin King Of Devil.

Penderitaan Vanya pun tak berhenti, bahkan bertambah saat memasuki mansion suaminya. Siksaan, pukulan, bahkan sering tak di beri makan, ia sering alami. hingga kini kejadian na'as menimpa dirinya.

Flashback off,

" Mama,, Papa,, Ayah,, Bunda,, apa ini akhir hidup Banyab?? Ma,, Pa,, maaf, Vanya belum bisa membalaskan dendam mama papa. Ayah,, Bunda,, Vanya sayang kalian " gumam Vanya, dan tiba-tiba ia tak sadarkan diri.