Bab 4 " Misi Jennifer & Penghianatan "

Di sebuah markas,

" Gimana ?? semuanya udah siap ?? " tanya Jenni pada William.

" Beresss,,, (sambil mengacungkan jempol nya) ellu tenang saja " jawab William.

" Pokok nya aku mau semua berjalan sesuai arahan dariku semalam "ucap Jenni tegas.

" Siaaap boss " jawab William semangat.

Jennifer Stevy, adalah seorang ketua mafia Black Roses yang cukup terkenal. Jenni selalu mendapat kan tugas membereskan nyawa-nyawa musuh dari klien nya. Walaupun Jenni adalah ketua mafia, namun ia tak membunuh sembarangan orang. Ia hanya akan menghabisi nyawa orang yang menurut nya memang salah dan pantas untuk mati.

Sebelum menyerang musuh nya, ia terlebih dahulu mencari informasi tentang musuh dari klien nya. Jika musuh dari klien nya adalah orang baik-baik maka ia menolak perintah dari klien nya walaupun ia di janjikan bayaran yang sangat besar dan menggiurkan. Meskipun ia seorang mafia, Jenni bukan lah orang yang gila harta yang rela melakukan apa saja demi uang.

Jennifer stevy adalah putri dari Albert Steven yang dulunya seorang pemimpin ***Black Rose******s***, namun saat Albert meninggal, kini yang menjadi ketua Black Roses adalah Jenni. Awalnya jenni dan sang Ayah tinggal di Indonesia, namun pekerjaan membuat nya dan sang Ayah tak bisa menetap, misi-misi yang harus ia jalani kebanyakan dari klien-klien luar Negeri. Namun saat misi selesai mereka pasti kembali ke Indonesia, sambil menunggu misi selanjut nya.

William miller adalah orang kepercayaan Albert. William adalah seorang anak yatim piatu yang tak mempunyai keluarga, ia di besarkan oleh Albert dan di latih nya menjadi mafia, bahkan William sudah seperti anak sendiri bagi Albert. William memiliki kepribadian tegas, humoris dan setia.

...****************...

Di sebuah kapal pesiar,

Kini Jenni dan anggota Black Roses menjalankan misi nya. Ia menjalani misi yang di berikan oleh klien nya untuk menculik seseorang, dan membawanya ke hadapan sang klien.

" Will,, kenapa tiba-tiba perasaanku gak enak yah ?? " tanya Jenni pada william.

" Ha ha ha, sejak kapan seorang Jennifer sang pemimpin Black Roses jadi parno begini " ucap William sambil meledek Jenni.

" Kenapa kau tertawa ?? gak lucu ?? " ucap Jenni kesal. Namun william masih menertawakan jenni.

" Tutup Mulutmu atau ku buat mulut mu tertutup selamanya " sambung Jenni dengan nada mengancam.

Jenni adalah orang yang berkepribadian dingin, tegas dan kejam kepada siapa saja yang berani mengusik nya.

" Ya elah,, bercanda doang Jen, kamu tuh cantik tapi sayang galak " balas William.

Jenni tak menghiraukan ucapan william. Ia mulai bersiap-siap meluncurkan aksinya. Ia memerintahkan anak buah nya untuk bergerak sesuai rencana.

Akhirnya jenni dan anak buah nya berhasil mengepung lawan nya.

" Ku peringatkan kepadamu, ikut secara suka rela atau aku paksa dengan kekerasan " ucap Jenni seraya mengancam.

" Ha ha ha, kau pikir di sini aku yang di kepung ?? apa kau tak dapat melihat yang mana lawan dan yang mana teman ?? " ucap seseorang itu.

Jenni dan william pun bingung dengan ucapan orang tersebut.

" Hey pak tua, apa maksudmu?? "tanya William bingung.

" Lihat lah baik-baik semua anggotamu " jawab pak tua.

Setelah mendengar ucapan dari lelaki tua itu, Jenni dan William langsung melihat semua anggotanya. Hal itu membuat Jenni terkejut bukan main. Bagaimana tidak, yang awalnya semua anak buah nya menodongkan pistol ke arah lawan, sekarang semuanya malah menodongkan pistol ke arahnya dan William.

" Apa maksud kalian mengangkat senjata padaku ?? aku pemimpin kalian " teriak Jenni penuh amarah.

" Kau memang pemimpin kami tapi itu dulu. Dan sekarang tidak lagi " jawab salah satu anak buah Jenni.

" Cih, jadi kalian semua penghianat?? " bentak William emosi.

" Siapa yang menyuruh kalian berkhianat ?? kalian tau apa akibat dari menghianatiku ?? " ucap Jenni dengan tatapan dingin nya.

" Aku yang menyuruh nya " ucap seseorang yang baru muncul.

Jenni langsung melihat ke arah sumber suara tersebut, belum selesai ia di kejutkan bahwa semua anak buah nya menghianatinya, kini ia di kejutkan oleh kekasih nya sendiri.

" Austin ?? Austin apa maksud dari semua ini ?? " tanya Jenni pada Austin meminta penjelasan.

" Ku pikir semua cukup jelas sehingga aku tak harus menjelaskan nya. Mereka semua kini adalah anak buah ku, dan aku adalah pemimpin Black Roses yang baru " jawab Austin sambil menyeringai.

" Apa maksudmu ?? pemimpin Black Roses adalah Jenni. Dan sampai kapan pun hanya Jenni yang pantas memimpin Black Roses " sambung William dengan nada lantang.

" Ha ha ha, mimpimu ketinggian William. Hanya Austin lah yang pantas memimpin Black Roses " ucap seorang wanita yang baru muncul lalu memeluk Austin.

Jenni pun membelalakkan matanya terkejut, bagaimana tidak wanita itu adalah sahabat nya sendiri. Dia adalah Elena, Elena Freya. sahabat yang sangat Jenni percayai dan sayangi.

" Aku dan Elena saling mencintai, dan sebentar lagi kita akan melangsungkan pernikahan" ucap Austin.

" Cih, kalian memang sepasang kekasih yang menjijikkan. Yang laki-laki adalah seorang kekasih yang berkhianat, dan yang perempuan adalah seorang sahabat yang menusuk sahabat nya sendiri. DASAR ****** "ucap Jenni sambil menekan kan kata ******.

" Hey aku bukan ******. Dirimu saja yang terlalu bodoh terlalu percaya diri bahwa Austin mencintaimu. "ucap Elena.

" Jadi ini semua adalah rencanamu Austin ?? " tanya Jenni pada Austin.

" Ya ini semua rencanaku, bagaimana ?? menarik bukan ?? asal kau tau,, dari awal aku tak pernah mencintaimu. Orang yang aku cintai hanyalah Elena, aku mendekatimu hanya menginginkan posisimu sebagai ketua Black Roses yang cukup terkenal ini " ucap Austin menjelaskan.

Amarah Jenni kini sudah mulai tak tertahan kan, mengetahui kekasih dan sahabat nya menghianatinya. Ia mulai melangkah satu langkah ingin menghajar Austin namun,,,

DOOORR DOOORR

Jenni di tembak oleh anak buah nya sendiri, anak buah yang ia percayai dan ia latih selama ini.

" JENNNNII " teriak William lalu berlari menghampiri Jenni.

DOOORRR DOOORRR

Kini William pun tertembak. Namun ia menahan rasa sakitnya untuk memapah Jenni berdiri.

" Oh sungguh pemandangan yang menyenangkan. Ha ha ha " ucap Austin lalu tertawa senang. Dan yang lain nya pun ikut tertawa, menertawai kondisi Jenni saat ini.

" BERHENTI " teriak Jenni.

" Kalian semuanya, akan ku balas kejadian hari ini suatu saat nanti. Dan cam kan ini, aku pastikan kalian mati di tanganku " sambung Jenni lalu ia mulai batuk batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

" Sudah cukup main-main nya, aku muak melihat wajahmu Jenni. Akan ku akhiri hidup mu saat ini juga, oh ya sebelum kau mati aku ingin memberitahumu sesuatu, kau tau ?? Ayahmu mati bukan karna menjalani misi, tapi mati karna aku yang membunuh nya dengan jebakan yang sama sepertimu saat ini. " ucap Austin lalu tertawa senang.

DOOORRRR DOORRRR Jenni tertembak lagi, ia sempat terkejut dengan pernyataan terakhir Austin dan BYUUUUUUURRRRRR Jenni terjatuh kedalam air.

" JENNNIII " teriak William dan juga menceburkan dirinya ke dalam air.

" Apa ini akhir hidupku ?? Ayah maafkan aku yang tak pernah mempercayai perkataanmu yang mengatakan bahwa Austin bukanlah orang yang baik. Wahai takdir, jika aku bisa meminta satu keinginan, aku ingin hidup sekali lagi, aku ingin hidup menyelesaikan sesuatu yang belum aku tuntaskan " gumam Jenni dalam hati, ia pun tenggelam semakin dalam dan ia mulai kehilangan kesadaran.

bersambung...

jangan lupa tinggalkan jejak like and coment. mohon dukungan nya semuanya 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Clara

Clara

balas dendam jeni

2021-02-26

0

Diah Fiana

Diah Fiana

Like hadir lagi 👍
Semangaatt kakak 💪😘
Cek episode baruku yuk 😉

2021-02-23

1

Sulati Cus

Sulati Cus

freya otak ku langsung nyambung ke merk sendal ku🤔

2021-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Malam Yang Tragis "
2 Bab 2 " Keluarga Pratama "
3 Bab 3 " Tentang Vanya "
4 Bab 4 " Misi Jennifer & Penghianatan "
5 Bab 5 " Jiwa Yang Berpindah "
6 Bab 6 " Janji & Tekad Jenni "
7 Bab 7 " Di Serang Musuh Alex "
8 Bab 8 " Tamu Tak Di Undang "
9 Bab 9 " Hanya Seekor Lalat Pengganggu "
10 Bab 10 " Perubahan & Menguasai Mansion "
11 Bab 11 " Jonathan Alexander Raizada "
12 Bab 12 " Kepulangan Alex "
13 Bab 13 " Melawan Alex "
14 Bab 14 " Flashback Nathan "
15 Bab 15 " Janji NATASYA "
16 Bab 16 " Awal Tragedi "
17 Bab 17 " Darah Pratama "
18 Bab 18 " Hak Waris Pratama Group "
19 Bab 19 " Mencari Petunjuk "
20 Bab 20 " Bertemu Kamila "
21 Bab 21 " Brosur Lomba Balap "
22 Bab 22 " Hilangnya Petunjuk Tentang Tasya "
23 Bab 23 " Malam Pertandingan "
24 Bab 24 " Menerima Tantangan Gio "
25 Bab 25 " Di Hadang Anggota Mafia "
26 Bab 26 " Keterkejutan Nathan "
27 Bab 27 " Kecurigaan Nathan "
28 Bab 28 " Penyelidikan Terhadap Vanya "
29 Bab 29 " Peraturan Baru Di Mansion "
30 Bab 30 " Hukuman Sarah,Siska & Desi "
31 Bab 31 " Perjodohan "
32 Bab 32 " Perdebatan "
33 Bab 33 " Permainan Nathan "
34 Bab 34 " Bukan Kabur, Tapi Pergi Diam-Diam "
35 Bab 35 " Angga ??? "
36 Bab 36 " Rangga Fajar Raizada "
37 Bab 37 " Pertandingan "
38 Bab 38 " Siapa Pemenang nya??? "
39 Bab 39 " Serangan Gio "
40 Bab 40 " Seorang Pecundang "
41 Bab 41 " Ketahuan "
42 Bab 42 " Rencana Gila Siska "
43 Bab 43 " Meretas Sandi Laptop Alex "
44 Bab 44 " Terjebak Di Kamar Alex "
45 Bab 45 " Tidak Menerima Kata Maaf "
46 Bab 46 " Nasib Siska "
47 Bab 47 " Berkurangnya 1 Rival Sarah "
48 Bab 48 " Keributan Di Pagi Hari "
49 Bab 49 " Memberi Pelajaran "
50 Bab 50 " Sebuah Amarah "
51 Bab 51 " Masuk Kedalam Perangkap Lotus "
52 Bab 52 " Frans Hugo "
53 Bab 53 " Rasa Penasaran Nathan "
54 Bab 54 " Black Roses "
55 Bab 55 " Melawan Anggota Black Roses "
56 Bab 56 " Mendapatkan Tawaran "
57 Bab 57 " Menjadi Pemimpin??? "
58 Bab 58 " Terbentuknya Demon Blood "
59 Bab 59 " Titipan untuk Vanya ??? "
60 Bab 60 " Melawan Frans "
61 Bab 61 " Kepergok Alex ??? "
62 Bab 62 " Seekor Singa Betina "
63 Bab 63 " Jenni ??? "
64 Bab 64 " Bertemu Klien "
65 Bab 65 " Rencana Vanya "
66 Bab 66 " Hantu ??? "
67 Bab 67 " Kondisi Tubuh Jenni "
68 Bab 68 " FlashBack William "
69 Bab 69 " Semakin Memburuk "
70 Bab 70 " Menjalani Misi 1 "
71 Bab 71 " Menjalani Misi 2 "
72 Bab 72 " Menjalani Misi 3 "
73 Bab 73 " Menolong Nathan "
74 Bab 74 " Mesum ??? "
75 Bab 75 " William Yang Mulai Giila "
76 Bab 76 " Pulihnya Kondisi Tubuh Jenni "
77 Bab 77 " Aku Bukan Jenni "
78 Bab 78 " Rencana Licik Sarah "
79 Bab 79 " Hati Yang Kacau "
80 Bab 80 " Teriakan Di Pagi Hari "
81 Bab 81 " Pertarungan Di Pagi Hari "
82 Bab 82 " First Kiss "
83 Bab 83 " Terbongkarnya Identitas Alex "
84 Bab 84 " Mencari Tau Tentang Jenni "
85 Bab 85 " Semua Tentang Jenni "
86 Bab 86 " Maaf?? Terimakasih?? "
87 Bab 87 " Permainan Akan Segera Dimulai "
88 Bab 88 " Menjalankan Rencana Sarah 1 "
89 Bab 89 " Menjalankan Rencana Sarah 2 "
90 Bab 90 " Felix Yang Dilema "
91 Bab 91 " Di Ajak Kerjasama??? "
92 Bab 92 " Kesepakatan "
93 Bab 93 " Nasi Goreng "
94 Bab 94 " Dimulainya Rencana Sarah "
95 Bab 95 " Mengalihkan Perhatian "
96 Bab 96 " Kenangan Jenni "
97 Bab 97 " Kelinci Percobaan "
98 Bab 98 " Kekesalan Dita "
99 Bab 99 " Rencana Sarah "
100 Bab 100 " Perangkap Sarah "
101 Bab 101 " Di Bius "
102 Bab 102 "Pengaruh Obat"
103 Bab 103 "Menghilangkan Efek Obat"
104 Bab 104 " Rencana Desi "
105 Bab 105 "Membuktikan Ucapan Desi"
106 Bab 106 " Keterkejutan Vanya "
107 Bab 107 " Tuduhan Desi "
108 Bab 108 " Senjata Makan Tuan "
109 Bab 109 " Penjelasan Doni "
110 Bab 110 " MAAF ??? "
111 Bab 111 "Hukuman"
112 Bab 112 " Rasa Penasaran William "
113 Bab 113 " Janji Temu "
114 Bab 114 " Pindah "
115 Bab 115 " Pesta "
116 Bab 116 " Kekacauan Pesta "
117 Bab 117 " Amarah "
118 Bab 118 " Keisengan Nathan "
119 Bab 119 " Besarnya Kediaman Raizada "
120 Bab 120 " Cekcok "
121 Bab 121 " Terjebak Macet "
122 Bab 122 " Kegaduhan Di Kantor "
123 Bab 123 " Ibu CEO ???"
124 Bab 124 "Rencana Vanya dan Nathan"
125 Bab 125 " Market "
126 Bab 126 "Membuat Ibu Lina Geram"
127 Bab 127 " Pasien gangguan jiwa "
128 Bab 128 " Pemakaman "
129 Bab 129 "Jenn ??"
130 Bab 130 " Bertemu "
131 Bab 131 " Penjelasan "
132 Bab 132 " Penjelasan 2 "
133 Bab 133 "Rencana Vanya asli"
134 Bab 134 " Pertengkaran "
135 Bab 135 " Curahan hati Nathan "
136 Bab 136 "Petunjuk"
137 Bab 137 " Sumpah Nathan "
138 Bab 138 " Makan Malam "
139 Bab 139 " Permainan Di Mulai "
140 Bab 140 " Kegaduhan Di Ruang Makan "
141 Bab 141 " Restorant "
142 Bab 142 " Amarah Pak Herman "
143 Bab 143 " Kekesalan Nathan"
144 Bab 144 "Bertemu Ibu Devi "
145 Bab 145 " Surat Wasiat "
146 Bab 146 " Pratama Group "
147 Bab 147 " Misi Menghancurkan Herman"
148 Bab 148 " Jenius "
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Bab 1 " Malam Yang Tragis "
2
Bab 2 " Keluarga Pratama "
3
Bab 3 " Tentang Vanya "
4
Bab 4 " Misi Jennifer & Penghianatan "
5
Bab 5 " Jiwa Yang Berpindah "
6
Bab 6 " Janji & Tekad Jenni "
7
Bab 7 " Di Serang Musuh Alex "
8
Bab 8 " Tamu Tak Di Undang "
9
Bab 9 " Hanya Seekor Lalat Pengganggu "
10
Bab 10 " Perubahan & Menguasai Mansion "
11
Bab 11 " Jonathan Alexander Raizada "
12
Bab 12 " Kepulangan Alex "
13
Bab 13 " Melawan Alex "
14
Bab 14 " Flashback Nathan "
15
Bab 15 " Janji NATASYA "
16
Bab 16 " Awal Tragedi "
17
Bab 17 " Darah Pratama "
18
Bab 18 " Hak Waris Pratama Group "
19
Bab 19 " Mencari Petunjuk "
20
Bab 20 " Bertemu Kamila "
21
Bab 21 " Brosur Lomba Balap "
22
Bab 22 " Hilangnya Petunjuk Tentang Tasya "
23
Bab 23 " Malam Pertandingan "
24
Bab 24 " Menerima Tantangan Gio "
25
Bab 25 " Di Hadang Anggota Mafia "
26
Bab 26 " Keterkejutan Nathan "
27
Bab 27 " Kecurigaan Nathan "
28
Bab 28 " Penyelidikan Terhadap Vanya "
29
Bab 29 " Peraturan Baru Di Mansion "
30
Bab 30 " Hukuman Sarah,Siska & Desi "
31
Bab 31 " Perjodohan "
32
Bab 32 " Perdebatan "
33
Bab 33 " Permainan Nathan "
34
Bab 34 " Bukan Kabur, Tapi Pergi Diam-Diam "
35
Bab 35 " Angga ??? "
36
Bab 36 " Rangga Fajar Raizada "
37
Bab 37 " Pertandingan "
38
Bab 38 " Siapa Pemenang nya??? "
39
Bab 39 " Serangan Gio "
40
Bab 40 " Seorang Pecundang "
41
Bab 41 " Ketahuan "
42
Bab 42 " Rencana Gila Siska "
43
Bab 43 " Meretas Sandi Laptop Alex "
44
Bab 44 " Terjebak Di Kamar Alex "
45
Bab 45 " Tidak Menerima Kata Maaf "
46
Bab 46 " Nasib Siska "
47
Bab 47 " Berkurangnya 1 Rival Sarah "
48
Bab 48 " Keributan Di Pagi Hari "
49
Bab 49 " Memberi Pelajaran "
50
Bab 50 " Sebuah Amarah "
51
Bab 51 " Masuk Kedalam Perangkap Lotus "
52
Bab 52 " Frans Hugo "
53
Bab 53 " Rasa Penasaran Nathan "
54
Bab 54 " Black Roses "
55
Bab 55 " Melawan Anggota Black Roses "
56
Bab 56 " Mendapatkan Tawaran "
57
Bab 57 " Menjadi Pemimpin??? "
58
Bab 58 " Terbentuknya Demon Blood "
59
Bab 59 " Titipan untuk Vanya ??? "
60
Bab 60 " Melawan Frans "
61
Bab 61 " Kepergok Alex ??? "
62
Bab 62 " Seekor Singa Betina "
63
Bab 63 " Jenni ??? "
64
Bab 64 " Bertemu Klien "
65
Bab 65 " Rencana Vanya "
66
Bab 66 " Hantu ??? "
67
Bab 67 " Kondisi Tubuh Jenni "
68
Bab 68 " FlashBack William "
69
Bab 69 " Semakin Memburuk "
70
Bab 70 " Menjalani Misi 1 "
71
Bab 71 " Menjalani Misi 2 "
72
Bab 72 " Menjalani Misi 3 "
73
Bab 73 " Menolong Nathan "
74
Bab 74 " Mesum ??? "
75
Bab 75 " William Yang Mulai Giila "
76
Bab 76 " Pulihnya Kondisi Tubuh Jenni "
77
Bab 77 " Aku Bukan Jenni "
78
Bab 78 " Rencana Licik Sarah "
79
Bab 79 " Hati Yang Kacau "
80
Bab 80 " Teriakan Di Pagi Hari "
81
Bab 81 " Pertarungan Di Pagi Hari "
82
Bab 82 " First Kiss "
83
Bab 83 " Terbongkarnya Identitas Alex "
84
Bab 84 " Mencari Tau Tentang Jenni "
85
Bab 85 " Semua Tentang Jenni "
86
Bab 86 " Maaf?? Terimakasih?? "
87
Bab 87 " Permainan Akan Segera Dimulai "
88
Bab 88 " Menjalankan Rencana Sarah 1 "
89
Bab 89 " Menjalankan Rencana Sarah 2 "
90
Bab 90 " Felix Yang Dilema "
91
Bab 91 " Di Ajak Kerjasama??? "
92
Bab 92 " Kesepakatan "
93
Bab 93 " Nasi Goreng "
94
Bab 94 " Dimulainya Rencana Sarah "
95
Bab 95 " Mengalihkan Perhatian "
96
Bab 96 " Kenangan Jenni "
97
Bab 97 " Kelinci Percobaan "
98
Bab 98 " Kekesalan Dita "
99
Bab 99 " Rencana Sarah "
100
Bab 100 " Perangkap Sarah "
101
Bab 101 " Di Bius "
102
Bab 102 "Pengaruh Obat"
103
Bab 103 "Menghilangkan Efek Obat"
104
Bab 104 " Rencana Desi "
105
Bab 105 "Membuktikan Ucapan Desi"
106
Bab 106 " Keterkejutan Vanya "
107
Bab 107 " Tuduhan Desi "
108
Bab 108 " Senjata Makan Tuan "
109
Bab 109 " Penjelasan Doni "
110
Bab 110 " MAAF ??? "
111
Bab 111 "Hukuman"
112
Bab 112 " Rasa Penasaran William "
113
Bab 113 " Janji Temu "
114
Bab 114 " Pindah "
115
Bab 115 " Pesta "
116
Bab 116 " Kekacauan Pesta "
117
Bab 117 " Amarah "
118
Bab 118 " Keisengan Nathan "
119
Bab 119 " Besarnya Kediaman Raizada "
120
Bab 120 " Cekcok "
121
Bab 121 " Terjebak Macet "
122
Bab 122 " Kegaduhan Di Kantor "
123
Bab 123 " Ibu CEO ???"
124
Bab 124 "Rencana Vanya dan Nathan"
125
Bab 125 " Market "
126
Bab 126 "Membuat Ibu Lina Geram"
127
Bab 127 " Pasien gangguan jiwa "
128
Bab 128 " Pemakaman "
129
Bab 129 "Jenn ??"
130
Bab 130 " Bertemu "
131
Bab 131 " Penjelasan "
132
Bab 132 " Penjelasan 2 "
133
Bab 133 "Rencana Vanya asli"
134
Bab 134 " Pertengkaran "
135
Bab 135 " Curahan hati Nathan "
136
Bab 136 "Petunjuk"
137
Bab 137 " Sumpah Nathan "
138
Bab 138 " Makan Malam "
139
Bab 139 " Permainan Di Mulai "
140
Bab 140 " Kegaduhan Di Ruang Makan "
141
Bab 141 " Restorant "
142
Bab 142 " Amarah Pak Herman "
143
Bab 143 " Kekesalan Nathan"
144
Bab 144 "Bertemu Ibu Devi "
145
Bab 145 " Surat Wasiat "
146
Bab 146 " Pratama Group "
147
Bab 147 " Misi Menghancurkan Herman"
148
Bab 148 " Jenius "
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!