Happy Reading........
************
Semakin hari,Kevin dengan gencar mendekati Aira. Terhitung hari ini, sebulan Kevin bekerja di rumah sakit dimana Aira bekerja. Tidak ada kata menyerah bagi Kevin untuk mendekati Aira.
Aira tidak pernah menanggapinya,karena Aira tahu Neysa menyukai Kevin. Dia tidak mau menyakiti sahabatnya,toh diapun tidak ada rasa apapun terhadap Kevin. Kevin memang laki-laki yang sempurna sampai menjadi idola dimana mereka bertugas,tapi di mata Aira hanya Rio lah yang selalu sempurna dan selalu ada di hatinya.
"Dokter Aira,apakah siang ini dokter sibuk?" Sapa Kevin kepada Aira yang baru saja berjalan menuju ke ruangannya. Dan seperti biasa,Kevin akan menghadang nya di depan.
"Mohon maaf dokter,saya nanti siang harus menyelesaikan pekerjaan saya."Tolak Aira halus. Diapun risih dengan keberadaan Kevin yang selalu mendekatinya.
"Kalau nanti sore atau malam?" Tawar Kevin lagi pantang menyerah.
"Emm... maaf dokter saya ada acara dengan keluarga saya." Bohong Aira.
"Oh,saya belum beruntung berarti." Ucap Kevin tersenyum tipis. Meskipun sedikit kecewa,tapi Kevin akan tetap berusaha.
"Kalau begitu saya permisi dulu dokter mau bersiap-siap bertugas." Pamit Aira.
"Silahkan Dokter."Jawab Kevin.
Kevin masih setia memperhatikan Aira sampai masuk kedalam ruangannya. Setelah memastikan Aira masuk,Kevinpun berjalan menuju ruangannya.
Aira memulai tugasnya hari ini dengan bahagia meskipun hanya menatap foto yang setia dia taruh di ruangannya.
Setelah selesai menaruh tasnya,Aira mengambil peralatan menuju ruang pemeriksaan. Hari ini dia bertugas menjadi dokter umum untuk memeriksa pasien yang berobat di poli umum. Dengan cekatan dan penuh keramahan,Aira memeriksa pasien yang sedang berobat. Banyak pasien yang senang dan puas dengan pemeriksaan yang di lakukan Aira. Banyak pasien yang memuji ketelatenan dan keramahan Aira dalam menghadapi pasien. Tak terkecuali ibu-ibu yang sering menjodohkan putranya dengan Aira. Airapun hanya membalas dengan senyuman saja.
"Dokter ini pasti kalau bertugas di sini,banyak ibu-ibu yang menjodohkan dokter dengan putranya." Ucap suster Jenni yang saat ini bertugas mendampingi Aira.
"Bisa saja suster Jenni ini."Jawab Aira dengan tersenyum.
"Bener deh dok,siapa sih yang nggak suka sama dokter tidak hanya cantik tapi baik dan ramah. Saya aja paling suka kalau bertugas sama dokter nggak banyak tuntutan nya." Jelas suster Jenni.
"Wah suster Jenni dari tadi muji saya,nanti lama-lama kepala saya jadi besar loh." Goda Aira. Itukah Aira,semakin dia dipuji dia akan semakin merendah.
"Ha.....,nggak tambah besar dok,tapi tambah cantik nanti."Balas suster Jenni menggoda Aira.
Airapun hanya tersenyum.
"Oh ya dok,sepertinya dokter Kevin suka sama dokter."Tambah suster Jenni.
"Masak sih sus,saya rasa tidak mungkin dokter Kevin suka saya."Sangkal Aira meskipun dalam hatinya dia membenarkan perkataan suster Jenni. Diapun merasakan sikap Kevin terhadapnya yang berbeda dengan yang lainnya,tapi karena hati Aira sudah tertutup oleh satu nama dan Aira tahu perasaan sahabatnya Nayla,membuat Aira tidak menanggapinya.
"Benar kok dok,saya bisa membaca dari mata dan gerak-gerak dokter Kevin terhadap dokter Aira." Jelas suster Jenni.
"Biarlah sus,saya menganggap beliau sebagai teman." Jawab Aira dengan tersenyum.
Aira dan Jenni pun memulai aktifitas mereka untuk memeriksa pasien.
Setelah selesai menjalankan tugasnya dan memastikan pasien yang harus di periksa nya habis,Aira dan Jenni berjalan menuju kantin rumah sakit untuk makan siang setelah menjalankan tugasnya sebagai umat Islam. Meskipun sekarang sudah pukul 2, dan jam makan siang sudah lewat mereka berdua tetap menjaga kesehatan tubuh mereka agar maksimal ketika melayani pasien.
"Dokter mau pesan apa?" Tanya Jenni setelah mereka berdua duduk di kantin."
"Saya pesan nasi sup ayam saja sus dan teh tawar hangat." Jawab Aira.
"Baik dok,saya pesankan sekalian ya."Tawar Jenni.
"Nggak ngrepotin sus?" Tanya Aira yang merasa tidak enak.
"Santai dok." Jawab Jenni dengan menunjukkan 2 jempol tangan nya sebagai tanda tidak keberatan.
Jennioun berjalan ke arah depan untuk memesan makanan. Sedangkan Aira duduk di kursi yang disediakan sambil melihat handphonenya. Dia membalas pesan sang bunda yg memastikan Aira sudah makan siang atau belum dan selalu memperingatkan kesehatan Aira.
Sambil tersenyum,Aira membalas pesan dari sang bunda. Dia merasa beruntung bisa memiliki bunda seperti Salma. Tidak pernah sedikitpun Salma membandingkan Aira dengan kedua adiknya yang lahir langsung dari rahimnya. Kasih sayang kepada Aira sama besarnya dengan kedua adiknya. Setiap waktu,Salma selalu mengontrol Aira. Karena dia tahu sang putri selalu melewatkan sarapan atau makan siangnya.
"Dokter Aira,baru makan siang?" Tanya Kevin yang sudah ada di depan Aira. Karena sibuk membalas pesan dari bundanya, dia tidak melihat Kevin berjalan ke arahnya.
"Oh ya dokter." Jawab Aira yang kaget dengan kehadiran Kevin secara tiba-tiba.
"Boleh saya gabung?" Kevin mencari kesempatan untuk mendekati Aira.
"Silahkan."Jawab Aira membolehkan. Meskipun ia merasa sungkan,tapi Aira tidak bisa menolaknya.
Kevinpun duduk di depan Aira. Tak berselang lama, suster Jenni membawa nampan yang berisi pesanan mereka berdua.
"Eh, ada dokter Kevin."
"Iya sus,maaf jika mengganggu waktu makan siang kalian."Jawab Kevin dengan tersenyum.
"Nggak kok dok, maaf saya tidak tahu jika dokter kesini, jadi tidak saya pesankan."Ucap Jenni.
"Tidak apa-apa sus,tadi saa sudah makan."Balas Kevin.
"Ini dokter pesanannya."Ucap Jenni dengan menyerahkan pesanan Aira di depannya.
"Terimakasih sus."Jawab Aira.
"Mari dokter, maaf saya makan duluan."Ucap Aira.
"Silahkan dok."
Aira dan Jenni pun Mukai menyantap makan siang mereka dengan tenang. Tidak seperti biasanya jika berdua, mereka akan beranda dan mengobrol di sela makan siang mereka. Karena ada Kevin di depan mereka, suasana pun hanya hening tanpa suara.
"Dokter Kevin tidak pesan makanan?" Tanya Aira untuk mencairkan suasana.
"Sudah kok dokter Aira, tadi saya sudah makan. Kebetulan lewat sini dan melihat dokter."Jawab Kevin. Yang sebenarnya hanya modus saja, padahal sejak tadi setelah selesai menjalankan tugasnya Kevin sudah standbye menunggu kedatangan Aira.
Baginya, entah mengapa Aira bisa merubah dunianya. Menurut Kevin,Aira wanita yang tak seperti dia temui sebelumnya. Siapa yang tidak jatuh hati dengan Kevin,seorang dokter muda berparas rupawan. Tak ada kekurangan apapun di dirinya, banyak wanita yang tanpa malu dan terang-terangan mendekatinya. Terkadang,banyak kiriman makanan hingga jam bermerk dia dapatkan dari penggemarnya. Tapi tak ada 1 wanitapun yang menarik baginya. Hanya 1 wanita yang sekarang yang selalu hadir dalam mimpinya yaitu Aira,wanita sholehah, cantik dan selalu menjaga pandangannya.
************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Lantasi Sudaryanto
santun kata katanya, enak dibacanya
2021-04-09
1
Lina Susilo
dokter kevin pantang menyerah
2021-03-04
0
Kurnianingsih Sa'ud
seruu...lanjuuutttt...
2021-02-17
0